Anda di halaman 1dari 46

Anggota

Brigita sanina Nadiya kusnadi

Chyntia saputri Nofia dian

Dicky auliansyah M. panji bintang

Fistana bella Rena roy

Grace sara Sitti hazrina

Okta della
STEP 2
1. Diagnosis Kerja dan Diagnosis Banding
2. A. Hubungan keluhan dengan stres?
B. Kenapa keluhan terjadi pada malam hari?
C. Kenapa keluhan makin berat?
D. Hubungan minum kopi dan makan
makanan pedas dengan keluhan?
3. Pemeriksaan Penunjang?
STEP 2
4. Kandungan obat Promag?

5. Tatalaksana

6. Komplikasi
1. DD & DX
DD :

Sindrom Dispepsia

Gastritis

Ulkus peptikum
2. Patofisiologi keluhan pada
skenario?
Stress dapat memicu pelepasan asam lambung yang berlebih
karena adanya pengaruh kortisol dan histamin.

Pada malam hari sekresi asam lambung meningkat dan


pengosongan lambung melambat, sehingga asam lambung yang
terakumulasi meningkat dan keasaman lambung menurun

Minum kopi dan makan makanan pedas meningkatkan pelepasan


histamin, dan gastrin dalam lambung mengakibatkan HCl yang
dihasilkan meningkat

Pengaruh obat yang selama ini diberikan hanya bersifat


mengurangi produksi HCl dan menyeimbangkan PH yang terlalu
asam, namun tidak bersifat protektif pada mukosa, sehingga
keluhan yang hilang timbul mengakibatkan iritasi mukosa
lambung, dan keluhan kembali muncul, alhasil obat yang
sebelumnya tidak berefek signifikan lagi.
3. Pemeriksaan untuk
Diagnosis
Endoskopi
Biopsi
Pengosongan lambung
UBT
USG
pH Metri
Feses dan Darah
4. Kandungan dalam
Antasida
Antasida :

Basa Lemah

Bekerja dengan cara menetralkan asam


lambung
1. Dd & Dx
Sindrom dispepsia : karna berdsarkan gejala-
gejala yang dikeluhkan oleh pasien adalah
gejala- gejala khas dari sindrom dispepsia

Gastritis : karna berdasarkan dari keluhan


pasien juga mengarah pada gastritis

Ulkus peptikum : karna berdasarkan dari


keluhan pasien juga mengarah pada ulkus
peptikum
2. Patofisiologi Keluhan
3. Pemeriksaan untuk
Diagnosis
Endoskopi untuk melihat mukosa dari esofagus,
gaster
Laboratorium lebih untuk menyingkirkan penyebab
organik lain atau DD
Waktu pengosongan lambung pada dispepsia
fungsional, terjadi keterlambatan pada fase makanan
padat
pHmetri untuk mengukur kadar asam dalam
lambung
4. Kandungan dalam
Antasida
Antasida merupakan senyawa basa lemah, senyawa
oksi-aluminium (basa lemah) sukar untuk
meninggikan pH lambung lebih dari 4

Antasida tidak mengurangi volume asam klorida


(HCl) yang disekresikan oleh lambung, tetapi
peningkatan pH akan menurunkan aktivitas pepsin
yang merupakan enzim proteolitik
STEP 5
1. Tabel perbedaan Gastritis, Ulkus peptikum
(ulkus gaster dal ulkus duodenum), syndrome
dispepsia, GERD, NERD ?

2. Barretts esofagus

3. Algoritma tatalaksana syndrome dispepsai?

4. Obat untuk penyakit gastrointestinal


BELAJAR MANDIRI
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6, Jilid II
PAPDI
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakiy
Edisi Ke-6 Volume I
Farmakologi Dasar dan Klinis Katzung
Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke 4, Jilid II
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK UI 2012
1. Tabel perbedaan Gastritis, Ulkus peptikum
(ulkus gaster dal ulkus duodenum), syndrome
dispepsia, GERD, NERD ?
GASTRITIS ULKUS ULKUS DISPEPSI GERD NERD
GASTER DUODENU A
M
DEFINI Proses Suatu Defek Kumpulan Kerusaka Timbul
SI inflamasi gambaran mukosa/su gejala yg n pd keluhan
pada bulat bmukosa terdiri dari mukosa tipikal
mukosa ,5mm yg nyeri/rasa ujung (chest
dan kedalama berbatas tdk distal pain,
submukos n tegas dpt nyaman esofagus batuk
a. submukos menembus diepigastri sebagai kronis,
Terbagi 2: al pd muskularis um akibat wheezi
gastritis mukosa mukosa disertai paparan ng,
akut erosif lambung sampai mual,munt isi erosi
& gastritis akibat lapisan ah,kembu lambung gigi)
kronis. terputusn serosa ng,cepat dan refluk
ya hingga kenyang & duodenu tanpa
kontinuita timbul sendawa. m yg disertai
s lambung perforasi mengalir kerusak
balik ke an
esofagus mukosa
.
GASTRITIS ULKUS ULKUS DISPEPSI GERD NERD
GASTER DUODENU A
M

TANDA Gastritis Biasanya Nyeri Post Nyeri Umum


- akut mengelu sperti prandia diepig nya
TANDA erosif h terbaka l astriu atipikal
Sebagian
KLINIS dispepsi r distres m yaitu :
dtg dgn
keluhan a. Biasa sindro Rasa chest
muntah Nyeri terjadi m nyeri pain,
darah, lbh uluhati, 30menit Epigast biasa batuk
sring gejala disertai -3jam ric pain nya kronis,
seperti nyeri muntah. pospran sindro heart wheezi
tdk hebat Rasa dial & m burn, ng,eros
epigastrium, tukak berkura disert i gigi
disertai
gaster ng ai
muntah.
Gastritis timbul sement :disfa
kronis setelah ara gia,m
Sebagian mkn dan ssdh ual &
bsr tdk rasa mkn/ rasa
mempunyai sakit minum pahit
keluhan . tukak antasid dilida
Terkadang gaster a h
nyeri ulu
pd Nyeri
GASTRITIS ULKUS ULKUS DISPEPSIA GERD NERD
GASTER DUODEN
UM

DIAG Gastritis 1. Radiolo 1. Radiol 1. Waktu 1. Endosk 1. Endo


NOSI akut gi ogi pengos opi skopi
S/ erosif Gambaran Gambara ongan Ditemukan Tidak
PEM 1. Histopa berupa n berupa lambun mucosal ditemuk
ERIK tologi crater/kaw crater/ka g break an
SAA Kerusakan ah dgn wah 30-50% diesofagus mucosal
N mukosa batas jelas dispepsia break
PEN karena disertai 2. Endos mengalami 2.
UNJ erosi tdk lipatan kopi keterlamba Histopatol
ANG pernah mukosa yg Bisa tan pd fase ogi
melewati teratur dilihat makanan Memastika
mukosa keluar dr lgsg & padat n adanya
muskularis pinggir didokume 2. USG barret
2. Endosk tukak ntasikan Menilai esofagus,d
opi wktu isplasia/ke
Tampak 2. pengosong ganasan
erosi Endoskopi an lambung
multiple yg Gambaran dgn
tmpk dgn luka mengukur
berdarah & terbuka,mu besar
letaknya kosa licin proksimal
2. Barretts esofagus
- kondisi dimana terjadi metaplasia epitel esofagus
(epitel squamosa) menjadi epitel kolimner

- komplikasi dari gerd


- predisposisi kanker esofagus (adenocarsinoma)
- lali-laki lebih banyak
Mukosa esofagus normal
Gejala
heartburn pain
Gangguan saluran cerna
Hematemesis, melena
Nocturnal regurgitasi

Diagnosis
- anamnesis
- pemeriksaan fisik
- pemeriksaan penunjang : endoskopi Dan biopsi
Pemeriksaan penunjang
endoskopi SCBA
pada pemeriksaan ini:
- pasien diberi anastesi topikal faring
- pasien berbaring ke sisi kiri
Variant Barrett's esofagus
Histopatologi
Chromoendoscopy
Merupakan pemeriksaan endoskopi dengan
prewarnaan lugol atau metilen blue

Fungsi: Deteksi dini kanker esofagus pada orang


resiko tinggi

Hasil
- daerah yang terwarnai >5mm: censerung
displastik
- daerah yang terwarnai <5mm: inflamasi
Penatalaksanaan
3. Algoritma tatalaksana
syndrome dispepsai?
4. Obat untuk penyakit gastrointestinal
1. Antasida
Merupakan basa lemah yang bereaksi dengan
asam hidroklorida lambung untuk membentuk
garam dan air
Mengurangi1keasaman
Na bikarbonat intralambung
gram Na bikarbonat dapat menetralkan 12mEq
asam. Dosis yang dianjurkan 1-4 gram
Aluminium 1 gram menetralkan 25mEq asam. Dosis yang
hidroksida dianjurkan 0,8 gram

Kalsium bikarbonat 1 gram menetralkan 21mEq asam. Dosis yang


dianjurkan 1-2 gram
Mg hidrokisda 1 gram menetralkan 11,1mEq asam
Mg trisiklat 1 gram menetralkan 13-17mEq asam. Dosis yang
dianjurkan 1-4 gram
Efek samping :

Sindroma susu alkali Interaksi dengan obat lain :


Batu ginjal Antasida dapat mengurangi
absorpsi berbagai obat (INH,
Osteomalasia Penisilin, Tetrasiklin,
Sulfonamid)
Osteoporosis
Antasida sistemik dapat
Neurotoksisitas meningkatkan pH urine
sehingga menurunkan ekskresi
Diare amin seperti kina dan
amfetamin
Obstruksi saluran cerna
2. PPI
PPI setelah diabsorpsi dan masuk ke sirkulasi sistemik akan berdifusi
ke sel parietal lambung, terkumpul di kanalikuli sekretoar dan
mengalami aktivasi menjadi bentuk sulfonamid tetrasiklik yang akan
berikatan dengan gugus sulfhidril asam H+, K+, ATPase. Ikatan ini
menyebabkan terjadinya penghambatan enzim tersebut.

Sebaiknya PPI diberikan dalam sediaan salut enterik untuk mencegah


degradasi zat aktif tersebut dalam suasana asam

Indikasi :
GERD
Tukak peptik
Dispepsia non tukak
Gastrinoma
Mencegah perdarahan mukosa terkait stres
Efek samping :
o Mual
o Nyeri perut
o Konstipasi
o Flatulence
o Diare
o Sakit kepala
o Ruam kulit
o Myopati subakut
o Artralgia
3. Antagonis Reseptor H2
Simetidin, ranitidin, nizatadin, famotidin
Mengurangi sekresi asam lambung yang dirangsang oleh
histamin dan gastrin melalui 2 mekanisme :
Histamin yang dibebaskan dari ECL oleh
gastrin/rangsangan vagus diambat untuk mengikat
reseptorp H2 di sel parietal
Terjadinya blokade reseptor H2 menyebabkan stimulasi
langsung sel parietal oleh gastrin/asetilkolin pada sekresi
asam berkurang

Indikasi :
GERD
Tukak peptik
Dispepsia non tukak
Pencegahan perdarahan akibat gastritis terkait stres
Efek samping :

Diare

Rasa lelah

Nyeri kepala

Mialgia

Konstipasi
4. Sukralfat
Sukrosa sulfat yang bermuatan negatif berikatan
dengan protein bermuatan positif di dasar
ulkus/erosi, membentuk suatu sawar fisik yang
mencegah kerusakan kaustik lebih lanjut serta
merangsang sekresi bikarbonat dan prostaglandin
mukosa

Indikasi :
Tukak lambung
Tukak duodenum

Efek samping : konstipasi


Tukak duodenum dan peptik : 1 gram 4x1 dalam
keadaan lambung yang kosong selama 4-8 minggu.
Pemberian antasida untuk mengurangi nyeri dapat
diberi dengan interval 1 jam setelah pemberian
sukralfat
Untuk mencegah stress ulcer : 1gram 6x1

Interaksi :
Mengganggu absorpsi tetrasiklin, warfarin, fenitoin,
digoksin jika diberikan secara bersamaan
Dapat menurunkan Bo siprofloksasin dan
norfloksasin
5. Analog Prostaglandin
Memiliki efek menghambat asam dan melindungi mukosa.
Misoprostol berikatan dengan reseptor prostaglandin di
sel parietal, mengurangi produksi CAMP yang dirangsang
oleh histamin

Indikasi : tukak duodenum, tukak imbas OAINS

Efek samping :
Mual
Gangguan abdomen
Pusing
Sakit kepala
Diare

Dosis untuk dewasa misoprostol 200mg 4x1 atau 400mg


2x1
6. Bismut
Melapisi tukak dan erosi, menciptakan suatu lapisan
protektif terhadap asam dan pepsin. Senyawa bismut
memiliki aktivitas antimikroba langsung terhadap H.
pylori

Indikasi :
Dispepsia
Diare akut
Eradikasi H.pylori

Efek samping :
Tinja berwarna hitam
Lidah berwarna hitam
Nyeri kepala
Kejang
7. Prokinetik
Metoklorpamid, domperidon
Indikasi :
GERD
Gangguan pengosongan lambung
Mencegah muntah
Dispepsia non tukak
Efek samping :
Gelisah
Mengantuk
Cemas
Insomnia
Gangguan haid

Anda mungkin juga menyukai