ERITROSKUAMOSA
Disusun Oleh :
Katherine Rinova 030.09.128
Pembimbing :
Dr. Hj. Nurhasanah Sp.KK
PENDAHULUAN
Bersifat Autoimun
Kronik & residif
Kelainan kulit berupa Bercak eritema
berbatas tegas; skuama kasar,
berlapis lapis & transparan
Fenomena tetesan lilin, Auspitz,
Koebner.
EPIDEMIOLOGI
pria agak
semua usia
lebih banyak
>>
daripada
dewasa
wanita
ETIOLOGI
Fakor Herediter
34-39% jika salah satu orang tuanya menderita Psoriasis
Faktor Psikis
Stress, gelisah,cemas dan gangguan emosi lainnya
Obat
glukokortikoid sistemik, antimalaria, interferon, lithium,
adrenergik blocker
GEJALA KLINIS
permulaan, mirip dengan dermatosis eritroskuamosa makin jelas seiring
dengan waktu menahun (kronis).1
Kelainan Kuku
Tempat predileksi :
Skuama berlapis-lapis, Pitting nail
Scalp, Ekstremitas
kasar dan berwarna putih Hiperkeratosis subungual
bagian ekstensor distal
seperti mika serta
terutama siku dan lutut.
trasnparan
Daerah lumbosakral
Kelainan Sendi :
Poli artikular
Interfalangs distal
BENTUK KLINIS
PSORIASIS VULGARIS / PLAK
PSORIASIS GUTATA
PSORIASIS INVERSA
PSORIASIS EKSUDATIVA
PSORIASIS SEBOROIK
PSORIASIS PUSTULOSA
PSORIASIS ERITRODERMA
HISTOPATOLOGI
Parakeratosis
Akantosis
Abses munro
Papilomatosis
Vasodilatasi
subepidermal
DIAGNOSIS BANDING
DERMATITIS
DERMATOFITOSIS
SEBOROIK
gatal sekali skuamanya
ditemukan jamur berminyak dan
pada sediaan kekuningan
langsung bertempat
predileksi di tempat
yang seboroik
PENATALKSANAAN
Menekan atau menghilangkan faktor pencetus (stress, infeksi
fokal, menghindari gesekan mekanik, dll)
1.Sistemik
a. Kortikosteroid :
b. Sitostatik : metotreksat
c. Retinoid
d. Siklosporin
2. Topikal
a. Preparat ter : LCD 3 5 %
b. Kortikosteroid
c. Ditranol ( antralin )
d. Penyinaran : PUVA, UVB
PROGNOSIS
Parapsoriasis gutata
Parapsoriasis variegata
Parapsoriasis en plaque
BENTUK KLINIS
PARAPSORIASIS
GUTATA
PARAPSORIASIS
VARIEGATA
PARAPSORIASIS
EN PLAQUE
GEJALA KLINIS
PARAPSORIASIS GUTATA
sedikit infiltrat
Epidermis tampak Gambarannya
limfohistiositik di
meinipis disertai mirip dermatitis
sekitar pembuluh
keratosis kronik
darah superficial
Pada dermis
hyperplasia terdapat infiltrat
epidermal yang menyerupai pita
ringan terutama terdiri
atas limfosit
sedikit spongiosis
setempat
DIAGNOSIS BANDING
PSORIASIS
skuamanya tebal,kasar, berlapis-lapis
fenomena tetesan lilin dan Auspitz. Selain itu
gambaran histopatologiknya berbeda
PITIRIASIS ROSEA
perjalanannya tidak menahun
susunan ruam sejajar dengan lipatan kulit dan
kosta
Pitiriasis rosea ditandai dengan suatu lesi yang
berukuran 2-10 cm
PENATALAKSANAAN
lampu ultraviolet
Epidemiologi
semua umur (15-40tahun)
wanita pria
Etiologi
idiopatik
virus penyakit swasima (self
limiting disease)
GEJALA KLINIS
DIAGNOSIS BANDING
Sangat gatal
Skuama lebih kasar.
Pemeriksaan KOH.1
PENATALAKSANAAN
1. Simptomatis
2. Obat topical dapat diberikan bedak asam salisilat yang dibubuhi mentol 1/2 1
%.
PROGNOSIS
DEFINISI
ETIOLOGI
1. Alergi obat, biasanya sistemik
2. Perluasan penyakit kulit
3. Penyakit sistemik termasuk keganasan
4. Tidak diketahui
PATOFISIOLOGI
Eritema aliran darah kekulit
kehilangan panas me menggigil
Kronis gagal jantung
Hipotermia
Penguapan cairan dehidrasi
Skuama ( 9 gr/ m2 ) kehilangan
protein ( albumin , globulin )
edema.
GEJALA KLINIS
Stop obat
Eritroderma akibat Kortikosteroid : Prednison 4x10mgcepat, umumnya dalam
beberapa hari beberapa minggu
alergi obat Penyembuhan terjadi secara cepat
Penyakit leiner
Eritroderma ec
Akibat alergi obat baik
Penyebab belum diketahui
pengobatan kortikosteroid hanya
mengurangi gejala dan akan
ketergantungan kortikosteroid
Akibat sindrom sezary buruk
DERMATITIS SEBOROIK
Jenis kelamin
Faktor kelelahan
Stress emosional
Infeksi
ETIOPATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Psoriasis
skuama berlapis-lapis, tanda tetesan lilin dan Auspitz
Tempat predileksi berbeda
Kandidosis
Terdapat eritema berwarna merah cerah berbatas tegas dengan
satelit-satelit di sekitarnya
Otomikosis
Terlihat elemen jamur pada sediaan langsung
Otitis eksterna
Terlihat tanda-tanda radang, jika akut terdapat pus
PENATALAKSANAAN
SISTEMIK
TOPIKAL
Pada pitiriasis sika dan oleosa : Selenium sulfida (selsun) 2-3x per minggu 5-15 menit
Jika ada skuama dan krusta : Emolien (mis: krim urea 10%)
Obat lain yang dapat diberikan:
Ter, misalnya: likuor karbonas detergens 2-5%
Resorsin 1-3%
Sulfur presipitatum 4-20%, dapat digabung dengan asam salisilat 3-6%
Kortikosteroid, misalnya krim hidrokortison 2,5%
Krim ketokonasol 2%
LUPUS ERITEMATOSUS
penyakit autoimun
interaksi antara faktor-faktor genetic dan imunologik.
Selain faktor genetik, ada faktor infeksi (virus) dan
faktor hormonal.
PERBEDAAN LED & LES
Lupus eritematosus diskoid Lupus eritematosus sistemik
Insidensi wanita >: pria Insidensi wanita >: pria
usia > 30tahun >> usia 40 tahun (antara 20-30
tahun)
5 % berasosiasi dengan atau 5 % mempunyai lesi-lesi kulit
menjadi L.E.S L.E.D
Lesi mukosa oral dan lingual Lesi mukosa lebih sering terutama
jarang pada L.E.S akut
Gejala konstitusional jarang Gejala konstitusional sering
Kelainan laboratorik dan Kelainan laboratorik dan
imunologik jarang imunologik sering
LUPUS ERITEMATOSUS
DISKOID
GEJALA KLINIS LED
eritema fasial
lesi diskoid sikatrik hipotrofik fotosensitivitas
(butterfly rash)
kelainan ginjal
arthritis (non erosif,
ulserasi di mulut dan serositis ( pleuritis, (proteinuria >0,5
mengenai 2 atau
rinofaring perikarditis) gr/sehari,cellular
lebih sendi perifer)
casts)
Pemeriksaan laboratorium
Kelainan laboratorium ialah anemia hemolitik dan anemia
normositter, leukopenia, trombositopenia, peninggian laju
endap darah, hiperglobulinemia, dan bila terdapat sindrom
nefrotik, albumin akan rendah.
Antibodi Antinuklear (ANA)
Terdapat 4 pola ANA ialah membranosa (anular, perifer),
homogeny dan berbintik-bintik serta nuklear. yang dianggap
spesifik untuk L.E.S ialah pola membranosanya.terutama jika
titernya tinggi.
Lupus band test
Pada pemeriksaam imunofloresens langsung dapat dilihat pita
terdiri atas deposit granular immunoglobulin G, M, dan A dan
komplemen C3 pada epidermal-dermal yang disebut lupus
band
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anti-ds RNA
Anti autoantibodi yang lain selain ANA ialah anti-
ds-RNA yang spesifik untuk SLE, tetapi hanya
ditemukan pada 40 50 % penderita. Antibody ini
mempunyai hubungan dengan glomerulonefritis.
Anti-Sm
Selain anti-ds-RNA masih ada antibody yang lain
yang spesifik ialah anti sm. tetapi hanya terjadi pada
sekitar 20-30% penderita
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
arthritis reumatika
sklerosis sistemik,
dermatofitosis dan
purpura trombositopenik.
PENATALAKSANAAN
Penggunaan
Alat yang dipakai
antibiotika yang
manusia, misalnya :
berlebihan atau
topi dari karet yang
pemakaian sitostatika
tidak menyerap
yang lama
KLASIFIKASI LOKASI
Tinea kruris :
Tinea kapitis : Tinea korporis : menyerang
menyerang kepala menyerang badan inguinal dan
anogenital