Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP PENYAKIT DIARE DI


PUSKESMAS SEKUPANG BATAM DITINJAU DARI SUDUT
PANDANG ISLAM

Penyusun :
Muta Mimah (1102013186)

Pembimbing :
Dharma Permana, Apt, PhD
Irwandi M. Zen, Lc, MA

Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI
2017
Outline
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Tinjauan Pustaka
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Bab III Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Populasi
Sampel
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab V Tinjauan Agama
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Anggaran Penelitian
Biodata Peneliti
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Penderita diare di Indonesia berasal dari semua umur,
Islam sendiri sangat
namun prevalensi tertinggi penyakit diare diderita oleh
memperhatikan masalah
balita terutama pada usia <1 th (7%) dan 1-4 tahun
kebersihan dan sudah
(6,7%) (Riskesdas, 2013). Faktor-faktor yang
dijelaskan dalam al-Quran
menyebabkan diare terutama dari masalah
dan sunnah tentang
kebersihan.
pencegahan diare dalam
Diare akut umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau konsep dasar Islam.
mikroba lain dan pada diare jenis ini diperlukan terapi
dengan antibiotika (Tjay dan Rahardja, 2007).

Penggunaan antibiotik yang tidak rasional sering kali


menjadi masalah pada pelayanan kesehatan. (WHO, 2013).
Rumusan Masalah dan
Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah prevalensi penyakit diare di Puskesmas


Sekupang Batam?

2. Jenis antibiotik apa saja yang digunakan di Puskesmas


Sekupang Batam?

3. Bagaimanakah konsep pencegahan diare ditinjau dari sudut


pandang Islam?
Tujuan Penelitian

Mengetahui prevalensi penyakit diare di Puskesmas


Sekupang Batam Pada bulan Juni Desember tahun 2015.

Mengetahui penggunaan jenis-jenis antibiotik pada penyakit


diare di Puskesmas Sekupang Batam pada bulan Juni
Desember tahun 2015.

Mengetahui konsep pencegahan diare dalam pandangan


Islam.
TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Teori

Penggunaan Antibiotik pada


Diare

Diare Akut Diare Kronis

Terapi Spesifik

Virus Parasit
Bakteri

Tidak Pemberian Pemberian


Perlu Antibiotik Antibiotik Tidak Pemberian
Perlu Antibiotik
Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Penggunaan Penyakit Diare


Antibiotik
2. Jenis-jenis
Antibiotik
METODE PENELITIAN

3. Sampel
1. Jenis Penelitian Semua subjek populasi yang
Deskriptif dengan pengambilan data memenuhi kriteria Inklusi:
secara Retrospektif yang dilaksanakan Pasien yang mengalami diare dan
pada bulan November-Desember2016 diberikan terapi antibiotik dengan
di Puskesmas Sekupang Batam. data rekam medis yang jelas dan
lengkap

4. Cara pengumpulan dan


pengolahan data
2. Populasi Data yang di peroleh
Data rekam medis seluruh pasien dikelompokkan berdasarkan
Diare yang datang di Puskesmas umur, gender, dan jenis
Sekupang Batam pada periode 1Juni antibiotik. Data tersebut diolah
31 Desember 2015 dengan menggunakan software
SPSS version 21 atau Microsoft
Office Excel.
HASIL

Berdasarkan data rekam medis pasien Diare di Puskesmas Sekupang Batam


periode 1 Juni- 31 Desember 2015 diperoleh data seluruh pasien rawat
jalan adalah 3512 pasien, dari seluruh pasien tersebut yang terkena diare
sebanyak 142 pasien. Penelitian ini menggunakkan sejumlah data sampel
yang telah memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 9 pasien .
HASIL

Tabel 6.Persentase pasien diare berdasarkan jenis kelamin


Cumulative
Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent
Percent
Laki-laki 5 55,6 55,6 55,6
Perempuan 4 44,4 44,4 100,0
Total 9 100,0 100,0
HASIL

Tabel 7. Persentase pasien diare berdasarkan usia


Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

0-5th 3 33,3 33,3 33,3


5-11th 0 0 0 0
12-25th 1 11,1 11,1 44,4
26-45th 5 55,6 55,6 100,0
46-65th 0 0 0 0
>65th 0 0 0 0
HASIL

Tabel 8. Persentase Jenis Antibiotika yang digunakan


Cumulative
Jenis Antibiotik Frequency Percent Valid Percent
Percent
Cotrimoxazole 8 88,9 88,9 88.9
Amoxicillin 1 11,1 11,1 100,0
Total 9 100,0 100,0
PEMBAHASAN

Penyakit Diare tidak disebabkan oleh jenis kelamin, Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mannan dan Rachman. Bahwa
kejadian diare tidak berhubungan dengan jenis kelamin (Manan dan
Rachman, 2010).

Diare akut dapat menyerang pria dan wanita pada berbagai kelompok
umur, diketahui bahwa kelompok umur Balita dan Dewasa lebih
banyak untuk menderita diare, Hal ini terjadi karena pada usia dewasa
maupun remaja sering melakukan aktivitas diluar rumah, kurang bisa
menjaga kebersihan serta seringnya mengkonsumsi makanan yang
pedas, dan juga Balita lebih rentan untuk terkena diare karena Balita
merupakan kelompok umur yang rentan untuk terkena infeksi dan juga
balita sering mengalami alergi protein susu sapi (Widiyono, 2008).
Cotrimoxazole lebih banyak digunakan dalam terapi pengobatan diare karena
Cotrimoxazole merupakan kombinasi antara Sulfametoxazol dan Trimetoprim
dengan perbandingan 5:1 (400 + 80 mg) yang berefek sinergi. Kedua komponen
kombinasinya bersifat bakterisida terhadap bakteri yang sama dan banyak
digunakan untuk berbagai penyakit infeksi, salah satunya infeksi saluran cerna
karena lebih jarang menimbulkan resistensi (Tjay dan Raharja, 2007).

Akan tetapi Cotrimoxazole tidak boleh digunakkan untuk: Penderita yang


mempunyai gangguan fungsi hati dan gangguan fungsi ginjal berat. Bagi wanita
yang sedang dalam keadaan hamil atau sedang menyusui, karena dikhawatirkan
menimbulkan efek bahaya pada janin dan bayi, Bagi ibu yang sedang menyusui
bayi prematur atau bayi yang masih berusia kurang dari 2 bulan, Penderita yang
mengalami anemia megaloblastik karena kekurangan folat. Penderita yang
memiliki hipersensitif atau alergi terhadap cotrimoxazole atau alergi terhadap
komponen obat baik trimetoprim maupun sulfametoxazol (Priyanto,2009).
Selain Cotrimoxazole dapat juga diberikan Antibiotik Amoxicillin. dalam kasus
diare diberikan karena golongan ini lebih sering digunakan untuk penyakit
infeksi dan juga mempunyai aktivitas anti bakteri yang baik. Akan tetapi
pengobatan diare dengan Amoxicillin jarang diberikan dibanding dengan
Cotrimoxazole karena amoxcilin kejadian untuk terjadinya resistensi sangat
tinggi.

Dokter biasanya meresepkan amoksisilin pada wanita hamil hanya bila


manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul, sehingga
penggunaan antibiotik Amoxcillin untuk ibu hamil aman akan tetapi perlu
hati-hati, Antibiotik golongan penicillin termasuk amoxicillin telah diketahui
ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) (weller,2008).
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP PENYAKIT
DIARE DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ISLAM

Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah


Kebersihan dan
kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting
Kesehatan dalam ilmu kedokteran. Yang berguna untuk
Menurut menghindari penyebaran berbagai jenis bakteri dan
Pandangan Islam mikroba lain.
Berpijak pada prinsip bahwa menjaga adalah lebih baik
daripada mengobati, sehingga para pakar kedokteran
dan Islam sepakat menyatakan bahwa menjaga


kebersihan agar tidak terserang penyakit adalah upaya
terbaik.
Bersuci termasuk sebagian
iman " (HR. Muslim dan al-


Drimi

Di dalamnya ada orang-orang yang ingin


membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang
yang bersih"(QS. At-Taubah (9):108).
Kebersihan diri erat kaitannya dengan
KESEHATAN DALAM kesehatan dan juga
PANDANGAN Dianjurkan berdoa agar terhindar dari
penyakit dan berusaha menjauhinya
ISLAM

Mintalah kesehatan kepada Allah, di dunia


dan akhirat (HR. Ahmad, at-Turmudzi, dan
al-Bazzr).

Perintah atau anjuran yang


direkomendasikan oleh islam untuk
mencegah diare antara lain
Konsep Pencegahan memberikan ASI yang sesuai pada
bayi; mendirikan salat tahajud
Diare dalam
dengan niat ikhlas dan khusyuk;
Pandangan Islam menjaga kebersihan sandang,
pangan, dan papan; menghindari
daerah yang terjangkit wabah;
makan dengan tangan kanan dan
beristinja dengan tangan kiri; dan
menjaga wudhu
KESIMPULAN

Prevalensi Penyakit Diare di Puskesmas Sekupang Batam pada periode 1


juni-31 Desember 2015 yaitu 17,75%. Dimana jumlah pasien rawat jalan
sebanyak 3512 pasien, dari seluruh pasien tersebut yang mengalami
infeksi sebanyak 1800 pasien, dari 1800 pasien yang infeksi terdapat 142
pasien yang mengalami diare, dan yang memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 9 pasien, dimana pada penelitian ini diare bisa terkena baik
pada laki-laki maupun perempuan dengan presentase 55,6% merupakan
laki-laki dan 44,4% nya merupakan perempuan. Diare bisa terkena baik
pada balita dengan persentase 33,3%, dewasa dengan persentase 55,6 %,
maupun remaja dengan persentase 11,1%.

Antibiotik yang banyak digunakan di Puskesmas Sekupang Batam adalah


Cotrimoxazole yaitu sebanyak 8 pasien dengan persentase 88,9% dan 1
pasien yang diberi Amoxicilin dengan persentase 11,1%. Sehingga
Antibiotik yang sering digunakkan untuk penderita diare adalah
Cotrimoxazole.
KESIMPULAN

Al-Quran dan sunnah telah menjelaskan beberapa cara


untuk mencegah diare disertai beberapa konsep spiritual
yang bersifat preventif, seperti dengan peningkatan
imunitas populasi, perbaikan sanitasi, prilaku hidup
bersih, dan lain hal. Islam memiliki beberapa konsep
dalam mencegah penyakit diare akibat infeksi.
SARAN

Pemberian Antibiotik hendaknya mengacu pada data penunjang,


misalnya data laboratorium untuk menjaga ketepatannya. Dan
tidak hanya melihat dari data klinis pasien.

Pasien yang terkena penyakit diare jika ingin diberikan antibiotik


sebaiknya diberikan antibiotik jenis Cotrimoxazole karena jenis
antibiotik ini memiliki resistensi yang rendah akan tetapi tidak
boleh digunakan untuk ibu hamil.

Sebaiknnya kita untuk selalu menjaga kebersihan baik jasmani


maupun rohani, karena kebersihan itu adalah sebagian dari iman.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, Pustaka Agung Harapan
2006
Al-albani MN. Mukhtashar Shahih Muslim. Jakarta: Gema Insani Press; 2003.
Al-albani MN. Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Jakarta: Gema Insani Press; 2003.
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta.
Dorlands Pocket Medical Dictionary. 28th ed. Philadelphia: Elsevier; 2011. Diarrhea: p. 238.
Guyton CA, Hall EJ. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders;
2006.
Harmita dan Radji, M., 2008. Kepekaan Terhadap Antibiotik. Dalam: Buku Ajar Analisis Hayati,
Ed.3. EGC, Jakartar: 1-5
Johns Hopkins Medicine, 2015. Antibiotic Guideline 2015-2016, Treatment Recommendation for
Adults Inpatients.
Kementerian Kesehatan RI, 2011. Profil Kesehatan Indonesia 2010. http://www.depkes.go.id
Kementerian kesehatan RI. 2011.Buletin jendela data dan informasi kesehatan,
volumeII.http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20Diare_Final%281%29.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011). Situasi diare di Indonesia. Akses di
http://www.depkes.go.id/download/buletin%20Diare_Final%29.pdf
Lamberti LM, Walker CLF, Noiman A,Victoria C, Black RE. Breastfeeding and the Risk for Diarrhea
Morbidity and Mortality. BMC Public Health. 2011 April13; 11 (3). pp. 1-2; Diakses dari URL:
http://www.biomedcentral.com/1471-2458/11/s3/s15.
LANJUTAN DAFTAR PUSTAKA

Listiono, (2010). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di wilayah kerja
Puskesmas Lebakwangi Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor Tahun 2009 [Tesis] FKM UI
Mannan And Rahman (2010). Exploring the link between food hygiene practices and diarrhea
among the children of garments worker mothers in Dhaka. Akses di www.banglajol.info
Priyanto, 2009, Farmakoterapi & Terminologi Medis, 29-30, 42, 108-114, Leskonfi, Depok
Ryan KJ, Ray CG, Champoux JJ, Neidhardt FC, Drew WL, Plorde JJ. Sherris Medical Microbiology:
An Introduction to Infectious Disease. 4th ed. New York: McGraw-hill; 2004.
Sholeh M, Putra ST, Kabat RS. Pengaruh Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon
Ketahanan Tubuh Imunologik (Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologik). [Disertasi]
Surabaya: Universitas Airlangga; 2000.
Sholeh M. Terapi Salat Tahajud: Menyembuhkan Berbagai Penyakit. Jakarta: Hikmah; 2006
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Internal Publishing; 2009.
Sugiyono. 2011.metode penelitian pendidikan. Bandung:Alfabeta
Suharyono, 2008, Diare Akut Klinik dan Laboratorik, 58-63, Rineka Cipta,Jakarta.
Sjamsudin,U.; Dewoto,HR. 2007. Antimikroba. Dalam: Ganiswarna,SG.; Setiabudy,R.; Suyatna,FD.;
Purwantyastuti.; Nafrialdi. (Ed.). Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Bagian Farmakologi FK UI.
Jakarta. H. 248-261.
Thielman, N.M., dan Guerrant, R.L., 2004, Clinical Practice: Acute Infectious Diarrhea, The New
England Journal of Medicine, Massachusetts Medical Society
Tjay, T. H., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek
Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo: hal. 193
LANJUTAN DAFTAR PUSTAKA

Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed.


Hoboken: John Wiley & Sons; 2009.
World Health Organization, 2013. Diarrhoeal Disease. World Health
Organization. Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/.[Accesed3 April
2014]
World Health Organization. Breastfeeding. Diakses dari
http://www.who.int/topics/breastfeeding/en/, 1 januari 2013
World Health Organization. Diarrhoeal Disease. Edisi Agustus 2009. Diakses
dari http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/index.html, 28
Desember 2012.
WHO. 2005. Child Health Profile Mynmar. Geneva. http://www.who.int/child_
adolescent_health/data/media/cah_chp_mynmar.pdf
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan
Pemberantasannya Edisi 2 . Jakarta : Erlangga
ALHAMDULILLAH
WASSALAMUALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai