Buah/bunga kapas (boll) yang sudah sudah matang siap dipetik dari pohonnya. Memetik bisa dilakukan
secara manual ataupun dengan mesin
Setelah dipetik dari pohonnya, kapas tersebut harus dipisahkan dari bijinya. Proses ini biasa disebut
dengan ginning
. Pada proses ini kapas disedot ke dalam tabung untuk dimasukkan ke dalam mesin pengering agar
kelembaban kapas berkurang dan kualitas serat kapas menjadi lebih baik.
Lalu kapas akan melalui alat pembersih yang membersihkan daun, tangkai dan biji yang masih menempel
pada serat kapas. Kapas yang telah dibersihkan ini dipadatkan menjadi bal (bales) setinggi 1,5 meter yang
beratnya mencapai 227 kg. Bal-bal kapas ini siap untuk diproses lebih lanjut di pabrik pemintalan (mills).
Bal-bal kapas dibuka kembali dan dimasukkan ke dalam mesin pemetik (picker).
Kapas yang padat dilonggarkan kembali dengan tongkat pemukul, lalu melalui
beberapa macam penggilingan agar bulu-bulunya naik kembali.
Setelah proses pemintalan atau spinning, maka hasilnya adalah benang. Benang hasil pemintalan ini
akan masuk ke proses berikutnya yang disebut soft winder. Soft winder adalah proses
penggulungan benang hasil dari pemintalan.benang yang telah digulung melalui proses soft winder,
akan masuk ke proses pencelupan benang.
Proses selanjutnya setelah pencelupan atau pewarnaan pada benang adalah proses weaving. Weaving
biasa disebut juga proses penenunan, yaitu proses mengolah benang menjadi kain.
Karakteristik yang dihasilkan oleh serat tumbuhan Kapas :
1. Kekuatan cukup hingga baik
2. Elastisitas sangat rendah
3. Kurang tangguh dan rentan terhadap kerutan
4. Nyaman dan terasa lembut
5. Daya serap baik
6. Mengalirkan panas dengan baik
7. Bisa rusak karena serangga, jamur, lumut dan ngengat
8. Bisa melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang
lama
Serat Tanaman Kenaf (Hibiscus cannabinus)
Kemudian bubur pulp diangkut menggunakan Bucket Elevator menuju Chip Bin
lalu masuk Digester.
Pada tahap pemasakan, chip dimasak dengan larutan pemasak NaOh, Na2S, dan
Na2CO3 10% dengan pemasakan 170 0C selama 2 jam.
Perbandingan jumlah bahan baku serat batang kenaf dengan larutan pemasak = 1:5
Setelah pemasakan selesai, bubur pulp dialirkan ke dalam Blow Tank
Pada tahap pencucian, cake dicuci dari Washer I lalu dialirkan ke Washer II untuk dicuci
dengan air bersih yang bersuhu 50 0C
Pada tahap pemutihan, bubur pulp dipompa ke Bleaching untuk proses pemutihan bubur pulp
Pada tahap pengeringan, bubur pulp dibentuk lembaran pulp dan dikeringkan hingga kadar air 8%
berat.
1. Tanaman kenaf memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan kayu pinus atau eukaliptus,
antara lain : kenaf mudah dibudidayakan,
umurnya pendek (4-5 bulan), mampu beradaptasi
luas pada berbagai lingkungan tumbuh, memiliki
bahan kering lebih tinggi per satuan luas dan
waktu. Di samping itu tanaman kenaf berpeluang
sangat besar untuk dikembangkan di luar Jawa
karena tersdianya lahan cukup luas di berbagai
propinsi seperti ; Kalimantan Timur (Kaltim),
Kalteng, Kalbar dan Kalsel, Riau), dan dapat
ditanam sepanjang tahun (karena tersedia
varietas yang kurang peka terhadap
fotoperiodisitas), serta ramah lingkungan.
Serat Kapuk Randu (Ceiba pertandra)
Kapuk ini merupakan serat seperti
bulu putih yang diperoleh dari kapsul
biji tanaman Ceiba pentandra.
Serat pada kapuk randu ini dapat
dimanfaatkan sebagai kasur, bantal,
furnitur belapis, jok kursi
Sebelum kapuk siap
digunakan untuk mengisi
kasur, bantal, guling dsb Pemilahan kapuk gelondong
Pengupasan kulit kapuk
kapuk perlu mengalami kering
beberapa tahap
pemrosesan
Selulosa 80%
Pectin 6,4%
Zat-zat yang larut dalam air 2,8%
Air 9,6%
Lilin dan lemak 0,6%
Abu 0,6%
Selulosa 71%
Lignin 13%
Hemi selulosa 13%
Pektin 0,2%
Zat-zat lain yang larut dalam air 2,3%
Lemak dan lilin 0,5%
Penggunaan serat jute sebagai bahan pembungkus dan karung, sebagai tekstil
industri pelapis permadani, isolasi listrik, tali-temali, terpal, dan bahan untuk atap.
Tetapi untuk jenis makanan tertentu jute tidak baik dipergunakan sebagai bahan
pembungkus karena bulu-bulu yang putus akan mengotori makanannya.
Sifat serat jute :
Serat jute mempunyai kekuatan
dan kilau sedang.
Seratnya kasar sehingga
membatasi kehalusan benang
Higroskopis
Moisture regain 12,5%
Serat Tanaman Henep (Cannabis sativa)
Henep adalah serat yang diperoleh dari
batang tanaman Cannabis sativa
batangnya mempunyai ukuran diameter
1,25 cm, tingginya 2,5-3 meter.
Henep digunakan untuk tali-temali,
karung dan kanvas.
Warnanya sangat muda dan berkilau,
tetapi pada umumnya serat berwarna
abu-abu pucat kekuning-kuningan,
kehijau-hijauan atau coklat, bergantung
pada cara pemisahannya.
Komposisinya : 75% selulosa, 17%
hemi-selulosa, 0,9% pectin, 3,6%
lignin, zat-zat yang larut dalam air
2,7%, lilin 0,8%.
Serat daun nanas
Serat yang terbuat dari daun Nanas (Ananas
comosus L.) berasal dari Amerika Selatan yang kemudian
tersebar di benua Eropa.
Serat yang bermutu baik dihasilkan dari daun yang sudah
matang.
Intensitas sinar matahari yang tidak terlalu banyak (sebagian
terlindung) pada umumnya akan menghasilkan serat yang kuat,
halus, dan mirip sutera (strong, fine and silky fibre).
Serat nanas mampu memiliki sifat yang dapat menyerap
keringat dan kelembaban. Bahan serat nanas lembut,
bertekstur garis halus dan agak ringan, kekakuan (stiffness),
mulur (elongation).
Serat nanas digunakan untuk industry tekstil, misal pembuatan
kain vertical blind (tirai penutup jendela) ataupun digunakan
sebagai wallpaper (kain pelapis dinding), sebagai bahan baku
kertas (pulp), roofing (eternit).
Proses pengolahan Serat Nanas
Proses Perendaman / Water Retting dilakukan dengan cara memasukkan daun nanas
kedalam air dalam waktu tertentu, untuk melunakkan gums di sekitar daun.
proses decorticasi dilakukan pada kondisi daun dalam keadaan segar dan basah,
kemudian dicuci dan dikeringkan melalui sinar matahari.
Serat Abaka
Serat yang diperoleh dari daun tanaman Musa Textilis yang berasal
dari Filipina.
Serat-serat abaka diikat oleh lapisan sel daun dan oleh getah serta
lilin serat yang berfungsi untuk memberikan kekuatan dan kekakuan
pada daun.
Komposisi serat abaka :
- Selulosa 70%
- Pectin 0,6%
- Hemi selulosa 22%
- Lignin 6%
- Lilin 0,2%
- Zat-zat lain yang larut dalam air 1,8%
Serat abaka yang halus digunakan sebagai benang tenun dan
digunakan untuk bahan pakaian, yang kasar untuk tali kapal, tikar,
karpet, kertas (manila).
Tahapan Pengolahan Serat Abaka
Serat ini diperas sampai keluar airnya dan siap untuk dijemur.
Serat Sisal
Serat yang didapat dari daun tanaman Agavensi Salana.
Berasal dari wilayah Sisal,Yucatan di Meksiko Tenggara. Negara
penghasil sisal adalah Brazil, Haiti, Mozambique dan Angola.
Komposisi serat sisal :
- Selulosa ............................................ 73%
- Pectin ................................................ 0,9%
- Hemi selulosa ................................... 13%
- Lignin ............................................... 11%
- Lilin dan lemak ................................ 0,4%
- Zat-zat lain ....................................... 1,7%
Keunggulan serat sisal yaitu panjang serat, keseragaman,
kelenturan, ketahanan, dan kemuluran dalam air.
Serat sisal digunakan dalam industri kertas, karpet, tali temali,
bahkan sebagai penguat pada bahan composite industri otomotif.
Tahapan Pengolahan Serat Sisal