Keperawatan Sistem Integumen Pertemuan 3
Keperawatan Sistem Integumen Pertemuan 3
KEPERAWATAN
DEKUBITUS
Dekubitus adalah kerusakan/kematian
kulit sampai jaringan dibawah kulit,
bahkan menembus otot sampai mengenai
tulang akibat adanya penekanan pada
suatu area secara terus menerus sehingga
mengakibatkan gangguan sirkulasi darah
setempat.
Definisi Decubitus
Dekubitus atau luka tekan adalah
kerusakan jaringan yang terlokalisir
yang disebabkan karena adanya
kompressi jaringan yang lunak diatas
tulang yang menonjol (bony
prominence) dan adanya tekanan dari
luar dalam jangka waktu yang lama.
Kompressi jaringan akan
menyebabkan gangguan pada suplai
darah pada daerah yang tertekan.
Apabila ini berlangsung lama, hal ini
dapat menyebabkan insufisiensi aliran
darah, anoksia atau iskemi jaringan
dan akhirnya dapat mengakibatkan
kematian sel
Informasi:
Luka tekan (pressure ulcer) atau
dekubitus merupakan masalah
serius yang sering tejadi pada
pasien yang mengalami
gangguan mobilitas, seperti
pasien stroke, injuri tulang
belakang atau penyakit
degeneratif.
Istilah dekubitus sebenarnya
kurang tepat dipakai untuk
menggambarkan luka tekan
karena asal kata dekubitus
Ini diartikan bahwa luka tekan
hanya berkembang pada pasien
yang dalam keadaan berbaring.
Padahal sebenarnya luka tekan
tidak hanya berkembang pada
pasien yang berbaring, tapi juga
dapat terjadi pada pasien yang
menggunakan kursi roda atau
prostesi.
Oleh karena itu istilah dekubitus
sekarang ini jarang digunakan di
literatur literatur untuk
menggambarkan istilah luka tekan.
Faktor intrinsik: penuaan
(regenerasi sel lemah), Sejumlah
penyakit yang menimbulkan seperti
DM, Status gizi, underweight atau
kebalikannya overweight, Anemia,
Hipoalbuminemia, Penyakit-
penyakit neurologik dan penyakit-
penyakit yang merusak pembuluh
darah, Keadaan hidrasi/cairan
Etiology
tubuh.
Faktor Ekstrinsik:Kebersihan
tempat tidur, alat-alat tenun
yang kusut dan kotor, atau
peralatan medik yang
menyebabkan penderita
terfiksasi pada suatu sikap
tertentu, Duduk yang buruk,
Posisi yang tidak tepat,
Perubahan posisi yang
kurang.
1. Stadium Satu
1. Adanya perubahan dari kulit
yang dapat diobservasi.
Apabila dibandingkan dengan
kulit yang normal, maka akan
tampak salah satu tanda
Tandasebagai berikut:
dan Gejala, stadiumperubahan
dan
temperatur kulit (lebih dingin
komplikasi
atau lebih hangat)
2. Perubahan konsistensi jaringan
(lebih keras atau lunak)
4. Pada orang yang berkulit putih,
luka mungkin kelihatan sebagai
kemerahan yang menetap.
Sedangkan pada yang berkulit
gelap, luka akan kelihatan
sebagai warna merah yang
menetap, biru atau ungu.
2. Stadium Dua
Hilangnya sebagian lapisan kulit
yaitu epidermis atau dermis, atau
keduanya. Cirinya adalah lukanya
superficial, abrasi, melempuh, atau
membentuk lubang yang dangkal.
3. Stadium Tiga
Hilangnya lapisan kulit secara
lengkap, meliputi kerusakan atau
nekrosis dari jaringn subkutan
atau lebih dalam, tapi tidak
sampai pada fascia. Luka terlihat
seperti lubang yang dalam
4. Stadium Empat
Hilangnya lapisan kulit secara
lengkap dengan kerusakan yang
luas, nekrosis jaringan,
kerusakan pada otot, tulang
atau tendon. Adanya lubang
yang dalam serta saluran sinus
juga termasuk dalam stadium IV
dari luka tekan.
1. Mobilitas dan 6. Nutrisi
aktivitas 7. Usia
2. Penurunan sensori 8. Tekanan arteriolar
persepsi yang rendah
3. Kelembapan 9. Stress emosional
4. Tenaga yang 10. Merokok
merobek (shear) 11. Temperatur kulit
5. Pergesekan (
friction)
Faktor resiko
immobil/terpancang pada tempat
tidurnya secara pasif dan berbaring
(lebih dari 2 jam),tekanan daerah
sakrum akan mencapai 60-70
mmHg dan daerah tumit mencapai
30-45 mmHg (normal: tekanan
daerah pada kapiler berkisar antara
16 mmHg-33
mmHg),iskemik,nokrosis jaringan
Patofisiologi
kulit
selain faktor tegangan, ada
faktor lain yaitu: Faktor
teregangnya kulit misalnya
gerakan meluncur ke bawah
pada penderita dengan posisi
dengan setengah berbaring
Faktor terlipatnya kulit akiab
gesekan badan yang sangat
kurus dengan alas tempat tidur,
sehingga seakan-akan kulit
tertinggal dari area tubuh
lainnya.
Intervensi awal pasien
ulkus dekubitus: