2. Makrofag yang teraktivasi dalam jumlah besar akan mengelilingi daerah yang ditumbuhi
M. tuberculosis yang padat seperti keju (daerah nekrotik) sebagai bagian dari imunitas
yang dimeditasi oleh sel. Hipersensitivitas tipe tertunda juga berkembang melalui aktivasi
dan perbanyakan limfosit T. Makrofag membentuk granuloma yang mengandung
organisme
PATOFISIOLOGI
3. Keberhasilan dalam menghambat pertumbuhan M. tuberculosis membutuhkan aktivasi
dari limfosit CD 4 subset, yang dikenal sebagai sel Th-1, yang menaktivasi makrofag
melalui sekresi dari interferon .
4. Sekitar 90% pasien yang pernah menderita penyakit primer tidak memiliki manifestasi
klinis lain selain uji kulit yang positif dengan atau tanpa kombinasi dengan adanya
granuloma stabil yang diperoleh dari hasil radiografi.
5. Sekitar 5% pasien (biasanya anak-anak, orang tua, atau penurunan system imun) mengalami
penyakit primer yang berkembang paa daerah infeksi primer (biasanya lobus paling bawah) dan
lebih sering denan denan diseminasi, menyebabkan terjadinya infeksi meningitis dan biasanya juga
melibatkan lobus paru-paru paling atas
Organ Saluran
lainnya nafas
MEKANISME PENYAKIT
Jaringan
Aliran paru
darah
Infeksi
Infeksi
primer
primer
kompleks
Getah
bening
MEKANISME PENGOBATAN
Kategori 1 diobati dengan INH, rifampisin, Kategori 2 diobati dengan INH, rifampisin,
pirazinamid dan etambutol selama 2 bulan pirazinamid, etambutol dan streptomisin
(fase intensif) setiap hari dan selanjutnya 4 selam 2 bulan setiap hari dan selanjutnya
bulan (fase lanjutan) denan INH dan dengan INH, rifampisin dan etambutol
rifampisin 3 kali dalam seminggu selama 5 bulan seminggu 3 kali
(2HRZE/4H3R3) (2HRZES/HRZE/5H3R3E3).
MEKANISME PENGOBATAN
BRONKHITIS
BRONKHITIS
Bronkhitis adalah peradangan yang terjadi
pada saluran bronkhus. Bronkhitis
merupakan penyakit pernapasan yang lebih
serius dibandingkan batuk-pilek. Karena
kalau dibiarkan akan timbul pneumonia atau
radang paru. Penyakit ini lebih sering terjadi
pada udara lembab.
PATOFISIOLOGI
1. Penyebab utama adalah virus terutama virus common cold,
rhinovirus, coronavirus, virus patogen pada saluran pernafasan
bawah: virus influenza, adenovirus, respiratory syncytial virus.
2. Patogen penyebab lainnya adalah : Mycoplasma pneuminiae,
Chlamydia, pneumonia, Bordetella pertussis.
3. Infeksi bronkus dan trakea meyebabkan membrane mukosa udem
dan merah serta peningkatan sekresi bronkus. Kerusakan epitel
saluran pernafasan dapat bervariasi dari ringan-berat dan dapat
berpengaruh pada fungsi mukosiliari bronkus. Selain itu,
peningkata sekresi bronchial yang kental dan lengket akan
mengganggu aktifitas mukosiliari.
4. Infeksi saluran pernafasan dan mungkin menjadi pathogenesis
penyakit paru kronis obstruktif.
ETIOLOGI
Penderita bronkhitis akut harus lebih banyak istirahat dan
menghindari kelelahan, serta mengkonsumsi makanan yang bergizi,
hindarkan debu, dan zat-zat kimia yang merangsang, hentikan
menghisap rokok, dan gunakan antibiotik alami seperti misalnya
bawang putih, virgin coconut oil, atau bee propolis untuk
memberantas infeksi bakteria.
Penyebab utama bronkhitis kronis adalah kebiasaan merokok,
kandungan tar pada rokok bersifat merangang secara kimiawi
sehingga dapat menimbulkan kerusakan selaput lendir saluran-
saluran pernafasan. Bronkhitis kronik juga dapat disebabkan
karena infeksi saluran pernafasan yang terjadi secara berulang-
ulang, polusi udara, dan alergi khusus. Faktor keluarga dan
genetis/keturunan juga berperan membuat seseorang terkena
bronkhitis kronik.
KLASIFIKASI PENYAKIT
Bronkhitis akut Bronkhitis kronis
proses inflamasi selintas
kondisi kronis atau berulang
saluran pernafasan yg
dari batuk produktif yg
bermanifestasi sbg batuk,
terjadi selama berulang dari
biasanya akan membaik
batuk produktif yg terjadi
tanpa terapi dlm 2 minggu.
selama 3 bln dlm setahun &
keluhan lebih ringan berlangsung selama 2 tahun
dibandingkan bronkhitis
Keluhan cenderung lebih
kronis.
berat dibandingkan
Tidak terjadi penebalan bronkhitis akut
(hipertrofi) otot-otot polos
Terjadi penebalan
dan kelenjar serta berbagai
(hipertrofi) otot-otot polos
perubahan pada saluran
dan kelenjar serta berbagai
pernapasan.
perubahan pada saluran
pernapasan.
MEKANISME TES
Kelainan Laboratorium
Kelainan Radiologis