Anda di halaman 1dari 66

Welcome to PRICOEX

dr. JEKSON M. SIAHAAN


Koordinator tutor Private Competence Examination (PRICOEX) Medan
DERMATOVENEREOLOGY

dr. JEKSON M. SIAHAAN


TIM DISKUSI UKDI
INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


YANG BERSEKRET

KVV
TRIKOMONIASIS
VULVOVAGINALIS
BAKTERIAL VAGINOSIS
GO DAN
UNS (INFEKSI GENITAL
NONSPESIFIK).
Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
ULKUS

Ulkus Mole
Sifilis
Herpes Genitalis
Ulkus Genital Non Spesifik

SSSSttttt......Bukan Pornografi

Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


BERSEKRET BERBAU
BUSUK/FISHY ODORS/MALODORS
VAGINOSIS BAKTERIALIS
TRIKOMONIASIS VULVOVAGINALIS
BEDANYA : Pada VB tdk ditemukan adanya
kelainan vagina dan serviks
BERBAU MASAM : KVV

Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


1. GO/KENCING NANAH

Etiologi :
Neisseria gonorrhoea (= Gonococcus)
diplococcus gram negatif
Bentuk biji kopi, tersusun dua-dua:
tunggal dan bergerombol
Pewarnaan Gram: kuman merah dengan
latar belakang biru

Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


2. URETRITIS NON SPESIFIK

Etiologi :
Kurang lebih 75% telah diselidiki
penyebab UNS dan diduga penyebabnya
adalah:
Chlamydia trachomatis
Ureaplasma urealyticum dan Mycoplasma hominis
Gardnerela vaginalis
Alergi
bakteri

Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


PERBEDAAN GO/UNS
GO UNS (Uretritis Non Gonorroe)/NGU
(Non Gonococcal Uretritis)
1. Etiologi N. Gonoroe (Diplokokus 1. Terbanyak Chlamydia trachomatis dan
berbentuk biji kopi, gr (-) Ureaplasma urealyticum
Intraseluler/ekstraseluler)
2. OUE : Hiperemis dan oedem 2. Tidak begitu
3. MI : 2 5 hari 3. MI : 1 5 minggu
4. Sekret : mukopurulen 4. Seropurulent
5. Lab : 5. Lab :
a. Hapusan Uretra Laki laki a. Hapusan Uretra
- Diplokkokus gr (-) ekstraseluler 5 PMN atau 30 leukosit per lapangan pandang
- 1 Diplokokus gram (-) intraseluler dengan minyak imersi
dengan morfologi tipikal Tidak ditemukan diplokokus gram negatif
- PMN biasanya ditemukan Pemeriksaan sediaan basah tidak dijumpai parasit
b. Hapusan Cerviks, Vagina, Uretra T. Vaginalis
- PMN yg mengandung diplokokus gr (-)
dengan morfologi tipikal
- 5 PMN per lapangan pandang minyak imersi
- Diplokukus gr (-) ekstraseluler, batang gram
negatif danm batang gram positif juga terlihat

Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TERAPI GO
Tanpa Komplikasi dosis tunggal epidemiologik
1. Penisilin
a. 2,4 juta unit pp
b. 4,8 juta unit pp
2. Ampicillin: 3,5 g
3. Amoxycillin: 3 g
4. Thiamphenicol (utk PPNG)
Single dose 2,5 3,5 + 4 x 500 mg/ hari (4 5 hari)
5. Tetracycline !!!
Dulu 8 capsul = 2 g single dose
6. Cotrimoxazole:
4 tablet/ hari 5 hari
2 x 4 tab/ hari 2 hari

Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TERAPI GO LANJUTAN
7. Kanamycin 2 g i.m single dose
8. Seftriakson 250 mg i.m. Sefoperazon 0.50 1.00 gr secara
i.m, Sefiksim 400 mg (pilihan baru secara oral)
8. Spectinomycin 2 g i.m single dose
9. Azithromycin 500 mg + 1 x 250 mg/ hari 4 5 hari
+ 2 x 250 mg 4 hari
10. Kuinolon (Quinolone)
Siprofloksasin 250 500 mg o.d
Ofloksasin 400 mg o.d
Norfloksasin 800 mg o.d
Dengan Komplikasi:
Penicilline 5 10 hari
Thiamphenicol 10 14 hari
Tetracycline 10 14 hari

Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


CDC Th/
BOX. Updated recommended treatment regimens for gonococcal infections
Uncomplicated gonococcal infections of the cervix, urethra, and rectum
Recommended regimen
Ceftriaxone 250 mg in a single intramuscular dose
PLUS
Azithromycin 1 g orally in a single dose
or doxycycline 100 mg orally twice daily for 7 days*
Alternative regimens
If ceftriaxone is not available:
Cefixime 400 mg in a single oral dose
PLUS
Azithromycin 1 g orally in a single dose
or doxycycline 100 mg orally twice daily for 7 days*
PLUS
Test-of-cure in 1 week
If the patient has severe cephalosporin allergy:
Azithromycin 2 g in a single oral dose
PLUS
Test-of-cure in 1 week
Uncomplicated gonococcal infections of the pharynx
Recommended regimen
Ceftriaxone 250 mg in a single intramuscular dose
PLUS
Azithromycin 1 g orally in a single dose
or doxycycline 100 mg orally twice daily for 7 days*
* Because of the high prevalence of tetracycline resistance among Gonococcal Isolate Surveillance Project isolates, particularly those with
elevated minimum inhibitory concentrations to cefixime, the use of azithromycin as the second antimicrobial is preferred.

Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Gonorrhea: Gram Stain of
Urethral DischargeSource Gonorrhea Cervicitis

Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


BARTHOLINS ABSCESS URETRITIS GO PRIA

Hal.: 14 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Black, granular C.trachomatis
URETRITIS UNS inclusions

Hal.: 15 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TERAPI UNS

Hal.: 16 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


VAGINOSIS BACTERIALIS
E/ Gardnella vaginalis, Bacteroides Spp, Mobilus
Spp, Mycoplasma hominis.
Bau vagina khas yaitu bau amis terutama waktu
berhubungan seksual dan penambahan KOH 10%
(Whiff/Sniff test )
Clue cells (+)
Pada pemeriksaan terdapat sekret yang homongen,
tipis dan cair warna putih atau keabu abuan. Tidak
ditemukan inflamasi pada vagina dan vulva.
Vaginosis dapat timbul bersama trikomoniasis dan
servisitis.
Sekret yang berwarna kekuningan atau hijau
purulen erat hubungannya dengan trikomoniasis
atau servisitis.

Hal.: 17 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Vaginosis Bacterialis Clue cells

Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TERAPI
Pasangan pria dari wanita dengan vaginosis bakterial tidak
diberikan terapi secara rutin. Menurut CDC, pasangan seksual
pria tersebut tidak simtomatis, selain itu terapi pada pasangan
pria tidak mencegah kekambuhan ataupun reinfeksi.
Rejimen terapi yang dianjurkan :
Metro 2 x 500 mg selama 7 hr (Obt paling efektif). Hindari
alkohol selama terapi dan 24 jam sesudahnya.
Rejimen alternatif :
- Metro 2 gr dosis tunggal kurang efektif bila dibandingkan dengan regimen 7 hr
- Klindamisin cr 2% intravaginal, aplikator penuh 5 gr dipakai saat akan tidur
selama 7 hr
- Metronidazol gel 0.75% intravaginal, aplikator penuh 5 gr 2 x sehari selama 5
hr
- Klindamisin 300 mg 2 x/hr selama 7 hr
- Augmentin oral (amok 500 + as. Clavulanat 125 mg) 3 x/hr selama 7 hr
- Sefaleksin 4 x 500 mg selama 7 hr
- Metro aman utk bumil walaupun disukai gel metro vaginal atau klindamisin
Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
TRIKOMONIASIS
E/ Trichomonas vaginalis (Protozoa)
Duh tubuh berwarna kehijauan banyak, berbusa
dan berbau (Mal odors). See P. 67 IMS FKUA
Pada serviks tampak gambaran khas strawberry
cerviks
Dx : Ditemukaanya T. Vaginalis pada sediaan
langsung (sediaan basah) atau biakan duh tubuh
Th/:
- Rejimen yang dianjurkan : Metro 2 gr oral dosis
tunggal atau 5 Nitromidazol 2 gr oral dosis
tunggal
- Rejimen alternatif Metro 2 x 0.5 gr oral selama 7
hr
Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
T. vaginalis Strawberry Cervix

Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


KANDIDIASIS
VULVOVAGANITIS/KVV
E/ : C. albicans
Faktor predisposisi :
- Faktor hormonal (Kehamilan, menstruasi dan
kontrasepsi oral)
- Meningkatnya kadar karbohidrat (DM)
- Pemakaian ab jangka panjang
- Meningkatnya suhu dan kelembapan (pakaian
yang ketat dan oklusif)
- Imunosupresif (pemakaian
steroid/imunosupresan, atau defek imunologis)
- Iritasi atau trauma
Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
DIAGNOSIS

Gejala khas adalah rasa gatal/iritasi disertai


keputihan tidak berbau atau berbau asam
(masam). Keputihan bisa banyak, berwarna
putih keju atau seperti kepala susu/krim.
Kebanyakan sekret sedikit dan cair, atau seperti
susu pecah. Pada dinding vagina dijumpai
gumpalan keju (cottage cheese).
Pada vulva/ dan vagina terdapat tanda tanda
radang disertai maserasi, pseudomembran,
fisura dan lesi satelit papulopustular
Pemeriksaan mikroskopik Gold standard

Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TERAPI
Rejimen yang direkomendasikan :
- Mikonazol/klotrimazol 200 mg intravaginal/hr, 3 hr
atau
- Klotrimazol 500 mg intravaginal dosis tunggal
- Nistatin 100.000 IU intravaginal/hr selama 14 hr
Rejimen alternatif :
- Flukonazol 150 mg per oral dosis tunggal
- Itrakonaol 2 x 200 mg per oral
KVV pada kehamilan :diberikan preparat
azol topikal selama 7 hr selama
kehamilan
Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
KVV

Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


SIFILIS
Species:
T. pallidum menyebabkan sifilis
T. pertenue menyebabkan frambusia
T. carateum menyebabkan pinta
T. endemicum menyebabkan bejel

Perjalanan Penyakit
Sifilis primer(Std 1 Khas Ulkus Durum)
Sifilis sekunder (Std 2 Khas kondilomata lata)
Std 3 (Sifilis laten dini dan Sifilis tingkat lanjut
yaitu: sifilis tersier benigna, sifilis kardiovaskuler,
neurosifilis) Khas Gumma

Adaptif
26
SIFILIS PRIMER

Tukak jarang terlihat pada genitalia eksterna wanita . Lesi


terlihat di serviks berupa erosi atau ulserasi yang dalam, dapat
dijumpai pada bibir, lidah, putting susu, jari, anus.
Tanpa pengobatan sembuh spontan dalam waktu 4 6 mggu
Perjalanan Ulkus durum sampai ke Fase laten :
Tukak akan muncul selama 1 5 mggu kemudian akan
menghilang.
6 8 mgu kemudian timbul erupsi seluruh tubuh (sifilis
sekunder) lalu akan hilang sekitar 2 6 mggu laten
(terjadi < 2 thn sejak mulai infeksi), dimana tidak ada tanda
klinis, kecuali pemeriksaan serologis reaktif.
Adaptif
27
PERBEDAAN ULKUS DURUM & ULKUS MOLE

Ulkus Durum Ulkus Mole

Etiologi T. Pallidum (Bentuk Spiral) H. Ducreyi (basil gr -)


Masa inkubasi 10 90 hari 1 14 hari

Jumlah lesi Soliter Multipel

Bentuk Bulat, bulat lonjong Bulat atau lonjong, bentuk cawan

Tepi lesi Tepi rata, tanda radang (-) Tidak rata / teratur, tanda radang
(+)
Dinding Tegak lurus Bergaung

Dasar Bersih, merah Jaringan granulasi yg mudah


berdarah
Isi Serum Jaringan nekrotik, pus

Perabaan / konsistensi Indurasi (+) Indurasi (-)

Nyeri atau tidak Indolen / tidak nyeri Dolen / nyeri

Pembesaran KGB Tanda supurasi (-) Tanda supurasi (+) Adaptif 2


DIAGNOSIS
roskop lapangan gelap (Dark field) atau
Pewarnaan Burri
Bahan pemeriksaan diambil dr :
Dasar ulkus
Pungsi kelenjar getah bening
Hasil pemeriksaan tergtg : pengobatan lokal / sistemik
Secara akademik : Bl hasil (-), pemeriksaan diulang 3 hari
berturut-turut
STS (Serologic tests for sifilis) pd S I
Seronegatif bl kompleks primer (-)
Seropositif bl kompleks primer (+)
Tes serologis reaktif setelah 1 4 mggu
Kompleks primer adalah penjalaran infeksi ke KGB regional,
soliter, padat kenyal, indolen, tidak supuratif, periadenitis (-)
& dpr digerak scr bebas dr jaringan sekitarnya

Adaptif
29
Mucous patch - banyak mengandung T pallidum,
Bentuk bulat, kemerahan ulkus
Kelainan mukosa bibir, pipi, laring, tonsil dan genital.
Kelainan kelenjar
Pembesaran kelenjar seluruh tubuh (limfadenopati generalisata) - sifat = S I
Kelenjar - kelenjar getah bening superfisialis t u suboksipital, sulkus bisipitalis &
inguinal. Pada aspirasi kelenjar akan ditemukan T. pallidum.

Kuku : onikia, rapuh dan kabur


Mata : uveitis anterior, korioretinitis
Tulang : periostitis
Hepar : hepatomegali, hepatitis
Ginjal, meningen
Diagnosis : STS selalu (+)

Adaptif
30
Kelainan khas guma : infiltrat berbatas tegas, bersifat kronis, cenderung
mengalami perkejuan (perlunakan) & pecah ulkus
Ulkus : dinding curam, dasar : jaringan nekrotik berwarna kuning keputihan
(ulkus gumosum) & bersifat destruktif & serpiginosa.
Guma di semua jaringan & merusak semua jenis jaringan : tulang rawan
hidung, palatum atau organ dalam tubuh : lambung, hepar, lien, paru-paru,
testis dan lain-lain.
Diagnosis pasti hasil STS.

SIFILIS KARDIOVASKULAR
Manifestasi klinik baru (+) 10 40 tahun setelah infeksi primer.
Sekitar 10 % penderita sifilis akan mengalami fase ini & dapat (+) bersamaan
dengan neurosifilis (40 %).
Pasien pria > wanita.
Pasien bangsa kulit berwarna > kulit putih
Kelainan jantung, p.d. besar (aneurisma) dan p.d. sedang.
Diagnosis pasti - gejala klinis, hasil foto toraks, EKG & STS.

Adaptif
31
NEUROSIFILIS
Treponema pallidum sudah dapat SSP pada stadium dini, tetapi kelainan
baru (+) secara perlahan-lahan & bermanifestasi 10 20 tahun sth infeksi.
Kelainan > sering kulit putih.
Tidak dapat diramalkan pasien sifilis tabes dorsalis / paresis generalisata.

SEROLOGI TEST FOR SIFILIS


Tes yg menunjukkan antibodi nonspesifik
Tes Waserrman
Tes Kahn
Tes VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
Tes RPL (Rapid Plasma Reagin)
Tes Automated reagin
Antibodi terhadap kelompok antigen yaitu tes RPCF (Reiter Protein
Complement Fixation)
Yg menentukan antibodi spesifik
Tes TPI (Treponema Pallidum Immobilization)
Tes FTA ABS (Flourescent Treponema Absorbed)
Tes TPHA (Treponema Pallidum Haemagglutination Assay)
Tes Elisa (Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay)
Adaptif
32
Th

DOC : PNC
Pregnant : PNC (Amok/Ampi)

Hal.: 33 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Chancroid (Ulkus Mole)
Chancroid atau ulkus mole disebabkan oleh H.ducreyi yang
merupakan basil gram negatif, bersifat fakultatif anaerobik yang
membutuhkan hemin (faktor X) untuk pertumbuhannya. Basil ini
juga dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit dan mengandung
0,38 mol DNA guanosin plus cytosine. Organisme kecil ini, tidak
bergerak, tidak membentuk spora dan memperlihatkan rantai
streptobasilaris yang khas pada pewarnaan gram, terutama
pada kultur.
Jumlah H.ducreyi pada eksudat ulkus berkisar antara 107-108
/ml pus. Pada pus bubo biasanya tidak didapatkan
mikroorganisme tetapi dapat ditemukan dalam abses inguinal.
Basil dijumpai dalam bentuk kelompok kecil atau rantai yang
paralel dari 2 atau 3 organisme yang tersebar sepanjang untaian
sekret mukous, baik intra maupun ekstrasel. Gambaran seperti
ini diistilahkan sebagai school of fish atau railroad track
Secondary ulcer (kissing ulcer) ditemukan jg pada X-ray ulkus
doedenum

Hal.: 34 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TERAPI ULKUS MOLE CDC 1998
Lesi ulkus mole : kissing ulcer
Gambaran eksudat :school of fish atau railroad track
Azitromisisn 1 gr per oral, dosis tunggal
Seftriakson 250 mg im, dosis tunggal
Sipro 2 x 500 mg/hr per oral slm 3 hr. KI bumil, ank < 12
thn
Eritro 4 x 500 mg, slm 7 hr
Obat lain yg efektif :
Trimetropin 600 mg dan Sulfametaksazol 800 mg, 2 x sehari slm 7 hr sbg
alternatif
Kombinasi amok 500 mg dan Asam Klavulanat 125 mg oral 3 x sehari slm 7 hr
Fleroksasin 200 mg dosis tunggal
Sefalotin 3 g iv/hr slm 7 hr

Hal.: 35 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


LIMFOGRANULOMA VENEREUM

E/ Chlamydia trachomatis
Perjalanan penyakit LGV dibagi dalam 2
stadium :
1. Stadium dini
a. Lesi primer genital
b. Sindrom inguinal
2. Stadium lanjut
a. Sindrom inguinal
b. Elefantiasis genital (esthiomene)

9/27/2017 Adaptif
36
Lesi primer genital
Setelah masa inkubasi 3 2o hari, akan terjadi lesi
genital yang tidak khas, tidak sakit dan cepat
menghilang
Lesi primer dapat berbentuk erosi atau ulkus
dangkal, papul papul kelompok vesikel kecil mirip
lesi herpes atau sebagai uretritis non spesifik.
Pada pria sering berlokasi di sulkus koronarius,
frenulum, preputium, penis, uretra dan skrotum
Pada wanita lebih sering terjadi di dinding posterior
vagina, portio, bagian posterior serviks dan vulva.
Lesi primer pada pria dapat pula disertai limfangitis
di bagian dorsal penis dan membentuk nodul
limfangial yang lunak atau abses abses kecil
(bubonuli)

9/27/2017 Adaptif
37
Sindrom inguinale
Terjadi bberapa hari sampai beberapa minggu setelah lesi
primer menghilang
Kelenjar inguinal membesar, nyeri dan teraba padat,
kemudian berkembang menjadi peradangan sekitar kel.
Atau perilimfadenitis
Terjadi perlekatan antar kelenjar dengan kulit diatasnya,
kulit tampak merah kebiruan, panas dan nyeri.
Perlunakan kel. Yang tidak serentak ditandai dgn
fluktuasi pada 75% kasus dan terbentuk abses multiple
Abses pecah menjadi sinus atau fistel multiple pada 1/3
kasus, sedang yang lain mengalami involusi secara
perlahan dan membentuk massa padat kenyal di daerah
inguinal
Bentuk spesifik :
- Sign of groove (Greenbalts sign) : Pembesran kel. Seperti diatas dan
dibawah ligamentum inguinal Pouparti
- Ettage bubo : Pembesaran kel. Femralis, inguinalis superfisialis dan
profundus menyebabkan bentuk seperti tangga

9/27/2017 Adaptif
38
komplikasi
Komplikasi LGV berupa stadium lanjut yang
terdiri atas :
1. Sindrom anorektal
Perdarahan anus yang diikuti duh anal yang
purulen disertai febris, nyeri waktu
defekasi, sakit perut bawah, konstipasi dan
diare
2. Sindrom genital
Edema vulva yang terjadi sepanjang klitoris
sampai anus (elefantiasis labia) akibat
peradangan kronis, sehingga terjadi
kerusakan saluran dan kelenjar limfe dan
timbul edema limfe di daerah vulva

9/27/2017 Adaptif
39
terapi

DOKSISIKLIN (WHO) 2 x 100 mg/hr


selama 14 21 hr
Tetrasiklin HCL atau Eritromisin Stearate,
dosis 4 x 500 mg/hr sampai 14 hr,
sebagai obat alternatif
Kotri 2 x 2 tab/hr selama 14 hr
Obat lain yang dapat dipakai :
kloramfenikol, minosiklin, dan rifampisin

9/27/2017 Adaptif
40
HERPES GENITAL

E/ HSV dengan gejala khas vesikel


berkelompok dengan dasar eritema dan
bersifat rekurrens.

Herpes simpleks virus ada 2 type :


1. HSV 1 (Infeksi non genital)
2. HSV 2 (Infeksi genital)

9/27/2017 Adaptif
41
HSV -1

Tanda :
- Gelumbung cairan yang
terasa nyeri pada mukosa
mulut (herpes labialis),
wajah, dan di kornea mata
(keratitis herpes
simpleks)
- Ditularkan melalui kontak
dengan sekresi dari atau
di sekitar mulut
- Biasa terjadi pada anak
anak, sebagian besar
seropositif telah didapat
pada waktu umur 7 tahun.
9/27/2017 Adaptif
42
HSV - 2
Ditularkan melalui kontak langsung dengan luka selama
melakukan hubungan seksual
Gejala :
- MI 3 6 hr
- Nyeri
- Inflamasi
- Eritem
- Diikuti pembentukan gelembung gelembung (berisi cairan bening
atau nanah)
- Kesemutan
- Rasa tidak nyaman atau rasa gatal
Th/
1. Asiklovir (non teratogenik) 5 x 200 selama 5 10 hr
(inf. Rekurrens), dosis iv 5 mg/kgbb/8 jam utk herpes
episode pertama.
2. Valasiklovir 2 x 500 1000 mg/hr
3. Famsiklovir 3 x 500 selama 5 hr
4. Herpes genital dgn bumil asiklovir 5 x 200 mg/hr selama
7 10 hari 43
9/27/2017 Adaptif
PENYAKIT VIRUS

Hal.: 44 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


1. Varisela
2. Herpes zoster
3. Veruka
4. Kondiloma akuiminata
5. Moluskum Kontagiosum
6. Variola

45
Adaptif
VARISELA/chicken pox/CACAR AIR
Etiologi :VZV (Varisela Zoster
Virus)
Infeksi Primer : Varisela
Infeksi Kedua/reaktivasi
virus setelah infeksi primer :
Herpes Zoster
Ruam Khas untuk Varisela
dan herpes adalah Vesikel
46
Adaptif
GEJALA KLINIS
Transmisi : Aerogen
Ruam khas : Vesikel yang menyebar
berupa tetesan embun (tear drops)
Gambaran polimorf yakni Vesikel akan
berubah menjadi pustul dan kemudian
menjadi krusta. Sementara proses ini
berlangsung timbul lagi vesikel baru
Menyebar sentrifugal (Dari daerah badan
ke muka dan ekstremitas, serta dapat
menyerang selaput lendir mata, mulut,
dan saluran napas bagian atas )
47
Adaptif
Didahului Gejala Prodormal : demam yang tidak
terlalau tinggi, malese, dan nyeri kepala,
kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa
papul ertematosa yang dalam beberapa jam
menjadi vesikel.
Jika terjadi Inf. Sekunder Pembesaran KGB
regional
Komplikasi pada anak jarang, lebih sering dewasa
: Ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis,
karditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis,
arteritis dan kelainan darah (berbagai macam
purpura)

48
Adaptif
Pembantu diagnosa
Percobaan Tzank dengan pewarnaan giemsa dari
kerokan dasar vesikel Sel datia berinti banyak
Terapi
Simtomatik: antipiretik dan analgetik
Gatal : sedativa
Untuk mencegah vesikel pecah : Bedak yg
ditambah anti gatal (menthol, kamfora)
Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan ab.
Salep dan oral

49
Varisela
Adaptif
Antivirus sama dgn Herpes zoster
VZIG (Varisella Zoster Immunoglubulin)
dapat mencegah atau meringankan varisella,
diberikan i.m dalam 4 hr setelah terpajan
Bumil : Asiklovir dosis tinggi (12.4 mg/kgbb
atau 500 mg/m2 iv setiap 8 jam) harus dalam
72 jam setelah lesi kulit timbul. Asiklovir per
oral 800 mg 5 x/hr selama 5-7 hr dapat
diberikan dlm waktu krg dr 24 jam sejak lesi
pertama
50
Adaptif
51
Adaptif
HERPES ZOSTER/Dampa/Cacar Ular
Ruam khas : Vesikel berkelompok
Baro lilitan (Batak)/ Seat belt from the hell
Lokalisasi: Unilateral dan bersifat dermatomal
sesuai dengan tempat persarafan
Herpes Zoster abortif : penyakit ini berlangsung
dalam waktu yang singkat dan kelainan kulitnya
hanya berupa bebberapa vesikel eritem
Herpes Zoster Generalisata : Kelainan kulit
unilateral dan segmental ditambah kalainan
kulit yang menyebar secara generalisata berupa
vesikel yang soliter dan ada umbilikasi.

52
Adaptif
53
Adaptif
54
Adaptif
NEURALGIA PASCAHERPETIK/NPH
Rasa nyeri yang timbul pada daerah
bekas penyembuhan lebih dari
sebulan setelah penyakitnya
sembuh
Nyeri menetap beberapa bulan
sampai tahun
Usia > 40 thn
Pembantu diagnosa : Percobaan
Tzanck dapat ditemukan sel datia
berinti banyak
55
Adaptif
Pengobatan :

Diberikan 3 hr pertama sejak lesi muncul


Asiklovir 5 x 800 mg sehari,7 hr
Valasiklovir 3 x 1000 mg
Jika Lesi baru msh muncul, obt tsb msh
dpt diteruskan dan dihentikan 2 hr sejak
lesi br tdk timbul lagi
Sindrom Ramsay Hunt : Prednison 3 x 20
mg sehari, setelah seminggu taffering off

56
Adaptif
PENGOBATAN NPH
1. Topikal
Anestetik topikal : lidokain 5% dalam
gel
Anestetik lokal : Lidokain, prokain dan
mepivakaian sering diberikan secara
infiltrasi atau intravena
2. Sistemik
Analgestik
a. Antiinflamasi nonsteroid (AINS) :
Asetaminofen (tylenol), aspirin
57
Adaptif
HPV

ETIOLOGI: Virus Papiloma (Grup Papova)


Gejala Klinis :
1. Veruka Vulgaris
Kutil berbentuk lentikuler berwarna abu -
abu
2. Veruka Plana Juvenil berwarna sesuai
warna kulit atau agak kecoklatan
3. Veruka Plantaris pada telapak kaki
berwarna kekuning2an

58
Adaptif
Histopatologis: Biopsi
untuk membedakan
papiloma yg lain
Pengobatan : Bedah
kaustik, skalpel, bedah
beku, bedah listrik,
bedah laser
59
Adaptif
Adalah vegetasi oleh Papiloma virus tertentu,bertangkai
dan permukaanya berjonjot
Termasuk IMS, transmisi mel. Kontak kulit lgs
Ada 70 tipe, tipe 16 dan 18 , menyebabkan ca serviks
sedangkan tipe 6 dan 11 menyebabkan intraepitelial
serviks derajat ringan
HPV tipe 6 dan 11 menimbulkan lesi dengan pertumbuhan
(jengger ayam).
HPV tipe 16, 18, dan 31 menimbulkan lesi yang datar
(flat).
HPV tipe 16 dan 18 seringkali berhubungan dengan
karsinoma genitalia (kanker ganas pada kelamin)
PP : Tes asam asetat (acetowhite)

60
Adaptif
Kondiloma Akuminata

Hal.: 61 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


PENGOBATAN

1. KEMOTERAPI (podofilin 25%, TCA 50%,


5 flourourasil 1 5%)
2. Bedah listrik
3. Bedah beku
4. Bedah skalpel
5. Laser karbondioksida
6. Interferon
7. Imunoterapi

62
Adaptif
MOLUSKUM KONTAGIOSUM

Pada dewasa IMS


Etiologi : Pox Virus
Khas : delle (lekukan)
Predileksi : Muka, badan, dan
ekstremitas sedangkan pada dewasa di
daerah pubis dan genitalia eksterna
Histopatologi : di daerah epidermis dapat
ditemukan badan moluskum yang
mengandung partikel virus
Th/: ekstraktor komedo, Elektrokauter,
bedah beku 63
Adaptif
64
Adaptif
65
Adaptif
Hal.: 66 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif

Anda mungkin juga menyukai