MENJADI REMAJA SEHAT DAN CERDAS TANPA ANEMIA Anemia pada Remaja
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
melihat remaja pada batasan usia 10 sampai 24 tahun dan belum kawin (BKKBN, 2008). Apa itu Anemia? Anemia oleh orang awam dikenal sebagai kurang darah. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar Hb normal pada remaja putri adalah 12 gr/dl. Remaja putri dikatakan anemia jika kadar Hb <12 gr/dl, untuk remaja putra jika Kadar Hb <13 gr/dl (Proverawati, 2011). Remaja putri lebih rentan anemia dibandingkan dengan remaja laki-laki. Remaja putri lebih rentan anemia karena : Pada umumnya masyarakat Indonesia (termasuk remaja putri) lebih banyak mengonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak terpenuhi. Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga membatasi asupan makanan. Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang diekskresi, khususnya melalui feses. Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat besi 1,3 mg per hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada laki-laki. Tanda-tanda Anemia
Menurut Proverawati (2011), tanda-tanda anemia pada remaja
adalah : 1. LESU, LEMAH, LETIH, LELAH, LALAI (5L) 2.
Mudah mengantuk,Sulit berkonsentrasi
3.
Mengeluh pusing, mata berkunang-kunang-kunang
-
4.
Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kult dan telapak tangan menjadi pucat. ANEMIA & TEKANAN DARAH RENDAH BEDA
Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam
darah kurang dari normal. Sedangkan Tekanan darah rendah adalah kurangnya kemampuan otot jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah yang sampai ke otak dan bagian tubuh lainnya.
Anemia diketahui dari pemeriksaan darah, Tekanan darah rendah
diketahui dengan menggunakan alat ukur tensimeter. Lanjutan Dampak Anemia pada Remaja Menurut Merryana, dkk (2012), dampak anemia bagi remaja adalah : Pencegahan Anemia
Menurut Almatzier (2011). Cara mencegah dan mengobati anemia adalah :
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
1) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani ( daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati ( sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
2) Makan sayur-sayuran dan buah buahan yang banyak mengandung
vitamin C ( daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. 2. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah (TTD).
Tablet Tambah Darah adalah tablet besi folat yang setiap
tablet mengandung 200 mg Ferro Sulfat atau 60 mg besi elemental dan 0,40 mg asam folat. Bagaimana cara minum Tablet Tambah Darah?
Minumlah 1 (satu) Tablet Tambah Darah seminggu sekali dan minum 1
tablet setiap hari selama haid. Apa yang harus diperhatikan tentang Tablet Tambah Darah ? 1. Minumlah Tablet Tambah Darah dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi tidak optimal. 2. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan seperti perut terasa mual, dan tinja berwarna hitam. 3. Untuk mengurangi gejala sampingan, minumlah TTD setelah makan malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum TTD disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll. 4. Simpanlah TTD di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup kembali dengan rapat. TTD yang telah berubah warna sebaiknya tidak diminum (warna asli : merah darah). 5. Tablet Tambah Darah tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan darah. Dimana mendapatkan Tablet Tambah Darah ?