Anda di halaman 1dari 16

Tipe Hipertensi Dalam Kehamilan

Sebelum 20 minggu
Hipertensi Kronik
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul dari sebelum kehamilan dan menetap setelah
persalinan
Hipertensi Kronik dengan superimposed preeclampsia
Hipertensi Kronik yang dalam perkembangan selanjutnya timbul proteinuria
(terjadi pada 25% kasus Hipertensi Kronik)

Setelah 20 minggu:
Hipertensi Gestasional
Hipertensi tanpa proteinuria yang timbul setelah kehamilan 20 minggu dan menghilang
setelah persalinan
Preeklampsia Ringan
Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan protein uria 1 + atau
2 + dimana diastolik tidak melebihi 90 mmHg dan
Preeklampsia Berat
Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu disertai protein uria 3 + dan diastolik 110
mmHg, tidak ada/disertai gejala sentral dan/atau organ
Eklampsia
Pasien preeklampsia yang mengalami kejang terkait dengan komplikasi hipertensi dalam
kehamilan
Abortus
Definisi : ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar
kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang
dari 500 gr.
Abortus :
Abortus spontan
Abortus provokatus
Abortus provaktus medicinalis
Abortus provokatus kriminalis
Etiologi
Faktor Genetik
Disebabkan oleh kelainan kariotip embrionik , 50%
diakibatkan oleh kelainan sitogenik (
nondisjunction meiosis, poliploidi dan fertilitas
abnormal)
Penyebab Anatomik
Anomali duktus muleri, septum uterus, uterus
bikornis, inkompetensi serviks, mioma uteri dan
sindroma asherman.
Autoimun
Aloimun, mediasi imunitas humoral dan mediasi imunitas
seluler
Defek fase luteal
Faktor endokrin eksternal, antibodi antitiroid hormon,
sintesis LH yang tinggi
Infeksi
Adanya metabolik toksik, endotoksin, eksotosin atau
sitokin yang berdampak langsung pada fetoplasental
Infeksi janin yang bisa berakibat kematian janin atau cacat
janin sehingga janin sulit bertahan hidup
Infeksi plasenta, infeksi endometrium, amnionitis
Faktor lingkungan
Paparan obat, bahan kimia dan radiasi
Faktor hormonal
Faktor hematologik
Peningkatan kadar faktor prokoagulan
Penurunan faktor antikoagulan
Penurunan aktivitas fibrinolotik
JENIS JENIS ABORTUS
Abortus iminens
Abortus tingkat permulaan dan
merupakaan ancaman terjadinya abortus,
ditandai dengan perdarahan pervaginam,
ostium uteri tertutup dan hasil konsepsi
masih baik didalam kandungan.

Diagnosis:
Perdarahan pervaginam < 20 minggu,
terasa mulas sedikit dan terkadang tidak.
OUE tertutup dan besar uterus masih
sesuai dengan usai kehamilan
Abortus Insipiens
Abortus yang mengancam yang
ditandai dengan serviks yang telah
mendatar dan ostium uteri yang
telah terbuka, akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam kavum uteri
dan dalam proses pengeluaran.
Abortus Kompeletus
Seluruh hasil konsepsi telah keluar
dari kavum uteri. Semua hasil
konsepsi telah dikeluarkan, ostium
uteri telah menutup, uterus sudah
mengecil sehingga jumlah
perdarahannya sedikit.
Abortus inkompletus
Sebagian hasil konsepsi
telah keluar dari kavum
uteri dan masih ada yang
tertinggal didalam kavum
uterus. Pada pemeriksaan
vagina kanalis servikalis
masih terbuka dan teraba
jaringan dalam kavum uteri
atau menonjol pada OUE
MISSED ABORTION
Abortus yang ditandai dengan embrio atau
fetus telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil
konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam
kandungan
Abortus Habitualis
Abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih
berturut-turut
Penyebab abortus habitualis meliputi kelainan
anatomis, reaksi imunologik, inkompetensia
serviks
Abortus infeksius, abortus septik
Abortus infeksius: abortus yang disertai infeksi
pada alat genitalia
Abortus septik: abortus yang disertai penyebaran
infeksi pada peredaran darah tubuh atau
peritoneum.
Gejala dan tanda: panas tinggi, tampak sakit dan
lelah, takikardia, perdarahan pervaginam yang
berbau, uterus yang membesar dan lembut, serta
nyeri tekan
Penaganan Abortus
Abortus iminens
Penderita diminta bed rest sampai pendarahan berhenti
Spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi
Hormon progesteron
Abortus insipien
Perbaiakan keadaan umum
Umur kehamilan > 12 minggu evakuasi digital dan / atau
kuretase secara hati-hati
Uterotonika
Pasca tindakan perbaikan KU, pemberian uterotonikan
dan antibiotik profilaksis
Abortus inkompletus
Tidak memerlukan penangan khusus ataupun
pengobatan
Biasanya diberikan roboransia atau hematenik
Abortus inkompletus
Bila perdarahan hebat dianjurkan segera melakuakn
pengeluaran sisa hasil konsepsi
Tindakan kuretase secara hati-hati
Pasca tindakan pemberian uterotonika P.O dan
paraenteral, antibiotika
Missed abortion
Umur kehamilan < 12 minggu dilatasi dan kuretase
bila serviks uterus memungkinkan
Umur kehamila >12 minggu < 20 minggu dan
keadaan serviks masih kaku induksi terlebih dahulu
atau mematangkan kanalis servikalis
Induksi 10 unit oksitosin dalam 500 cmm dextrose 5%
tetesan 20 tetes permenit dan dapat diulangi hingga
50 unit oksitosin
Misoprostol 400 mg yang dapat diulangi dengan 2 kali
dengan jarak 6 jam.
Abortus infeksius dan abortus septik
Keseimbangan cairan tubuh dipertahankan
Penisilin 4 x 1,2 juta unit
Ampicilin 4 x 1 gr
Gentamisin 2 x 80 mg
Metronidazole 2 x 1 gr
Selanjutnya antibiotik sesuai dengan hasil kultur

Anda mungkin juga menyukai