PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Sukoharjo
CDR 59%
2014 116/100.000
Selain itu, total kasus kebal obat TB paru (TB MDR) juga
meningkat mencapai 114 hingga tahun 2015. Sedangkan angka
keberhasilan pengobatan TB paru mengalami penurunan
hampir 20% menjadi sebesar 68,06%.
Angka keberhasilan pengobatan kasus TB paru di Provinsi
JawaTengah mengalami penurunan yang cukup signifikan
C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa usaha-usaha
yang telah dilakukan untuk mengendalikan persebaran
TB paru yang telah dilakukan di Puskesmas Kartasura
Kabupaten Sukoharjo
D. Manfaat
Bagi Peneliti:
Pembelajaran &
pengalaman
Bagi Puskesmas:
Bahan info u/ Bagi Fakultas
kebijakan Kedokteran:
selanjutnya
Wujud triwulan
perguruan tinggi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKKA
A. Definisi TB Paru
Tuberkulosis Primer
Kuman tuberkulosis yang masuk melalui saluran napas
bersarang di jaringan parumembentuk suatu
sarang pneumonik, yang disebut sarang primer atau
afek primer
Tuberkulosis Post-Primer
Dari tuberkulosis primer muncul bertahun-tahun
kemudian tuberkulosis post-primer, biasanya pada usia
15-40 tahun.
F. Perjalanan Alamiah TB Pada Manusia
TahapAwal
Pengobatan diberikan setiap hari, harus diberikan selama 2
bulan. Pada umumnya dengan pengobatan secara teratur dan tanpa
adanya penyulit, daya penularan sudah sangat menurun setalah 2
minggu
Tahap Lanjutan
Pengobatan tahap lanjutan merupakan tahap yang penting
untuk membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh
khususnya kuman persister sehingga pasien dapat sembuh dan
mencegah terjadinya kekambuhan. Pengobatan dapat dilakukan 3x
dalam seminggu
Jenis OAT
Jenis OAT Sifat Dosis Dosis EfekSamping
(mg/kgbb) (mg/kgbb)
harian 3x seminggu
Rifampisin (R) Bakterisid 10 10 Flu syndrome, gangguan GIT, urine
(8-12) (8-12) berwarnamerah, ganguanfungsihati,
trombositopeni, demam, skin rash,
sesaknafas, anemia hemolitik
Evaluasi klinik
setiap 2 minggu pada 1 bulan pertama pengobatan selanjutnya setiap 1 bulan
Evaluasi : respons pengobatan dan ada tidaknya efek samping obat serta ada
tidaknya komplikasi penyakit
Evaluasi bakteriologik (0 - 2 - 6 /9)
Evaluasi radiologik (0 - 2 6/9)
Evaluasi efek samping secara klinik
Evalusi keteraturan berobat
Evaluasi penderita yang telah sembuh
Penderita TB yang telah dinyatakan sembuh tetap dievaluasi minimal dalam 2
tahun pertama setelah sembuh untuk mengetahui terjadinya kekambuhan.Yang
dievaluasi adalah mikroskopik BTA dahak dan foto toraks.
Pengawasan langsung menelan obat
(DOT = Directly Observed Treatment)
Persyaratan PMO: dikenal, berdomisili dekat, bersedia membantu, bersedia
dilatih
Siapa yang bisa jadi PMO: nakes, kader, anggota keluarga, tokoh masyarakat
Tugas seorang PMO:
Mengawasi pasien TB agar menelan obat secara teratur, Memberi dorongan kepada
pasien agar mau berobat teratur, Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak
pada waktu yang telah ditentukan, Memberi penyuluhan pada anggota keluarga
pasien TB yang mempunyaigejala-gejala mencurigakan TB untuk segera
memeriksakan diri
Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan
kepadapasien dan keluarganya
TB disebabkan kuman, dapat disembuhkan dengan berobat teratur, cara penularan
TB, gejala-gejala yang mencurigakan dan cara pencegahannya, cara pemberian
pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan). Pentingnya pengawasan supaya
pasien berobat secara teratur
L. Kebijakan Pengendalian TB
PROFIL PUSKESMAS
A. Letak Geografi
Penyuluh 3 Orang
Sanitarian 3 Orang
RO -
Fisioterapi 2 Orang
Gizi 2 Orang
Target TB
No Desa Jml Perkiraan Target BTA + Target Suspek Target Suspek /
Bln
Penduduk BTA +
1 Ngemplak 3.415 4 3 30 3
5 Wirogunan 4.063 4 4 40 3
6 Kertonatan 3.480 4 3 30 3
8 Gumpang 7.404 8 6 60 5
9 Ngadirejo 9.661 10 7 70 6
10 Pabelan 6.779 7 5 50 4
11 Gonilan 4.673 5 4 40 3
12 Singopuran 6.643 7 5 50 4
3 Kartasura 120 51 43 12 4 33
4 Ngabeyan 40 9 23 4 1 25
5 Wirogunan 40 7 18 4 0 0
6 Kertonatan 30 4 13 3 2 67
8 Gumpang 60 8 13 6 1 17
9 Ngadirejo 70 14 20 7 1 14
10 Pabelan 50 12 24 5 2 40
11 Gonilan 40 6 15 4 1 25
12 Singopuran 50 14 28 5 1 20
13 Luar Wil 1
Strength
Weakness
Opportunity
Threat
Strength
2 4 2 3 2 3 2 3
3 3 3 3 3 4 3 2
4 3 4 2 4 4 4 3