OLEH ;
MERIANA PUSPITA (G1A106010)
REZPI RIDHO PUTRA (G1A106090)
PEMBIMBING :
DR. R. HIMA SP.A
Tujuan :
Untung mengetahui frekuensi peresepan antibiotik
pada bagian rawat jalan untuk kunjungan asma
pada anak The National Asthma Education and
Prevention Program menentukan bahwa
antibiotik tidak boleh digunakan sebagai bagian
dari terapi asma kronis atau untuk eksaserbasi
akut
METODE
Sumber Data
Data dari National Ambulatory Medical Care
Surveys (NAMCS) dan National Hospital
Ambulatory Medical Care Survey (NHAMCS)
anak ( usia <18 tahun ) 1998 sampai 2007.
AMCS menunjukan data nasional National
Center for Health Statistics 3 tahap desain
probabilitas - sampel. pengambilan sampel
dalam geografis daerah , sampel praktek dokter di
dalam wilayah, pengambilan sampel kunjungan
pasien dalam setiap dokter praktek yang dipilih.
Dokter yang berpartisipasi tidak dipilih lagi
NHAMCS mengumpulkan data tentang
penggunaan dan penyediaan rawat jalan pelayanan
di rumah sakit darurat dan departemen rawat jalan
survei sampel berlapis berdasarkan populasi
kunjungan gawat darurat di rumah sakit AS 4
tahapan sampel probabilitas geografis
pengambilan unit sampel primer, rumah sakit unit
sampling primer, bagian gawat darurat rumah
sakit, dan pasien di bagian gawat darurat
NAMCS dan NHAMCS adalah data yang
digunakan oleh public utuk digunakan sebagai
review oleh University of California at Ulasan.
Studi Populasi
Kunjungan rawat jalan oleh anak-anak ( usia <18
tahun ) dengan ICD - 9 kode untuk asma (493.x)
sebagai diagnosis telah pertama dievaluasi. ICD - 9
kode juga yang digunakan untuk menentukan
apakah suatu komorbiditas kondisi sekunder ada
yang dapat membenarkan peresepan
Analisis Data
semua anak , rawat jalan, kunjungan asma terkait selama
antibiotik diresepkan tanpa ditunjang oleh diagnosis penyerta yang
biasanya diindikasikan untuk penggunaan antibiotik.
Kelas makrolida, aminopenicillins, sefalosporin, dan semua
antibiotik lainnya
Analisis bivariat dengan dan tanpa resep antibiotik yang
dibenarkan atas dasar klinis pasien, dokter, dan faktor sistem.
Variabel demografis pasien termasuk jenis kelamin, usia , ras, etnis ,
dan asuransi.
Umur 3 National Asthma Education and Prevention Program
(usia <5 ,n5-11 , dan 12 tahun \ menangkap perbedaan dalam
hasil berdasarkan usia tertentu.
Kelompok. Ras dan etnis digabungkan 4 kategori (putih [non-
Hispanik ], black [non-Hispanik], Hispanic, dan lainnya ).
asuransi 2 kelompok (swasta dan lainnya, misalnya,
Medicaid, self -pay, tanpa
biaya, atau amal).
Prediktor level pasien lainnya memasukkan keparahan
penyakit , termasuk resep kortikosteroid oral atau
kortikosteroid inhalasi, kinerja rontgen dada , dan
adanya demam (> 38,0 C).
musim, 4 periode (Juni sampai Agustus, September
sampai November , Desember sampai Februari , dan
Maret sampai
Mei).
Karakteristik dokter- tingkat satu
dimasukkan sebagai variabel yang khusus (pediatri ,
dokter IGD, atau lainnya). Variabel tunggal lainnya
adalah wilayah Sensus AS (Northeast, Midwest,
Selatan, atau Barat) .
Semua variabel termasuk dalam model memiliki
ukuran sampel yang memadai lebih dari 30
kunjungan untuk memastikan kestabilan perkiraan
sesuai National Center for Health Statistics,
Sebuah analisi bivariat tambahan membandingkan
kunjungan dengan peresepan antibiotik macrolide
(azitromisin, klaritromisin, dan eritromisin)
dengan kunjungan di mana diresepkan antibiotik
lain.
Analisis dilakukan dengan menggunakan SAS
9.2 (SAS Institute, Cary, NC) dan SUDAAN 10,0
(RTI International, Penelitian Triangle Park,NC)
HASIL
10 tahun 1998 dan 2007 5198 mewakili
60,5 juta kunjungan di Amerika Serikat.
15,6 % antibiotik diresepkan tanpa
berdampingan dengan diagnosis untuk
mendukung penyebab pengobatan.
1 juta kunjungan rawat jalan pediatrik/tahun
makrolida adalah kelas antibiotik paling umum
dipilih ( 48,8 % ) , diikuti oleh aminopenicillins (
26,3 % ) dan sefalosporin ( 20,6 % ). Semua
antibiotik lainnya dikombinasikan untuk
menjelaskan sisanya 6,3 % .
Analisis Bivariat
menunjukkan variabel demografis pasien (usia
kategori , ras / etnis, jenis kelamin , dan asuransi
ketik) tidak terkait
jenis musim kaitan dengan resep antibiotik
(P = 08) musim gugur (September sampai
November:18,5 % dari kunjungan) dan musim
dingin (Desember hingga Februari : 20,3 % dari
kunjungan).
variabel yang terkait dengan asma atau keparahan
penyakit
peresepan kortikosteroid sistemik (dalam oral,
intramuskular ,dan bentuk intravena ) adalah
(P=0,0007). 26,3% dari kunjungan selama
kortikosteroid sistemik diberikan dibandingkan
dengan 13,1% dari kunjungan di mana mereka tidak
diresepkan.
Edukasi asma yang diberikan pada Kunjungan itu
adalah 1 variabel akhir yang dinilai hanya dalam data
NAMCS yang ditetapkan untuk tahun 2001-2007
19,3% dari kunjungan yang tercatat tanpa edukasi
asma, mereka yang diberi resep selama dan hanya 11,2
% dari kunjungan yang diresepkan yang tercatat diberi
edukasi asma ( P = .04 ) .