Anda di halaman 1dari 13

Askep Pada Pasien

PIELONEFRITIS
DISUSUN OLEH :
AYU LESTARI
DWI ASTUTI R
HARUM AMPRIYANI
NEVYCA R
ROSANDA CITRA A
1. PENGERTIAN
2. PENYEBAB
3. TANDA DAN GEJALA
4. PATOFLOW
5. KOMPLIKASI
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. PENATALAKSANAAN MEDIS
8. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGERTIAN
Pielonefritis adalah inflamasi infeksius yang mengenai parenkim dan pelvis
ginjal. Infeksi ini bermula dari saluran kemih bawah, kemudian naik sampai
ginjal. Infeksi saluran kemih (ISK) bawah dapat asimtomatik dan karena
ginjal terkena, baru diketahui adanya infeksi pada saluran kemih bawah.
(Mary Baradero, 2009)
Pielonefritis adalah infeksi saluran kemih bagian atas, merupakan infeksi
bakteri pada pelvis, tubulus dan jaringan interstisial pada salah satu atau
keduanya. Penyebabnya penyebaran bakteri dari kandung kemih ke arah
atas ataupun dari sumber sumber sistemik yang mencapai ginjal melalui
aliran darah. (Brunner & Sudddarth, 2015)
Jadi kesimpulannya, Pielonefritis merupakan inflamasi pada pelvis ginjal
dan paremkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri
pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah lalu
naik ke ginjal melalui aliran darah.
2. PENYEBAB
1. BAKTERI
2. JENIS KELAMIN
3. KATETER URIN
4. KEHAMILAN
3. TANDA DAN GEJALA
Gejala yang paling umum dapat berupa demam tiba-tiba. Kemudian dapat
disertai menggigil, nyeri punggung bagian bawah, mual, dan muntah. Pada
beberapa kasus juga menunjukkan gejala ISK bagian bawah yang
dapat berupa nyeri berkemih dan frekuensi berkemih yang
meningkat.Dapat terjadi kolik renalis, dimana penderita merasakan nyeri
hebat yang desebabkan oleh kejang ureter. Kejang dapat terjadi karena
adanya iritasi akibat infeksi atau karena lewatnya batu ginjal. Bisa terjadi
pembesaran pada salah satu atau kedua ginjal. Kadang juga disertai otot
perut berkontraksi kuat.
4. KOMPLIKASI
Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut(Patologi
Umum & Sistematik J. C. E. Underwood, 2002: 669)
Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada
area medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila ginjal,terutama
pada penderita diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.
Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yangdekat
sekali dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dansistem kaliks
mengalami supurasi, sehingga ginjal mengalami pereganganakibat adanya
pus
Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan
meluaske dalam jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.Komplikasi
pielonefritis kronis mencakup penyakit ginjal stadium akhir (mulai dari
hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan parut),
hipertensi, dan pembentukan batu ginjal (akibat infeksi kronik disertai
organisme pengurai urea, yang mangakibatkan terbentuknya batu). (Brunner
& Suddarth, 2002: 1437).
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Whole blood
Urinalisis
USG dan Radiologi
Tes Fungsi Ginjal
Biopsi ginjal
Pemeriksaan Intra Venous Pyelografi (IVP)
6. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis menurut Barbara K. Timby dan Nancy E. Smith tahun
2007:
Mengurangi demam dan nyeri dan menentukan obat-obat anti mikrobial
seperti trimethroprim-sulfamethoxazole (TMF-SMZ, Septra), gentamycin
dengan atau tanpa ampicilin, cephelosporin, atau ciprofloksasin
(cipro)selama 14 hari .
Merilekskan otot halus pada ureter dan kandung kemih, meningkatkan rasa
nyaman, dan meningkatkan kapasitas kandung kemih menggunakan
obatfarmakologi tambahan antispasmodic dan anticholinergic
sepertioxybutinin (Ditropan) dan propantheline (Pro-Banthine)
Pada kasus kronis, pengobatan difokuskan pada pencegahan kerusakan
ginjal secara progresif.
7. KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA
3. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
4. EVALUASI
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai