PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
JUNENTI
19510005
Nama : Junenti
Nim : 19510005
Prodi : Agroteknologi
LEMBAR PENGESAHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian Ka. Program Studi
Tanggal Persetujuan :
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat,
dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini
tepat pada waktunya.
Penyusunan proposal penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan, pemahaman dan pedoman bagi penulis untuk melaksanakan
penelitian mengenai Pengaruh Pemberian Dosis Pupuk NPK (16:16:16) Terhadap
Pertumbuhan Bibit Klon Kakao (Teobroma cacao L).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas izin, arahan
dan bimbingan dalam penulisan proposal ini kepada :
1. Dr. Ir. Sugiyanto Saleh, MM., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Borobudur, Jakarta.
2. Ir. Aditiameri, MS., selaku Kaprodi Agroteknologi.
3. Ir Nikmah, MM selaku pembimbing I
4. Ir. Linda Bachrun, M pd, selaku pembimbing II
5. Orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan moril, dan doanya.
6. Kepala dan seluruh Staf dan Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi – Jawa Barat.
7. Kepala dan seluruh Staf dan Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)
Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi – Jawa Barat.
8. Kelompok Tani Wanita Cangkring Indah yang selalu kompak, sigap dan
tanggap untuk membantu dalam kegiatan penelitian ini.
9. Seluruh Civitas Akademika Fakultas Pertanian Universitas Borobudur dan
Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan proposal ini.
Akhirnya penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun pihak- pihak yang membutuhkan.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Identifikasi
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas terdapat beberapa
masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Apakah pupuk NPK (16:16:16) dapat meningkatkan pertumbuhan bibit
tanaman kakao?
2. Apakah tiap klon akan berbeda pertumbuhannya dengan pemberian dosis
NPK (16:16:16) yang berbeda?
3. Berapa dosis pupuk NPK (16:16:16) yang terbaik untuk pertumbuhan
beberapa klon kakao?
4. Apakah perlakuan pupuk NPK (16:16:16) dengan dosis 5 gr/tanaaman, 10
g/ tanaman, 15 gr/tanaman dan 20 gr/tanaman merupakan dosis yang
direspon oleh klon kakao yang diteliti?
5. Berapa dosis optimal yang paling efektif untuk pertumbuhan masing-
masing klon kakao yang digunakan dari perlakuan pupuk yang
diberikan?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Klasifikasi Tanaman Kakao
Menurut Pracaya (2019) Tanaman Kakao dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Divisi : Spermatopyta
Subdivisi : Anggiospermae
Kelas : Dikotiledone
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Thebroma cacao L
2. Batang
Tanaman kakao pada umur 3 tahun akan mencapai 1,8-3,0 meter
dan pada umur 12 tahun dapat mencpai 4,5-7,0 Meter. Tinggi tanaman
kakao sangat di pengaruhi oleh intensitas naungan serta faktor-faktor
tumbuh yang tersedia. Pohon kakao dewasa sepanjang batang pokok
tumbuh tunas air (wiwilan atau caupon). Dalam teknik budidaya yang
benar tunas air selalu di buang (Pracaya, 2019).
Tunas yang arah pertumbuhannya kesamping di sebut dengan
plagiotrop (cabang kipas atau fan). Tanaman kakao berasal dari biji akan
tumbuh menjadi tanaman kakao muda berbatang lurus. Pada umur 10
bulan batang akan membentuk 3-6 cabang kipas (fan branches) (Saputra,
2016).
3. Daun
Daun kakao bersifat dimorfisme. Tangkai daun pada tunas ortotrop,
panjang mencapai 7,5-10 cm ssedangkan tangkai daun pada plagiotrop
panjang hanya mencpai 2,5 cm. Tangkai daun mempunyai bentuk
silinder dan bersisik halus, tergantung pada tipenya (Melati, 2017).
4. Bunga
Bunga kakao termasuk jenis cauliflower, yaitu bunga menempel
pada batang atau cabang-cabang utam meskipun ada juga tanaman kakao
yang bersifat cauliflowers. Bunga kakao mengikuti rumus K5 C5 + 5G(5)
yaitu tersusun dari atas 5 kelopak yang tidak saling terkait, 5 mahkota
(petala), 10 tangkai sari (tersusun 2 lingkaran) masing-masing terdiri dari
5 tangkai sari (stemen) dan 5 daun buah (Staminode) yang bersatu
(Wahyudi, 2015).
2. Tanah
Menurut Pracaya (2019) tanaman kakao dapat tumbuh baik pada
lapisan tanah yang cukup dalam, banyak mengandung humus dan
mempunyai keasaman pH 6,1 – 7. Hal yang perlu di peratikan dalam
penentuan lahan (Tanah) adalah tekstur yang terdiri atas 50% pasir,10%
Debu dan 30-40% lwmpung atau geluh berpasir. Di samping itu,
sebaiknya tanah memiliki kadar bahan organiknya 2-5%, kadar
pertukaran kation (KPK) lebih tinggi 15 me/100 gram tanah, ketersediaan
unsur hara meliputi Nitrogen Total, P2O5 dan K2O tersedia masing-
masing pada kategori sedang sampai sangat tinggi.
Pada tanah dengan tingkat ketersediaan unsur hara sangat rendah
sampai rendah dan keasaaman (pH<4) perlu penanganan khusus dengan
pemberian pupuk organik atau pupuk berimbang juga pengapuran tanah
(Rukmana, 2016).
MCC 01
Potensi dayahasil (ton/ha) : 3,67 (populasi 1.100
: pohon/ha)
Karakteristik : 1,75
- Berat biji kering (g) : : 15,9
- Kadar kulit biji (%) : 49,67
- Kadar lemak biji (%) :
Ketahanan hama dan :
penyakit : tahan
- Penyakit busuk buah : : tahan
- Penyakit VSD : : moderat
- Hama PBK :
MCC 02
Potensi daya hasil : 3,13 (populasi 1.100
(ton/ha) : pohon/ha)
Karakteristik : 1,61
- Berat biji kering (g) : 12
- Kadar kulit biji (%) : 49,2
- Kadar lemak biji (%)
Ketahanan hama dan
penyakit : tahan
- Penyakit busuk buah : tahan
- Penyakit VSD : tahan
- Hama PBK
Sumber: Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao Indonesia
1. Klon MCC 01
Berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
(Puslitkoka) Jember, keunggulan MCC 01 terlihat dari potensi
produksinya yang mencapai 3,69 ton/ha/tahun sedangkan MCC 02 tidak
kalah unggulnya, karena memiliki potensi produksi mencapai 3.02
ton/ha/tahun. Sedangkan untuk kadar lemak bisa mencapai 50 % baik
untuk MCC 01 maupun MCC 02. Namun keunggulan yang paling
menarik dari kedua klon ini adalah memiliki ukuran biji yang relatif
besar dibadingkan klon-klon yang sudah dilepas. MCC 01 memiliki berat
biji 1,75 gram, sedangkan MCC 02 mencapai 1,61 gram.
Produksi klon MCC1 sebanyak 86,26 buah per pohon, 39,9 biji per
tongkol, produksi rata-rata 3,3 Kg Perpohon atau 3,672 Kg/
Ha/Tahun.Pada Biji MCC1 01 bobot per biji kering mencapai 1,75 gram.
Klon MCC-1 memiliki ukuran buah yang besar, permukaan kulit
buah kasar, warna buah unggu muda, dan saat masak berbuah hijau ke
kuningan (Trubus, 2020).
2. Mengobati batuk
Sebuah peneliti yang di lakukan oleh para ahli telah menemukan
bahwa teobromine, senyawa yang di temukan pada kakao, dapat
mengurangi batuk dengan mempengaruhi saraf sensorik dari saraf vagus
yang berjalan melalui saluran udara paru-paru (Melati, 2017).
2.10 Hipotesis
1. Dosis NPK Mutiara (16:16:16) berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan bibit kakao.
2. Dosis pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan jenis klon pada taraf tertentu
efektif mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan terbaik pada bibit
kakao.
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Bahan
Benih kakao (SUL1 SUL2, DAN MCC1)
Pupuk NPK Mutiara 16:16:16
Dithane M-45
Pasir
Keterangan:
N5C1 : Konsentrasi dosis 5 g/tanaman, klon MCC1.
N10C1 : Konsentrasi dosis 10 g/tanaman, klon MCC1.
N15C1 : Konsentrasi dosis 15 g/tanaman, klon MCC1.
N20C1 : Konsentrasi dosis 20 g/tanaman, klon MCC1.
N0C1 : Kontrol g/tanaman, klon MCC1.
N5S1 : Konsentrasi dosis 5 g/tanaman, klon Sul 1.
N10S1 : Konsentrasi dosis 10 g/tanaman, klon Sul 1.
N15S1 : Konsentrasi dosis 15 g/tanaman, klon Sul 1.
N20S1 : Konsentrasi dosis 20 g/tanaman, klon Sul 1.
N0S1 : Kontrol g/tanaman, klon Sul 1.
N5S2 : Konsentrasi dosis 5 g/tanaman, klon Sul 2.
N10S2 : Konsentrasi dosis 10 g/tanaman, klon Sul 2.
N15S2 : Konsentrasi dosis 15 g/tanaman, klon Sul 2.
N20S2 : Konsentrasi dosis 20 g/tanaman, klon Sul 2.
N0S2 : Kontrol g/tanaman, klon Sul 2.
Model rancangan percobaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
2. Aplikasi Pemupukan
Pemberian dosis pupuk di lakukan pada umur 4 MST, 8MST
dengan cara di kubur pada media dan disiram menggunakan alat
penyiram gembor.
3. Pemeliharaan Bibit
Benih disiram pada pagi dan sore pada pukul 08:00 dan 16:30.
penyiangan gulma juga dapat di lakukan jika ada pada polibag.
3.5 Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap berbagai parameter pertumbuhan
setelah bibit berumur 3 bulan, meliputi:
1. Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman di ukur mengunakan meteran mulai dari batas batang di
atas permukaan tanah sampai titik tumbuh. Diukur pada umur 2MST, 4
MST, 6MST dan 8 MST.
Pracaya, & Kahono, P. 2019. Kakao. Jakarta: PT. Sunda Kelapa Pustaka.
Suhendi, D., Winarno, H. Dan Susilo, A.W., 2004. Peningkatan Produksi dan
Mutu Hasil Kakao Melalui Penggunaan Klon Unggul Baru. Prosiding
Simposium Kakao 2004, Yogyakarta
Triastuti, F., Wardati., Ernis En Yulia,. 2016. Pengaruh Pupuk Kascing Dan
Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kakao (Theobroma
Cacao L). JOM Faferta, Vol3 No.1.
Wahyudi, T, Pujiyanto, & Purwoko Yosef. 2017. Kakao, Sejarah, Botani, Proses
Produksi, Pengolahan Hilir dan Sistem Perdagangan. Yogyakarta, Gajah
Mada University Press.
Wardiana, E. 2015. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kandungan
Polifenol Pada Biji Dan Produk Berbasis Kakao. Indonesia Industrial And
Beverage Crops Research Institute Jurnal Nasional, 1 (1), 31 – 33.