Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

Pengelolaan Pasca Panen

Ir. Sumihar M.l. Tobing, MM

Nama : Muhamad Husin


NIM : 16510004
Prodi : Agroteknologi

UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA


FAKULTAS PERTANIAN
Program studi 1. AGROTEKNOLOGI
2. AGRIBISNIS

Jl. Raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur, Telp : 021-8613868, 021-8613877, Fax : 021-
8613868
Website: http://www.universitasborobudur.ac.id

TAHUN 2017-201

PENGOLAHAN PASCA PANEN CABAI


I. Panen
Pemanenan adalah kegiatan akhir dari pertanaman dan merupakan faktor penentu untuk
proses selanjutnya. Pemanenan dan penanganan cabe merah perlu dilakukan dengan
hati-hati untuk mempertahankan mutu.
Kriteria cabai yang siap dipanen yakni bentuknya utuh, padat, berwarna merah tua
mengkilat (90% masak). Karena pada stadia merah inilah tingkat kepedasannya tinggi,
sesuai dengan permintaan pasar dan konsumen. Jika pemanenan buah cabe merah
terlalu muda akan mengakibatkan buah mudah layu, penyusutan beratnya tinggi, tidak
tahan simpan dan kurang tahan mengalami goncangan sewaktu pengangkutan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan cabe merah adalah :

 Tingkat kematangan cabe disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.


 Jumlah buah per pohon dan jumlah pohon tanaman dalam areal pertanaman yang
siap dipanen, berkaitan dengan biaya panen.
 Saat pemetikan buah sebaiknya dilakukan setelah air habis terhempas dari
permukaan kulit buah untuk mengurangi kontaminasi mikroba pembusuk.
 Waktu panen yang baik adalah pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal
sebagai hasil penimbunan zat-zat makanan pada malam hari sebelumnya dan pada
saat ini tanaman belum banyak mengalami penguapan.
 Pemanenan dilakukan dengan tangan, caranya yaitu memetik buah beserta
tangkainya supaya buah tidak cepat busuk.
 Hindari terjadinya luka dan patahnya cabang/ranting dengan melakukan pemetikan
yang tepat dan hati-hati.
 Interval panen biasanya 3 – 5 hari sekali dan masa panen berkisar 1-2 bulan setelah
pemanenan yang pertanama sehingga bisa panen 15-17 kali bahkan bisa mencapai
15-17 kali apabila tanamannya dirawat dengan baik. Tanaman cabe merah merah ini
biasanya mengalami masa istirahat selama 7-14 hari, setelah itu berbunga lagi.
Namun bunga kedua biasanya menghasilkan buah cabe yang berukuran kecil
sehingga hasinya menurun. Hasil buah terbanyak pada umumnya terjadi pada panen
ke empat sampai ke tujuh.
 Pisahkan segera buah yang busuk, untuk mencegah terjadinya penularan mikroba ke
buah cabe yang sehat.
 Hindarkan penutupan dengan karung plastik.
 Hindarkan hasil panen terkena sinar matahari yang panas dengan kata lain hasil
panen segera dibawwa ketempat yang teduh.

Khusus di dataran rendah, tanaman cabe merah dapat dipanen pertama kali pada umur
70-75 hari setelah tanam. Sedangkan waktu panen pertama untuk cabe merah di dataran
tinggi biasanya lebih lambat, yaitu umur 4-5 bulan setelah tanam.
II. Pasca Panen
A. Sortasi
Biasanya sortasi dan grading dilakukan oleh pedagang dan jarang dilakukan oleh petani.
Sortasi dilakukan untuk memisahkan buah cabe merah yang sehat, bentuk normal dan
baik. Penundaan sortasi akan memperbesar kebusukkan, sedangkan grading untuk
kepentingan pasar lokal, cukup dipisahkan antara golongan kualitas A1 (ukuran >10
cm) dengan cabe kualitas B (ukuran <10 cm) panjangnya.
Berdasarkan hasil penelitan tentang preferensi konsumen rumah tangga terhadap
kualitas cabe merah menunjukkan bahwa rata-rata konsumen rumah tangga menyukai
kulit cabe yang merah tua. Hal ini sangat erat kaitannya dengan masakan yang akan
dihasilkannya, yaitu berwarna merah dan lebih menarik selera.
 
B. Curing
Curing bertujuan untuk memaksimalkan pembentukan dan penstabilan warna cabe
merah sebelum dikeringkan. Sedangkan curing pada penyimpanan cabe merah segar
dimaksudkan untuk membuang panas lapang, untuk mengurangi beban refrigerator
(lemari pendingin)
Biasanya petani cabe merah sering menghamparkan hasil panen cabe merah di dalam
rumah atau ditempat teduh sebelum dijual. Cara tersebut dimaksudkan untuk mencegah
kebusukan cabe merah sebelum dijual. Cara ini termasuk curing, karena menyesuaikan
kondisi mutu sesuai dengan keinginan pasar.
C. Penyimpanan
Pada umumnya cabe merah dijual dalam bentuk segar. Oleh karena itu perlu
penguasaan teknologi penanganan cabe merah segar, karena dapat meningkatkan daya
simpan dengan mutu yang bisa diterima oleh konsumen, mengurangi kerusakan dan
harganya tetap terjangkau.
Seperti sayuran lainnya, setelah dipanen cabe merah secara fisiologis masih terus
melakukan proses kehidupan. Sehingga perlu diusahakan agar proses ini tiddak
dibiarkan berlangsung cepat. Sampai saat ini, pendinginan masih diakui sebagai cara
yang terbaik dipakai untuk menyimpan cabe segar, walaupun hanya menghasilkan masa
simpan yang terbatas. Pendinginan pada dasarnya berprinsip bahwa mikroorganisme
tidak dapat berkembang dan sebagian besar perubahan secara biokimia dapat dicegah.
Penyimpanan pda suhu dingin dengan menggunakan refrigerator (lemari pendingin)
dinilai lebih mudah dibandingkan dengan cara pendinginan lainnya.
D. Pengemasan
Pengemasan adalah suatu fasilitas perlakuan sebelum pemasaran dan dapat mencegah
kerusakan. Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil, memelihara mutu
dan penampilan akan tetap baik.
Penggunaan kemasan pada cabe merah dewasa ini sudah banyak dilakukan namun jenis
dan design yang baik belum begitu diperhatikan. Kemasan yang baik adalah :

 Mudah diangkat
 Aman
 Ekonomis
 Kebersihan terjamin
 Tahan benturan
 Berventilasi, sehingga memudahkan pertukaran udara, yang bisa mengurangi
penguapan.

E. Pengamatan
Pengangkutan merupakan mata rantai penting dalam penanganan, penyimpanan dan
distribusi sayuran. Hampir seluruh hasil produksi cabe merah mengalami proses
pengangkutan dari tempat cabe merah dipanen sampai ke konsumen, pasar atau pusat-
pusat perdagangan lainnya.
Selama pengengkutan, hasil panen mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik,
mekanik, maupun biologis. Kerusakan mekanik terjadi akibat benturan, gesekan, dan
memar selama pengangkutan. Sedangkan kerusakan biologis terjadi akibat adanya
respirasi bahan dalam wadah tertutup. Respirasi menyebabkan naiknya suhu, sehingga
cabe mudah rusak. Salah satu cara untuk mengurangi risiko ini, cabe merah harus
dikemas dalam wadah yang berventilasi seperti keranjang bambu dengan kapasitas 20
kg atau karton/kardus berkapasitas 20 kg yang digabungkan penggunaannya dengan
keranjang jala yang dimasukkan ke dalam kardus berventilasi.
F. Pemasaran
Pemasaran buah cabe merah yang sudah dipanen tidak menjadi masalah karena peluang
pasarnya masih sangat luas, baik untuk diekspor maupun untuk pasar lokal.Terdapat
banyak cara pemasaran yang bisa dilakukan oleh petani dalam menjual hasil panennya.
Cara tersebut antara lain bisa dijelaskan sebagai berikut :

 Petani menjual hasil panennya secara langsung kepada tengkulak atau pedagang.
Namun ada pula para tengkulak atau pedagang yang mendatangi langsung petani
dilahan usaha taninya. Apabila telah terjadi kesepakatan harga maka cabe segera
diangkut.
 Bagi petani yang memiliki lahan cabe yang luas akan lebih menguntungkan bila
langsung dijual kepada pedagang besar.
Pemasaran hasil cabe dengan jalur tata niaga pendek akan lebih memberikan
keuntungan karena tidak banyak melibatkan berbagai pemasaran.
TUGAS GIZI PANGAN (IV)

Ir. Sumihar M.l. Tobing, MM

Nama : Muhamad Husin


NIM : 16510004
Prodi : Agroteknologi

UNIVERSITAS BOROBUDUR JAKARTA


FAKULTAS PERTANIAN
Program studi 3. AGROTEKNOLOGI
4. AGRIBISNIS

Jl. Raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur, Telp : 021-8613868, 021-8613877, Fax : 021-
8613868
Website: http://www.universitasborobudur.ac.id

TAHUN 2017-201
1. Agar saudara lebih dapat memahami materi pertemuan 5 ini, maka saudara diminta untuk
mengerjakan tugas yaitu menyebutkan dan menjelaskan penyebab-penyebab lain dari penyakit gizi
salah (di luar yang sudah ada di materi 

1. FENILKETONURIA

Fenilketonuria adalah kelainan genetika langka yang muncul sejak lahir. Kondisi ini
akan menyebabkan tubuh tidak bisa melerai fenilalanin. Fenilalanin merupakan asam
amino yang sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu pembentukan protein.
Jika tubuh tidak bisa memproses fenilalanin, substansi tersebut akan menumpuk dalam
darah dan otak. Kadar fenilalanin yang tinggi dan tidak ditangani berpotensi memicu
komplikasi yang serius, yaitu:

 Kerusakan permanen pada otak.


 Gangguan saraf, seperti tremor atau kejang.
 Ukuran kepala kecil sehingga terlihat tidak wajar.

Penyebab Fenilketonuria
Mutasi genetika merupakan penyebab dari fenilketonuria. Mutasi tersebut kemudian
membuat gen fenilalanin hidroksilase tidak memproduksi enzim pengurai fenilalanin
dalam tubuh pengidap. Penyebab di balik mutasi genetika belum diketahui secara pasti.
Para pakar percaya bahwa kondisi ini juga berhubungan erat dengan faktor keturunan.
Jika mempunyai ayah dan ibu yang sama-sama membawa bakat fenilketonuria, maka
anak akan memiliki sekitar 25 persen kemungkinan untuk mengidap kondisi tersebut.

Pencegahan
Menerapkan pola makan yang rendah protein. Disarankan untuk menghindari bahan makanan
yang kaya protein seperti telur, produk susu, ikan, serta semua jenis daging. Jenis bahan
makanan lain pun harus senantiasa dipilih dan ditakar dengan cermat, termasuk sayur dan buah.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, wanita yang sedang merencanakan kehamilan perlu
melakukan pemeriksaan genetis sebelum memiliki anak.

2.STUNTING

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga


menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. Banyak yang tak tahu
kalau anak pendek adalah tanda dari adanya masalah pertumbuhan si kecil. Apalagi, jika
stunting dialami oleh anak yang masih di bawah usia 2 tahun. Hal ini harus segera
ditangani dengan segera dan tepat. Pasalnya stunting adalah kejadian yang tak bisa
dikembalikan seperti semula jika sudah terjadi.

Kondisi ini disebabkan oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih
di dalam kandungan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 20% kejadian
stunting sudah terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan. Kondisi ini
diakibatka oleh asupan ibu selama kehamilan kurang berkualitas, sehingga nutrisi yang
diterima janin sedikit. Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan
terus berlanjut setelah kelahiran.

Selain itu, stunting juga bisa terjadi akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2
tahun tidak tercukupi. Entah itu tidak diberikan ASI
eksklusif ataupun MPASI (makanan pendamping ASI) yang diberikan kurang
mengandung zat gizi yang berkualitas.

Banyak teori yang menyatakan bahwa kurangnya asupan makanan yang mengandung
zink, zat besi, serta protein ketika anak masih berusia balita adalah salah satu faktor
utama yang menyebabkan kejadian ini.

Bagaimana saya bisa tahu kalau anak pendek?

Tanda utama stunting adalah tubuh pendek di bawah rata-rata. Tinggi-pendeknya anak
sebenarnya bisa Anda ketahui jika Anda memantau tumbuh kembang si kecil sejak ia
lahir. Beberapa gejala dan tanda lain yang terjadi kalau anak mengalami gangguan
pertumbuhan:

 Berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun


 Perkembangan tubuh terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak
perempuan)
 Anak mudah terkena penyakit infeksi

Sementara, untuk tahu apakah tinggi anak normal atau tidak, Anda harus secara rutin
memeriksakannya ke pelayanan kesehatan terdekat. Misalnya saja, membawa si kecil ke
Posyandu atau Puskesmas terdekat setiap bulan.

Apa dampaknya jika anak pendek sejak kecil?

Stunting adalah gangguan pertumbuhan. Jika tidak ditangani dengan baik maka akan
memengaruhi pertumbuhannya hingga ia dewasa nanti. Tidak cuma dampak fisik saja.
Berikut adalah risiko yang dialami oleh anak pendek atau stunting di kemudian hari.

 Kesulitan belajar
 Kemampuan kognitifnya lemah
 Mudah lelah dan tak lincah dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya
 Risiko untuk terserang penyakit infeksi lebih tinggi
 Risiko mengalami berbagai penyakit kronis (diabetes, penyakit jantung, kanker, dan
lain-lain) di usia dewasa
Ketika dewasa nanti, bahkan dilaporkan bahwa anak pendek akan memiliki tingkat
produktifitas yang rendah dan sulit bersaing di dalam dunia kerja. Ya, stunting adalah
masalah gizi yang berdampak hingga anak berusia lanjut usia apabila tidak ditangani
segera.

Apakah stunting masih bisa diatasi dan diperbaiki?

Sayangnya, stunting adalah kondisi gangguan pertumbuhan yang tidak bisa


dikembalikan seperti semula. Maksudnya, ketika seorang anak sudah stunting atau
pendek sejak ia masih balita, maka pertumbuhannya akan terus lambat hingga ia
dewasa.

Saat puber, ia tidak dapat mencapai pertumbuhan maksimal akibat sudah terkena


stunting di waktu kecil. Meskipun, Anda telah memberikannya makanan yang kaya
akan gizi, namun tetap saja pertumbuhannya tidak dapat maksimal.

Namun, tetap penting bagi Anda memberikan berbagai makanan yang bergizi


tinggi agar mencegah kondisi si kecil semakin buruk dan gangguan pertumbuhan yang
ia alami semakin parah. Oleh karena itu, sebenarnya hal ini dapat dicegah dengan cara
memberikan nutrisi yang maksimal saat awal-awal kehidupannya, yaitu 1.000 hari
pertama kehidupan.

Jika Anda mengetahui bahwa si kecil mengalami kondisi ini, maka sebaiknya segera
konsultasikan pada dokter anak Anda, agar cepat teratasi.

Anda mungkin juga menyukai