Oleh :
Didin Dwi Saputro
H2118014
i
PENAMBAHAN EKSTAK JAHE (Zingiber officinale) PADA
PENGOLAHAN COKELAT COUVERTURE
Oleh :
Didin Dwi Saputro
H2118014
Telah Disetujui,
Pembimbing
Madiun, ......................
Menyetujui,
Penanggung Jawab Tugas Akhir
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dapat memberikan konstribusi untuk peningkatan devisa Indonesia, selain itu
kakao memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Produksi kakao semakin meningkat
dan kita ketahui pemanfaatan kakao sangat banyak, mulai dari biji sampai
lemaknya dapat dimanfaatkan menjadi produk pangan. Salah satu penghasil kakao
adalah kabupaten Madiun yang pada tahun 2017 menghasilkan 3145 ton, hal ini
lebih tinggi dari kota/kabupaten lain disekitarnya (BPS JATIM, 2017). Banyaknya
masyarakat yang tinggal di daerah tepian hutan dan daerah-daerah lereng gunung
Wilis, maka dipilihlah tanaman kakao sebagai komoditas yang bisa dikembangkan
karena dinilai tepat dengan struktur tanah yang ada (Zulin, 2014).
Coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid yang
antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya
kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman
yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan (Ramlah, 2016).
Sekarang ini banyak bahan pangan yang memberikan efek positif pada
kesehatan. Oleh karena itu, penggunaan pangan yang diketahui sebagai bahan
fungsional merupakan hal yang sangat bermanfaat. Jahe merupakan salah satu
rempah yang baik bagi kesehatan, jahe memiliki aroma yang tajam dan rasa
1
2
dengan cara yang alami. Karena banyaknya obat-obatan yang mengandung bahan
terhadap karakteristik organoleptik produk seperti rasa dan aroma serta dapat
adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh
atsiri dalam jahe 1-3 %. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan
Penambahan jahe atau ekstrak jahe pada cokelat pernah dilakukan pada
penambahan jahe sebanyak 7%, 8%, dan 9% namun dalam penelitian ini tidak
B. Rumusan Masalah
penambahan jahe?.
3
C. Batasan Masalah
2. Pengaruh rasa, warna, aroma, dan tekstur coklat dengan penambahan jahe
D. Tujuan Penelitian
jahe.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk meningkatkan sifat
kandungan gizi pada coklat jahe. Serta mengangkat potensi kakao di daerah
Madiun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Cokelat
Divisi : Spermatophyta.
Kelas : Dicotyledoneae.
Bangsa : Malvales.
Suku : Sterculiaceae.
Kakao dibagi tiga kelompok besar, antara lain Crillo, Forastero, dan
hasil lebih rendah daripada forestero dan relatif gampang terserang hama.
Permukaan kulit buah criollo kasar, berbenjol-benjol dan alur-alurnya jelas. Kulit
ini tebal tetapi lunak sehingga mudah dipecah, sementara itu kakao forestero
hibrida criollo dengan forestero. Sifat morfologi dan fisiologinya sangat beragam
4
5
Tanaman kakao tumbuh sumbur di kawasan tropis pada posisi antara 10º
LU - 10º LS tetapi tanaman ini juga dapat ditemukan tumbuh subur pada kawasan
antara 7º LU sampai 18º LU bahkan 20º/10º LS. Inilah yang menjadi Indonesia
sebagai kawasan yang sangat potensial untuk menanam kakao. Tempatnya akan
semakin ideal jika berada lebih rendah dari ketinggian 80 dpl (Sutomo, 2016).
Kakao juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh, hal ini karena kakao banyak
mengandung zat dapat di manfaat untuk kesehatan tubuh. Manfaat buah kakao
Buah kakao kurang enak bila dikonsumsi secara langsung, akan tetapi
olahan biji kakao (cokelat) merupakan makanan yang sangat familiar dan lezat.
Cokelat dibagi menjadi dua macam, yaitu cokelat couverture dan cokelat
cokelat couverture terdiri atas kakao massa (cocoa liquor), lemak kakao (cocoa
butter), lesitin, gula, vanili, dan susu bubuk (untuk cokelat susu dan putih).
Bahan-bahan cokelat compound terdiri atas lemak nabati, lesitin, gula, vanili dan
susu bubuk (untuk cokelat susu dan putih). Secara umum, cokelat juga dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu cokelat putih (white cooking chocolate compound)
memiliki rasa dominan manis dan berwarna putih, cokelat susu (milk cooking
chocolate compound) dengan rasa lebih manis dan memiliki kandungan susu yang
6
banyak, dan cokelat hitam (dark cooking chocolate compound) memiliki rasa agak
Tabel 2.1 Komponen zat gizi cokelat dihitung per 100 g, dengan Berat Dapat
B. Jahe
herba menahun, berakar serabut, dan termasuk kelas monokotil atau berkeping
satu. Jahe tumbuh subur di ketinggian 10-1500 m dpl kecuali jenis jahe gajah di
ketinggian 500-950 m dpl. Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan jahe optimal
Morfologi jahe secara umum terdiri atas struktur rimpang, batang, daun,
bunga dan buah. Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30-100 cm.
kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15-23 mm dan
panjang 8-15 mm. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya ada tiga
jenis jahe yang dikenal, yaitu: jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe) atau
jahe putih, jahe putih kecil atau jahe emprit (Zingiber officinale var. Amarum),
dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) atau jahe sunti (Wardana dkk,
2002).
jahe. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komposisi kimia rimpang jahe
adalah antara lain: jenis jahe, tanah sewaktu jahe ditanam, umur rimpang saat
Guenther (1952), dan Masada (1976) berpendapat bahwa komponen cita rasa yang
utama dalam jahe adalah minyak volatil yang terdiri dari zingiberen (C15H24),
(fenol).
8
Tabel 2.2 Komponen zat gizi jahe dihitung per 100 g, dengan Berat Dapat
Dimakan (BDD) 97 %.
Kandungan Jumlah
Air (Water) 55.0 g
Energi (Energy) 51 Kal
Protein (Protein) 1.5 g
Lemak (Fat) 1.0 g
Karbohidrat (CHO) 10.1 g
Serat (Fibre) 12.0 g
Abu (ASH) 1.2 g
Kalsium (Ca) 21 mg
Fosfor (P) 39 mg
Besi (Fe) 1.6 mg
Natrium (Na) 12 mg
Kalium (K) 441.7 mg
Tembaga (Cu) 0.48 mg
Seng (Zn) 0.7 mg
Beta-Karoten (Carotenes) 0 mcg
Karoten Total (Re) 9 mcg
Thiamin (Vit. B1) 0.02 mg
Riboflavin (Vit. B2) 0.17 mg
Niasin (Niacin) 3.3 mg
Vitamin C (Vit. C) 4 mg
1. Lemak Kakao
Lemak kakao merupakan lemak alami yang diperoleh dari biji kakao.
Lemak kakao memiliki sifat yang khas dibandingkan dengan lemak nabati
lainnya, diantara sifat lemak kakao tersebut bersifat plastis, memiliki kandungan
senyawa lemak padat yang relatif tinggi, warnanya putih kekuningan dan
memiliki aroma khas dari cokelat. Untuk bidang olahan makanan lemak kakao
sebelumnya dicampur dengan pasta kakao, susu, dan gula. Lemak kakao bisa juga
kakao yang mahal dan juga membutuhkan proses lanjutan yang juga
membutuhkan biaya tambahan maka lemak kakao sebagai minyak goreng terasa
bahan pencampur untuk produk pelembab serta pewarna bibir hal ini bisa
dilakukan karena lemak kakao yang bersifat lembut untuk kulit dan mudah
Lemak kakao didapatkan dari kakao yang dipres dengan menggunakan alat
memisahkan lemak atau minyak dari pasta kasar, pasat halus, maupun biji kakao
(nib). Bahan baku yang masih panas yang berasal dari ruang pemanas dimasukkan
bungkil kakao tertahan di dalam silinder. Proses sekali pengempaan lemak kakao
2. Soy Lecitine
tegangan permukaan dan tegangan antara dua fase yang dalam keadaan normal
alam dari agen permukaan yang aktif. Sejak dikenalkan secara komersil sekitar
10
lima puluh tahun, lesitin telah memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
Lesitin terbentuk secara alami dalam makhluk hidup, hewani dan nabati
dengan kandungan tertinggi pada kuning telur (8-10)% basis basah dan mentega
asam fosfat, gugus polar dan gugus non polar. Gugus polar yang terdapat pada
ester, fosfatnya bersifat hidrofilik (cenderung larut air), sedang gugus non polar
yang terdapat pada ester asam lemaknya bersifat lifofilik (cenderung larut dalam
pektin, lecithin, stearil alkohol, bentonit, dan zat pembasah atau surfaktan
3. Pasta Kakao
Pasta kakao merupakan campuran lemak kakao yang berbentuk cair dan
dipergunakan untuk memasak umumnya berasal dari coklat murni yang tidak
Pasta cokelat atau cocoa mass dibuat dari biji kakao kering melalui
beberapa tahapan proses untuk mengubah biji yang kakao yang semula padat
menjadi semicair atau cair. Setiap ton pasta cokelat membutuhkan 1,20 - 1,25
11
ton biji kakao kering. Pastacokelat dapat diproses lebih lanjut menjadi lemak dan
bubuk cokelat yang merupakan bahan baku utama berbagai produk makanan
Susu Bubuk Full Cream (Full Cream Milk Powder/FCMP) adalah susu
bubuk yang mengandung lemak susu minimal 26 % yang dibuat dengan cara
pengeringan atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian air dan mengandung
laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut air
(B12). Kandungan susu bubuk full cream merupakan sumber protein yang baik
bagi badan kita. Susu bubuk Full Cream dapat diaplikasikan dalam minuman kopi
atau teh sebagai ganti krimer. Adapun aplikasi yang lain dapat dicampur untuk
pembuatan cokelat, roti, permen, ice cream dan segala jenis makanan yang
membutuhkan rasa krim. Selain susu bubuk full cream banyak kegunaannya, susu
full cream juga menambah gizi pada makanan yang dicampur oleh susu bubuk full
cream tersebut (Pustaka pangan, 2013). Beberapa formulasi produk cokelat olahan
cokelat yang kuat, meningkatkan cita rasa dan tekstur. Selain itu susu full cream
Tabel 2.3 Komponen zat gizi susu bubuk full cream dihitung per 100 g,
5. Vanili
berbagai macam makanan dan minuman. Rempah ini memiliki aroma yang
harum, khas, dan kuat. Bubuknya berwarna putih atau putih kecoklatan dengan
tekstur yang agak kasar. Terkadang dijual juga dalam bentuk ekstrak cair. Diolah
dengan proses yang sangat panjang dari tanaman Vanilla planifolia, itulah vanili
flavoring coklat
13
6. Soda Kue
Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah digunakan sejak lama. Senyawa
ini disebut juga baking soda (soda kue), sodium bikarbonat, natrium hidrogen
karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering terdapat dalam
bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan dalam
pembuatan roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas
ditambahkan pada adonan dapat secara satuan atau dalam kombinasi. Zat
adonan pada proses pengolahan. Pengaruh dari zat pengembang penting sekali
untuk pembentukan produk akhir yang mempunyai rupa dan kualitas yang
D. Analisis Kimia
komponen kimia yang terdapat dalam bahan alami maupun buatan. Analisis
kualitatif memberikan indikasi kandungan zat kimia yang terdapat pada sampel.
reduktan. Senyawa ini memiliki berat molekul kecil tetapi mampu menginaktivasi
radikal bebas dan ROS sehingga mencegah terjadinya berbagai macam penyakit
dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang
disebut kuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan
dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan sebanding dengan
E. Analisis Ekonomi
rangka untuk melakukan analisis ekonomi dasar, adalah penting untuk memahami
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang harus tetap dikeluarkan yang mana besarnya tidak
Contoh biaya tetap seperti biaya sewa alat, bahan bakar minyak, dan lain
sebagainya.
Biaya tidak tetap adalah biaya yang besarnya bisa berubah-ubah sebanding
dengan kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Biaya tidak tetap
meliputi biaya bahan baku atau tambahan dalam pembuatan produk. Biaya tetap
dan tidak tetap ini termasuk dalam biaya produksi. Untuk dapat mengetahui
Total Biaya Produksi = Jumlah biaya tetap + Jumlah biaya tidak tetap
Harga pokok jual adalah harga terendah dari suatu produk yang mana produsen
tidak akan mengalami kerugian. Untuk harga pokok penjualan dapat menghitung
dengan rumus;
Break event point adalah titik dimana entity atau company business dalam
event point tau BEP dapat diartika suatu analisis untuk menentukan dan mencari
jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu
berikut;
BEP unit =
BEP =
BAB III
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan tugas akhir dimulai pada bulan Februari sampai bulan Juli
Kampus PDD UNS K. Kab Madiun Jl. Imam Bonjol No. 7 Pandean-Mejayan
Jl. Ir. Sutami No. 36 A. Kotak Pos 4 Slouns 57101 Kentingan Surakarta.
Dalam pelaksanaan penilitian proses produksi cokelat jahe memerlukan bahan dan
a. Bahan
Bahan Utama :
Bahan tambahan :
2. Vanili 4 gram
17
18
b. Alat
C. Perancangan Penelitian
penelitian utama.
1. Penelitian pendahuluan
yang dilakukan yaitu penentuan formulasi dalam penambahan serbuk jahe instan
2. Penelitian utama
utama diuji pengaruh penambahan jahe instan dalam pembuatan cokelat jahe.
Formulasi penambahan jahe instan yang digunakan yaitu 7%, 10%, dan 15%.
D. Pelaksanaan Penelitian
a. Menyiapkan bahan- bahan untuk membuat jahe instan yaitu jahe emprit,
air secukupnya.
penambahan gula.
b. Setelah disangrai biji kakao digiling agar menjadi pasta cokelat dengan
susu bubuk full cream) dimasukkan kedalam mesin ball mill yang
lecitine 12 gram, vanili 4 gram, soda kue 12 gram, bubuk jahe instan.
e. Setelah pasta cokelat kelor sudah jadi maka dilanjutkan dengan proses
E. Analisa produk
1. Analisis sensori
Analisis sensori juga melibatkan suatu pengukuran yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Metode yang digunakan dan analisis sensori atau uji organoleptik
rasa, aroma, tekstur serta penerimaan keseluruhan produk cokelat jahe. Bentuk
KUISONER
UJI ORGANOLEPTIK
Nama :
Tanggal :
Umur :
Jenis kelamin :
Penguji : Kesukaan terhadap coklat jahe
Dihadapkan saudara terdapat 1 sampel Cokelat jahe. Saudara diminta untuk
memberikan penilaian berdasarkan kesukaan saudara terhadap warna, rasa, tekstur, aroma,
dan kenampakan keseluruhan Cokelat kelor. Kisaran nilai yang diberikan adalah 1-7,
semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin tinggi tingkat kesukaan.
Penilaian :
Warna Rasa Aroma Tekstur Overall
A B C A B C A B C A B C A B C
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan :
1 = Sangat tidak suka
2 = Tidak suka
3 = Agak tidak suka
4 = Agak suka
5 = Suka
6 = Sangat suka
7 = Amat sangat suka
2. Analisis kimia
tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.Sebagian dari
22
cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari
3. Analisis Ekonomi
a. Biaya Produksi
Total Biaya Produksi = Jumlah biaya tetap + Jumlah biaya tidak tetap
BEP unit =
BEP =