Oleh:
Keisha Shafina A1F021029
Adrian Panjaitan A1F021049
Rian Januar Z1A023016
1.2 Masalah
Limbah pulp kakao yang dibiarkan terbuang akan menimbulkan dampak
yang besar apabila tidak segera ditangani. Pulp kakao akan difermentasi oleh
mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, limbah pulp biji
kakao juga dapat menyebabkan pencemaran udara akibat timbulnya bau asam dan
tidak sedap yang disebabkan oleh aktivitas mikroba penghasil gas amonia. Gas
amonia ini dapat menghasilkan bau yang dapat merusak sistem pernapasan
manusia jika dihirup secara terus menerus (Nurfailah et al., 2018).
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui analisis dampak lingkungan dan ekonomi dari pulp kakao
2. Mengetahui cara pembuatan pulp kakao menjadi nata de cacao
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Aprilia, N.D dan Suryadarma, P. 2020. Pemanfaatan biji kakao dalam pembuatan
olahan selai cokelat. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. 2(3), 445-450
Astiawati, A., Setiawan, I., & Isyanto, A. Y. 2022. Analisis Kelayakan Finansial
Agroindustri Nata De Coco. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh,
9(1), 326-334.
BPS. 2021. Statistik Kako Indonesia 2021.
https://www.bps.go.id/publication/2022/11/30/be404f7a76a56887462b518
7/statistik-kakao-indonesia-2021.html. diakses pada 4 Oktober 2023
BPTP Bali. 2006. Nata De Kakao: Memanfaatkan Limbah Menyelamatkan
Lingkungan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol. 28,
No.4.
Ganda-Putra, G.P. dan N.M. Wartini. 2014. Kajian Kuantitas dan Karakteristik
Cairan Pulpa Hasil Samping Fermentasi Biji Kakao Menggunakan Wadah
Sistem “Termos” Sebagai Bahan Baku Asam Asetat. Media Ilmiah
Teknologi Pangan. Vol. 1, No. 1, 31 – 40, 2014. PS Ilmu dan Teknologi
Pangan. Program Pascasarjana, Universitas Udayana. Hal: 1-10.
Gayathry, G., & Gopalaswamy, G. 2014. Production and characterisation of
microbial cellulosic fibre from Acetobacter xylinum.
Hammado, N., & Hasrianti, H. 2017. THE STARTER DOSES EFFECT OF
CACAO PULP ON FORMING NATA DE CACAO. In Proceeding
International Conference on Natural and Social Science (ICONSS) 2017
(Vol. 1, No. 1).
Ibnu, M. (2022). MENCAPAI PRODUKSI KAKAO BERKELANJUTAN DI
INDONESIA. Jurnal AgribiSains, 8(2), 22-33.
Kamelia, M., & Fathurohman, F. 2017. Pemanfaatan Kulit Buah Kakao
Fermentasi Sebagai Alternatif Bahan Pakan Nabati Serta Pengaruhnya
Terhadap Pertumbuhan Ternak Entok (Cairina muschata). Biosfer: Jurnal
Tadris Biologi, 8(1), 66–77.
Mulono Apriyanto 2019. Pengaruh Populasi Mikroba pada Re-fermentasi
terhadap Kualitas Biji Kakao Tanpa Fermentasi . Jurnal Teknologi
Pertanian Vol. 9, No. 2, 64-71
Nur’aini, H. 2013. Variasi penggunaan bahan pengenyal terhadap karakteristik
permen tradisional pulp kakao (Theobroma cacao). Jurnal Agroindustri,
3(2), 71-76.
Nurfailah, N., Sari, E. R., Herlinda, H., & Patang, P. 2018. Pemanfaatan Limbah
Pulp Kakao Menjadi Nata De Cacao. Jurnal Pendidikan Teknologi
Pertanian, 4(2), 24-33.
Purwati, L. S., & Nurhatika, S. 2016. Efektivitas penggunaan bioetanol dari
limbah pulp kakao (Theobroma cacao L.) terhadap lama pembakaran
kompor bioetanol. Jurnal Sains dan Seni ITS, 5(1), E11-E16.
Sari, R. P. 2007. Penurunan Konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) dan
Minyak Lemak Pada Limbah Cair Pencucian Kendaraan Bermotor Dengan
Menggunakan Reaktor Aerokarbonbiofilter.
Suldahna,S., Hasanudin, dan N. Erida. 2018. Pengaruh Bahan Pengekstrak dan
Tingkat Kadar Air Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kakao
(Theobroma cacao L.). J. Agrotek Lestari. 5 (1) : 58-73
Susanto, C. J. G. 2020. PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SUKROSA
DAN STARTER (Acetobacter xylinum) PADA PEMBUATAN NATA DARI
ALBEDO MELON (Cucumis melo L (Doctoral dissertation, Institut
Teknologi Indonesia).
Takrama, J. F., Kumi, W. O., Otoo, G., Addo, K., & Camu, N. 2015. Optimization
of cocoa pulp juice fermentation with yeast starter cultures of cocoa heap
fermentations. Journal of Agricultural Science and Food Technology, 1(3),
22-33.
Wahyudi, T., T.R Panggabean, Pujianto, A.A. Prawoto, 2018. Panduan
LangkapKakao Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hillir. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Wahyuni, P. 2022. ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA
NATA DE COCO PADA CV AMARTA KECAMATAN KEMPAS
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR. Agroindustrial Technology Journal,
6(2), 18-36.
Wulandari, P. T. 2012. Analisis kelayakan finansial pengembangan usaha kecil
menengah (UKM) nata de coco di Sumedang, Jawa Barat. Asian Journal
of Innovation and Entrepreneurship (AJIE), 1(02), 113-120.
Zulfa, F., & Rismayanti, F. D. 2017. KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORI
NATA DE COCOA DARI KULIT BUAH DAN PULPA COKLAT
(Theobroma cocoa L). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 10(2), 110-114.
LAMPIRAN JURNAL
KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORI NATA DE COCOA DARI KULIT BUAH
DAN PULPA COKLAT (Theobroma cocoa L)
Diserahkan [14 Juni 2017]; Diterima [14 Juli 2017]; Dipublikasi [31 Agustus 2017]
ABSTRACT
The area of cocoa plantations in East Java reaches 50 thousand hectares and in Madiun reaches 4,180
Ha, with annual production reaching 406 tons on average. Cocoa production which produces a lot of agro-
industrial waste in the form of fruit peel and cocoa pulp that needs to be utilized. The pulp and cocoa peel
contain sugar, minerals and fiber which can be used to make nata de cocoa. This study aims to determine the
chemical characteristics (carbohydrate and fiber content) and sensory analysis (color, texture, taste and overall)
of nata de cocoa from the peel of cocoa and pulp. The ingredients needed are pulp, scraped cocoa peel, sugar,
nitrogen sources, vinegar and acetobacter xyllinium. Tools needed for scrapers, blenders, filters (mori cloth),
spatulas, scales, measuring cups, basins, boiling pans, wood stirrers, stoves, knives, snacks, fermentation
containers, sterile newspapers, rubber, pH meters, thermometers. The tools used for carbohydrate and fiber
testing (Luff Schrol and strong acid hydrolysis of strong bases) are reflux, hot plate, burette, clamp, stative,
Erlenmeyer, glasa breaker, stirring rod, volume pipette, suction ball, drop pipette, measuring flask , glass
funnel. Chemical analysis of carbohydrate content of nata de cocoa is 10.98% and fiber content reaches
13.00%. Sensory analysis of nata de cocoa including color obtained a score of 4.85 (like), 4.7 (like), flavor 4.1
(rather like). Overall appearance (overall) obtained an average score of 4.55, which means that the nata de
cocoa produced by this study is preferred.
ABSTRAK
Luas lahan perkebunan kakao di Jawa Timur mencapai 50 ribu hektar dan di Madiun mencapai 4.180 Ha,
dengan produksi per tahun rata-rata mencapai 406 ton. Produksi kakao yang banyak menghasilkan limbah
agroindustri berupa kulit buah dan pulpa kakao yang perlu dimanfaatkan. Pulpa dan kulit buah kakao
mengandung gula, mineral dan serat yang dapat dimanfaatkan untuk membuat nata de cocoa. Penelitian ini
bertujuan mengetahui karakteristik kimia (kandungan karbohidrat dan serat) serta analisa sensori (warna, tekstur,
rasa dan overall) nata de cocoa dari kulit buah kakao dan pulpa. Bahan yang dibutuhkan adalah pulpa, kulit buah
kakao yang dikerok, gula, sumber nitrogen, asam cuka dan acetobacter xyllinium. Alat yang dibutuhkan alat
pengerok, blender, saringan (kain mori), spatula, timbangan, gelas ukur, baskom, panci perebus, kayu pengaduk,
kompor, pisau, telenan, wadah fermentasi, koran steril, karet, pH-meter, thermometer. Alat yang digunakan
untuk uji karbohidrat dan serat (Luff Schrol dan hidrolisis asam kuat basa kuat) adalah Alat reflux, hot plate,
buret, klem, statif, Erlenmeyer, breaker glasa, batang pengaduk, pipet volume, bola hisap, pipet tetes, labu ukur,
corong gelas. Analisa kimia kandungan karbohidrat nata de cocoa adalah 10,98% dan kandungan serat mencapai
13,00%. Analisa sensori nata de cocoa meliputi warna didapatkan skor 4,85 (suka), tekstur 4,7 (suka), rasa 4,1
(agak suka). Secara keseluruhan penampilan (overall) didapatkan skor rata-rata 4,55 yang artinya nata de cocoa
yang dihasilkan penelitian ini disukai.
Kata Kunci: nata de cocoa, pulpa, kulit buah kakao, karbohidrat, serat, sensori.
KESIMPULAN