Makalah
Dosen :
Oleh :
Nur Rosyidatul Af’idah ( 182509001 )
Theresia Antonia Bilafa ( 162500013 )
Melisa Ristiana ( 162500019 )
Bertiana Jelimat ( 162500002 )
Prodi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Univeritas PGRI Adi Buana Surabaya
2018
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Penyusunan makalah yang berjudul “Tauco dari Kacang Merah” bertujuan untuk
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba pada substrat organik
yang sesuai.Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan
akibat pemecahan kandungan bahan pangan tersebut sehingga memungkinkan makanan
lebih bergizi, lebih mudah dicerna, lebih aman, dapat memberikan rasa yang lebih baik
dan memberikan tekstur tertentu pada produk pangan. Fermentasi juga merupakan suatu
cara yang efektif dengan biaya rendah untuk mengawetkan, menjaga kualitas dan
keamanan makanan (Misgiyarta & Widowati, 2003).
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu jenis kacang-kacangan
(Leguminoceae) yang memiliki kandungan pati serta serat yang tinggi. Kandungan serat yang
tinggi menyebabkan kacang merah dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner.
Kacang merah juga memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga dapat menurunkan kadar
kolesterol darah dan resiko timbulnya diabetes. Kacang merah juga mengandung senyawa
fenolik yang berperan sebagai antioksidan dalam tubuh. Kacang merah tergolong bahan
pangan yang dapat menunjang peningkatan gizi karena tergolong sumber protein nabati yang
murah dan mudah dikembangkan. Menurut Kay (1979), kandungan protein kacang merah
adalah 24g/100g bahan.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1.2.1 Apa pengertian fermentasi?
1.2.2 Apa definisi dari tauco?
1.2.3 Apa saja kandungan dari kacang merah?
1.2.4 Bagaimana cara pembuatan tauco dari kacang merah?
1.2.5 Apa definisi uji organoleptik?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis mempunyai tujuan sebagai berikut.
1.3.1 Agar kita dapat mengetahui pengertian fermentasi
1.3.2 Agar kita dapat mengetahui definisi tauco
1.3.3 Agar kita dapat mengetahui kandungan gizi dari kacang merah
1.3.4 Agar kita dapat mengetahui bagaimana cara membuat tauco dari kacang merah
1.3.5 Agar kita dapat mengetahui definisi uji organoleptik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Tujuan dari perendaman pada tahap pertama adalah untuk memudahkan pengupasan
kulit kacang kedelai dan untuk membantu mempercepat pengukusan.Perendaman kacang
kedelai, biasanya dilakukan selama 20-22 jam. Penambahan tepung pada pembuatan tauco
bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kapang, menambah volume produk dan
mengurangi kadar air. Pada proses fermentasi kapang mikroba, yang berperan adalah kapang
Aspergillus oryzae. Penambahan kapang biasanya hanya 1 gram untuk setiap Kg kacang
kedelai, fermentasi kapang dilakukan selama 2-3 hari. Sementara pada proses fermentasi
garam mikroba yang tumbuh secara spontan adalah Lactobacillus delbrueckii, Hasenula sp.,
dan ygosaccharomyces.Larutan garam yang digunakan adalah larutan garam 20% (2 Kg
garam dalam 10 liter air), fermentasi garam dilakukan selama 2 minggu. Hasil dari fermentasi
garam disebut dengan tauco mentah, tauco dapat disimpan dalam Waktu yang lama karena
memiliki kandungan garam diatas 15%.Pada tahap penyempurnaan, tauco mentah
ditambahkan dengan larutan bumbu yang terdiri dari gula merah, jahe dan
lengkuas.Kemudian dididihkan selama 3-4 jam.Kemudian pengawetan bisa dilakukan dengan
penmbahan Natrium Benzoat, tiap Kg tauco membutuhkan 1 gram Natrium Benzoat
(Anonim, 2011).
4
telah melalui tahapan pengukusan kemudian dikeringkan. Tepung kacang merah dapat
digunakan sebagai campuran pada berbagai produk seperti roti, cake, dan cookies.
Dalam 100 gram kacang merah terdapat 22,4 gram karbohidrat, 9,3 gram serat, 32,0
gram asam lemak omega-3, 9,1 gram protein, 3,0 IU vitamin A, 1,2 miligram vitamin C, 74,0
mikrogram asam folat, 419,0 miligram kalium, 137,0 miligram fosfor, 66,0 miligram
kalsium dan 48,0 miligram magnesium. Setiap 100 gram kacang merah kering yang telah
direbus dapat menyediakan 9 gram protein atau 17 persen dari angka kecukupan protein
harian. Kandungan karbohidrat kompleks dan serat yang tinggi dalam kacang merah
membuatnya dapat menurunkan kadar kolesterol darah.
5
2. Rendam dalam air panas 5 menit, kemudian rendam air dingin selama 12 jam
3. Kupas kulit kacang merah hingga berbentuk kepingan biji kacang merah
4. Rebus kacang merah selama 2 jam atau sampai kacang lunak, kemudian tiriskan
5. Campurkan tepung beras dan tepung ketan , sangrai hingga bewarna kuning
6
6. Setelah dingin tambahkan ragi tempe , dan aduk merata
7. Ratakan kacang merah diatas tempayang, taburkan campuran tepung sampai rata,
peram atau fermentasi sampai 3 hari
7
9. Larutkan garam dengan air, masukkan campuran kacang merah kedalam toples dan
peram kembali selama 3-4 minggu
10. Tambahkan gula aren pada kedelai yang sudah diperam, masak hingga mendidih
( sampai buih-buihnya hilang)
11. Diamkan sampai hangat-hangat kukuh dan tauco siap dikemas dibotol-botol steril.
8
2.6 Uji Organoleptik
Tauco yang sudah jadi, kita masak menjadi saus cocolan untuk lumpia, dalam uji
organoleptik ini kita menggunakan 27 responden untuk mencicipi dan memberi penilaian
pada angket. Kriteria dalam penilaian meliputi warna, aroma dan rasa.
Keterangan : 1. Sangat suka
2. Suka
3. Biasa
4. Tidak suka
Berikut ini tabel uji organoleptik tauco dari bahan dasar kacang merah :
9
20 Siska V v v
21 Dea V V V
22 Haliza V V V
23 Vinda V V v
24 Aplin V V V
25 Osin V V v
26 Desya V V v
27 Amiliya R v v v
10
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kesimpulan makalah ini sebagai berikut:
Tauco adalah produk makanan hasil olahan tauco dan cabai, dengan penambahan atau
tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diizinkan.
Kacang merah mengandung banyak sekali kandungan gizi, oleh sebab itu kami
menggunakan kacang merah untuk pengganti kacang kedelai dalam pembuatan tauco,
disamping membuat inovasi baru serta kandungan nilai gizi kacang merah yang lebih
tinggi daripada kacang kedelai.
Pembuatan tauco memiliki proses pembuatan yang rumit dan lama, dimana pada
proses pembuatannya dibutuhkan proses pemeraman dua kali dalam waktu kurang
lebih 1 bulan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N. L., Sedarnawati & Budianto, S. (1989).
Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (2001). Kajian Proses Standarisasi Produk
Pangan Fungsional di Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Lokakarya Kajian
Penyusunan Standar Pangan Fungsional Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Siswono, J. (2002). Oncom Menutup Kekurangan Energi dan Protein, Gizinet, Jakarta.
12