Anda di halaman 1dari 27

BAB 3 PROFESI DAN

AREA ILMU
MANAJEMEN PROYEK

Kelompok 3
Febi rachmawati
Sakinah sudirman
Muhamad ikram
Manajemen proyek sebagai profesi

Umumnya masyarakat pemakai pelayanan jasa menilai


dan menerima status profesi dengan menilai sertifikat yang
dimilikinya dari lembaga yang berwenang sebagai tanda
pengakuan formal. Bila dikaji sifat magnitude peranan
serta kontribusi MP dalam mewujudkan gagasan menjadi
kenyataan fisik, misalnya produk atau instalasi hasil
kegiatan proyek suatu kegiatan yang kompleksitas ragam
dan jumlahnya semakin meningkat sesuai dengan dimensi
dan kecanggihan produk yang diinginkan maka-maka
wajarlah kalau profesi MP dikodefikasi, distandarisasi dan
disertifikasi sebagaimana profesi lain.
Atribut Suatu Profesi

Sebagai mana layakny asuatu profesi formal, profesi manajemen proyek juga
harus memiliki berbagai atribut:

Body of knowledge : atribur yang berkaitan dengan konsep dan


prinsip unik profesi yang bersangkutan
Kode etik: pegangan/ petunjuk yang berkaitan dengan tingkah laku
yang benar bagi profesi
Standard of entry: standar minimum bagi mereka yang dapat diakui
sebagai pemegang/pemilik profesi.
Organisasi yang mendukung: Badan ini memberikan pimpinan,
merumuskan standar, melakukan penelitian dan berfungsi sebagai
pusat komunikasi dan koordinasi bagi mereka yang berkepentingan
dengan profesi yang sedang dikembangkan
Konsep manajemen proyek oleh PMI

Berbeda dengan definisi H. Kerzner yang menekankan hubungannya


dengan manajemen fungsional/klasik, definisi PMI condong
menekankan hubungannya dengan langkah-langkah yang diperlukan
untuk memenuhi keinginan stake holder, serta ilmu pengetahuan untuk
mengelola manajemen proyek. Oleh karena itu, pengelola proyek harus
dapat menyeimbangkan tuntutan yang berbeda-beda tersebut,
terutama dalam masalah-masalah biaya, mutu, jadwal dan sasaran
yang lain.
Pengelolaan integrasi

1. Menyusun Perencanaan (Plan Development)


Perencanaan proyek diperlukan untuk pegangan kegiatan implementasi,
komunikasi para pelaksana dan stakeholder, serta dipakai sebagai tolok ukur
pengendalian (progress measurement baseline).

2. Melaksanakan Hasil Perencanaan (Plan Execution)


Pelaksanaan hasil perencanaan adalah kegiatan untuk melaksanakan
segala sesuatu yang telah dirumuskan pada perencanaan

3. Mengendalikan Seluruh Perubahan (Overeral Change Control)


Menjaga intergritas performance base line dan mengusahakan agar selalu
terpenuhi,
Melakukan koordinasi agar adanya perubahan tersebut diperhatikan segala
unsur penyelenggara proyek dengan melakukan tindakan yang diperlukan.
Proses pengelolaan integrasi
Pengelolaan Lingkup

1. Inisiasi Proyek
Ini merupakan pernyataan resmi organisasi mengenai komitmennya
terhadap pengadaan atau peluncuran proyek

2. Perencanaan dari Definisi Lingkup


Perencanaan lingkup terdiri dari perumusan dan penulisan lingkup
proyek kedalam lembaran yang dikenal sebgai scope statement yang
belakangan dikenal sebagai dasar pengambilan keputusan perihal
lingkup proyek

3. Pengendalian dan Verifikasi Lingkup


Pengendalian lingkup adalah kegiatan yang berkaitan dengan
penelitian dan pengevaluasi perubahan lingkup, seperti adanya alasan
perubahan, otorisasi yang dikeluarkan, dampak yang diakibatkan
terhadap biaya dan jadwal, kemudian pemantauan pelaksanaan
perubahan.
Proses Pengelolaan Lingkup
Pengelolaan Biaya

1. Perencana Sumber Daya


Perencanaan sumber daya meliputi pengidentifikasi jenis dan kuantitas
sumber daya yang diperlukan guna melaksanakan pekerjaan sesuai dan
lingkup proyek

2. Perkiraan Biaya
Mengadakan perkiraan biaya termaksud mengkaji atau menjadi alternatif
terbaik dari segi biaya

3. Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran berarti memerinci alokasi biya untuk masing-masing
kegitan, yang diintergrasikan dengan jadwal penggunaannya

4. Pengendalian Biaya
Proses pengendalian biaya termaksud memantau dan mencatat apakah
apakah penggunaan biaya telah sesuai dengan perencanaan
Pengelolaan Biaya
Pengeloaan Waktu atau Jadwal

1. Identifikasi Kegiatan
Proses pengelolan waktu diawali dengan megidentifikasi kegiatan proyek agar komponen lingkup
proyek WBS atau deliverables yang telah di tentukan dapat terlaksana sesuai dengan jadwal

2. Penyusunan Urutan kegiatan


Setelah di uraikan menjadi komponen komponenya, linkup proyek disusun kembali menjadi urutan
kegiata sesuai dengan logika ketergantungan
3. Perkiraan Kurun Waktu

Setelah terbentuk jaringan kerja ( butir b), masing- masing komponen kegiatan diberikan perkiraan
kurung waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan kegiatan yang bersang kutan.

4. Penyusunan Jadwal
Jaringan kerja yang masing- masing komponen kegiatannya telah diberi kurung waktu kemudian
secara keseluruhan dianalisis dan di hitung kurung waktu penyelesaian proyek

5. Pengendalian Waktu dan Jadwal


Pengeloaan Waktu atau Jadwal
Pengelolaan Mutu

1. Perogram pengelolaan Mutu


Program pengelolaan mutu menitik beratkan perencanaan sistematik suatu
kegiatan.

2. . Quality Assurance ( QA)


Quality Assurance meliputi semua kegiatan dalam quality system yang
bertujuan memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan

3. . Quality control (QC)


Quality control meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemantauan dan pengkajian hasil proyek ( baik hasil antara atau final) untuk
memenuhipersyaratan yang di tentukan.
Pengelolaan Mutu
Pengelolaan sumber daya manusia

1. perencanaan organisasi
Proses perencanaan organisasi meliputi identifikasi lingkup kerja
proyek,inventarisasi keperluan personil ,kemudian penentuan tugas dan
tanggung jawab.

2. . Pengisian personil
Pengisian personil terdiri dari kegiatan mencari , menyeleksi dan melati
personil proyek yang akan di tugaskan di kantor pusat ataupun lapangan

3. pembentukan tim
Proses ini bemaksud meningkat kan kecakapan dan kinerja personil dan kerja
sama dalam tim guna melaksankan kegiata proyek
Pengelolaan sumber daya manusia
Pengelolaan Risiko

1. Identifikasi dan Klasifikasi


Kegiatan ini terdiri dari identifikasi segala kemungkinan terjadinya risiko yang
memiliki dampak yang berarti terhadap keberhasilan proyek

2. Kuantifikasi
Setelah mengidentifikasi risiko selama siklus proyek secara menyeluruh,

3. Tanggapan
Tanggapan yang dimaksud ialah usaha-usaha, perencanaan dan strategi
dalam kaitannya dengan ancaman

4. Program Pemantauan dan Pengendalian


Langkah ini bermaksud memantau dan mengawasi pelaksanaan penanganan
risiko yang telah digariskan dibutir C
Pengelolaan Risiko
Pengelolaan Pengadaan dan Kontrak

1. Perencanaan Pengadaan
Proses ini diawali dengan mengidentifikasi jasa, material, dan
peralatan yang diperlukan proyek dan diteruskan dengan membuat
spesifikasi dan kriteria
2. Penyiapan Dokumen Kontrak dan Lelang
Dokumen utama untuk proses pengadaan terdiri dari dokumen lelang
yang memuat undangan lelang, rancangan kontrak dan kriteria seleksi
3. Proses Lelang
Selanjutnya, melalui proses lelang dan negosiasi terjadilah akuisisi
yang ditandai dengan penandatanganan kontrak
4. Administrasi Kontrak
Administrasi kontrak meliputi kegiatan-kegiatan yang bertujuan agar
proses dan kinerja pengadaan memenuhi pasal-pasal yang tercantum dalam
kontrak
Pengelolaan Pengadaan dan Kontrak
Pengelolaan komunikasi

1. Perencanaan Komunikasi
Perencenaan komunikasi meliputi penentuan jenis informasi dan
komunikasi yang diperlukan proyek, seperti kepada siapa, kapan waktunya,
dan bagaimana cara menyampaikannya.
2. Distribusi Informasi
Proses ini bertujuan untuk memberikan materi informasi yang
diperlukan stake holder tepat pada waktunya
3. Laporan
Proses ini berkaitan denga pembuatan laporan kemajuan proyek serta
sumber daya yang telah digunakan untuk melakukan kegiatan sampai saat
pelaporan
4. Penutupan Administrasi
Penutupan administrasi meliputi verivikasi dan dokumentasi laporan
yang penting guna mempersiapkan laporan penyelesaian proyek dan project
acceptanc
Pengelolaan Komunikasi
Proses Pengelolaandan Siklus Proyek
Potensi Karier Personal Proyek

Jalur A
Jalur A adalah yang lazim terjadi. Suatu perusahaan yang bergerak
dalam bidang tertentu (nonproject oriented company), misalnya
mempoduksi bahan bakar minyak (BBM) akan memperluas salah satu
unitnya
Jalur B
Jalur pengembangan karier dan profesi lebih terarah. Setelah
menamatkan pendidikan formal akademis tingkat (S-1), seseorang
bergabung dengan perusahaan yang kegiatan utamanya erat
Potensi Karier Personal Proyek
Program Sertifikasi

professional commitment bagi calon pemgang sertiifikat diterjemahkan


sebagai berikut

Latar belakang pendidikan


Pendidikan formal yang telah diikuti dan berapa lama pelatihan yang
telah dialami yang ada kaitannya dengan pengelolaan proyek.

Pengalaman Pekerjaan
Berapa lama pengalaman kerja di proyek dan jabatan yang pernah
diduduki

Kegiatan profesional
Kenggoataan perkumpulan profesi, seminar, penulisan makalah atau
buku, yang berkaitan denga proyek.

Anda mungkin juga menyukai