Anda di halaman 1dari 37

Laporan Kasus SEPTEMBER 2017

Clinic Madising

Hipertensi

OLEH:
Devi Novita (C111 10 313)

PEMBIMBING:
Dr. dr .H. Rasyidin Abdullah, M.Ph, MH, Kes,DPDK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
Identitas Pasien
Nama : Tn. YD
Umur : 61 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pns
Alamat : Btn Batara Ugi 88/10
Status Pasien : BPJS
Waktu Pemeriksaan : 28 September 2017
Riwayat Biologis Keluarga
Keadaan kesehatan sekarang : Sedang
Kebersihan perorangan : Baik
Penyakit yang sering diderita : Nyeri kepala dan tegang
pada leher.
Penyakit keturunan : Tidak ada
Penyakit kronis/ menular : Tidak ada
Kecacatan anggota keluarga : Tidak ada
Pola makan : Baik
Pola istirahat : Sedang
Psikologis Keluarga
Kebiasaan buruk : tidak ada
Pengambilan keputusan : Suami
Ketergantungan obat : Tidak ada
Tempat pelayanan kesehatan : Klinik
Pola rekreasi : Kurang
Keadaan Rumah/Lingkungan
Jenis bangunan : Permanen Sumber air minum: PDAM
Lantai rumah : Keramik Sumber pencemaran air: Tidak
Luas rumah : 8 x 15 m2 ada
Penerangan : Cukup Pemanfaatan pekarangan: Ada
Kebersihan : Baik
Sistem pembuangan air limbah :
Ada
Ventilasi : Baik Tempat pembuangan sampah:
Dapur : Ada Ada
Jamban keluarga : Ada Sanitasi lingkungan : Baik
Spiritual keluarga
Ketaatan beribadah : Baik
Keyakinan tentang kesehatan : Baik
Keadaan sosial keluarga
Tingkat pendidikan : Cukup
Hubungan antar anggota keluarga : Baik
Hubungan dengan orang lain : Baik
Kegiatan organisasi sosial : Baik
Keadaan ekonomi : sedang
Kultural keluarga
Adat yang berpengaruh : Makassar
Lain-lain : Tidak ada
Anamnesis
Keluhan utama : nyeri kepala dan tegang pada leher.
Keluhan tambahan : kram-kram pada kaki
Riwayat Penyakit Sekarang :
Dialami sejak 1 minggu yang lalu dan memberat dalam 2 hari
terakhir. Keluhan ini dirasakan berlangsung terus menerus dan semakin
memberat apabila bila pasien beraktifitas. Keluhan yang sama pernah
dirasakan beberapa tahun yang lalu sejak pasien didiagnosis Hipertensi
oleh dokter. Riwayat , Batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual tidak ada,
muntah tidak ada. BAB lancar, BAK lancar.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengonsumsi obat Amlodipine sejak beberapa tahun lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat tekanan darah tinggi ada. Riwayat penyakit DM disangkal, penyakit jantung tidak
ada, asam urat tinggi tidak diketahui.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga
Riwayat Alergi
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi.
Riwayat Psikososial
Pasien mengaku dalam 1 minggu ini tidak mengonsumsi obat anti-hipertensi, karena
habis
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit ringan, gizi cukup
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 170/80 mmHg
Frekuensi nadi : 92 x/menit
Frekuensi nafas : 16 x/menit
Suhu : 36,6oC
Status Generalisata
Kulit
Berwarna sawo matang, ikterus (-), sianosis (-)
Kepala
Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut berwarna hitam terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut
Mata OD
Bentuk normal, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebral superior et inferior
tidak edema, pupil bulat dengan diameter kurang lebih 2,5 mm, reflek cahaya (+), mata
cekung (-).
Mata OS
Bentuk normal, Konjungtiva anemis, skelra tidak ikterik, palpebral superior et inferior tidak
edema, pupil bulat dengan diameter kurang lebih 2,5 mm, reflek cahaya (+), mata cekung (-
).
Telinga
Bentuk normal, liang telinga lapang, tidak ada sekret, tidak ada serumen
Hidung
Bentuk normal, tidak ada deviasi septum nasi, tidak ada sekret
Mulut
Bentuk normal, perioral tidak sianosis, bibir lembab, lidah tidak kotor, arkus
faring simetris, letak uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1,
mukosa mulut tidak ada kelainan
Leher
Pembesaran KGB -/-
Thorax
Inspeksi : Perkusi
Bentuk dan ukuran : Bentuk dada Sonor seluruh lapang paru
kiri & kanan simetris, barrel chest (-), Batas paru-hepar : Inspirasi ICS VI, Ekspirasi ICS
pergerakan dinding dada simetris. VI
Tipe pernafasan: Torako-abdominal Batas paru-jantung :
Palpasi Kanan : ICS II linea parasternalis dekstra
Trakea tidak ada deviasi trakea, iktus Kiri : ICS IV linea mid clavicula sinistra
kordis teraba di ICS V linea parasternal
sinistra Auskultasi
Nyeri tekan (-), massa (-), edema (-), Cor S1 S2 tunggal regular, Murmur (-), Gallop (-).
krepitasi (-). Bunyi napas paru vesikuler (+) pada seluruh
Vocal fremitus simetris kiri dan kanan lapang paru, Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Perkusi
Bentuk : Simetris Timpani pada seluruh lapang
Umbilicus : Masuk merata abdomen (+)
Distensi (-) Nyeri ketok (-)
Ascites (-)
Palpasi
Auskultasi
Nyeri tekan epigastrium (-)
Bising usus (+) normal
Massa (-)
Metallic sound (-)
Bising aorta (-)
Hepar / lien : tidak teraba
Resume Pasien
Seorang perempuan, berusia 45 tahun, mengeluh nyeri kepala dan
tegang pada leher, dialami sejak 1 minggu yang lalu dan memberat dalam 2
hari terakhir. Keluhan ini dirasakan berlangsung terus menerus dan semakin
memberat apabila bila pasien beraktifitas. Keluhan yang sama pernah
dirasakan 3 tahun yang lalu sejak pasien didiagnosis Hipertensi oleh dokter.
Riwayat lumput setengah badan 3 tahun yang lalu. Batuk tidak ada, sesak
tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada. BAB lancar, BAK lancar.
Dari pemeriksaan fisis didapatkan status generalisata sakit ringan,
gizi cukup, sadar. Dari tanda vital didapatkan tekanan darah, yaitu 160/90
mmhg, Frekuensi nadi: 92 x/menit, laju pernapasan : 16 x/menit, suhu aksila :
36,6oC.
Diagnosis Kerja
Hipertensi grade II
Anjuran Penatalaksanaan Penyakit
Promotif
Menjelaskan tentang penyakit hipertensi kepada kepada pasien agar dapat
menjalankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat,
mengurangi makanan mengandung garam yang tinggi, menghindari rokok,
melakukan aktifitas seperti biasa dan istirahat yang cukup, menghindari stress,
rutin memeriksakan tekanan darah, dan menghindari minuman beralkohol
Preventif
Menjalankan pola atau gaya hidup yang sehat dengan mengurangi
mengkonsumsi makanan mengandung garam, menghindari rokok, melakukan
aktifitas seperti biasa, mengurangi aktivitas yang membutuhkan banyak
pikiran, dan menghindari stress.
Kuratif Rehabilitatif
Terapi Medikamentosa Kontrol penyakit ke dokter dua
Amlodipine 10 mg 1x1 minggu sekali.
Terapi non medikamentosa Monitoring :
1. Mengurangi konsumsi makanan
yang mengandung garam yang
Tekanan darah
tinggi Gula darah
2. Menghindari stress. Ciptakan
Interaksi obat dan efek samping
suasana yang menenangkan bagi
pasien Kepatuhan
Pembahasan
Seorang laki-lakin berusia 61 tahun datang dengan keluhan nyeri
kepala dan tegang pada leher, dialami sejak 1 minggu yang lalu dan
memberat dalam 2 hari terakhir. Keluhan ini dirasakan berlangsung terus
menerus dan semakin memberat apabila bila pasien beraktifitas. Keluhan
yang sama pernah dirasakan beberapa tahum yang lalu sejak pasien
didiagnosis Hipertensi oleh dokter. Batuk tidak ada, sesak tidak ada, mual
tidak ada, muntah tidak ada. BAB lancar, BAK lancar. Dari pemeriksaan fisis
didapatkan status generalisata sakit ringan, gizi cukup, sadar. Dari tanda vital
didapatkan tekanan darah, yaitu 160/90 mmhg, Frekuensi nadi: 92 x/menit,
laju pernapasan : 16 x/menit, suhu aksila : 36,6oC.
Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan
hemodinamik sistem kardiovaskular, yang di mana patofisiologinya adalah
multi faktor sehingga tidak bisa diterangkan hanya satu mekanisme tunggal.
Menurut Kaplan, hipertensi banyak menyangkut faktor genetik, lingkungan,
dan pusat-pusat regulasi hemodinamik. Hipertensi adalah interaksi cardiac
output (CO) dan total peripheral resistance (TPR). Pada pasien ini diterapi
dengan Amlodipine 10 mg 1x1, serta mendapat edukasi mengurangi konsumsi
makanan yang mengandung garam tinggi, baik untuk pasien maupun untuk
keluarga pasien sebagai usaha preventif. Pasien juga disarankan untuk rutin
kontrol tiap 2x seminggu, menghindari rokok, melakukan aktifitas seperti
biasa, menghindari stress, dan menghindari minuman beralkohol.
DISCUSSION
Definisi
Hipertensi adalah tekanan sistolik 140 mmHg dan/atau
tekanan diastolik 90 mmHg
Prehipertensi adalah tekanan sistolik 120-139 mmHg
dan/atau diastolik 80-89 mmHg.
Etiologi
Primer
Tidak disertai underlying disease
Sekunder
Penyakit ginjal
Renal vascular hypertension
Hiperaldosteron primer
Sindrom Cushing
Coarctation of the aorta
Klasifikasi
Faktor Risiko
Usia
Ras
Berat badan berlebih
Kurang aktifitas
Konsumsi natrium yang tinggi
Merokok
Sindroma metabolik
Patofisiologi
Renin (diproduksi ginjal) diubah menjadi
angiotensin I -> diubah menjadi angiotensin II
oleh ACE (angiotensin I-converting dalam paru-
paru). Angiotensin II akan menaikkan tekanan
darah yg mengandung angiotensinogen
(diproduksi hati) melalui 2 aksi utama :
1.Meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH)
& rasa haus.
-> ekskresi urin sedikit -> pekat & os-molitasnya
tinggi. Untuk mengencer-kan : volume cairan
ekstrasel akan dinaikkan dengan menarik cairan
intraselluler -> volume darah naik -> tekanan darah
naik
2. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks
adrenal.
Aldosteron akan mengurangi sekresi NaCl (garam)
dengan reabsorpsi dari tubulus ginjal. Kenaikan
konsentrasi NaCl akan diencerkan dengan mening-
katkan volume cairan ekstraselluler -> volume darah
naik -> tekanan darah naik
Manifestasi Klinis
Nyeri kepala
Somnolen
Gangguan penglihatan
Muntah
Lemah otot
Polyuria
Sesak
Jantung berdebar-debar
Diagnosis
Konfirmasi dari hipertensi berdasarkan pada pemeriksaan
awal, dan pemeriksaan pada dua kali follow-up dengan
setidaknya dua kali pengukuran pada setiap kali follow-
up.
Komplikasi
Jantung: Cardiomegaly
Otak: Stroke
Ginjal: Renal Infussificency
1.Non Farmakologis :
-Mengatasi obesitas/menurunkan berat badan
-Mengurangi konsumsi garam, lemak
-Ciptakan keadaan rileks dengan latihan relaksasi
atau meditasi -> mengurangi stress / ketegangan
jiwa, dengan membayangkan sesuatu yg indah,
damai, menyenangkan
-Olahraga teratur -> menghilangkan endapan
kolesterol pada pembuluh nadi
-Banyak makan buah & sayur -> banyak
mengandung vitamin & mineral kalium
-Berhenti merokok
-Mengurangi konsumsi alkohol
2. Farmakologis (Dengan obat-obatan)
-Pengobatan hipertensi sekunder -> berdasarkan
penyebabnya
-Pengobatan hipertensi esensial -> menurunkan
tekanan darah
-Menurunkan tekanan darah dengan obat
antihipertensi
TERIMA KASIH
Prognosis
Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai