Anda di halaman 1dari 30

Struktur atom dan sistem

periodik
Partikel penyusun atom
Proton (muatan +)
Neutron (tidak bermuatan)
Elektron (muatan -)
Nomor atom
Menyatakan jumlah proton dalam atom.
Untuk atom netral, jumlah proton = jumlah elektron (nomor atom
juga menyatakan jumlah elektron).
Diberi simbol huruf Z
Atom yang melepaskan elektron berubah menjadi ion positif,
sebaliknya yang menerima elektron berubah menjadi ion negatif.
Contoh : 19K
Artinya: atom K memiliki nomor atom 19 berarti memiliki 19 proton
dan 19 elektron
Nomor massa
Menunjukkan jumlah proton dan neutron dalam inti atom.
Proton dan neutron sebagai partikel penyusun inti atom disebut Nukleon.
Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai Nomor Massa (diberi
lambang huruf A), sehingga :
A = nomor massa = jumlah proton ( p ) + jumlah neutron ( n )
A = p+n=Z+n
Penulisan atom tunggal dilengkapi dengan nomor atom di sebelah kiri bawah dan
nomor massa di sebelah kiri atas dari lambang atom tersebut. Notasi semacam ini
disebut dengan Nuklida.
Keterangan :
X = lambang atom A = nomor massa
Z = nomor atom
Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama, tetapi
nomor massanya berbeda.
contoh:
12
6 (C-12) memiliki 6 proton dan 6 neutron
13
6 (C-13) memiliki 6 proton dan 7 neutron
14
6 (C-14) memiliki 6 proton dan 8 neutron
Isobar dan isoton
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama, tetapi
nomor atomnya berbeda. Contoh isobar :
14 14
7 dan 6 memiliki nomor massa 14, dan
24 24
11 dan 12 memiliki nomor massa 24.
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama, tetapi
jumlah protonnya berbeda. Contoh isoton :
13 14
6 dan 7 memiliki 7 neutron, dan
31 32
15 dan 16 memiliki 16 neutron
Perkembangan teori atom
Teori atom Dalton
Teori atom Rutherford
Teori atom Niels Bohr
Teori atom Modern
Teori atom Dalton
Atom merupakan partikel zat atau materi
terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi
bagian yang lebih kecil.
Atom berbentuk/digambarkan seperti bola
sederhana yang berukuran sangat kecil.
Suatu unsur tersusun dari atom-atom yang
sama, sedangkan senyawa tersusun dari
atom-atom yang berbeda sesuai unsur
penyusunnya.
Atom-atom bergabung membentuk senyawa
dengan perbandingan bilangan bulat dan
sederhana.
Reaksi kimia merupakan pemisahan,
penggabungan, atau penyusunan kembali
atom-atom sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Teori atom Rutherford
Berdasarkan teori atom Rutherford atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil
dan bermuatan positif, dikelilingi oleh
elektron yang bermuatan negatif seperti
tata surya. Kelemahan dari model atom
Rutherford adalah teori ini tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron tidak
jatuh ke dalam inti atom
Teori atom Niels Bohr
Niels Bohr, melakukan percobaan
spektrum hidrogen untuk memperbaiki
teori atom Rutherford. Hasil percobaan
Bohr adalah elektron-elektron
mengelilingi inti atom yang terdiri dari
Proton dan Neutron pada lintasan-
lintasan tertentu yang disebut kulit
elektron atau tingkat energi.
Teori atom Modern
Model atom modern ditemukan oleh
Schrodinger. Penjelasan model atom
modern adalah elektron-elektron yang
mengelilingi inti atom memiliki tingkat
energi tertentu tetapi keberadaannya tidak
dapat dipastikan. Elektron berada di dalam
orbital-orbital yang merupakan fungsi
gelombang tertentu dalam kulit atom yang
disebut sebagai daerah dengan
kebolehjadian paling besar untuk
menemukan elektron. Model atom modern
disebut juga model atom Schrodinger.
Konfigurasi Elektron
Berdasarkan asas aufbau:
Pengisian elektron dimulai
dari subkulit yang berenergi
paling rendah dilanjutkan
pada subkulit yang lebih
tinggi energinya
Konfigurasi Elektron
Berdasarkan diagram dapat disusun urutan konfigurasi elektron
sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 . dan seterusnya

Contoh:
Konfigurasi Elektron
Penulisan konfigurasi elektron dapat disingkat dengan penulisan atom
dari golongan gas mulia yaitu : He (2 elektron), Ne (10 elektron), Ar (18
elektron), Kr (36 elektron), Xe (54 elektron) dan Rn (86 elektron).
Contoh:
Konfigurasi Elektron
Yang harus diperhatikan dalam pembuatan diagram orbital :
Orbital-orbital dilambangkan dengan kotak
Elektron dilambangkan sebagai tanda panah dalam kotak
Banyaknya kotak ditentukan berdasarkan bilangan kuantum magnetikUntuk orbital-
orbital yang berenergi sama dilambangkan dengan sekelompok kotak yang bersisian,
sedangkan orbital dengan tingkat energi berbeda digambarkan dengan kotak yang
terpisah.
Satu kotak orbital berisi 2 elektron, satu tanda panah mengarah ke atas dan satu lagi
mengarah ke bawah. Pengisan elektron dalam kotak-kotak orbital menggunakan aturan
Hund.
Konfigurasi Elektron
Berdasarkan aturan Hund: orbital-
orbital dengan energi yang sama,
masing-masing diisi lebih dulu oleh
satu elektron arah (spin) yang sama
dahulu kemudian elektron akan
memasuki orbital-orbital secara urut
dengan arah (spin) berlawanan atau
dengan kata lain dalam subkulit yang
sama semua orbital masing-masing Pada pengisian diagram orbital unsur
terisi satu elektron terlebih dengan S pada konfigurasi 3p4, 3 elektron
arah panah yang sama kemudian sisa diisikan terlebih dahulu dengan
elektronnya baru diisikan sebagai gambar tanda panah ke atas baru
elektron pasangannya dengan arah sisanya 1 elektron digambar dengan
panah sebaliknya tanda panah ke bawah.
Konfigurasi elektron
Berdasarkan aturan penuh setengah penuh: suatu elektron mempunyai
kecenderungan untuk berpindah orbital apabila dapat membentuk
susunan elektron yang lebih stabil. Contoh:

24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 menjadi 24Cr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5

dari contoh terlihat apabila 4s diisi 2 elektron maka 3d kurang satu elektron
untuk menjadi setengah penuh, maka elektron dari 4s akan berpindah ke
3d. hal ini juga berlaku untuk kasus :

29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9 menjadi 29Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum utama dinyatakan
dengan lambang n sebagaimana
tingkat energi elektron pada lintasan
atau kulit ke-n.
Bisa dikatakan bahwa bilangan
kuantum utama berkaitan dengan
kulit elektron di dalam atom.
Bilangan Kuantum
Bilangan kuantum azimuth (l)
Bilangan kuantum azimut
menyatakan sub kulit tempat
elektron berada dan bentuk orbital,
serta menentukan besarnya
momentum sudut elektron terhadap
inti. Banyaknya subkulit tempat
elektron berada tergantung pada
nilai bilangan kuantum utama (n).
Nilai bilangan kuantum azimut dari 0
sampai dengan (n 1). Bila n = 1,
maka hanya ada satu subkulit yaitu l
= 0. Sedangkan n = 2, maka ada dua
subkulit yaitu l = 0 dan l = 1.
Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:
l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)
l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)

Tabel Hubungan subkulit sejenis dalam kulit yang berbeda pada atom.
Bilangan kuantum
Bilangan kuantum magnetic (m)
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital tempat ditemukannya
elektron pada subkulit tertentu dan arah momentum sudut elektron
terhadap inti. Sehingga nilai bilangan kuantum magnetik berhubungan
dengan bilangan kuantum azimut. Nilai bilangan kuantum magnetik antara
l sampai + l.
Bilangan kuantum
Bilangan kuantum spin (s)
Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran elektron
pada sumbunya. Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2
elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah
yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -
1/2.
Bentuk orbital Orbital s

Orbital p

Orbital d
Blok s: golongan IA dan IIA
Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H
tergolong nonlogam, sedangkan He tergolong gas
mulia.
Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA
Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena
di situ terdapat semua jenis unsur logam, nonlogam,
dan metaloid.
Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB
Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya
tergolong logam.
Blok f: lantanida dan aktinida
Blok f disebut juga unsur transisidalam, semuanya
tergolong logam. Semua unsur transisidalam
periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat
radioaktif.
Hubungan konfigurasi elektron dan sistem
periodik
Jumlah kulit menentukan periode
Jumlah elektron pada kulit terluar menetukan golongan
Subkulit bilangan kuantum terakhir menentukan blok

B : 1s 2, 2s2, 2p1 periode 2 golongan 3A


5
P : 1s 2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p3 periode 3 golongan 5A
15
Mn : [Ar] 4s 2, 3d5 periode 4 golongan 7B
25
Br : [Ar] 4s 2, 3d10, 4p5 periode 4 golongan 7A
35
Sifat keperiodikan unsur

Jari-jari atom:
Dari kiri ke kanan
semakin kecil
Dari atas ke bawah
semakin besar
Sifat keperiodikan unsur

Afinitas elektron:
Dari kiri ke kanan
semakin besar
Dari atas ke bawah
semakin kecil
Sifat keperiodikan unsur

Energi ionisasi:
Dari kiri ke kanan
semakin besar
Dari atas ke bawah
semakin kecil
Sifat keperiodikan unsur

Keelektronegatifan:
Dari kiri ke kanan
semakin besar
Dari atas ke bawah
semakin kecil

Anda mungkin juga menyukai