Anda di halaman 1dari 34

Manajemen Keperawatan

Siska M.O Napitupulu, S.Kep, Ns


Konsep Dasar Perubahan
Illustration
Perubahan pelayanan keperawatan
mempunyai dua pilihan utama, yaitu mereka
melakukan inovasi dan berubah atau mereka
yang diubah oleh suatu keadaan dan situasi.
Perawat Harus Mempunyai Keterampilan Dalam Proses
Perubahan
Keterampilan Pertama Adalah Proses Keterampilan Kedua Adalah Ilmu
Keperawatan Teoretis Dan Pengalaman Praktik
Proses keperawatan Perawat harus diajarkan ilmu
merupakan pendekatan teoretis di kelas dan
dalam menyelesaikan mempunyai pengalaman
masalah yang sistematis dan praktik untuk bekerja secara
konsisten dengan efektif dengan orang lain.
perencanaan perubahan
View

Perubahan adalah cara keperawatan


mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan
aktif dalam menghadapi era global (milenium III).
View

Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian


dari masyarakat akan terus berubah sejalan dengan
masyarakat yang terus berkembang dan mengalami
perubahan.

Keperawatan Keperawatan Keperawatan


Keperawatan Sebagai
Sebagai Bentuk Sebagai Ilmu Sebagai Kelompok
Kelompok Masyarakat
Asuhan Profesional Pengetahuan Dan Masyarakat Profesional
Kepada Masyarakat Teknologi (Iptek) Ilmuwan
Ada empat skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus
diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia (Maarifin, 1999), yaitu:

1. Masyarakat berkembangditunjukkan dengan


tingkat pendidikansehingga membuat mereka
memiliki kesadaran yang lebih tinggi akan hak dan
hukum, menuntut berbagai bentuk dan jenjang
pelayanan kesehatan yang profesional, ditambah
pula rentang kehidupan daya ekonomi masyarakat
ikut semakin melebar;
Ada empat skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus
diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia (Maarifin, 1999), yaitu:

2. Rentang masalah kesehatan meluas, sehingga


berdampak pada sistem pemberian pelayanan
kesehatan, mulai dari teknologi yang sederhana
sampai pada teknologi yang sangat canggih;
Ada empat skenario masa depan yang diprediksikan akan terjadi dan harus
diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia (Maarifin, 1999), yaitu:

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang


dan harus dimanfaatkan secara tepat guna;
4. Tuntutan profesi meningkat karena didorong oleh
perkembangan iptek medis, permasalahan internal
pada profesi keperawatan, dan era global.
Empat kategori umum perubahan sosial yang memengaruhi peran
keperawatan

yaitu pergeseran menuju arah pengasuhan diri sendiri dan


rasa tanggung jawab seseorang terhadap kesehatan yang
meliputi:
1. Pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap
kesehatan;
2. Pergeseran penekanan pelayanan kesehatan dengan
lebih menekankan pada upaya pencegahan gangguan
kesehatan;
3. Perubahan peran dari pemberi pelayanan kesehatan;
4. Cara-cara baru pengambilan keputusan dalam bidang
kesehatan yang memberikan penerima pelayanan
kesehatan tanggung jawab yang lebih besar dalam
perencanaan kesehatan.
Jenis dan Proses Perubahan
View

Perubahan dapat dijabarkan dengan beberapa cara,


yaitu perubahan yang tidak direncanakan dan yang
direncanakan.

Perubahan yang tidak direncanakan adalah


perubahan yang terjadi tanpa persiapan.
Sebaliknya, perubahan yang direncanakan adalah
perubahan yang telah direncanakan dan dipikirkan
sebelumnya
View

Perubahan terencana adalah suatu proses di mana ada


pendapat baru yang dikembangkan dan
dikomunikasikan kepada semua orang, walaupun
akhirnya akan diterima atau ditolak. Perubahan ini
terjadi dalam waktu yang lama dan memiliki tujuan
yang jelas. Perubahan terencana lebih mudah dikelola
daripada perubahan tidak terencana yang terjadi pada
perkembangan manusia, tanpa persiapan, atau karena
suatu ancaman.
View

Proses perencanaan terjadi karena adanya perubahan


yang sangat kompleks dan melibatkan interaksi banyak
orang, faktor, dan tekanan. Perencanaan perubahan,
sebagaimana proses keperawatan, memerlukan suatu
pemikiran yang matang tentang keterlibatan individu
atau kelompok. Penyelesaian masalah, pengambilan
keputusan, pemikiran kritis, pengkajian, dan
efektivitas penggunaan keterampilan interpersonal
seperti kemampuan komunikasi, kolaborasi, negosiasi,
dan persuasiadalah kunci dalam perencanaan
perubahan
Teori-teori Perubahan
Teori Kurt Lewin (1951)

Lewin (1951) mengungkapkan bahwa perubahan


dapat dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu
unfreezing, moving, dan refreezing (Kurt Lewin, 1951
dari Lancaster, J., Lancaster, W. 1982).
Teori Roger (1962)
Roger (1962) menjelaskan lima tahap dalam
perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi,
mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai
awareness, interest, evaluation, trial, adoption
(AIETA).
Roger mengatakan bahwa perubahan yang efektif
bergantung pada individu yang terlibat, tertarik, dan
berupaya untuk selalu berkembang dan maju serta
mempunyai suatu komitmen untuk bekerja dan
melaksanakannya.
Teori Lipitts (1973)
Lipitts (1973) dalam Husin (1999) mendefinisikan
perubahan sebagai sesuatu yang direncanakan atau
tidak direncanakan terhadap status quo dalam
individu, situasi atau proses, dan dalam perencanaan
perubahan yang diharapkan, disusun oleh individu,
kelompok, organisasi atau sistem sosial yang
memengaruhi secara langsung tentang status quo,
organisasi lain, atau situasi lain.
continuing

Kunci untuk menghadapi perubahan tersebut adalah


mengidentifikasi tujuh tahap dalam proses perubahan.
Tujuh tahap tersebut adalah sebagai berikut.
1. Menentukan masalah.
2. Mengkaji motivasi dan kapasitas perubahan.
3. Mengkaji motivasi agen pembaru dan sarana yang
tersedia.
4. Menyeleksi tujuan perubahan.
5. Memilih peran yang sesuai dilaksanakan oleh agen
pembaru.
6. Mempertahankan perubahan yang telah dimulai.
7. Mengakhiri bantuan.
Perbandingan Perubahan Berdasarkan Tiga Teori Perubahan

Lewin Roger Lipitts


Pencairan Kesadaran Mendiagnosis masalah.
Tertarik Mengkaji motivasi, kemampuan untuk
Evaluasi berubah.
Mengkaji motivasi agen pembaru dan
berbagai sumber saran.
Bergerak Mencoba Menetapkan tujuan perubahan.
Menetapkan peran agen pembaru.
Pembekuan Penerimaan Mempertahankan perubahan.
Mengakhiri bantuan.
Strategi Membuat Perubahan
Description

Perubahan dalam organisasi terdiri atas tiga tingkatan


yang berbeda, yaitu: perubahan individu yang bekerja
di organisasi tersebut, perubahan struktur dan sistem,
serta perubahan hubungan interpersonal.
Ketiga tingkatan tersebut membutuhkan strategi untuk
menciptakan perubahan yang baik.
Strategi membuat perubahan dikelompokkan menjadi
empat hal, yaitu:
1. Memiliki visi yang jelas,
2. Menciptakan budaya organisasi tentang nilai-nilai
moral dan percaya kepada orang lain,
3. Sistem komunikasi sesering mungkin secara jelas
dan singkat,
4. Serta keterlibatan orang yang tepat.
Strategi membuat perubahan dikelompokkan menjadi
empat hal :

Visi yang Jelas


Visi ini merupakan hal yang sederhana dan utama,
karena visi dapat memengaruhi pandangan orang
lain. Misalnya visi J.F. Kennedy, Menempatkan
seseorang di bulan sebelum akhir abad ini. Visi
harus disusun secara jelas, ringkas, mudah
dipahami, dan dapat dilaksanakan oleh setiap orang.
Iklim atau Budaya Organisasi yang Kondusif
Upaya yang harus ditanamkan dalam menciptakan
iklim yang kondusif adalah:
1. kebebasan untuk berfungsi secara efektif;
2. dukungan dari sejawat dan pimpinan;
3. kejelasan harapan tentang lingkungan kerja;
4. sumber yang tepat untuk praktik secara efektif;
5. iklim organisasi yang terbuka.
Sistem Komunikasi yang Jelas Singkat dan
Berkesinambungan
Komunikasi satu arah (top-down) tidak cukup dan sering
menimbulkan kebingungan karena orang tidak mengetahui
apa yang akan terjadi.
Pertanyaan yang perlu disampaikan pada tahap awal
perubahan adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang sedang terjadi sudah benar?
2. Apa yang lebih baik?
3. Jika Anda bertanggung jawab dalam perubahan, apa
yang akan Anda lakukan?
Keterlibatan Orang yang Tepat
Perubahan perlu disusun oleh orang-orang yang
kompeten. Begitu rencana sudah tersusun,
segeralah melibatkan orang lain pada setiap jabatan
di organisasi, karena keterlibatan akan berdampak
terhadap dukungan dan advokasi.
Kunci Sukses Strategi untuk Terjadinya Perubahan yang
Baik

Keberhasilan perubahan bergantung pada strategi


yang diterapkan oleh agen pembaru. Hal yang paling
penting adalah harus memulainya.
Mulai Diri Sendiri
Mulai dari Hal-Hal yang Kecil
Mulai Sekarang Jangan Menunda
Tahap dan Pedoman Pengelolaan Perubahan
Tahap Pengelolaan Perubahan (Bolton, dkk., 1992)

Tahap Penjelasan

1 Mendefiniskan tujuan perubahan dengan melakukan pengkajian kepada


orang yang layak, menguji dokumen, dan menulis bahan-bahan yang sudah
dikembangkan, serta secara konsisten menatap ke depan sesuai visi yang
telah ditetapkan.
2 Meyakinkan tentang kesesuaian tujuan perubahan dengan rencana
strategis organisasi.
3 Di mana tujuan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan orang lain akan
dengan senang hati terlibat di dalamnya.
4 Menentukan siapa yang akan memimpin perubahan. Pemimpin harus
mengomunikasikan visi secara efektif kepada setiap orang di masing-
masing tatanan jabatan organisasi dan berperan sebagai pelatih, mentor,
pendengar, dan pendukung kelompok kerja.
5 Memfasilitasi komitmen semua pihak yang terlibat.
Tahap dan Pedoman Pengelolaan Perubahan
Tahap Pengelolaan Perubahan (Bolton, dkk., 1992)

Tahap Penjelasan
6 Mengidentifikasi instrumen tujuan yang spesifik yang dapat dipergunakan
sebagai tolak ukur pencapaian perubahan.
7 Membangun suatu tim kerja yang solid. Tim kerja tersebut harus
mempunyai tanggug jawab yang jelas, mampu berkomunikasi dengan yang
lainnya, dan juga mampu melakukan negosiasi serta penyelesaian masalah.
8 Melibatkan semua tim kesehatan yang turut serta dalam praktik
keperawatan profesional kepada pasien. Tim tersebut harus mendukung
dan terlibat dalam perubahan yang diharapkan oleh organisasi.
9 Belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari kesalahan yang sama.
10 Ajarkan kepada kelompok kerja tentang proses interaksi perencanaan yang
baik. Selalu mengembangkan sesuatu yang komprehensif dan
mengomunikasikanya secara terus-menerus.
Pedoman untuk Pelaksanaan
Perubahan
Hal-hal berikut ini dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam pelaksanaan perubahan.
1. Keterlibatan
2. Motivasi
3. Perencanaan
4. Legitimasi
5. Pendidikan
6. Manajemen
7. Harapan
8. Asuh (Nuturen)
9. Percaya
Semoga Menjadi Pedoman Dalam
Perubahan Dalam Hidup Anda

Anda mungkin juga menyukai