Anda di halaman 1dari 19

Hal-Hal yang Berkaitan dengan

EYD

I
Suku kata
Kata yang
terdiri atas
dua unsur
Kata dasar

Dua unsur dipisahkan


V-K (ba-pak) Menggunakan rumus kata
Kata berimbuhan
V-V (sa-at) dasar
K-K (pab-rik) Trans-migrasi trans-mig-ra-si
K1-K2K3 (kom-pleks) Imbuhan dipisahkan
(kecuali infiks)
Makan-an Ma-kan-an
Ge-me-tar (getar+em)
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
II
Huruf Kapital dan Cetak Miring
a. Huruf kapital (permasalahan):
1. Gelar dr. di awal kalimat.
2. Kata Maha (sebagai nama Tuhan)
Mahakuasa.
Maha Penguasa.
Maha Esa.
3. Nama jenis ditulis dengan huruf kecil (di tengah kalimat)
salak bali.
pisang ambon.
4. Nama suku/bangsa ditulis dengan huruf kapital (di tengah
kalimat)
bahasa Indonesia.
suku Jawa.
5. Nama tempat/geografi ditulis huruf kapital
Jalan Sukar Maju.
Danau Toba.
6. Bentuk ulang nama lembaga ditulis huruf kapital
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
7. Bapak/Ibu/Saudara ditulis huruf kapital apabila
berkedudukan sebagai orang kedua (yang diajak bicara).
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
b. Huruf miring

Nama ilmiah atau ungkapan asing


Contoh:
Nama/judul buku, surat kabar,
jurnal Politik devide et impera pernah
merajalela di negeri ini.
Contoh:
Buku Negara Kertagama
karangan Prapanca, surat kabar
Suara Karya
Menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata,
kelompok kata
Contoh:
Dia tidak menipu, tetapi ditipu.
Reformasi menjadi topik pembicaraan masyarakat.

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
III
Singkatan dan Akronim
1. Singkatan
Lambang kimia,
satuan, ukuran,
takaran
Fe
A
Rp
Nama orang, gelar, kg
sapaan, jabatan
H.O.S. Cokroaminoto Singkatan
Bpk. Nama lembaga yang sudah
Sdr. huruf awal saja lazim
Kol. DPR dll.
PGRI yth.
a.n.
u.p.

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
2. Akronim

Gabungan suku kata


bukan nama lembaga
- pemilu
Huruf pertama - rudal
- ABRI - rapim
- SIM
- LAN
- KONI
Golongan suku kata nama lembaga
- Depdagri
- Deplu
- Depkeu
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
IV
Angka dan Lambang Bilangan
Angka Arab Lambang bilangan
dan Romawi akhiran-an
Dua uang 50-an
(dua uang lima
Lambang bilangan dengan huruf puluhan)
1. Terdiri atas satu atau dua kata
2. Dokumen resmi seperti akta
dan kuitansi Rp100,25
(seratus dan dua puluh lima
Lambang bilangan
perseratus rupiah)
tingkat
Lambang bilangan Bab X
pecahan Bab ke-10
2 1/3 (dua satu pertiga) Bab kesepuluh

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
V
1. Titik (.)
Tanda Baca
- Titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar b.1., 1.2, 1.3.1
2. Koma (,)
- Dipakai unsur-unsur dalam suatu perincian yang terdiri atas tiga unsur
rumah, mobil, dan uang.
- Dipakai apabila anak kalimat mendahului induk kalimat Ketika hujan
deras, saya mencarinya.
- Dipakai di belakang kata atau frase penghubung antarkalimat pada awal
kalimat sebab itu, akhirnya, jadi, bahkan, selain itu, dll.
3. Titik dua (:)
- Dipakai pada kalimat lengkap yang diikuti kata atau frase Fakultas
Sastra mempunyai empat jurusan: Indonesia, Inggris, Sejarah, dan
Jepang.
- Titik dua menjadi titik satu apabila kalimat lengkap diikuti rincian berupa
kalimat pula
Hal yang menyebabkan karyawan itu dipecat ialah sebagai berikut.
a. Dia tidak pernah masuk kantor.
b. Dia meninggalkan tugas.
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
4. Tanda titik koma (;)
- Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara Malam makin larut; laporan belum selesai.
Ibu bekerja di dapur; ayah mengurus tanaman di kebun.
- Dipakai pada rincian ke bawah. Dalam hal ini, sebelum rincian akhir,
tidak dibubuhi kata dan
Karyawan itu dipecat dari dari jabatannya karena
a. sering meninggalkan tugas;
b. turut terlibat dalam perbuatan korupsi.
5. Tanda hubung (-)
- Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing
di-smash
- Dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata yang dimulai huruf
kapital
se-Indonesia

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Tanda baca yang salah
Rp. Rp
NIP. NIP
Oleh: Oleh

Ahmad Ahmad
NIP. 131 NIP 131
d/a d.a.
SH S.H.

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
VI
Istilah
1. Baku/tidak baku
2. Pembentukan kata

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Kata-kata yang penulisannya
baku
Syarat Autentik
Maha Esa Analisis
Mahakuasa Detail
Maha Pengasih Disertasi
Terima kasih Sampel
Februari Definisi
November Rutin
Teknik Risiko
Disahkan Sistematik
Izin Metode
Subbab

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Contoh kata tidak baku dan baku
Tidak baku Baku
Lantik Melantik
Kemukakan Mengemukakan
Tanda tangani Menandatangani
Jumpa Berjumpa
Kumpul Berkumpul
Bicara Berbicara
Merubah Mengubah
Ilmiawan Ilmuwan
Dilola Dikelola
Menyolok Mencolok
Menyontoh Mencontoh
Menyiptakan Menciptakan
Mensukseskan Menyukseskan
Menterjemahkan Menerjemahkan
Memparkir Memarkir
Mensahkan Mengesahkan
Mencap Mengecap
Mentes Mengetes
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
Pembentukan Kata

1. Kata-kata yang dulu menggunakan


desah h sekarang tidak, sebagai
contoh:
dharma darma
bhakti bakti

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
2. Kata-kata dari bahasa daerah
yang asalnya tidak menggunakan
bunyi pepet, dalam bahasa
Indonesia diberi pepet, sebagai
contoh:
trap terap
trampil terampil

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
3. Singkatan yang diambil dari
masing-masing huruf awal pada
kata dibaca sesuai dengan abjad,
sebagai contoh:
TVRI Te Fe Er I
BBC Be Be Ce

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
4. Kata-kata yang ditulis
serangkai sebagai satu kata
Kata kemari ditulis serangkai
sebagai satu kata karena tidak ada
pasangan di mari dan dari mari.
Adiknya pergi ke luar negeri
>< dalam
dua
Keluar sebentar varian
>< masuk

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
5. Huruf-huruf yang tidak perlu
diganti/diganti
Huruf f atau v pada kata asing yang kita
pungut tidak perlu diganti p, sebagai
contoh:
Positif positif
November November

Kata-kata yang memakai f berganti p,


sebagai contoh:
Fikir pikir
Faham paham

Huruf z pada kata asing yang kita pungut


tidak perlu diganti j, sebagai contoh:
Zaman zaman
Lazim lazim
Izin izin
TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
6. Ungkapan tetap
Ungkapan tetap, sebagai contoh:
Bertalian dengan
Berkenaan dengan
Bertepatan dengan
Sesuai dengan
Apabila kata dengan dihilangkan
terasa janggal

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga
TERIMA KASIH

TIM MKWU
Bahasa Indonesia
Universitas Airlangga

Anda mungkin juga menyukai