Regina Marhadisony Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun.
Seseorang dikatakan menderita risiko KEK
bilamana LILA <23,5 cm. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter,. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm artinya mempunyai risiko KEK. Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindaklanjuti sebelum usia kehamilan mencapai 16 minggu. Pemberian makanan tambahan yang Tinggi Kalori dan Tinggi Protein dan dipadukan dengan penerapan Porsi Kecil tapi Sering. Penambahan 200 450 Kalori dan 12 20 gram protein dari kebutuhan ibu adalah angka yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan gizi janin. Programbidan di Puskesmas untuk daerah- daerah pedalaman merupakan kunci utama untuk menurunkan angka kelahiran bayi BBLR, dengan didukung oleh dana besar pemerintah lewat paket Pemberian makanan tambahan / PMT Bumil KEK.