Anda di halaman 1dari 26

Peran Kementerian Perdagangan dalam

Pembinaan UMKM dan Peningkatan


Penggunaan Produk Dalam Negeri
Direktorat Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam Negeri

April 2013
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT
DAGANG KECIL MENENGAH
DAN PRODUK DALAM NEGERI

SUBBAGIAN
TATA USAHA

SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT SUBDIREKTORAT


IKLIM USAHA DAN FASILITASI USAHA PENGEMBANGAN PENCITRAAN PRODUK
BIMBINGAN TEKNIS DAN PEMASARAN PRODUK LOKAL DALAM NEGERI

SEKSI
SEKSI SEKSI SEKSI
PENELAAHAN
IKLIM USAHA FASILITASI USAHA POTENSI PRODUK KERJASAMA P3DN

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI
FASILITASI PENINGKATAN
BIMBINGAN TEKNIS PEMASARAN PENGUATAN PRODUK PROMOSI

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

2
Fokus Prioritas Pembangunan
Bidang Perdagangan Dalam Negeri (RPJMN 2010-2014)

3
Visi & Misi
PEMBANGUNAN PERDAGANGAN 2010-2014

Visi
Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan
dan Daya Saing Ekonomi, serta Pencipta Kemakmuran
Rakyat yang Berkeadilan

Misi
1. Meningkatkan kinerja ekspor nonmigas secara berkualitas.
2. Menguatkan pasar dalam negeri.
3. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi
nasional.

4
Rencana Strategis Pembangunan Perdagangan 2011-2014

3. Menjaga ketersediaan
MISI

1. Meningkatkan kinerja ekspor 2. Menguatkan pasar dalam 4. Optimalisasi


bahan pokok & penguatan
nonmigas nasional secara berkualitas negeri Reformasi Birokrasi
jaringan distribusi nasional

3. Peningkatan 5. Perbaikan 7.Peningkatan 8. Stabilisasi dan penurunan


1. Peningkatan 10. Peningkatan
Pengawasan & Perbaikan iklim usaha pengawasan &
Kualitas Promosi disparitas harga bahan Kualitas Kinerja
iklim usaha perdagangan perdagangan perlindungan
TUJUAN

ekspor pokok Organisasi


luar negeri dalam negeri konsumen

2. Peningkatan 4. Peningkatan peran & 6.Peningkatan kinerja sektor 9. Penciptaan Jaringan 11. Penguatan dan
daya saing kemampuan diplomasi Perdagangan Besar dan Eceran, Distribusi Perdagangan yang Peningkatan Kualitas
produk ekspor perdagangan internasional serta ekonomi kreatif Efisien Organisasi dan SDM

Pertumbuhan Diversifikasi Diversifikasi Penyederhanaan perizinan Disparitas Harga Antar Provinsi


ekspor nonmigas pasar ekspor Produk Ekspor perdagangan dalam negeri (5) Kinerja Keuangan (10)
(8)
(1-4) (1-4) (2)
SASARAN

Pertumbuhan PDB sektor


Penyederhanaan Pencitraan Indonesia perdagangan (6) Gejolak harga bahan pokok Performansi Organisasi
Perizinan Perdagangan (Anholt Export) (1-
Presentase Pasokan Produk Dalam dalam negeri (8) (11)
Luar Negeri (3) 2)
Negeri terhadap konsumsi dalam
Keunggulan negeri(6)
Peran Indonesia di Logistics Performance Tingkat Kepuasan SDM
komparatif produk Akumulasi Jumlah BPSK yang
Forum Internasional (4) Index (9) (12)
ekspor (RCA) (2) dibentuk (7)

5
RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNANAN PERDAGANGAN
Sasarandan Target Dit. Dagang Kecil Menengah dan Produk Dalam
Negeri Tahun 20123
1. Peningkatan Kinerja Sektor Perdagangan Besar dan Eceran
Sasaran utama:
(a) Pertumbuhan PDB Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

Tahun
Sasaran
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pertumbuhan PDB Sektor Perdagangan
7,5 -1.4 3,4-3,5 3,9-4,5 4,2-5,0 4,6-6,6 4,8-7,0
Besar & Eceran (%)

2. Peningkatan Penguunaan Produk Dalam Negeri.


Sasaran utama:
(a) Peningkatan penggunaan produk dalam negeri
Tahun
Sasaran
2011 2012 2013 2014
Persentase Pasokan Barang Konsumsi
Produksi Dalam Negeri terhadap Total 90% 92% 93% 95%
Konsumsi Barang Konsumsi Hasional

6
POTENSI UKM INDONESIA

7
Apa itu UMKM ?
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2008 mengenai Usaha Mikro Kecil Menengah
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

8
Gambaran Umum UMKM

Kemandirian dan ketahanan Usaha Mikro Kecil dan Menengah


(UMKM) dalam menghadapi krisis ekonomi menjadi bukti begitu
potensialnya UMKM sebagai fondasi perekonomian nasional.
Belum lagi kemampuan UMKM dalam menyerap tenaga kerja,
suatu hal yang sulit dicapai oleh jenis usaha yang lain.

Berdasarkan data Kemenkop dan UKM, jumlah UMKM di Indonesia


tercatat 55,206 juta unit atau 99 persen dari total pelaku usaha
yang jumlahnya 55,211 juta unit. Dari 55,206 juta UMKM tersebut,
sebanyak 54,559 juta unit atau 98,82 persen di antaranya
merupakan usaha mikro dengan aset maksimal Rp 50 juta dan
omzet per tahun maksimal Rp 300 juta.
Sumber : diolah dari berbagai sumber

9
Gambaran Umum UMKM
Berdasarkan jumlah pelaku dan nilai kontribusi terhadap PDB,
peran UMKM di Indonesia terus mengalami peningkatan

Tahun 2010, UMKM menyumbang 55,6 persen terhadap PDB harga


berlaku dengan nilai investasi mencapai Rp 640,4 triliun atau 52,9
persen dari total investasi. Tak hanya itu, UMKM juga menghasilkan
devisa sebesar Rp 183,8 triliun atau 20,2% dari jumlah devisa
Indonesia. Khusus terhadap sektor perdagangan, jumlah pelaku
UKM tergolong banyak (28,85%) dan telah memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap perekonomian (28% dari PDB).

Maka pembinaan terhadap UKM sektor perdagangan diperlukan


untuk pembangunan Indonesia
Sumber : diolah dari berbagai sumber
10
Kriteria sesuai UU No. 20/2008 ttg UMKM

Usaha Besar :
Kekayaan Bersih/th > 10 M USAHA
Hasil Penjualan > 50 M BESAR

Usaha Menengah:
Kekayaan Bersih/th > Rp 500 Jt s.d 10 M USAHA
Hasil Penjualan > Rp 2,5 M s.d 50 M MENENGAH

Usaha Kecil :
Kekayaan Bersih/th > Rp 50 Jt s.d 500 Jt
Hasil Penjualan > Rp 300 Jt s.d 2,5 M
USAHA KECIL

Usaha Mikro :
Kekayaan Bersih/th < Rp 50 Jt
Hasil Penjualan < Rp 300Jt USAHA MIKRO

11
Permasalahan UMKM Indonesia

Minimnya Minimnya
akses akses
finansial teknologi

Minimnya Minimnya
akses kualitas
pasar SDM

12
Potret Wirausaha Indonesia

Kondisi
Kondisi Saat Ini
Ideal
2 % - 3 % populasi
merupakan 1,56 % populasi wirausaha
wirausaha

80 % wirausaha berskala UMKM

90% Usaha Mikro 10 % Usaha


dan Kecil Menengah
Sumber: Diolah dari berbagai sumber

13
PEMBERDAYAAN UMKM

14
Pembinaan
Wirausaha dan UMKM
PEMETAAN
DATABASE PELAKU UMKM

Peningkatan Daya Saing UMKM


BERMITRA DENGAN TEKNOLOGI
ASOSIASI PENELITIAN + PENGEMBANGAN
PERBANKAN ALAT
LPEI + LPDB KEMASAN + DESAIN
TRADE/FINANCE SERTIFIKASI/STANDARISASI PRODUK
INSTANSI/BUMN WORKSHOP + BIMTEK + DIKLAT KUALITAS
KUR/PKBL/CSR &
MEREK
PASAR
PENYELENGGARAAN+PARTISIPASI PAMERAN
KAMPANYE 100% CINTA INDONESIA
INFRASTRUKTUR
KEMITRAAN PERDAGANGAN UMUM
(PEMASOK-RITEL)
PERWAKILAN LUAR NEGERI

15
DUKUNGAN PEMBERDAYAAN

16
Aktualisasi Dukungan Kegiatan yaitu :

1. Penyelenggaraan serta Partisipasi Pameran


Orientasi Dalam
Negeri:
Penyelenggaraan
Pameran Pangan Nusa
dan Pameran Produk
Dalam Negeri Regional,
serta partisipasi
pameran pada:
Adiwastra Nusantara
Inacraft,
Pekan Produk Kreatif
Indonesia serta
Pameran Produk Ekspor
Daerah (PPED) dan
pameran regional
lainnya.

Promosi Ekspor:
Penyelenggaraan Trade Expo serta partisipasi pameran luar negeri :
Asian Food Festival Singapore, Tong-tong Fair Belanda, Pasar Malam Indonesia Belanda,
ExpoJove Spanyol, Gulf Industry Fair Bahrain, BIFF Bangkok, Consumexpo Rusia, Paris
Toy Fair Perancis, dll

17
2. Forum Kemitraan

Business matching
Misi dagang lokal
Forum/temu bisnis dengan
ritel, importir/buyer
Forum ekspor
Virtual Exhibition

18
4. Pendidikan, Pelatihan dan Bimbingan Teknis

1. Diklat/Bimtek untuk UKM Pemula: Kewirausahaan, Manajemen Keuangan, Kiat Pemasaran Produk,
Business Plan, Strategi Penetapan Harga, serta Strategi Distribusi dan Keagenan untuk UKM
Pemula.
2. Diklat/Bimtek untuk UKM Madya: Strategi Penguatan Merk, Era Baru Strategi Promosi dan Strategi
Negosiasi Pemasaran.
3. Diklat/Bimtek untuk UKM Lanjutan: Manajemen Bisnis Waralaba.
4. Diklat Ekspor dan Impor , dan lain-lain
19
5. Sosialisasi Sertifikasi Halal dan HKI serta Workshop
Pengembangan Kemasan dan Desain Kemasan
Membuka wawasan pelaku UMKM akan
pentingnya sertifikasi halal dan HKI untuk
meningkatkan daya saing
Memberikan kesempatan kepada UMKM
potensial untuk menerima fasilitasi HKI
Memberikan pemahaman pentingnya
kemasan produk
6. Lomba Masak Makanan Minuman Khas Daerah dan UKM
Pangan Award dalam rangka mendukung kegiatan Pameran
Pangan Nusa
Lomba bertujuan untuk memperkenalkan
hidangan menu unggulan khas dari masing-
masing daerah serta menciptakan produk pangan
secara kreatif dan inovatif, yang dinilai oleh para
dewan juri profesional/praktisi ahli di bidang
kuliner
UKM Pangan Award merupakan bentuk apresiasi
kepada para pelaku UKM Pangan dalam negeri
yang memiliki dedikasi dalam mengembangkan
potensi produknya sekaligus sebagai motivasi
pelaku UKM dimaksud dalam mengangkat citra
produk pangan dari masing-masing daerah
20
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

21
Kampanye Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri melalui Perubahan Pola Konsumsi
1. Promosi, Kampanye dan Penyebaran Informasi melalui:
Media Cetak (brosur, Leaflet dan poster), Media
Elektronik (siaran TV-RI dan wawancara RRI).
2. Pelaksanaan pembinaan motivator perubahan pola
konsumsi
3. Pelaksanaan FGD persiapan Kampanye Perubahan Pola
Konsumsi.

22
Pelaksanaan Pameran Pangan Nusa dan
Pameran Produk Dalam Negeri Regional

Kalimantan Barat Sum Sel (Palembang) Jawa Barat (Cirebon) NTB (Mataram)
(Pontianak) 14 - 17 Juni 2013 29 Juni - 02 Juli 2013 29 Agustus- 01 Sept
10 - 13 Mei 2013 Lap. Benteng Kuto Lap. ALun-ALun 2013
Lap. A. Yani Megamall Besak Kejaksan Lap. Sangkareang

1. Jambi 1. Jawa Timur 1. Papua Barat 1. Sulawesi Selatan


2. DI. Yogyakarta 2. Kalimantan Selatan 2. Gorontalo 2. Riau
3. Papua 3. Nusa Tenggara 3. DI. Aceh 3. Lampung
4. Sumatera Selatan Barat 4. Kalimantan Tengah 4. Sumatera Utara
5. Bali 4. Sulawesi Tenggara 5. Sumatera Barat 5. Jawa Tengah
6. Kalimantan Timur 5. Banten 6. Bengkulu 6. DKI Jakarta
7. Sulawesi Barat 6. Sulawesi Utara 7. Nusa Tenggara 7. Maluku
8. Kepulauan Riau 7. Maluku Utara Timur 8. Kalimantan Barat
8. Jawa Barat 8. Sulawesi Tengah
9. Kep. Bangka
Belitung

23
Dukungan Pemerintah terhadap Peningkatan Penggunaan
Produk Dalam Negeri

1. UU No. 20 tahun 2008 mengenai Pemberdayaan, penumbuhan iklim usaha,


pengembangan usaha, pembiayaan penjaminan dan kemitraan antara Usaha Besar
dengan pelaku UMKM
2. Instruksi Presiden No. 2 tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam Negeri
3. Peraturan Menteri Perindustrian No. 15/M-IND/PER/2011 tentang Pedoman
Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
4. Peraturan Menteri Perdagangan No. 53 tahun 2008 mengenai Kemitraan Usaha Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern dengan UMKM melalui pemasaran di etalase atau
penyediaan areal promosi bagi UMKM
5. Peraturan Menteri Perdagangan No 53 tahun 2012 yang mewajibkan bagi waralaba
agar menggunakan bahan baku, peralatan dan menjual barang dalam negeri
sedikitnya 80%.

24
Konektivitas semua Pemangku Kepentingan

Pemberdayaan UMKM tidak hanya dilakukan


Pemerintah namun juga melibatkan Pelaku Usaha
Besar dan Akademisi, maka dalam pembinaannya
perlu dilaksanakan koordinasi lintas sektoral
Identifikasi subyek pembinaan meliputi lokasi/wilayah,
serta unsur-unsur pengembangan usaha yang terkait
Pengelompokan pemberdayaan UMKM dengan model
cluster dengan melibatkan instansi pembina terkait
Menyeimbangkan ekonomi nasional melalui
peningkatan peran konsumsi domestik dan ekspor
25
Terima Kasih

26

Anda mungkin juga menyukai