Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK A-1

KETUA :
SEKRETARIS :
ANGGOTA :
Tungkai Bawah
Tekanan Hidrostatik
Abdomen

Plasma
Darah
Edema adalah penggumpalan cairan secara
abnormal di ruang interseluler tubuh. Edema
disebabkan oleh perpindahan cairan dari ekstrasel ke
intrasel sehingga konsentrasi intraseluler lebih besar
daripada konsentrasi ekstraseluler. Dengan gejala
pembengkakan pada tubuh, nyeri otot, berat badan
naik, dan kadar albumin pada tuuh menurun. Edema
menyebabkan tekanan koloid osmotik dan tekanan
hidrostatik dalam tubuh terganggu. Penanganan
dalam kasus ini dapat berupa pemberian diuretic,
memperbaiki penyakit dasar, pemberhentian asupan
natrium, dan mengonsumsi makanan tinggi protein.
1. Apa saja penyebab edema?
2. Apa saja penyebab asites?
3. Apa saja gejala edema?
4. Apa saja tujuan dari pemberian infus albumin?
5. Bagaimana penanganan edema?
6. Apa saja jenis edema?
7. Apa saja factor resiko edema?
8. Berapa tekanan normal koloid osmotic dan hidrostatik dalam
tubuh?
9. Bagaimana mekanisme gangguan terjadinya edema?
10. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa
edema?
11. Apa saja penyakit yang mirip gejala edema?
12. Apa saja penyebab gangguan tekanan koloid osmotic dan
hidrostatik?
13. Bagaimana pencegahan edema?
1. Terjadi perpindahan cairan dari ekstasel ke intrasel yang menyebabkan konsentrasi
intrasel lebih besar daripada konsentrasi ekstrasel maka terjadilah perpindahan sel.
2. Penggumpalan cairan serosa di bagian abdomen.
3. Pembengkakan pada tubuh, nyeri otot akibat pembengkakan, berat badan naik, dan
albumin dalam tubuh menurun.
4. Untuk meningkatkan kadar albumin dalam plasma darah
5. Pemberian diuretic
Memperbaiki penyakit dasar
Pemberhentian asupan natrium
Makan banyak mengandung protein
6. Berdasarkan tempat terjadinya :
a. Anasarka : penimbunan cairan pada jaringan subkutan
b. Hidrotorax : penimbunan cairan berlebih di torax
c. Hidroperikardium : penimbunan cairan berlebih di pericardium
d. Hidroperitoneum : penimbunan cairan berlebih di perut

Jenis :
Menyeluruh : Disebabkan oleh turunnya tekanan osmotic koloid
Lokal : Disebabkan oleh kerusakan kapiler.
7. a. Balita kurang gizi f. Penderita kaki gajah
b. Manula gagal ginjal g. Penderta hepatitis
c. Atlit h. Kehamilan
d. Pasien hipersensitifitas terhadap obat i. Sirosis hati
e. Gagal jantung

8. Tekanan koloid osmotic normal berkisar 20-25 mmHg sedangkan tekanan hidrostatik 37
mmHg
9. Peningkatan tekanan hidrostatik dan osmotic menyebabkan perpindahan cairan dari
intravascular ke interstisial

10. a. Pemeriksaan Fisik (Perkusi, Auskultasi, Palpasi, Inspeksi)


b. Pemeriksaan lab (Plasma darah)
c. Anamnesis

11. a. Gizi buruk e. Prostat


b. Kwarsiorkor f. Kista
c. Kaki Gajah
d. Tumor

12. Kerusakan hati maka sintesis albumin yang berperan menjaga tekanan osmotic
terganggu
Makan banyak mengandung protein (albumin)
Minum air putih sesuai kebutuhan tubuh masing-masing
Medical Check Up
LO 1. Memahami LO.2. Memahami dan
Menjelaskan Biokimia dan
LO.3. Memahami dan
Menjelaskan Gangguan
dan Menjelaskan Fisiologi Kelebihan Cairan kelebihan cairan
Sistem Sirkulasi LI 2.1. Definisi
LI 2.2. Keseimbangan Cairan
LI.3.1. Edema
3.1.1.Definisi
Kapiler LI.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Metab. 3.1.2. Klasifikasi
Air 3.1.3. Etiologi
LI 1.1. Definisi LI.2.4. Mekanisme Kelebihan Cairan 3.1.4. Penanganan
LI.2.5. Penyebab dan penanganan 3.1.5. Faktor Resiko
LI 1.2. Susunan LI.2.3. Tenaga aliran darah tekanan 3.1.6. Peluang Kesembuhan
hidrostatik atau tekanan koloid
LI 1.3. Mekanisme osmotik protein darah dan tekanan
3.1.7. Pencegahan
3.1.8. Komplikasi
hidrostatik cairan interstisial
3.1.9. Pemeriksaan
LI 2.3. Menjelaskan terjadinya edema pada
kapiler, arteri, venula dan limfa.
Susunan Kapiler
Arteriol : pembuluh darah kecil dengan satu
sampai 5 lapisan otot polos
Venula jauh lebih besar dari pada arteriol dan
punya lapisan otot yang lebih lemah
Struktur dinding kapiler : Total ketebalan 0,5
mikrometer, diameternya 4 - 9 mikrometer,
Dindingnya tersusun oleh sel-sel endotelial
Kapiler tersusun atas selapis sel endotel yang
berasal dari mesenkim, melingkar dalam
bentuk tabung, mengelilingi ruang silindris,
garis tengah rata-rata kapiler berkisar dari 7
sampai 9 m.
dijumpai pada mukosa

dijumpai pada jaringan


Kapiler
usus, glomerolus, ginjal
dan pancreas.

Kapiler
termasuk otot paru,
susunan saraf pusat,
Bertingkat
Sitoplasma tipis dan
terdapat pori-pori.
Mempunyai garis
Kapiler
tengah, lumen
Sempurna
dan kulit. Sitoplasma sel
endotel menebal di Sinusidal
lebih besar dari
normal
tempat yang berinti
dan menipis di bagian
lainnya

Kapiler
Darah
Difusi Dinding kapiler tidak ada sistem transportasi, zat
terlarut berpindah melalui proses difusi menuruni

Pasif
gradien konsentrasi mereka.

Bulk Suatu volume cairan bebas protein yang tersaring


ke luar kapiler, bercampur dengan cairan
interstisium disekitarnya, dan kemudian

Flow
direabsorpsi.
a. Ultrafiltrasi
b. Reabsorpsi

(Fisiologi Manusia, Sherwood)


Bulk flow dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
hidrostatik dan tekanan osmotik koloid antara plasma
dan cairan interstitium.
Dua tekanan yang cenderung mendorong cairan
keluar kapiler adalah tekanan darah kapiler dan
tekanan osmotik koloid cairan interstisium.Dua
tekanan yang mendorong cairan ke dalam kapiler
darah adalah tekanan osmotik koloid plasma dan
tekanan hidrostatik cairan interstisium.

(Fisiologi Manusia, Sherwood)


3.1.1 Edema

Fisiologi
Pembengkakan jaringan akibat kelebihan
Manusia, cairan interstisium.
Sherwood

Gangguan
Keadaan dimana terjadi akumulasi air di
Keseimbangan
jaringan interstisium secara berlebihan akibat
air elektrolit dan
penambahan volume yang melebihi kapasitas
asam basa,
penyerapan pembuluh limfe
FKUI

Penimbunan cairan secara berlebihan di


Ilmu Penyakit
antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai
Dalam rongga tubuh
Edema menyeluruh
Edema lokal
(generalisata)

Disebabkan Disebabkan
penurunan kerusakan kapiler,
tekanan osmotik konstruksi sirkulasi
koloid pada (vena regional)
hipoproteinemia. atau sumbatan
drainase limfatik.

(Gangguan Keseimbangan air elektrolit dan asam basa, FKUI)


Edema Edema
Intraseluler Ekstraseluler
a. Terjadi akibat a. Disebabkan
depresi sistem kebocoran abnormal
metabolik jaringan cairan dari plasma ke
ruang interstitial

b. Tidak adanya b. Kegagalan limfatik


nutrisi sel yang untuk mengembalikan
adekuat. cairan dari
interestitium ke dalam
darah

(Sheerwood,L.2011)
Tekanan hidrostatik plasma
meningkat

Tekanan osmotic koloid plasma


menurun

Permeabilitas kapiler meningkat


terhadap protein.

Retensi natrium meningkat

Sumbatan pembuluh limfe

(Sheerwood,L.2011)
Penanganan pada edema yang dapat
dilakukan meliputi:
Memperbaiki penyakit
dasar

Restriksi asupan natrium

Pemberian diuretic

(Gangguan Keseimbangan air elektrolit dan asam basa, FKUI)


Penderta
hepatitis
Sirosis Gagal
hati jantung

Pasien
Penderita
hipersensitifitas Faktor kaki gajah
terhadap
obat
Resiko

Manula Balita
gagal kurang gizi
ginjal
Atlit
Kelebihan cairan natrium dari terapi intravena.

Asupan cairan yang mengandung natrium

Penurunan hematokrit, hemoglobin, BUN, CVP

Gangguan
Gagal Jantung, Gagal Ginjal, Sirosis hati
sirkulasi
Faktor lain yang dapat mencegah edema
menurut Arthur C. Guyton yaitu sebagai
berikut :
Faktor yang dihasilkan oleh
compliance jaringan yang
rendah pada tekanan negatif
besarnya sekitar 3 mmHg.

Faktor yang dihasilkan oleh


peningkatan aliran limfe ialah
sekitar 7 mmHg.

Faktor yang disebabkan oleh


bersihan protein dari ruang
interstisial adalah 7 mmHg.
Abnormalitas volume

Gangguan Elektrolit
a. Hipokalemia
b. Hiperkalemia
c. Hiponatremia
d. Hipomagnesemia

Gangguan Asam-Basa
Alkalosis Metabolik
Asidosis Metabolik

(Horne, 2001)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Anamnesis Auskultasi
Palpasi
Perkusi

Pemeriksaan
penunjang
metode pencitraan (USG)
parasentesis
(pengambilan cairan)
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood. Human Physiology From Cells to Systems,
5th ed, 2. Jakarta: EGC
Guyton,Arthur c,dkk.1997.Buku ajar fisiologi
kedokteran.Jakarta : EGC.
Horne. 2011. Kesetimbangan Cairan, Elektrolit, Asam
dan Basa. Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai