Anda di halaman 1dari 8

Metode

Penelitian

GINA AULIA SUWANDI - 160110150151


DEFINISI

Penelitian:

Suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan


informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah (Cooper & Emory, 1995)

Metode Penelitian:

Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Rasional : Penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal shg terjangkau
oleh penalaran manusia.

Empiris : cara yang digunakan dapat diamati dengan indera manusia.

Sistematis : proses penelitian menggunakan langkah2 yang bersifat logis.


JENIS-JENIS

Menurut Subyek
Menurut Etika Khusus/Tertentu Menurut Pendekatan Analisis
1. Terapeutik 1. Pendekatan Kuantitatif
2. Non-Terapeutik Deskriptif
Inferensial
JENIS-JENIS

Menurut Desain dan Bobot


Menurut Pola Pikir Menurut Pelaksanaan Penelitian
dan Pendekatan
1. Berdasarkan Tujuan 1. Historis
- Eksploratif 1. Penelitian Longitudinal 2. Deskriptif
- Pengembangan - Kohort
- Verifikatif - Cross-sectional
2. Berdasarkan Penerapan - Case Control
- Dasar
- Terapan
METODE PENELITIAN
RETROSPEKTIF
Pengertian:
1. Adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa yang
yang telah terjadi bertujuan untuk mencarifaktor yang berhubungan
dengan penyebab.
2. Penelitian retrospektif adalah sebuah studi yang didasarkan pada
catatan medis, mencari mundur sampai waktu peristiwanya terjadi di
masa lalu. Kontras dengan studi prospektif.
Penelitian retrospektif dapat bersifak analitis dan eksploratif. Ciri-ciri
yang bersifat eksploratif yaitu ketika:
- Data yang berhubungan dgn sifat penting kel. Kasus dan control tidak
diketahui
- Perjalanan penyakit alamiah tidak diketahui
- Tidak dapat dibuat hipotesis spesifik
CIRI-CIRI

1. Ada kelompok control


2. Bersifat penelitian yang observasional
3. Diawali dengan kelompok penderita dan buka penderita
4. Kelompok control harus memiliki risiko terpajan oleh
factor risiko yang sama dengan kelompok kasus
5. Tidak mengukur insidensi
KEUNTUNGAN

1. Pelaksanaanya relatif lebih cepat, karena paparan,


bahkan penyakitnya sudah terjadi
2. Sangat sesuai untuk penelitian penyakit yang jarang
terjadi atau penyakit dengan fase laten
3. Sampel yang dibutuhkan untuk penelitian retrospektif
lebih kecil daripada penelitian prospektif
4. Biaya penelitian lebih relative kecil
5. Tidak dipengaruhi factor etis seperti eksperimental
KERUGIAN

1. Data atau informasi eksposure (pemaparan) sangat mungkin


tidak lengkap
2. Rentan terhadap bias (kesalahan informasi) karena sistem
memori orang tidak sama
3. Kesalahan pemilihan kasus karena kesalahan dalam diagnosis
4. Kesimpulan akhir biasanya hanya merujuk ada hubungan atau
tidak antara paparan suatu senyawa dengan penyakit
5. Sulitnya validasi thd data yang diperoleh
6. Kesulitan untuk mengidentifikasi faktor pengacau observasi
(confounding factor)
7. Sulit untuk dilakukan evaluasi hasil

Anda mungkin juga menyukai