Anda di halaman 1dari 41

MODUL

PEMERIKSAAN PADA
ANAK
Tujuan pembelajaran

Setelah menjalani kepaniteraan klinik muda,


mahasiswa diharapkan mampu melakukan
pemeriksaan fisik anak.
Pendahuluan
Pemeriksaan fisik pada anak berbeda dengan dewasa,
ada beberapa hal yang tidak boleh diabaikan dan cara
pemeriksaan harus disesuaikan dengan umur
anak/bayi.

Suasana harus tenang dan nyaman karena jika anak


ketakutan, kemungkinan dia akan menolak untuk
diperiksa.

Untuk anak usia 1 3 tahun, kebanyakan diperiksa


dalam pelukan ibu, sedangkan pada bayi usia < 6 bulan,
biasanya bisa diperiksa di atas meja periksa.
Kesan Umum
Nampak sakit?
Nampak tidak nyaman/nyaman?
Nafas sulit?
Distress
Sadar/letargis
Kotor/bersih
Kooperatif
Kelainan yang mencolok
Kurus/Gemuk/Pendek
dsb
Pengukuran

Tanda vital Antropometri

Frekuensi Lingkar Lingkar


TD Nadi Suhu BB TB
nafas Kepala Dada
Tanda Vital

Pengukuran Tekanan Darah


Tekanan darah (sistolik dan diastolik) adalah
salah satu parameter hemodinamik.
Pengukuran tekanan darah merupakan
prosedur penting pemeriksaan tanda vital
untuk menggambarkan keadaan hemodinamik
pasien.
Pemeriksa mencuci tangan dan stetoskop
sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Pengukuran seperti pada dewasa, tetapi
memakai manset khusus untuk anak, yang
ukurannya lebih kecil dari manset dewasa.
Besar manset antara 1/2 sampai 2/3 lengan
atas. Tidak terlalu ketat dan sejajar jantung.
Tanda vital
Pengukuran Denyut Nadi
Perlu diperhatikan, frekuensi/laju nadi,
isi/kualitas dan tegangan nadi
Posisi pasien dapat berbaring, duduk,
dipangku, atau bahkan berdiri dan dalam
keadaan rileks
Gunakan tiga jari (telunjuk, tengah, dan jari
manis) untuk meraba a.Radialis
Hitung frekuensi denyut nadi selama satu
menit
Tentukan isi dan tegangan denyut nadi
Tanda Vital
Pengukuran Frekuensi Nafas
Perlu diperhatikan laju nafas, irama,
kedalaman dan pola pernafasan.
Pemeriksa mencuci tangan dan stetoskop
sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Letakkan pasien dalam posisi berbaring atau
duduk dengan tenang dan dibuka bajunya
dibagian dada
Hitung frekuensi nafas dengan inspeksi atau
palpasi atau suara nafas inspirasi dengan
stetoskop selama 1 menit
Tanda Vital
1. Pengukuran suhu Rectal
Pengukuran ini dapat menimbulkan rasa sakit pada anak,
sehingga sebaiknya dilakukan pada bagian akhir.
Pada bayi : posisi di pangkuan ibu, dengan wajah
menghadap kebawah sedangkan lengan ibu diletakkan
dipunggung bayi dengan tangan menahan pinggul bayi.
Pada anak : posisi berbaring dan miring kekiri dengan
tungkai sedikit fleksi pada sendi panggul dan lutut
Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa dibawah
35,5 C
Olesi ujung termometer dengan minyak atau jelly
Masukkan ujung termometer ke dubur sepanjang 1-2 cm
Pertahankan selama 3-5 menit, kemudian lakukan
pembacaan
2. Pengukuran Suhu Aksiler
Posisi pasien dapat berbaring, dipangku, duduk
atau bahkan berdiri
Pemeriksa mencuci tangan dan termometer
sebelum dan sesudah pemeriksaan
Kibaskan termometer sampai permukaan air raksa
dibawah 35,5 C
Tempatkan termometer pada apex fossa axilaris
kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal
Pertahankan selama 3-5 menit, kemudian lakukan
pembacaan
Pengukuran Antopometri Anak
Berat Badan
Berat badan merupakan parameter yang
paling sederhana dan merupakan indeks
untuk status nutrisi sesaat.
Letakkan bayi atau anak pada posisi yang
sesuai dengan jenis timbangan
Lakukan pengukuran pada bayi dalam keadaan
telanjang atau pada anak dengan memakai
pakaian dalam saja
Panjang badan
Pasien dalam posisi berdiri tegak dan
menempel pada alat stadiometer microtoise
(pada bayi menggunakan infantometer)
Geserlah sisi dinamis (pengukur) ke bawah
sehingga menempel dipermukaan puncak
kepala
Lakukan pengukuran dan pencatatan
Pengukuran lingkar kepala
Letakkan pasien pada posisi tidur, duduk,
dipangku atau berdiri
Letakkan/lingkarkan alat meteran (tape
measurement) pada bagian kepala dengan
diameter terlebar, dan lakukan pengukuran
Pengukuran Lingkar lengan atas
Letakkan pasien pada posisi tidur, duduk,
dipangku atau berdiri
Letakkan/lingkarkan Pita shakir pada bagian
1/3 proksimal lengan atas dan lakukan
pengukuran
Pengukuran Lingkar dada
Letakkan pasien pada posisi tidur, duduk,
dipangku atau berdiri
Letakkan/lingkarkan alat meteran (tape
measurement) pada bagian dada melewati
garis yang melalui kedua puting susu, dan
lakukan engukuran
Pemeriksaan Kepala Leher Anak
Kepala
Pada pemeriksaan kepala perlu diperhatikan :
besar, ukuran, lingkar kepala, asimetri,
sefalhematom, maulase, kraniotabes, sutura,
ubun-ubun, pelebaran pembuluh darah,
warna rambut, tengkorak dan muka.
Wajah
Pada pemeriksaan muka perhatikan : inspeksi
dan tentukan fascies, simetri tidaknya, kulit
wajah (adanya rash dll), mandibula,
pembengkakan, dan nyeri pada sinus.
Leher
Pada leher perhatikanlah :
panjang/pendeknya, kelenjar leher, letak
trakhea, pembesaran kelenjar tiroid, adanya
tumor, pelebaran vena, pulsasi karotis, dan
gerakan leher.
Mata
Pada pemeriksaan mata perhatikan :
fotofobia, ketajaman melihat, nistagmus,
ptosis, eksoftalmus, endoftalmus, kelenjar
lakrimalis, konjungtiva, kornea, pupil, katarak,
dan kelainan fundus. Strabismus ringan dapat
ditemukan pada bayi normal di bawah 6
bulan.
Hidung
Untuk pemeriksaan hidung, perhatikan :
bentuknya, gerakan cuping hidung, mukosa,
sekresi, perdarahan, keadaan septum.
Telinga
Pada pemeriksaan telinga, perhatikan : letak
telinga, warna dan bau sekresi telinga,
nyeri/tidak (tragus,antitragus), liang telinga,
membrana timpani. Menilai respon
pendengaran terhadap suara
Mulut dan tenggorok
Pada pemeriksaan mulut, perhatikan :
Bibir : warna, fisura, simetri/tidak, gerakan.
Gigi : banyaknya, letak, motling, maloklusi, tumbuh
lambat/tidak.
Selaput lendir mulut : warna, peradangan, pembengkakan.
Lidah : kering/tidak, kotor/tidak, tremor/tidak, warna,
ukuran, gerakan, tepi hiperemis/tidak.
Palatum : warna, terbelah/tidak, perforasi/tidak.
Pemeriksaan tenggorok dilakukan dengan
menggunakan alat spaltel, anak disuruh
mengeluarkan lidah dan mengatakan ah yang
keras, selanjutnya spaltel diletakkan pada
lidah sedikit ditekan kebawah. Perhatikan :
uvula, epiglotis, tonsil besarnya, warna,
peradangan, eksudat, kripte)
Dada

Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

paru

jantung
Inspeksi
Perhatikan
a. Bentuk dada bandingkan bagian kanan dan
kiri
b. Pengembangan dada kanan dan kiri :
simetri/tidak, ada retraksi/tidak
c. Pernafasan : jenis, frekuensi, kedalaman
d. Ictus cordis
Palpasi
Perhatikan :
1. Pengembangan dada : simetri/tidak
2. Posisi Trakea
3. Fremitus raba : dada kanan sama dengan
kiri/tidak
4. Sela iga : retraksi/tidak
5. Perabaan iktus cordis dan mencari thrill pada
daerah perikordium
Perkusi
perkusi pada seluruh lapangan paru
perkusi untuk menentukan batas dan ukuran
jantung
Auskultasi
Tentukan suara dasar dan suara tambahan :
Suara dasar : vesikuler, bronkhial, amforik
Suara tambahan : ronki, krepitasi, friksi pleura,
wheezing
Suara jantung normal, bising, gallop.
Abdomen

Limpa
Hati

Ascites

Ekstrimitas dan genitalia


Seperti halnya pada dewasa pemeriksaan abdomen secara
berurutan meliputi ;

Inspeksi

Perhatikan :
1. Bentuk : cekung/cembung
2. Pernafasan : pernafasan abdominal normal pada bayi
dan anak kecil
3. Umbilikus : hernia/tidak
4. Gambaran vena : spider navy
5. Gambaran peristaltik
Auskultasi
Perhatikan suara peristaltik, normal akan
terdengar tiap 10 30 detik.
Perhatikan pula adanya bruit (pada aorta,
a.Iliaca, a. Femoralis) dan friction rub (bia
dicurigai tumor hepar, infeksi pada hepar atau
infark splenikum, dengarkan diatas lien dan
hepar)
Perkusi
Lakukan pada keempat kuadran abdomen
untuk menilai distribusi timpani dan dullness
Normal akan terdengar suara timpani.
Dilakukan untuk menentukan udara dalam
usus, atau adanya cairan bebas/ascites.
Perhatikan pula adanya pekak hepar pada
dada anterior kanan bagian bawah
Palpasi
Palpasi dilakukan dengan cara : anak disuruh
bernafas dalam, kaki dibengkokkan di sendi
lutut, palpasi dilakukan dari kiri bawah ke atas,
kemudian dari kanan atas ke bawah. Apabila
ditemukan bagian yang nyeri, dipalpasi paling
akhir. Perhatikan : adanya nyeri tekan , dan
tentukan lokasinya. Nilai perabaan terhadap
hati, limpa, dan ginjal.
Ekstremitas,
Sendi

Genitalia
Ekstremitas
Perhatikan : kelainan bawaan, panjang dan
bentuknya, clubbing finger, dan pembengkakan
tulang.
Inspeksi dan palpasi secara berurutan ekstrimitas
atas kemudian bawah dan cari kelainan yang
mungkin ada baik pada kulit, tulang dan sendi
Persendian Periksa :nyeri tekan, pembengkakan,
kemerahan, dan gerakan.
Otot Perhatikan : spasme, paralisis, nyeri, dan
tonus.
Pemeriksaan urogenital anak
Alat Kelamin
Perhatikan : Untuk anak perempuan :
a. Ada sekret dari uretra dan vagina/tidak.
b. Labia mayor : perlengketan / tidak
c. Himen : atresia / tidak
d. Klitoris : membesar / tidak.

Untuk anak laki-laki :


a. Orifisium uretra :
hipospadi = di ventral / bawah penis Epsipadia = di dorsal / atas penis.
b. Penis : membesar / tidak , cek prepusium apakah sudah dilakukan sirkumsisi
atau belum, bila belum, retraksikan repusium. Lakukan inspeksi dan palpasi
c. Skrotum : membesar / tidak, ada hernia / tidak.
d. Testis : normal sampai puber sebesar kelereng.
e. Reflek kremaster : gores paha bagian dalam testis akan naik dalam skrotum
Anus dan Rektum
Anus diperiksa rutin sedangkan rektum tidak. Untuk anus, perhatikan :
a. Daerah pantat adanya tumor, meningokel, dimple, atau abces
perianal.
b. Fisura ani
c. Prolapsus ani

Pemeriksaan rektal : anak telentang, kaki dibengkokkan, periksa


dengan jari kelingking masuk ke dalam rektum. Perhatikan :
a. Atresia ani
b. Tonus sfingter ani
c. Fistula rektovaginal
d. Ada penyempitan / tidak.

Anda mungkin juga menyukai