Anda di halaman 1dari 52

Investasi Sekuritas

Investasi sekuritas adalah investasi pada


saham (equity security) atau obligasi (debt
security) yang diterbitkan oleh perusahaan
lain.
Investasi terjadi karena adanya kelebihan kas.
Tujuan investasi:
Untuk memanfaatkan kas yang sementara
tidak digunakan untuk kegiatan
operasional.
Untuk mendapatkan pengaruh bisnis pada
perusahaan lain.
Halaman 2
Bentuk Investasi
Investasi Sementara:
Available for sale (tersedia untuk
dijual): investasi akan segera dijual
pada saat perusahaan
membutuhkan dana.
Trading (diperjual belikan):
investasi akan diperjual belikan
mengikuti pergerakan harga pasar
investasi.
Halaman 3
Bentuk Investasi
Investasi jangka panjang:
Saham:
Diakuntansikan dengan metode
kos atau metode ekuitas
Dibuat laporan konsolidasi

Obligasi: dipertahankan sampai


dengan tanggal jatuh tempo
obligasi.
Halaman 4
Transaksi Investasi

Pembelian investasi
Penerimaan pendapatan investasi:
dividen untuk saham dan bunga
untuk obligasi.
Penjualan investasi
Penilaian investasi pada akhir tahun

Halaman 5
Tujuan Audit
Menguji kewajaran pelaporan
investasi.
Kriteria kewajaran pelaporan:
Sesuai dengan bukti pendukung:
bukti transaksi dan bukti
pembukuan.
Pembukan dan pelaporan sesuai
dengan standar akuntansi.
Halaman 6
Tujuan Audit
Aspek pengujian adalah ketepatan
asersi manajemen, mencakup:
Eksistensi atau terjadinya
Kelengkapan
Hak dan kewajiban
Penilaian atau alokasi
Penyajian dan pengungkapan

Halaman 7
Akun-akun yang digunakan
dalam transaksi sekuritas
Investasi Sekuritas (saham atau obligasi,
trading atau available for sale)
Penyesuaian Harga Pasar
Laba/Rugi Investasi Belum Direalisasi (trading
masuk laporan laba/rugi, available for sale
masuk pos modal)
Investasi Saham (metode kos)
Investasi Saham (metode ekuitas)
Investasi Saham (laporan konsolidasi)
Halaman 8
Potensi Salah Saji
Investasi Sementara:
Kesalahan penentuan kos investasi
Kesalahan perhitungan laba-rugi penjualan
investasi.
Kesalahan penilaian akhir tahun
(perbandingan kos dengan nilai pasar).
Kesalahan perlakuan akuntansi atas selisih
kos dengan harga pasar (available for sale
dengan trading perlakuan akuntansinya
berbeda).

Halaman 9
Potensi Salah Saji
Investasi Jangka Panjang:
Kesalahan penentuan kos investasi
Kesalahan pengakuan laba perusahaan
anak pada saat investasi dibukukan
dengan metode ekuitas.
Kesalahan pencatatan pendapatan dividen
terdapat perbedaan akuntansi pada
metode kos dan metode ekuitas.
Kesalahan pengakuan pendapatan bunga,
ketika terjadi premium atau diskonto
obligasi.

Halaman 10
Potensi Salah Saji
Investasi Jangka Panjang:
Kesalahan pisah batas (cut-off) pendapatan
investasi, baik pendapatan bunga maupun
pendapatan dividen.
Kesalahan pencatatan penghentian/
penjualan investasi.

Halaman 11
Ilustrasi Tujuan Khusus Audit
Pendapatan investasi, realisasi laba dan rugi
dan laba dan rugi belum terealisasi yang
dicantumkan dalam statemen laba merupakan
transaksi atau peristiwa yang terjadi dalam
perioda audit (asersi eksistensi atau
terjadinya).
Saldo investasi jangka pendek dan investasi
jangka panjang mencerminkan investasi yang
ada dalam tanggal neraca (asersi eksistensi
atau terjadinya).

Halaman 12
Ilustrasi Tujuan Khusus Audit
Laporan laba-rugi mencakup seluruh laba-rugi
transaksi investasi (asersi kelengkapan).
Saldo investasi jangka pendek dan panjang
telah mencakup seluruh investasi jangka
pendek dan jangka panjang yang dimiliki
perusahaan (asersi kelengkapan).
Seluruh saldo investasi adalah milik
perusahaan (asersi hak dan kewajiban).
Jumlah pendapatan investasi dan laba/rugi
penilaian atau penjualan investasi dilaporkan
dengan benar (asersi penilaian atau alokasi)

Halaman 13
Ilustrasi Tujuan Khusus Audit
Saldo investasi dalam neraca disajian
berdasarkan harga pasar, cost, amortized cost,
atau jumlah yang ditetapkan berdasar metode
ekuitas, sesuai dengan klasifikasinya (asersi
penilaian atau alokasi).
Saldo investasi telah dilaporkan secara tepat
dan diungkapkan secara cukup, misalnya
menyangkut dasar penilaian atau penggunaan
investasi sebagai jaminan utang.

Halaman 14
Perencanaan Audit
Perencanaan audit, yang mencakup sifat,
saat, dan luas audit, ditentukan berdasarkan
faktor-faktor sebagai berikut:
Inherent Risk (Risiko Bawaan)
Control Risk (Risiko Pengendalian)
Analytical Risk (Risiko Analitis)
Materiality (Materialitas)
Silahkan dikaji ulang jenis-jenis risiko audit
tersebut di atas.

Halaman 15
Dokumen dan Catatan
Sertifikat saham (sekarang sudah
paperless)
Sertifikat obligasi (sekarang sudah
paperless)
Kontrak penerbitan obligasi (bond
indenture)
Dokumen advis broker
Laporan broker
Buku jurnal
Buku pembantu investasi
Halaman 16
Fungsi dan Kontrol Terkait

Fungsi otorisasi transaksi investasi


Pembelian sekuritas
Penjualan sekuritas

Pencatatan transaksi
Pencatatan pembelian, penjualan dan laba
Pencatatan market adjustment dan
reklasifikasi

Halaman 17
Fungsi-Fungsi Transaksi
Fungsi penyeselesaian transaksi
Penerimaan kas
Pengeluaran kas
Penilaian kinerja investasi

Halaman 18
Pengujian Substantif Investasi
Perancangan Pengujian Substantif
Prosedur pendahuluan
Prosedur analitis
Pengujian detil transaksi
Pengujian detil saldo akun
Penyajian dan pengungkapan

Halaman 19
Prosedur Pendahuluan
Memahami industri dan bisnis klien:
Memahami volume transaksi dan saldo
akun
Memahami kebijakan terhadap surplus
saldo kas
Memahami faktor-faktor ekonomi yang
memicu transaksi investasi, termasuk
kemampuan entitas dalam menggunakan
arus kas dari aktivitas pendanaan
Memahami praktik industri tentang aktivitas
investasi dan pengaruhnya terhadap laba

Halaman 20
Prosedur Pendahuluan
Cocokkan saldo awal akun investasi ke
kertas kerja tahun lalu.
Dapatkan daftar investasi:
Review seluruh transaksi investasi
dan pendapatan investasi, dan
lakukan identifikasi atas transaksi dan
saldo akun yang tidak lazim, baik dari
jumlah maupun sumber transaksi.
Cocokkan data dalam daftar dengan
data dalam buku bantu dan buku
besar.

Halaman 21
Prosedur Analitis
Lakukan perhitungan rasio, misalnya:
Investasi jangk pendek dg aktiva lancar
Investasi jangka panjang dg total aktiva
Rasio pendapatan per klasifikasi
investasi
Bandingan hasil perhitungan rasio dengan
angka pembanding, misalnya: rasio per
anggaran, rasio tahun lalu, atau rasio rata-
rata industri (kalau ada).

Halaman 22
Pengujian Detil Transaksi
Lakukan vouching dan tracing, baik untuk
transaksi debit maupun kredit:
Debit/kredit transaksi
perolehan/penjualan investasi ke
brokers advice dan bukti kas keluar/kas
masuk serta otorisasi notulen rapat
direksi
Debit/kredit akun investasi dan market
adjustment ke dokumen kenaikan/
penurunan harga pasar
Lakukan perhitungan ulang untuk
investasi saham dengan metode ekuitas.
Halaman 23
Pengujian Detil Saldo Akun
Inspeksi bukti-bukti kepemilikan investasi
Konfirmasi untuk sekuritas yang dijadikan
sebagai jaminan utang
Hitung-ulang pendapatan investasi:
Laba/rugi transaksi investasi
Dividen
Pendapatan dan penerimaan bunga
investasi obligasi
Daftar amortisasi premi atau diskonto
Verifikasi pendapatan investasi yang
dicatat dengan metode ekuitas

Halaman 24
Pengujian Detil Saldo Akun
Tentukan ketepatan klasifikasi investasi,
misalnya jangka pendek atau jangka
panjang, dengan cara:
Melakukan verifikasi dokumen
kebijakan investasi.
Mendapatkan surat pernyataan
manajemen tentang klasifikasi
investasi.

Halaman 25
Pengujian Detil Saldo Akun
Dapatkan bukti pendukung nilai pasar
investasi per tanggal neraca, misalnya
melalui:
Informasi nilai pasar investasi
Estimasi nilai wajar investasi
Kelayakan model penilaian investasi

Halaman 26
Penyajian dan Pengungkapan
Bandingkan penyajian dengan standar
akuntansi yang berlaku.
Pastikan bahwa saldo investasi telah
diidentifikasi dan diklasifikasi dengan tepat
dalam laporan keuangan
Pastikan kecukupan pengungkapan tentang
dasar penilaian investasi, komponen
realized dan unrealized gain or losses, dan
investasi yang dijadikan jaminan utang.

Halaman 27
Audit Saldo Kas
Komponen Saldo Kas

Penerimaan yang belum disetor, kas di bank


dalam rekening giro, dana yang dikelola
dengan sistem dana tetap (imprest system),
seperti dana kas kecil dan rekening gaji.
Saldo kas tertentu seperti tabungan, deposito,
bond sinking fund cash, saldo valuta asing dan
akun lain yang terbatas penggunaannya
disajikan sebagai pos investasi

Halaman 28
Hubungan Saldo Kas Dengan
Siklus Transaksi
Siklus Pendapatan: Penjualan Piutang
Dagang Kas
Siklus Pengeluaran: Pembelian Utang
Dagang Kas
Siklus Pendanaan: Emisi saham/obligasi
Kas
Siklus Investasi: Pembelian/penjualan Investasi
Kas
Siklus SDM/Penggajian: Gaji dan Upah Kas

Halaman 29
Tujuan Audit Saldo Kas
Eksistensi atau Terjadinya
Kas yang tersaji dalam laporan posisi keuangan
benar-benar ada, dan sesuai dengan transaksi
yang terjadi.
Kelengkapan
Saldo kas mencakup seluruh kas yang dimiliki
perusahaan pada tanggal laporan posisi
keuangan.
Hak dan Kewajiban
Kas yang disajikan dalam neraca adalah hak
milik perusahaan.
Halaman 30
Tujuan Audit Saldo Kas
Penilaian atau Alokasi
Saldo kas dapat direalisasikan sesuai
dengan jumlah yang dilaporkan, serta
sesuai dengan data-data pendukungnya.
Penyajian dan Pengungkapan
Saldo kas disajikan sesuai dengan
standar yang berlaku, dan informasi
penting yang berhubungan dengan kas
diungkapkan secara memadai.

Halaman 31
Perencanaan Audit Saldo Kas

Kas adalah aset perusahaan yang


sangat mudah disalahgunakan atau
disimpangkan. Secara umum saldo
kas dalam neraca relatif kecil,
karena untuk membuat kas menjadi
produktif, kas dialirkan dan
ditanaman dalam berbagai kegiatan
dan aset perusahaan.

Halaman 32
Perencanaan Audit Saldo Kas
Materialitas. Terdapat dua macam materialitas,
yaitu materialitas saldo akun dan materialitas
salah saji.
Materialitas saldo akun atau materialitas
transaksi. Seluruh kegiatan organisasi
berhubungan dengan kas, baik kas masuk
maupun kas keluar, baik berhubungan
langsung maupun berhubungan tidak
langsung. Dengan pertimbangan
karakteristik arus kas yang semacam ini,
maka audit saldo kas harus dilakukan
dengan tingkat kecermatan yang tinggi.
Halaman 33
Perencanaan Audit Saldo Kas
Materialitas salah saji. Penentuan
materialitas salah saji dipengaruhi oleh
tingkat efektifitas pengendalian aliran
kas, semakin kuat sistem
pengendaliannya maka semakin besar
ukuran materialitasnya (toleransi salah
sajinya), dan semakin lemah
materialitas maka semakin kecil ukuran
materialitasnya (toleransi salah
sajinya).
Halaman 34
Perencanaan Audit Saldo Kas

Inherent risk (risiko bawaan) saldo kas.


Risiko bawaan saldo kas relatif tinggi,
karena transaksi kas berhubungan
dengan seluruh kegiatan organisasi dan
dapat dipastikan volume transaksinya
tinggi, dengan potensi penyimpangan
yang tinggi.

Halaman 35
Perencanaan Audit Saldo Kas
Analytical risk (risiko analitis)
Risiko analitis adalah risiko kesalahan
kesimpulan hasil pengujian analitis.
Risiko analitis saldo kas dipengaruhi oleh
risiko bawaan dan risiko pengendalian.
Semakin tinggi risiko bawaan dan risiko
pengendalian, risiko analitis akan
semakin tinggi (risiko kesalahan dalam
menyimpulkan hasil uji analitis akan
menjadi semakin tinnggi).
Halaman 36
Perencanaan Audit Saldo Kas
Control risk (risiko pengendalian). Adalah risiko
sistem pengendalian gagal dalam mencegah
timbulkan salah saji material. Risiko pengendalian
dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu
efektifitas sistem pengendalian sebagai berikut:
Control environment (lingkungan
pengendalian)
Risk assessment (pengukuran risiko)
Control activities (aktivitas pengendalian)
Information and communication systems
(sistem informasi dan komunikasi)
Monitoring (monitoring)
Halaman 37
Perencanaan Audit Saldo Kas
Untuk mengukur tingkat risiko
pengendalian (control risk), auditor harus
merancang dan melaksanakan program
audit untuk menguji tingkat efektifitas
elemen-elemen pengendalian interen
seperti tersebut di atas, mulai dari
lingkungan pengendalian sampai dengan
monitoringnya.

Halaman 38
Praktik Kecurangan Saldo Kas
Check Kiting
Adalah kecurangan dalam bentuk
manipulasi pisah batas (cut-off) transfer
kas antar bank untuk tujuan memberbesar
saldo kas per tanggal neraca, untuk
menutupi problem likuiditas perusahaan.
Audit check kiting dilakukan dengan cara
analisis transfer kas antar bank untuk
menguji ketepatan pisah batas transaksi.

Halaman 39
Praktik Kecurangan Saldo Kas
Ilustrasi check kiting
PT Permata memiliki dua rekening Bank A
dan Bank B. Tanggal 31 Desember
mentransfer dana dari Bank A ke Bank B
sebesar Rp10.000.000,00. PT Permata
mencatat setoran di Bank B, tetapi tidak
mencatat transfer dari Bank A, sehingga
total dana di Bank A dan Bank B
bertambah sebesar Rp10.000.000,00.

Halaman 40
Praktik Kecurangan Saldo Kas
Ilustrasi Check Kiting
Bank A Bank B Total
Saldo 100.000.000 200.000.000 300.000.000
Transfer 31/12/12 - 10.000.000 10.000.000
Saldo 31/12/12 100.000.000 210.000.000 310.000.000
Transfer 2/1/13 (10.000.000) - (10.000.000)
Saldo 2/1/13 90.000.000 210.000.000 300.000.000

Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa melalui


kecurangan transfer kas antar bank (check kiting),
saldo kas tanggal 31 Des. 2012 menjadi
Rp310.000.000,00, karena transfer dari Bank A ke
Bank B baru dicatat pada tanggal 2 Januari 2013.
Halaman 41
Praktik Kecurangan Saldo Kas
Lapping
Adalah kecurangan yang dilakukan oleh oknum
staff perusahaan dalam bentuk menggunakan
untuk keperluan pribadi hasil penerimaan kas,
dan menutupnya dengan penerimaan kas
berikutnya.
Audit atas lapping:
Lakukan konfirmasi piutang
Lakukan perhitungan kas mendadak
Bandingkan detil penerimaan kas dengan
detil setoran bank
Halaman 42
Praktik Kecurangan Saldo Kas
Ilustrasi Lapping

Penerimaan Jurnal Setoran Bank


Kas 600.000 Kas 600.000 Kas 400.000
Cek A 200.000 - Cek A 200.000
800.000 600.000 600.000

Penerimaan Jurnal Setoran Bank


Kas 500.000 Kas 500.000 Kas 400.000
Cek B 300.000 Cek A 200.000 Cek B 300.000
800.000 700.000 700.000

Halaman 43
Praktik Kecurangan Saldo Kas
Ilustrasi Lapping
Dalam ilustrasi lapping di atas, pada penerimaan
kas tahap pertama, staf keuangan melakukan
lapping sebesar Rp200.000,00, yaitu
penerimaan kas Rp600.000,00 disetorkan ke
bank Rp400.000,00.

Pada penerimaan kas tahap kedua, staf


keuangan melakukan lapping sebesar
Rp100.000,00, yaitu dari penerimaan kas
sebesar Rp500.000,00 disetorkan ke bank
Rp400.000,00.
Halaman 44
Pengujian Substantif Saldo Kas

Prosedur Pendahuluan
Prosedur Analitis
Prosedur Pengujian Detil Transaksi
Prosedur Pengujian Detil Saldo
Akun
Penyajian dan Pengungkapan

Halaman 45
Prosedur Pendahuluan
Memahami industri dan bisnis klien untuk tujuan:
Memahami pola dan volume arus kas.
Memahami pola kebijakan pemanfaat surplus
kas.
Melakukan prosedur awal atas dokumen
pendukung saldo kas:
Mencocokkan saldo awal kas ke kertas kerja
audit tahun lalu.
Mengidentifikasi mutasi kas yang tidak lazim,
baik dari jumlah maupun sumbernya.
Mencocokkan kesesuaian rincian saldo kas
dengan saldo dalam buku besar kas.
Halaman 46
Prosedur Analitis
Lakukan prosedur analitis, misalnya:
Membandingkan saldo kas dengan
saldo per anggaran atau saldo tahun
lalu.
Membandingkan rasio kas dari aktiva
lancar, dengan rasio per anggaran atau
rasio tahun lalu.

Halaman 47
Pengujian Detil Transaksi
Lakukan pengujian ketepatan cut-off
transaksi kas:

Lakukan pengujian bahwa seluruh


penerimaan dan pengeluaran kas
menjelang tutup buku, untuk memastikan
bahwa semua transaksi telah dibukukan
dengan tepat. Perhatikan ketepatan
akuntansi setoran dalam perjalanan dan
cek beredar.
Halaman 48
Pengujian Detil Transaksi
Lakukan pengujian terhadap penerimaan
dan pengeluaran kas beberapa hari
sebelum dan sesudah tutup buku, untuk
memastikan bahwa semua transaksi
telah dibukukan dengan tepat.
Perhatikan ketepatan akuntansi setoran
dalam perjalanan dan cek beredar.

Halaman 49
Pengujian Detil Saldo Akun
Hitung kas yang belum disetorkan ke bank dan
tentukan bahwa jumlah tersebut telah masuk
ke dalam saldo kas.
Dapatkan konfirmasi bank atas rekening giro,
tabungan, pinjaman, saldo kompensasi,
garansi pinjaman, serta komitmen-komitmen
lain yang berhubungan dengan saldo kas di
bank.
Periksa rekonsiliasi bank dan atau pengujian
kas.

Halaman 50
Penyajian dan Pengungkapan
Periksa kesesuaian penyajian kas dengan
standar akuntansi yang berlaku:
Tentukan ketepatan identifikasi dan
klasifikasi saldo kas.
Tentukan kecukupan pengungkapan atas
klausul-klausul tertentu yang telah
disepakati dengan bank, yang
berhubungan dengan pembatasan-
pembatasan tertentu atas saldo kas.

Halaman 51
Terimakasih

Halaman 52

Anda mungkin juga menyukai