Case Ischialgia
Case Ischialgia
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Pernikahan : Sudah menikah
Tanggal masuk : 07 Juli 2017
Tanggal pemeriksaan : 10 Juli 2017
II. ANAMNESA
Autoanamnesa tanggal 10 Juli 2017, pukul
06.00 WIB
KELUHAN UTAMA
Nyeri pinggul kanan menjalar ke tungkai
kanan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Nyeri pinggul kanan menjalar ke tungkai
kanan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien turun dari motor, kemudian
berjalan ke dalam rumah dan duduk. Saat pasien
hendak berdiri untuk berwudhu, pinggul terasa
sakit sekali, hingga pasien tidak bisa berdiri dan
berjalan. Pasien bisa berjalan dengan dipapah dan
merasa sangat kesakitan.
Pasien juga mengeluh adanya sakit kepala
berdenyut, keluhan ini bertambah bila pasien
berdiri dan berjalan, keluhan berkurang bila
dibawa istirahat. Mual dan muntah disangkal,
BAB dan BAK dalam batas normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Riwayat sakit pinggul sejak 1 tahun yang lalu,
tetapi pasien masih dapat beraktifitas seperti
biasa
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat trauma disangkal
Riwayat stroke disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
Riwayat hipertensi dalam keluarga disangkal
Riwayat diabetes melitus dalam keluarga
disangkal
Riwayat stroke dalam keluarga disangkal
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL :
Seorang wanita usia 57 tahun bekerja sebagai
ibu rumah tangga, telah menikah dan memiliki 4
orang anak. Pasien suka minum kopi sebanyak
setengah gelas dalam sehari, pasien tidak merokok
dan tidak minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS INTERNUS
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : compos mentis cooperatif
Tinggi badan : 59 kg
Berat badan : 143 cm
IMT :28,9 (overweight)
Tanda vital
Tekanan darah : 160/90 mmHg
Nadi : 64 kali/ menit, regular
Nafas : 20 kali/ menit
Suhu : 36,1 C
Kelenjar getah bening :
Leher : tidak ada pembesaran KGB
Aksilla : tidak ada pembesaran KGB
Inguinal : tidak dilakukan
Torak :
Paru
Inspeksi : gerakan dinding dada simetris
kiri dan kanan
Palpasi : fremitus taktil kiri dan kanan
sama
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler di kedua lapang paru,
ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba 2 jari media
linea midclavicularis sinistra
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : irama murni, reguler, bising (-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak membuncit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, hepar dan
lien tidak teraba
Perkusi : timpani seluruh lapangan perut
Auskultasi : bising usus (+) normal
STATUS NEUROLOGI
GCS :E4M6V5 =15
KANAN KIRI
Ketajaman Baik
penglihatan
Pengenalan
warna Baik
Lapang pandang Sama dengan pemeriksa
Fundus
Tidak dilakukan
N. III (Occulomotorius)/N.IV (Trochlearis)/N. VI
(Abducens)
KANAN KIRI
Pupil:
Pupil 3 mm 3 mm
Sensibilitas:
(+) (+)
Atas
Tengah (+) (+)
Meringis Simetris
Menggembungkan Simetris
pipi
KANAN KIRI
Gerakan bersiul Simetris
Daya pengecapan
Tidak dilakukan
lidah 2/3 depan
Tidak ada
Hiperlakrimasi
Lidah kering Tidak ada
N. VIII (Vestibulocochlearis)
KANAN KIRI
Mendengarkan (+) (+)
suara gesekan
jari tangan
Mendengar (+) (+)
detik jam arloji
Tes Swabach Tidak dilakukan
pengecapan
1/3 belakang
Reflek muntah Tidak dilakukan
N. X (Vagus)
KANAN KIRI
Denyut nadi Teraba, regular
Arcus pharynx Simetris
Suara Baik
Artikulasi Baik
Laseque + -
Patrick + -
Kontra Patrick + +
Reflek fisiologis
Kanan Kiri
Reflek bicep ++ ++
Reflek tricep ++ ++
Reflek patella ++ ++
Reflek achilles ++ ++
Reflek Fisiologis
KANAN KIRI
Hoffman (-) (-)
tromer
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Oppenheim (-) (-)
Gordon (-) (-)
Schafer (-) (-)
Klonus paha (-) (-)
Klonus kaki (-) (-)
- Sensitibilitas
Eksteroseptif
KANAN KIRI
KANAN KIRI
Posisi (+) (+)
Vibrasi Tidak dilakukan
Tekanan (+) (+)
dalam
KOORDINASI DAN KESEIMBANGAN
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
Nyeri pinggul kanan menjalar ke tungkai
kanan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Nyeri pinggul kanan menjalar ke tungkai
kanan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Awalnya pasien turun dari motor, kemudian
berjalan ke dalam rumah dan duduk. Saat pasien
hendak berdiri untuk berwudhu, pinggul terasa
sakit sekali, hingga pasien tidak bisa berdiri dan
berjalan. Pasien bisa berjalan dengan dipapah dan
merasa sangat kesakitan.
Pasien juga mengeluh adanya sakit kepala
berdenyut, keluhan ini bertambah bila pasien
berdiri dan berjalan, keluhan berkurang bila
dibawa istirahat. Mual dan muntah disangkal, BAB
dan BAK dalam batas normal.
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : compos mentis cooperatif,
GCS : 15 (E4M6V5)
Sikap tubuh : berbaring telentang
Ekstremitas
Superior Inferior
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Aktif Aktif Pasif Aktif
Kekuatan 555 555 225 555
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Tonus Eutonus Eutonus Eutonus Eutonus
Ekstremitas inferior
Kanan Kiri
Laseque + -
Patrick + -
Kontra Patrick + -
DIAGNOSIS
Diagnosa klinis : Ischialgia dextra
Diagnosa topik : radix dorsalis setinggi
vertebrae L4 S3
Diagnosa etiologis : trauma mekanik + HNP
Diagnosa sekunder : hipertensi stage 2
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
IVFD RL 12 jam/kolf
Natrium diclofenat 3 x 1
MST 2 x 1
Mecobalamin 3 x 1
Ranitidin 2 x 1
Amlodipin 1 x 5 mg
Non medikamentosa :
1. Pemberian edukasi ke pasien
Tidur di alas yang keras dan datar untuk
mengurangi rasa nyeri dan mengurangi
tekanan.
Aktifitas fisik terkontrol untuk menghindari
bertambah beratnya nyeri pada daerah
tersebut
2. Terapi fisik
Fisioterapi
PROGNOSA
Ad vitam : dubia ad sanam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam
Ad cosmeticum : dubia ad malam
KESIMPULAN
Seorang pasien wanita usia 57 tahun,
mengeluh nyeri pinggul kanan menjalar ke tungkai
kanan sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan laseque,
patrick, dan kontra patrick positif pada ekstremitas
bawah dextra dengan kekuatan motorik 2 2 5.
Pasien didiagnosa dengan diagnosa klinis ischialgia
dextra, diagnosa topik radix dorsalis setinggi
nervus vertebrae L4 S3, diagnosa etiologis trauma
mekanik + HNP, diagnosa sekunder hipertensi
stage 2.
Pasien diberikan terapi Non medikamentosa
dan medikamentosa. Terapi non medikamentosa
yaitu tidur di alas yang keras dan datar, aktifitas
fisik terkontrol serta fisioterapi. Terapi
medikamentosa yaitu IVFD RL 12 jam/kolf, Natrium
diclofenat 3 x 1, MST 2 x 1, Mecobalamin 3 x 1,
Ranitidin 2 x 1, Amlodipin 1 x 5 mg.