Anda di halaman 1dari 13

Sepsis Neonatorum

Sepsis Neonatorum
Definisi
Sepsis neonatorum adalah infeksi yang
terjadi pada bayi dalam 28 hari pertama
setelah kelahiran.

Mochtar Rustam, 2005, Sinopsis Obstetri, Jakarta: EGC.


Sepsis Neonatorum
Klasifikasi
Berdasarkan waktu :
1. Neonatorum awitan dini (early-onset
neonatal sepsis) = infeksi postnatal (<72 jam)
diperoleh saat proses kelahiran atau in utero
2. Neonatorum awitan lambat (late-onset
neonatal sepsis) = infeksi postnatal (>72 jam)
diperoleh dari lingkungan sekitar atau rumah
sakit (infeksi nosokomial)
-Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Penatalaksanaan Sepsis
Neonatorum. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
-Gomella TL. Sepsis. Dalam: Gomella TL (eds): Neonatology: management,
procedures, on-call problems, diseases, and drugs. New York: McGraw-Hill;
2009:665-672.
Sepsis Neonatorum
Epidemiologi
SNAL < SNAD 10-20%
SNAD penyebab terpenting morbiditas dan
mortalitas neonatus
SNAD = 3,5 kasus per 1000 kelahiran hidup
dengan angka mortalitas 15-50%

eprints.undip.ac.id/46283/3/NOVRIKA_DWI_NINGRU
M_22010111120053_Lap.KTI_Bab_2.pdf
Sepsis Neonatorum
Etiologi
Patogen : bakteri, virus, parasit, jamur.
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pyogenes
- E. Coli
- Pseudomonas sp
- Enterobacter sp
- Acinetobacter sp
- Staphylococcus epidermidis
- Serratia marcescens
- Staphylococcus coagulase positive
- Staphylococcus coagulase negative
- Streptococcus viridans
-Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Penatalaksanaan Sepsis Neonatorum. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
-Juniatiningsih, A., Aminullah, A., Firmansyah, A., 2008, Profil Mikroorganisme Penyebab Sepsis Neonatorum di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sari Pediatri, Vol. 10, No. 1, hal61-63.
-Kardana, I. M.,2011, Pola kuman Dan Sensitivitas Antibiotik Di Ruang Perinatologi, Sari Pediatri, 12(6), hal 382.
Sepsis Neonatorum
Patofisiologi
Antenatal Intranatal Postnatal

Kuman vagina &


Kuman Ibu Nasokomial dari
serviks
lingkungan di luar
rahim
Plasenta & Korion & Kulit bayi
umbilikus amnion (port de
entre)
Sirkulasi darah Umbilikus
janin ke dalam ke tubuh
tubuh bayi bayi
Surasmi, Asrining, dkk. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGC.
Sepsis Neonatorum
Manifestasi Klinis
- Tampak lemah - Respirasi : takipneu,
- Hipo/hipertermia apneu, merintih, retraksi
- Hipo/hiperglikemia dada
- SSP : Latergi, refleks isap - Hematologi &
buruk, iritabel, menangis Gastrointesinal :
lemah kdng terdengar high perdarahan, ikterus,
pitch cry, kejang. muntah, diare, distensi
abdomen, intoleransi
- Kardiovaskuler : pucat,
minum.
hipotensi, takikardi,
sianosis, dingin, clummy - Kulit : ruam, purpura,
skin. pustula
-eprints.undip.ac.id/46283/3/NOVRIKA_DWI_NINGRUM_22010111120053_Lap.KTI_Bab_2.pdf
-Rohsiswatmo R. Kontroversi diagnosis sepsis neonatorum. Dalam: Update in neonatal infection.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. 2005. hlm 32-43.
Sepsis Neonatorum
Diagnosis (1)
Kriteria sepsis neonatorum berdasarkan
anamnesis (termasuk adanya faktor risiko ibu
dan neonatus terhadap sepsis), gambaran
klinis, dan pemeriksaan penunjang.

Rohsiswatmo R. Kontroversi diagnosis sepsis neonatorum. Dalam: Update in neonatal


infection. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. 2005. hlm 32-43.
Sepsis Neonatorum
Diagnosis (2)
Neonatus dikatakan mempunyai faktor risiko (faktor risiko
positif) bila didapatkan satu faktor risiko mayor atau dua
faktor risiko minor.
Faktor risiko mayor Faktor risiko minor

Ketuban pecah > 24 jam Ketuban pecah > 12 jam

Ibu demam saat intrapartum suhu > 38 C Ibu demam saat intrapartum suhu > 37,5 C

Korioamnionitis Nilai Apgar rendah ( menit ke-1 < 5 , menit ke-5 < 7 )

Denyut jantung janin menetap > 160x/menit Berat badan lahir sangat rendah ( BBLSR ) < 1500 gram

Ketuban berbau Usia gestasi < 37 minggu

Kehamilan ganda

Keputihan yang tidak diobati


Infeksi Saluran Kemih (ISK) / tersangka ISK yang tidak
diobati
Pedoman Pelayanan Medis IKA FK Unud, 2011
Sepsis Neonatorum
Diagnosis (3)
Pemeriksaan Penunjang
- Kultur darah
- Pewarnaan gram
- Darah rutin
- Biomolekuler

-Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Penatalaksanaan Sepsis Neonatorum. Jakarta.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
-Aminullah A. 2010. Ikterus, hiperbilirubinemia dan Sepsis pada neonatus. Dalam: Markum AH, Ismael S,
editor. Buku ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI ; 147-170.
Sepsis Neonatorum
Penatalaksanaan
Dosis antibiotik untuk sepsis neonatorum :
- Ampisislin 200 mg/kgBB/hari, dibagi 3 atau 4 kali
pemberian
- Gentamisin 5 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 2
pemberian
- Kloramfenikol 25 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 atau 4
kali pemberian
- Sefalasporin 100 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 2 kali
pemberian
- Eritromisin 500 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 dosis.

Surasmi, Asrining, dkk. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGC.
Sepsis Neonatorum
Komplikasi
- Meningitis -> hidrosefalus, leukomalasia
periventrikular
- ARDS (acute respiratory distress syndrome)
- Syok septik
- Tuli
- Toksisitas pada ginjal
- Defisit neurologis : Gangguan perkembangan &
Retardasi mental
- Kematian
-Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Penatalaksanaan Sepsis
Neonatorum. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sepsis Neonatorum
Prognosis
- Tergantung cepat lambatnya diagnosis dan
terapi yang diberikan.
- Rasio kematian lebih tinggi 2-4x pada bayi
kurang bulan

-Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Penatalaksanaan Sepsis


Neonatorum. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai