Anda di halaman 1dari 31

DISENTRI AMOEBA

Oleh : dr. Idama Asido Rohana Simanjuntak


Pembimbing : dr. Yanuar Nusca Permana, Sp. A

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


KEMENTERIAN KESEHATAN INDONESIA
DAN DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA BANJARBARU
RSUD BANJARBARU 2016-2017
Pendahuluan
Latar Belakang

Kumuh,
kepadatan,
Penyakit DISENTRI
tempat Disentri
Infeksi AMOEBA
tinggal tidak
memadai
Tinjauan Pustaka

Definisi Infeksi saluran


pencernaan

Organisme: amoeba
DISENTRI AMOEBA
(Entamoeba Histolytica)

Food Borne Disease


Tinjauan Pustaka
Epidemiologi

50 juta orang/ tahun, >


100.000 kematian di dunia/
tahun

Daerah negara berkembang


(Afrika, Asia, Amerika
Selatan dan tengah)

Indonesia disentri
amoeba pada anak sekitar
10-18 %
Tinjauan Pustaka
Etiologi

Entamoeba histolityca

Suatu Protozoa Usus, memiliki 3 stadiu


m
1. Histolitika
2. 2. Minuta
3. Kista
Tinjauan Pustaka
Patogenesis Disentri Amoeba
Diagnosis Disentri Amoeba
Sakit perut (sebelah kiri)
BAB cair bercampur lendir dan darah
Muntah-muntah
Anamnesis Sakit Kepala
Demam

Demam >37,5 C
Nyeri perut pada penekanan bag sebelah kiri
Pemeriksaan Tenesmus
Fisik Tanda-tanda dehidrasi
Pucat (anemia)

Laboratorium feses : trofozoit dan kista dalam feses


Endoskopi : ulkus
Pemeriksaan
Penunjang
Tatalaksana
Mencegah dehidrasi

Tirah baring

Diet, makanan lunak sampai frekuensi BAB


<5x/hari

Farmakologis:
Farmakologis

1. Tissue Amoebicides

Metronidazole 500 mg/ 8 jam IV selama 7-10 hari untuk


amoebiasis extraintestinal. 400 mg 3 kali sehari per-oral selama 7-
10 hari. Dosis anak : 40-60 mg/kgbb .
Tinidazole 2 gr dosis tunggal selama 2-3 hari. 300 mg 2 kali
sehari per-oral selama 7 hari. dosis anak: 50-60 mg/kgbb.
Omidazole 1,5 gr 1 kali sehari selama 3 hari. 500 mg 2 kali sehari
per-oral selama 7-10 hari. dosis anak: 40 mg/kgbb.
Secnidazole 2 gr dosis tunggal
Nitazoxanide 500 mg 2 kali sehari selama 3 hari (>12 tahun), 200
mg 2 kali sehari selama 3 hari (4-11 tahun) atau 100 mg 2 kali sehari
(1-3 tahun).
Farmakologis

2. Luminal Amoebicides

Dilaxanide furoate: 500 mg 3 kali sehari selama 10 hari (10


mg/kgbb untuk anak-anak)

Quinodhacolor: 500 mg 2 kali sehari selama 10 hari

Iodachlorhydrovyquin: 500 mg 2 kali sehari selama 10 hari

Paromomycin: 30 mg/kgbb 3 kali sehari selama 7 hari (25 mg/kg


bb untuk anak-anak).
Komplikasi
Intestinal Ekstra Intestinal

Perdarahan Amebiasis Hati

Amebiasis
Perforasi Usus
pleuroulmonal

Ameboma Abses Otak, limpa,

Intusepsi Amoebiasis kulit


Pencegahan

Penyuluhan tentang Edukasi akan pentingnya


kebersihan diri sendiri & kebersihan makanan dan
lingkungan alat makan
Prognosis
Prognosis ditentukan oleh berat ringannya penyakit,
diagnosis dan pengobatan dini yang tepat, serta
kepekaan amoeba terhadap obat yang diberikan.
Pada umumnya prognosis amoebiasis adalah baik
terutama yang tanpa komplikasi
LAPORAN KASUS

IDENTITAS
Nama: An. Salsa Ayudia
Jenis Kelamin: Perempuan
Umur: 9 tahun 0 bulan
Alamat: ASMIL Yonif 623
Pekerjaan: Pelajar
Tanggal MRS : 31 Desember 2016 pukul
09.23
RIWAYAT PENYAKIT

Riwayat Penyakit Sekarang :


Ibu pasien mengeluhkan anak BAB cair sejak 1 hari SMRS,
frekuensi >20x/ hari, BAB berupa cairan kuning kehijauan,
berlendir, tidak berbau, darah (-), ampas (-). Keluhan tidak
Keluhan
disertai dengan mual dan muntah, namun pasien mengeluhkan
Utama : BAB nyeri perut yang timbul bersamaan dengan gejala BAB cair.
cair Nyeri perut dirasakan sangat nyeri terutama bila ingin BAB.
Demam juga dikeluhkan pasien sejak 1 hari SMRS, demam
muncul mendadak. Ibu pasien mengaku nafsu makan anak
menurun. Sudah berobat ke dokter praktek dan diberikan obat
Lacto- B, puyer, acitral, namun keluhan tidak berkurang. Batuk
pilek tidak ada.
Riwayat Riwayat penyakit Riwayat
Penyakit keluarga pengobatan
Dahulu keluhan serupa (-), tidak ada
keluhan hipertensi (-), DM (- pengobatan
serupa (-), ), asma ( -). Riwayat rutin.
hipertensi (- lingkungan(-)
), DM (-),
asma (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Sakit
Sedang
Kesadaran : Composmentis E4V5M6
Saat pasien Nadi : 140 x/menit
datang ke IGD: Pernafasan : 26 x/menit. SaO2 98%
Suhu Tubuh : 38,7 C
Berat badan : 20,5 kg
Tinggi Badan: 122 cm

Keadaan Umum : Tampak Sakit


Sedang
Kesadaran : Composmentis
Saat pasien di GCS : E4V5M6
ruangan anak: Nadi : 130 x/menit
Pernafasan : 23 x/menit. SaO2 98%
Suhu Tubuh : 36,5 C
Inspeksi: palmar pucat (-), tampak ikterik (-) petekie (-), eritema (-), purpura (-), hematom (-).
Kulit dan Palpasi: kelembaban cukup, turgor cepat kembali, nodul (-), atrofi(-), ekskoriasi(-).
rambut

Refleks pupil langsung/ tidak langsung (+/+), isokor, diameter 3mm/3mm. Mesosefali. Kaku kuduk (-
Kepala ). Pembesaran KGB (-/-).
dan leher

Serumen minimal, secret(-/-), perdarahan (-)


Telinga

Epistaksis(-)
Hidung

Mukosa mulut pucat (-), ulkus(-)


Mulut

Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-). Edem palpebra (-/-). Perdarahan konjungtiva (-/-).
Mata
Inspeksi : retraksi (-), pergerakan simetris.
Palpasi : fremitus vokal sde.
Perkusi : sonor/sonor di seluruh lapang paru
Thorax Auskultasi : Suara vesikular, Rh(-/-), Wh(-/-)

Inspeksi : iktus cordis (-)


Palpasi : iktus cordis teraba di ICS V linea midkalvikula sinistra, thrill(-)
Perkusi : redup. Batas kanan ICS V linea parasternalis dextra. Batas kiri
Jantung ICS V linea midklavikula sinistra.
Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, regular, murmur (-).

Inspeksi : tampak datar, venektasi (-)


Auskultasi : bising usus (+) dalam batas normal
Palpasi : Pembesaran organ (-), nyerti tekan (+) tenesmus (+)
Abdomen Perkusi : timpani (-), asites (- )

Lateralisasi (-). Akral hangat. Edem (-). Parese (-/-).


Ekstremitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tabel 3.1. Hasil Pemeriksaan Feses Lengkap 1 Januari 2017
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tabel 3.1. Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap 4 Januari 2017
DIAGNOSIS DIAGNOSIS
BANDING KERJA
Disentri
Amoeba tanpa
dehidrasi
Disentri
Amoeba tanpa
Disentri Basiler dehidrasi
tanpa
dehidrasi
PENATALAKSANAAN AWAL
IVFD RL 12 tpm

Inj. Antrain 3x200 mg

Inj. Ceftriaxon 1x 1 gr/ 24 jam

Lacto b 1x1 sach

Zink 1x1 c
FOLLOW UP DAN
PENATALAKSANAAN
Catatan perjalanan penyakit selama perawatan 1 Januari s.d 5 Januari 2017

Tanggal
Pemeriksaan
1 2 3 4 5

Subjective

BAB cair + 10x +6x +5x +2x -

Demam - - - - -

Nyeri perut + + + < -


Makan/
</+ </+ (-/+) (+/+) (+/+)
minum
Objective

Kesadaran COMPOS MENTIS 4-5-6

Nadi 110 112 100 120 98

RR 20 24 22 22 24

Suhu Tubuh 36,3 36,7 36,5 36,6 36,8

SpO2 99 98 98 98 99

Pucat - - - - -
FOLLOW UP DAN
PENATALAKSANAAN
Catatan perjalanan penyakit selama perawatan 1 Januari s.d 5 Januari 2017

Tanggal

1 2 3 4 5

Assessment
Disentri Amoeba
Planning(Therapy)
IVFD RL 12 tpm

Inj. Antrain
V V V V V
3x200 mg

Inj.
Ceftriaxon V V V V V
1gr/24 jam
Lacto b 1x1
V V V V V
sch
Zink syr 1x1 cth V V V V V

Metronidazol
e flash 3x150 V V V V V
mg/8 jam

Pasien diperbolehkan pulang pada hari perawatan ke-5.


Pembahasan
Kasus Teori

BAB cair > 20 x sesuai dengan teori


BAB kuning kehijauan, Diare dan nyeri perut
lendir(+), darah (-) keluhan khas pada
Nyeri perut disentri amoeba
Demam Infeksi E. histolityca
membuat kerusakan
pada mukosa usus
luka BAB
cair+lendir+darah
Pembahasan
Kasus Teori

Demam: IGD 38, 7 Ruangan sesuai dengan teori


36,5 Demam dan dehirasi pada
Tidak ditemukan tanda-tanda pasien disentri amoeba minim
dehidrasi terjadi
Nyeri tekan pada perut kiri Nyeri perut dan tenesmus
bawah paling sering dikeluhkan. 12-
80% pasien disentri
mengeluhkan nyeri perut
E. Histolityca merusak lapisan
usus terutamacaecum dan
colon ascendens nyeri perut
kiri bawah
Pembahasan
Kasus Teori

Feses Lengkap 1/1/17 : amoeba Diagnosis pasti disentri amoeba


(+), leukosit 5-10, dan eritrosit ditemukannya tropozoit
10-20 amoeba dan kista dalam
Leukositosis : 15.200 uL spesimen feses penderita
Leukosit pada feses
menandakan infeksi pada kolon
Eritrosit pada feses menandakan
kerusakan mukosa intestinum
akibat amoeba
Leukositosis pada penderita
disentri dikarenakan kerusakan
epitel usus respon inflamasi
lokal
Pembahasan
Kasus Teori

Pasien diberikan terapi Tatalaksana pasien disentri


IVFD RL 12 tpm amoeba adalah penangan
Inj. Antrain 3 x 200 mg dehidrasi, tirah baring, dan
farmakologis
Inj. ceftriaxon 1x1 gr/24 jam
Dari 10 kali penelitian yang
Lacto B 1x1 sach
dilakukan oleh Chairuddin pada
Zink 1 x 1 cth anak dgn disentri amoeba di RS
Metronidazole flsh 3x150 mg/ 8 Pirngadi Medan: Metronidazole,
jam tinidazloe, omidazole,
secidazole efektif untuk
pasien disentri amoeba
Dosis metronidazloe: 40-60
mg/kgbb/hari
Penutup

Telah dilaporkan kasus disentri amoeba pada pasien


yang dirawat di ruang anak RSUD Banjarbaru sejak
tanggal 1 s.d. 5 Januari 2016. Pasien datang dengan
keluhan BAB cair >20x berlendir tidak disertai darah
namun disertai nyeri perut dan demam. Dari
pemeriksaan penunjang didapatkan pemeriksaan
feses lengkap ditemukan amoeba. Kasus ini
didagnosis sebagai disentri amoeba. Selama
perawatan kondisi pasien membaik dan boleh pulang
pada hari perawatan ke-5.

Anda mungkin juga menyukai