Anda di halaman 1dari 14

PATOLOGI

KELOMPOK A1
WELCOME

Lets Begin Now


1 Identitas Probandus

2 Hasil Pemeriksaan Urin


CONTENTS
3 Parameter Pemeriksaan Urin

4 Hasil Pengamatan vs Jurnal


Identitas Probandus

Identitas Probandus Urin Pagi dan Identitas Probandus Urin Sewaktu


Urin Prandial
Artha Riski Isworo
Yesika Yuristi Mahardika Usia 20 tahun
Usia 20 tahun Jenis Kelamin Laki-Laki
Jenis Kelamin Perempuan
Hasil Pemeriksaan Urin Parameter Fisika

Urin Pagi Urin Pos Prandial Urin Sewaktu

Jumlah urin normal Jumlah urin normal Jumlah urin normal


Warna urin amber Warna urin kuning Warna urin amber
Tidak ada bau urin dan Tidak ada bau urin dan Tidak ada bau urin dan
urin jernih urin jernih urin jernih
pH urin 6,5 pH urin 7,0 pH urin 7,0
Nilai SG 1,025 Nilai SG 1,015 Nilai SG 1,015
Hasil Pemeriksaan Urin Parameter Kimia

Urin Pagi Urin Pos Prandial Urin Sewaktu

Nilai leukosit, nitrit, Nilai leukosit, nitrit, Nilai leukosit, nitrit,


protein, keton, bilirubin protein, keton, bilirubin keton, bilirubin dan
dan eritrosit negatif dan eritrosit negatif eritrosit negatif
Nilai glukosa dan Nilai glukosa dan Nilai glukosa di batas
urobilinogen di batas urobilinogen di batas ambang normal
ambang normal ambang normal Nilai protein 25 mg/dl
Nilai urobilinogen
1mg/dl
ANALYSIS
PARAMETER PEMERIKSAAN URIN
Parameter
Pemeriksaan Urin Bau
Bau urin dipengaruhi oleh makanan yang
Parameter Fisik dikonsumsi, konsumsi obat obatan dan aktivitas
bakteri. Pada ketiga jenis urin yang diamati tidak
terdapat bau yang khas

Warna
Warna urin normal adalah kuning terang-
amber. Warna urin dipengaruhi oleh konsentrasi
atau kepekatan urin. Urin juga dipengaruhi oleh
pigmen urochrome, konsumsi obat dan makanan
yang dikonsumsi.
Pada probandus urin pagi berwarna normal,
hal ini bersifat normal karena urin pagi bersifat
pekat. Sedangkan urin pos prandial berwarna Urin normal itu jernih, pada urin yang keruh
kuning karena kepkatan urin telah berkurang. terjadi karena adanya kristalisasi dan
Sedangkan pada urin sewaktu berwarna pengendapan urat. Dari ketiga urin hasil
amber pengamatan, semua urin terlihat jernih
pH kantung kemih adalah 4,5 8,0
Keadaan urin pH basa terjadi apabila
probandus selasai makan, vegetarian,
alkalosis sistemik, infeksi saluran kemih,
terapi alkalinasi, asidosis tubulus ginjal,
spesimen basi
Keadaan urin pH asam dipengaruhi SG urin menunjukkan tingkat / kosentrasi
oleh ketosis (diabetes, kelaparan), asidosis dari urin dan mengukur kwmampuan urin dalam
sistemik, terapi pengasaman. berdilusi. Kadar SG berbanding lurus dengan
Kedua probandus kami memiliki nilai osmolitas urin yang mengukur konsentrasi zat
pH yang normal. Pada urin pagi memiliki pH terlarut.
6 dan untuk urin post prandial memiliki pH 7. Nilai SG normal berkisar 1,005 1,030. Urin
pH urin daat meningkat dikarenakan faktor pagi memiliki nilai SG urin pagi yang lebih besar
makanan. Sedangkan untuk urin sewaktu dibanding yang lainnya. Yakni 1,025 untuk urin
memiliki ph 7. pagi dan 1,015 untuk urin post prandial dan urin
sewaktu.
Parameter
Pemeriksaan Urin
Parameter Kimia Nitrit digunakan untuk mendeteksi
kebradaan E. Coli, Enterobacter citobacter, dll
yang mengandung enzim reduktase untuk
mereduksi nitrat menjadi nitrit. Hasil untuk ketiga
uji urin menyatakan urin probandus negatif
terhadap keberadaan nitrit.

Badan keton diproduksi apabila karbohidrat


tidak digunakan untuk menghasilkan energi
seperti pada kondisi puasa, diet ketat dan
penderita diaabetes melitus. Pada ketiga urin
yang diuji dan hasil untuk keton negatif. Apabila
terdapat keton dalam urin dapat disebabkan
oleh kondisi puasa, alkoholisme dan kelainan Urin normal tidak mengandung leukosit.
metabolisme karbohidrat. Apabila terdapat leukosit dalam urin, mak
terdapat infeksi saluran kemih baik bagian atas
maupun bagianbwah, sisitis, pielonefritis dan
glomerulonefritis akut.
Eritrosit dalam urin dapat berasal dari
bagian manapun dari saluran kemih. Urin
normal tidak mengandung erytrosit dan
peningkatan jumlah erytrosit dalam urin
disebut hematuria. Dari ketiga urin yang
diamati tidak terdapat eritrosyt . Apabila
terdapat erytrosit dalam urin merupakan gejala
patologis yaitu batu ginjal, tumor,
Dari ketiga urin yang diuji tidak terdapat
glomerulonefritis dan trauma fisik.
glukosa Kadar glukosa dalam urin normal < 130
mg/dl. Adanya glukosa dalam urin disebut
dengan glikosuria. Apabila glukosa melebihi
rentangan normal dapat menjadi indikator
penyakit diabetes melitus. (Edgar V, 2015)
Bilirubin yang terdapat dalam urin adalah
bilirubin direk (terkonjugasi) karena tidak terkait
dengan albumin. Urin normal tidak ditemukan
bilirubin da pada ketiga urin yang diamati tidak
ditemukan bilirubin.
Keberadaan protein dalam urin menandakan Sebagian besar urobilinogen berkurang di
abnormalitas permeabilitas pada membran feses, sejumlah besar kembali ke hati melalui
glomerulus. Adanya peningkatan jumlah protein aliran darah, disini urobilinogen di proses ulang
pada urin dapat menjadi indikator penting menjadi empedu.
penyakit ginjal, peningkatan konsumsi protein, Peningkatan ekskresi urobilinogen dalam
aktivitas fisik dan kehamilan. urin terjadi karena fungsi sel hepar menurun
Pada urin pagi dan urin post prandial tidak dan terjadi anemia. Pada hasil analisis urin pagi
terdapat protein dalam urin (negatif). Namun dan urin post prandial kadar urobilinogen
pada urin sewaktu ditemukan protein pada urin negatif. Namun pada urin sewaktu kadar
denga kadar 25 mg/dl. Kondisi ini masih urobilinogen sebesar 1 mg/dl. Syarat
dikatakan normal kerena batas normalprotein urobilinogen normal berada pada rentang 0,5
dalam urin < 150 mg/dl. (Edgar V, 2015) 1 mg/dl. (Edgar V, 2015)
Hasil positif palsu dapat terjadi karena Hasil positif dapat diperoleh setelah
hematuria. Tingginya substansi molekular, olahraga atau kelelahan atau sembelit.
konsumsi obat dan bersifat sangat basa pH > 8. Konsumsi obat seperti fenazopiridin,
Hasil negatif palsu disebabkan oleh urin yang sulfonamide, asetametazolid, dll.
sangat encer atau urin yang sangat asam pH < 8
ANALYSIS
H A S I L P E N G A M ATA N V S J U R N A L
THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai