BELERANG
BELERANG
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16.
Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent.
Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-
mineral sulfida dan sulfat.
Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam
amino.
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang mudah terbakar.
Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak bumi, dan batu bara.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA PADA BELERANG
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung
sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch
Cara lain pelarutan dan penghabluran (solvent extraction and Crystalization) digunakan pelarut: karbon
disulfida, dimethyl disulphide atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
Belerang kristal dapat langsung dimasukan dalam autoclave, lalu ditambah solar, air NaOH kemudian
dipanaskan dengan memasukan uap air panas dengan tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Pemisahan
tanur terjadi karena titik lebur belerang < min pengotor. Belerang disaring kemudian dicetak.
Belerang kadar tinggi diolah dengan sublimasi dan distilasi
Pengolahan sederhana dilakukan dengan wajan besi/alumunium dengan diameter 80-100 cm,
dipanaskan dalam tungku/kompor minyak. Belerang mencair, disaring kemudian dicetak dalam tabung
bamboo.
PEMBUATAN ASAM SULFAT
Diagram industri khlor-alkali
karbon dioksida
obat
soda kostik sabun gula minuman
khlor gelas makanan roti/kue
(NaOH)
Cl2 obat pewarna pemadam api
sabun kertas keramik
pulp & kertas rayon tekstil petroleum
pelarut pewarna fotografi kulit
plastik kertas pertanian dll
pestisida obat
pemucat makanan
sanitasi karet
Soda kostik dan khlor
JH TdE
E
nF dT
E = tegangan dekomposisi teoritis
H = perubahan entalpi reaksi
J = ekivalen elektrik untuk panas
T = suhu absolut
F = konstanta Faraday
n= bilangan ekivalen yg terlibat.
Pemurnian air garam (brine)
NaOH
H2O NaOCl
NaCl Na2CO3
BaCl2
air garam daur
ulang utk mengatur
pH
R2 R3 PF1 PF2
E1
R1 DC
D1 lumpur
D3 D4 E2
D2
Reaksi kimia :
NaCl + H2O NaOH + H2 + Cl2
1. Sel diafragma
2. Sel air raksa (merkuri) atau sel amalgam
3. Sel membran.
Sel diafragma
+
Cl2 H2
air garam
jenuh produk
cairan
diafragma
asbes
Cl2
H2
G : generator
T : transfomator H2
R : rektifier E1
E1, E2 : pendingin
Cl2
C : pengering H2O
E2
H2SO4
96 98 %
brine H2O
C
G T R
larutan NaOH
dalam brine asam sulfat
terhidrasi
reaksi di katoda ( - ) : 2 H2O + 2 e- H2 + OH - ( 1 )
ruang katoda
12 OH- + 12 ClO- 4 ClO3- + 8 Cl- + 3 O2 + 6 H2O + 12 e-
(6)
air garam produk
jenuh cairan
air garam
Katoda ( ) Anoda (+)
2 H2O + 2 e- H2 + OH
2 H3O+ + 2 e- H2 difusi 2 H3O+
difusi
Na+ Na+
Cl
difusi 2 Cl Cl2 + 2 e
dicegah
OH OH
katolit : basa anolit : asam
terbentuk NaOH
Reaksi samping (5) dan (6) yang terjadi di ruang anoda disebabkan karena ada
ion OH- yang mengalir dari ruang katoda.
Reaksi yang menghasilkan ion khlorat ( ClO3- ) tidak dikehendaki, sehingga dicegah
dengan cara menghalangi aliran ion OH- dari katoda ke anoda.
Untuk mencegah aliran ion OH- dari ruang katoda ke ruang anoda maka ruang
katoda dibuat lebih rendah, atau dibawah ruang anoda.
Umpan air garam (brine) dimasukkan ke ruang anoda (anolit), sehingga akan
terjadi aliran kontinyu dari anoda ke katoda.
Sel Hooker jenis S-3A
Cl2
H2
air garam
masuk Dengan konstruksi seperti sel Hooker ini,
aliran OH- dari ruang katoda ke ruang anoda
NaOH katoda dapat dihindari
keluar dilapisi asbes
konduktor
pipa umpan anoda
air garam anoda grafit
(brine)
Cl2
umpan brine
H2
indikator brine
Sel diafragma Vorce
diafragma
anoda saringan
katoda
NaOH
Penampang sel
sel Allen Moore
Sel elektrolisa dengan katoda air raksa
Dengan sel diafragma, soda kostik yang diperoleh konsentrasinya kecil dan
masih mengandung NaCl. Meskipun telah dipekatkan dan dimurnikan, kandungan
NaClnya tidak bisa kurang dari 2 3 %.
Untuk memperoleh kadar soda kostik (NaOH) yang lebih tinggi dan bebas NaCl,
maka digunakan sel elektrolisa dengan metode amalgam yang memakai dua sel :
Sel elektrolisa dibuat dari bejana baja yang berbentuk persegi panjang,
dilapisi karet.
Gas khlor (Cl2) akan dihasilkan dari sel elektrolisa ini, sedangkan logam Na nya
akan bersenyawa dengan air raksa membentuk natrium-amalgam.
katoda ( - ) : air raksa
di sel elektrolisa
anoda ( + ) : grafit atau
lembaran titanium
dilapisi oksida grup VIII
ELEKTRODA
anoda (+) :
Na-amalgam
di dekomposer
(pengurai)
katoda ( - ) : grafit
Reaksi
Reaksi utama di sel elektrolisa :
Anoda ( + ) : 2 Cl Cl2 + 2 e
Katoda ( ) : Na + + nHg + e NaHgn (n = 60 70 )
Katoda () : 2 H2O + 2 e H2 + 2 OH
amalgam semidekomposisi
air bebas
()
Sel elektrolisa Sel galvanik
(decomposer)
Kondisi operasi Sifat fungsional
konsentrasi air garam (brine) : 300 320 g/l EMF : 4 4,5 V
CaO < 5 ppm arus : 380 - 420 kA
pengotor MgO < 3 ppm rapat arus : 12 12,5 kA/m2
SO4= < 2 g/l efisiensi arus : 95 97 %
suhu : 75 - 85 oC konsumsi energi : 3300 3450 kWh / ton Cl2
pH : 3-5 jenis : DSA
Kondisi yg harus dipenuhi untuk air raksa : anoda jumlah : 40 - 45
Na pada tempat masuk : 0,01 % umur : 3 6 tahun
Na pada tempat keluar : 0,16 0,20 %
Jumlah Hg : 4,7 ton/sel Produksi pada saat beban penuh :
konsentrasi produk : Cl2 : 13 14 ton/hari
NaOH : 48 - 54 % NaOH : 15,6 ton/hari
NaCl : 270 g/l H2 : 0,4 ton/hari
Cl2 : 0,5 g/l
NaCl < 50 ppm
Satuan elektrolisa : sel yang disusun seri
Sel air raksa (Hg) dan lingkungan
Setap ton produk gas Khlor, lebih kurang 300 gram Hg akan tercecer di limbah
pabrik. Usaha untuk mengurangi kebocoran Hg terus diupayakan, tetapi jumlah
minimum masih 5 10 gram/ton khlor.
garam
air
membran selektif
Pemekatan NaOH
(1). Untuk larutan soda kostik yang encer ( sekitar 9 10%), penguap
Kestner dapat menaikkan konsentrasi hingga14 16 %, Karena
penguapan ini memerlukan luas permukaan yang besar, maka penguap
Kestner terdiri dari kumpulan buluh (tube), dengan panjang yang cukup
untuk mengantisipasi buih yang terbentuk dari larutan NaOH.
(2). Penguapan di penguap multi tahap digunakan untuk memekatkan
larutan NaOH hingga konsentrasi sekitar 30 %. Pada penguapan ini
NaCl dan Na2CO3 dapat dipisahkan sebagai endapan.
(3). Penguapan di penguap vakum akan memekatkan larutan NaOH hingga
50% , dan/atau menggunakan kukus lewat panas karena titik didih
larutan NaOH tersebut 140 oC
(4). Untuk mengeringkan larutan yang lebih pekat dari 50 % , penguapan
dilakukan di pan terbuka, sehingga diperoleh NaOH basah dengan
kadar 70 %.
Asal larutan NaOH Konsentrasi Tahap pemekatan Keterangan
rata2 (%) yang dilakukan
1.Proses kostisasi 9 10 (1) , (2) , (3) , (4), Tahap pertama dan kedua
(5) untuk menghilangkan Na2CO3
2. Elektrolisa
Sel diafragma 12 15 (2) , (3) , (4), (5) Tahap (2) dilakukan untyuk
menghilangkan NaCl.
Sel membran 20 (2) , (3) , (4), (5)
Sel amalgam (Hg) (4), (5)
E5
E2 E3 E4
kukus kukus
tek. lewat
rendah jenuh
D PF
B1 B2
lar. NaOH lumpur (Na2CO3,
encer Ca(OH)2, NaCl).