Anda di halaman 1dari 34

Disusun Oleh:

M. Yudi Saputra D11211510


Nurima D1121161004
Eka Wahyu Tiyaningsih D1121161024
BELERANG

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16.
Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan
multivalent.
Belerang dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin
kuning.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral- mineral sulfida dan sulfat.
Belerang adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan
dalam dua asam amino.
Pada mulanya unsur ini disebut brimsone yang berarti batu yang
mudah terbakar. Belerang juga terdapat dalam gas alam, minyak
bumi, dan batu bara.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA PADA BELERANG

SIFAT KIMIA SIFAT FISIKA


Struktur Kristal orthorhombic
Bilangan oksidasi -1, 2, 4, 6 (oksida asam Fase Solid
kuat)
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 2.08
Keelektronegatifan 2.58 (skala pauling) g/cm3
Energi ionisasi Pertama 999.6 kJ/mol, Massa jenis (sekitar suhu kamar) 1,96
kedua:2252 kJ/mol, g/cm3
ketiga :3357 kJ/mol Massa jenis (sekitar suhu kamar) 1,92
g/cm3
Jari-jari atom 100 pm
Massa jenis cair pada titik lebur 1.819
Jari-jari atom (terhitung) g/cm3
88 pm Titik lebur 388.36K
Jari-jari kovalen Titik didih 717.8K
102 pm Kalor peleburan 1.727 kJ/mol
Jari-jari vander waals
Kalor penguapan 45kJ/mol
180 pm
Kapasitas kalor (25oC)22.75J/(mol.K)
ADA BEBERAPA PENGOLAHAN BELERANG

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan
garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat.
Menggunakan proses Frasch
Cara lain pelarutan dan penghabluran (solvent extraction and Crystalization)
digunakan pelarut: karbon disulfida, dimethyl disulphide atau larutan
hidrokarbon berat lainnya.
Belerang kristal dapat langsung dimasukan dalam autoclave, lalu ditambah
solar, air NaOH kemudian dipanaskan dengan memasukan uap air panas
dengan tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Kemudian Belerang disaring dan
cetak.
Belerang kadar tinggi diolah dengan sublimasi dan distilasi
Pengolahan sederhana dilakukan dengan wajan besi/alumunium dengan
diameter 80-100 cm, dipanaskan dalam tungku/kompor minyak. Belerang
mencair, disaring kemudian dicetak dalam tabung bamboo.
PEMBUATAN ASAM SULFAT
Pengertian Asam Sulfat
Asam Sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 ,
merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut
dalam air pada semua kepekatan. Asam sulfat
mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam
kebanyakan reaksi kimia dan proses pembuatan. Ia
digunakan secara meluas sebagai bahan kimia
pengilangan. Kegunaan utama termasuk produksi
baja, memproses bijih mineral, sintesis kimia,
pemrosesan air limbah dan penapisan minyak.

Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang


menyebabkan hujan asam. Memang tidak mudah
membayangkan bahwa bahan kimia yang sangat aktif,
seperti asam sulfat, juga merupakan bahan kimia yang
paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang
amat penting. Zat ini digunakan sebagai bahan untuk
pembuatan garam garam sulfat dan untuk sulfonasi,
tetapi lebih sering dipakai terutama karena merupakan
asam anorganik yang agak kuat dan murah. Bahan ini
dipakai dalam berbagai industri, tetapi jarang muncul
dalam produk akhir. Asam sulfat dipakai dalam pembuatan
pupuk, plat timah, pengolahan minyak,dan pewarna tekstil.
Bahan Baku Utama Yang Digunakan

Belerang ( Sulfur )
Belerang (sulfur) adalah unsur non-
logam multivalen, berlimpah, tidak
berasa dan tidak berbau.
Dalam bentuk alami, belerang
berbentuk kristal padat berwarna
kuning. Meskipun belerang terkenal
karena baunya yang mirip telur busuk,
bau ini sebenarnya berasal dari gas
hidrogen sulfida (H2S), bukan dari
belerang murni.
Bahan Baku Pendukung

Vanadium Pentoksida
Senyawa vanadium pentoksida
merupakan padatan berwarna
kuning yang digunakan sebagai
katalis dalam proses kontak untuk
pembuatan asam sulfat

Air (H20)
Air yang digunakan didapat dari
sumur bor yang melalui tahap
pengoahan, fungsi dari air itu
sendiri adalah sebagai pelarut
Fungsi Alat

Sulfur Melter
Sulfur melter merupakan
peralatan yang digunakan sebagai
tempat pencairan ataupun
peleburan belerang dengan
bantuan panas steam pada coil
pada tekanan 7 kg f / cm2 dan
temperatur 170 C.
Untuk meratakan panas
dan mengurangi kotoran maka pada
dasar melter dilengkapi pengaduk
sedangkan untuk mengatasi
terjadinya asam bebas dapat
ditambahkan serbuk kapur.
Sulphuric Pump
Fungsinya sebagai pengalir
sulfur cair ke furnace. Pompa ini
mempunyai pipa-pipa
penyaluran luar bermantel uap,
sehingga belerang tidak menjadi
dingin dan membeku, karena
titik lebur belerang adalah
115oC.
Sulphuric Furnace
Sulphuric Furnace Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya proses
pembakaran belerang cair dengan udara menjadi gas SO2. Furnace yang dipakai
berbentuk silinder mendatar dengan panjang 7,02 m, diameter luar 2,04 m dan
diameter ruang bakar 1,65 m.
Boiler
Fungsinya sebagai tempat memproduksi steam. Boiler yang
digunakan berbentuk silinder mendatar dengan dapur dan pipa-
pipa api (fire tube). Boiler ini mempunyai panjang 4,6 m dan
tekanan operasi 4 kg/cm2.
Gas Filter
Gas filter merupakan peralatan yang digunakan untuk menyaring aliran gas
yang akan di alirkan masuk kedalam converter sehingga didapatkan gas yang
baik untuk digunakan. Pada umumnya alat ini memiliki tinggi 1,53 m dan
diameter 3,448 m.
Reactor / Converter
Fungsinya sebagai unit proses berlangsungnya proses perubahan gas
SO2 menjadi gas SO3 dengan bantuan katalis vanadium pentaoksida.
Converter yang digunakan biasanya mempunyai jumlah bed 4 buah,
tinggi 8,5 m, diameter dalam 2,76 m dan diameter luar 3,002 m.
Cooling Tower
Cooling tower merupakan unit tempat pendinginan air
yang keluar dari SO3 cooler, dimana pada SO3 cooler
terjadi pendinginan aliran gas SO3 sebelum masuk ke
dalam absorption tower.
Absorption Tower-Drying Tower
Fungsi absorption tower adalah
sebagai unit proses terjadinya
proses penyerapan gas SO3 oleh
sirkulasi asam sulfat (98,3%-99%)
. Sedangkan Fungsi drying tower
adalah sebagai unit proses
tempat terjadinya pengeringan
udara oleh sirkulasi asam sulfat
(minimal 93%) .
PENGOLAHAN LIMBAH

a. Pengolahan limbah gas


Dilakukan dengan pemasangan alat filter yang berfungsi untuk menyaring
partikel gas asam yang mungkin terbawa gas buangan akibat proses absorbsi
kurang sempurna.
b. Pengolahan limbah cair
Menggunakan system netralisasi dan sedimentasi dengan bahan pembuatan
batu kapur, soda ash atau soda kaustik (NaOH).
c. Pengolahan limbah padat
Limbah padat diolah dengan cara mengumpulkannya pada suatu tempat
penampungan dan secara periodic limbah padat tersebut diangkat oleh dinas
kebersihan.
d. Pengolahan limbah yang berupa debu dan kebisingan
Mengadakan penghijauan di sekeliling pabrik, mengisolir sumber bising
dengan tembok, memasang alat penghisap debu, dan mewajibkan karyawan
memakai masker dan ear protector.

Anda mungkin juga menyukai