Anda di halaman 1dari 82

ABSES LEHER DALAM

NADYA MAGFIRA
(41151096100033)

Pembimbing :
dr. M.Abduh Firdaus, Sp.THT-KL
ANATOMI LEHER DAN RONGGA
MULUT
Tulang rawan leher
a. Lingualis
Pelekatan m.
laryngeus externa

Tempat Landmark
trakeostomi bifurcatio a.
karotis komunis

Persilangan a.
karotis komunis
dengan
m.omohyoid
M. STERNOCLEIDOMASTOIDEUS

ORIGO:
- Caput sternalis
- Caput klavikularis
INSERSI:
- Processus mastoideus
- 1/3 lateral linea nuchae
superior
Kelenjar
submandibular
Kelenjar getah
bening
submental

Karotid sheath
FASCIA COLLI
Fascia superficialais : membungkus m.
sternocleidomastoideus dan m. trapezius dan 2
kelenjar ludah (submaksilar dan parotis) atap
trigonum posterior
Fascia media/ pretrachealis: berasal dari
permukaan dalam m. sternocleidomastoideus,
berjalan di depan sistim karotid dan membagi
menjadi lamina prethyroid dan pretrachea
Fascia profunda/ prevertebralis: berjalan di
belakang sistem karotis
Ruang Leher Dalam
Terbentuk diantara fasia pembungkus otot
leher dalam
Berisi jaringan limfoid
Saling berhubungan sehingga infeksi pada
salah satu rongga dapat menyebar ke rongga
yang lain
Nyeri
teng-
gorokan

Abses leher dalam

Gerakan
mulut dan
Demam leher
terbatas
Streptococcus, staphylococcus, kuman anaerob
bacterioides, kuman campuran

Infeksi : gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal,
telinga tengah, leher

Ruang potensial antara fasia leher dalam

NYERI, BENGKAK
(ruang leher dalam yang terlibat)
Abses leher dalam

Abses Angina
Abses ludovici
submandi (Ludwigs
peritonsil
bula angina)

Abses
Abses
retrofaring
para
faring
ABSES PERITONSIL / QUINSY
ETIOLOGI
Komplikasi tonsilitis akut
Infeksi mukus weber pada kutub atas tonsil
Unilateral dan banyak terjadi pada anak usia
dewasa muda
Kuman penyebab = tonsilitis (Streptococcus,
Staphylococcus, aerob dan anaerob)
PATOLOGI
Fosa tonsilaris superior dan lateral : jaringan ikat
longgar
Inflamasi infiltrasi supurasi ke ruang potensial
peritonsial palatum mole membengkak
Jarang: abses peritonsil di inferior
Awal:
Stadium infiltrat : bengkak dan hiperemis
Supurasi : daerah melunak pembengkakan peritonsil,
tonsil dan uvula terdorong ke kontraletral
Peradangan >> iritasi m. pterigoid interna trismus
Abses pecah spontan aspirasi ke paru
Gejala dan tanda
Tonsilitis akut
Odinofagia (nyeri menelan)
Nyeri telinga (pada sisi yang sama)
Muntah/ regurgitasi
Fetor ex ore
Hipersalivasi
Hot potato voice
Trismus
Pembengkakan kelenjar submandibula + nyeri
tekan
Pemeriksaan
Trismus fairng sulit dinilai
Palatum mole: bengkak dan menonjol ke
depan, fluktuasi (+)
Uvula : bengkak, terdorong ke kontralateral
Tonsil: bengkak, hiperemis, detritus >>
(mungkin) terdorong ke arah tengah depan
dan bawah
Terapi
Stadium infiltrasi:
Antibiotika: penisilin atau klindamisin
Obat simtomatik
Kumur-kumur cairan hangat dan kompres dingin pada leher
Abses (+): pungsi insisi (daerah yang paling menonjol dan
lunak) / pertengahan garis yang menghubungkan dasar uvula
dengan graham atas terakhir pada sisi yang sakit
Anjuran operasi: tonsilektomi
Drenase abses + tonsilektomi TONSILEKTOMI ACHAUD
Tonsilektomi (stlh 3-4 hari) TONSILEKTOMI ATIEDE
Tonsilektomi (4-6 minggu) TONSILEKTOMI AFROID
Umumnya 2-3 minggu post drainase
Abses
Aspirasi dengan spuit 3 cc insisi untuk mengeluarkan
nanah (tusuk antara 1/3-2/3 uvula dan molar, Pada bagian
yang menonjol dan lunak/ pertengahan garis yang
menghubungkan dasar uvula dengan geraham atas terahir
pada sisi yang sakit) kumur dengan povidone iodine
KOMPLIKASI
Abses pecah spontan perdarahan, aspirasi
paru (piemia)
Penjalaran infeksi ke daerah parafaring
abses parafaring mediatinum
mediatinitis
Penjalaran ke intrakranial trombus sinus
kavernosus, meningitis dan abses otak
ABSES RETROFARING
EPIDEMIOLOGI
>> anak dibawah 5 tahun
< 5 tahun ruang retrofaring: kelenjar limfe
(2-5 buah masing2) menampung aliran
limfe hidung, sinus paranasal, nasofaring,
faring, tuba eustachius dan telinga tengah
> 6 tahun atrofi
ETIOLOGI
Infeksi saluran napas atas limfadenitis
retrofaring
Trauma dinding belakang faring oleh benda
asing (tulang ikan atau tindakan medis)
Tuberkulosis vertebra servikalis bagian atas
(cold abses)
Immunocompromied atau penyakit kronik
GEJALA DAN TANDA
Nyeri dan sukar menelan, (Anak kecil nyeri
rewel tidak mau makan dan minum)
Demam
Leher kaku
Sesak napas (sumbatan jalan napas hipofaring)
stridor (laring)
Perubahan suara (sumbatan abses gangguan
resonansi)
Dinding belakang faring: benjolan unilateral,
mukosa bengkak dan hiperemis
Gejala dan Tanda
Dewasa Anak >1 tahun Bayi
Nyeri Nyeri Demam
tenggorokan tenggorokan Leher edema
Demam Demam
Tidak dapat
Leher kaku dan
Disfagia makan
nyeri
Odinofagia Rhinorrhea
Odinofagia
Nyeri leher Batuk Letargi
Dispnea Dispnea Batuk
Pemeriksaan Fisik
Dewasa Anak dan Infant
Edema Faring Adenopati Drooling
Posterior servikal Agitasi
Kaku kuduk Edema
Adenopati Massa leher
retrofaring Letargi
servikal
Demam
Demam Gangguan
Drooling Stridor pernafasan
Stridor Torticollis Tanda penyakit
Torticollis Kaku leher penyerta :
Trismus Tonsilitis,
peritonsilitis,
faringitis, dan
otitis media
DIAGNOSIS
Riwayat infeksi saluran napas atas atau trauma
Gejala dan tanda klinis
Penunjang: foto rontgen jaringan lunak leher
lateral :
Pelebaran ruang retrofaring lebih dari 7 mm
Pelebaran retrotrakeal lebih dari 14 mm (anak), >
22 mm (dewasa)
Berkurangnya lordosis servikalis
Abses Retrofaring

Pembengkakan jaringan
lunak retrofaring
>7mm pada C2 dan >14
mm pada C6
DIAGNOSIS BANDING
Adenoiditis
Tumor
Aneurisma aorta
TERAPI
Medikamentosa:
Antibiotika dosis tinggi anaerob dan aerob
(PARENTERAL)
Rawat inap sampai gejala dan tanda infeksi reda
Tindakan bedah:
Pungsi dan insisi abses (laringoskopi direk)
posisi trendlenburg analgesia lokal atau
anestesi umum pus : hisap!
KOMPLIKASI
Penjalan ke ruang parafaring, ruang vaskuler
visera
Mediastinitis
Obstruksi jalan napas s/d asfiksia
Pecah spontan pneumonia aspirasi dan
abses paru
ABSES PARAFARING
ETIOLOGI
Ruang parafaring dapat mengalami infeksi
dengan cara:
Langsung: tusukan jarum saat tonsilektomi
dengan analgesia (m. konstriktor faring superior)
Proses supurasi kelenjar limfe leher dalam, gigi,
tonsil, faring, hidung, sinus paranasal, mastoid dan
vertebra servikal
Penjalaran infeksi dari ruang peritonsil, retrofaring
atau submandibula
GEJALA DAN TANDA
Trismus
Indurasi
Pembengkakan disekitar angulus mandibula
Demam tinggi
Pembengkakan dinding lateral faring
menonjol ke media
DIAGNOSIS
Riwayat penyakit
Gejala dan tanda klinik
Penunjang (bila meragukan):
Rontgen jaringan lunak AP
CT scan
Diagnosis
Gejala dan tanda klinis
Foto Rontgen jaringan lunak AP atau CT scan
TERAPI
Antibiotika dosis tinggi: aerob dan anaerob
(parenteral)
Evakuasi abses jika tidak ada perbaikan dalam
24-48 jam eksplorasi (NARKOSE):
INSISI DARI LUAR: 2 jari di bawah dan sejajar
mandibula eksplorasi
INTRA ORAL: dinding lateral faring
Rawat inap sampai dengan tanda dan gejala
infeksi menghilang
KOMPLIKASI
Perdangan dapat menjalar secara:
Hematogen
Limfogen
Perkontinuitatum
Penjalaran ke atas peradangan intrakranial
Penjalaran ke bawah menyusuri selubung karotis
mediastinum
Abses kerusakan pembuluh darah (a.karotis)
ruptur perdarahan hebat
Periflebitis atau endoflebitis tromboflebitis dan
septikemia
ABSES SUBMANDIBULA
SUBMANDIBULA
Ruang submandibula:
Ruang sublingual (dipisahkan oleh m. milohioid)
Ruang submaksila:
Ruang submental (dipisahkan oleh m. digastrikus
anterior)
Ruang submaksila (lateral)
ETIOLOGI
Infeksi gigi, dasar mulut, faring, kelenjar liur,
kelnjar limfesubmandibula
Kelanjutan infeksi ruang leher dalam lain
Kuman: campuran (aerob dan anaerob)
GEJALA DAN TANDA
Demam
Nyeri leher
Pembengkakan dibawah mandibula dan atau
dibawah lidah, fluktuasi
Trismus
TERAPI
Antibiotika dosis tinggi (aerob dan anaerob)
PARENTERAL
Evakuasi:
lokal dangkal dan terlokalisasi
Eksplorasi dalam narkose (dalam dan luas)
Insisi pada tempat yang paling fluktuatif atau
setinggi os hioid
Pasien rawat inap s.d 1-2 hari gejala dan tanda
infeksi reda
ANGINA LUDOVICI
ANGINA LUDOVICI
Infeksi ruang submandibula berupa selulitis:
Pembengkakan seluruh mandibula
Tidak membentuk abses
Keras pada perabaan submandibula
ETIOLOGI
Sumber infeksi:
Gigi
Dasar mulut
Kuman: aerob dan anaerob
GEJALA DAN TANDA
Nyeri tenggorokan dan leher
Pembengkakan submandibula: hiperemis dan
keras
Dasar mulut membengkak lidah terdorong
ke atas belakang sesak napas
DIAGNOSIS
Riwayat: sakit gigi, mengorek atau mencabut
gigi
Gejala dan tanda klinik
Pada pseudo angina ludovici : fluktuasi
TERAPI
Antibiotika dosis tinggi untuk aerob dan
anaerob (parenteral)
Eksplorasi dekompresi dan evakuasi pus
atau jaringan nekroisis
Insisi: garis tengah horizontal setinggi os ioid
(3-4 jari dibawah mandibula)
Pengobatan sumber infeksi (gigi), mencegah
kambuh
Rawat inap s.d infeksi reda
KOMPLIKASI
Sumbatan jalan napas
Penjalaran abse keruang leher dalam lain dan
mediatinum
Sepsis

Anda mungkin juga menyukai