Anda di halaman 1dari 22

TUMBUH KEMBANG ANAK

USIA PRA SEKOLAH

Adelia Novalina (01)


Anisa Hari Sulistyawati (10)
Diah Kusuma (18)
Ivon Qhusnul (33)
PENGERTIAN
Perkembangan :

Perkembangan (development) adalah bertambahnya


kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-
organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian
rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 1998).
PENGERTIAN
Anak usia pra sekolah adalah :

Anak yang berusia antara 3-6 tahun ( Wong,


2000), anak usia prasekolah memiliki
karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan
dan perkembangannya. Dalam hal pertumbuhan,
Secara fisik anak pada tahun ketiga terjadi
penambahan BB 1,8 s/d 2,7 kg dan rata-rata BB
14,6 kg.penambahan TB berkisar antara 7,5 cm
dan TB rata-rata 95 cm.
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan kognitif (Piaget)
1. Tahap pra oprasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan
kemampuan sebagai berikut anak belum mampu
mengoperasionalkan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam
pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat egosentrik
2. Tahun ketiga berada pada fase pereptual, anak cenderung
egosentrik dalam berfikir dan berperilaku, mulai memahami waktu,
mengalami perbaikan konsep tentang ruang, dan mulai dapat
memandang konsep dari perspektif yang berbeda.
3. Tahun keempat anak berada pada fase inisiatif, memahami waktu
lebih baik, menilai sesuatu menurut dimensinya, penilaian muncul
berdasarkan persepsi, egosentris mulai berkurang, kesadaran sosial
lebih tinggi, mereka patuh kepada orang tua karena mempunyai
batasan bukan karena memahami hal benar atau salah.
4. Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang
perspektif orang lain dan mentoleransinya tetapi belum
memahaminya, anak sangat ingin tahu tentang factual dunia (Zae,
2000).
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan psikosexual anak (Freud)
1. Tahap oedipal/phalik terjadi pada umur 3-5 tahun
dengan perkembangan sebagai berikut kepuasan pada
anak terletak pada rangsangan autoerotic yaitu meraba-
raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah
erogennya, suka pada lain jenis. Anak laki-laki
cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya
demikian sebaliknya anak perempuan senang pada
ayahnya (Hidayat, Aziz Alimul, 2005).
2. Sedangkan menurut teori Sigmund Freud, anak mulai
mengenal perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-
laki. Anak juga akan mengidentifikasi figur atau perilaku
orang tua sehingga mempunyai kecenderungan untuk
meniru tingkah laku orang dewasa di sekitarnya
(Nursalam dkk, 2005).
TEORI-TEORI PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan psikososial anak (Erikson)
1. Tahap inisiatif, rasa bersalah terjadi pada umur 4-6
tahun (prasekolah) dengan perkembangan sebagai
berikut anak akan memulai inisiatif dalam belajar
mencari pengalaman baru secara aktif dalam melakukan
aktivitasnya, dan apabila pada tahap ini anak dilarang
atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah pada
diri anak (Hidayat, Aziz Alimul, 2005).
2. Menurut Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada
fase inisiatif vs rasa bersalah. Pada masa ini, anak
berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya
imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya mengenai
segala sesuatu disekelilingnya yang tidak diketahuinya.
Apabila orang tua mematikan inisiatif anak, maka hal
tersebut akan membuat anak merasa bersalah. Anak
belum mampu membedakan hal yang abstrak dengan
konkret, sehingga orang tua sering menganggap bahwa
anak berdusta, padahal anak tidak bermaksud demikian
(Nursalam dkk, 2005).
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN
1. Faktor Intrinsik

Faktor instrinsik yang mempengaruhi kegagalan berkembang


terutama berkaitan dengan terjadinya penyakit pada anak,
yaitu:
Kelainan kromosom (misalnya sindroma Down dan sindroma
Turner)
Kelainan pada sistem endokrin, misalnya kekurangan hormon
tiroid, kekurangan hormon pertumbuhan atau kekurangan
hormon lainnya
Kerusakan otak atau sistem saraf pusat yang bisa
menyebabkan kesulitan dalam pemberian makanan pada bayi
dan menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
Kelainan pada sistem jantung dan pernafasan yang bisa
menyebabkan gangguan mekanisme penghantaran oksigen
dan zat gizi ke seluruh tubuh
Anemia atau penyakit darah lainnya
Kelainan pada sistem pencernaan yang bisa menyebabkan
malabsorbsi atau hilangnya enzim pencernaan sehingga
kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi
FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
3. Faktor Pendukung

Faktor faktor pendukung perkembangan anak,


antara lain :
Terpenuhi kebutuhan gizi pada anak tersebut

Peran aktif orang tua

Lingkungan yang merangsang semua aspek


perkembangan anak
Peran aktif anak

Pendidikan orang tua (Soetjiningsih, 1998).


FASE-FASE PERKEMBANGAN PADA
ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Hidayat, Aziz Alimul (2005), fase
perkembangan anak dibagi menjadi :
1) Perkembangan motorik kasar, diawali dengan
kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki
selama 1-5 detik, melompat dengan satu kaki,
berjalan dengan tumit kejari kaki, menjelajah,
membuat posisi merangkak, dan berjalan dengan
bantuan

2) Perkembangan motorik halus mulai memiliki


kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki,
menggambar dua atau tiga bagian, memilih garis
yang lebih panjang
FASE-FASE PERKEMBANGAN PADA
ANAK PRA SEKOLAH
Pada perkembangan bahasa diawali mampu
menyebutkan hingga empat gambar,
menyebutkan satu hingga dua warna,
menyebutkan kegunaan benda, menghitung,
mengartikan dua kata, memahami arti larangan,
berespon terhadap panggilan dan orang-orang
anggota keluarga terdekat

Perkembangan adaptasi sosial dapat bermain


dengan permainan sederhana, menangis jika
dimarahi, membuat permintaan sederhana
dengan gaya tubuh, mengenali anggota keluarga
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Tugas-tugas perkembangan pada usia 0 sampai 6 tahun adalah
sebagai berikut :
1. Belajar berjalan

2. Belajar memakan makanan padat

3. Belajar berbicara

4. Belajar buang air kecil dan buang air besar

5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin

6. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis

7. Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana kenyataan


sosial dan alam
8. Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua,
saudara / orang lain
9. Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk
(mengembangkan kata hati).
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Menurut Elizabeth Hurlock (1999) tugas-tugas
perkembangan anak usia 4 - 5 tahun adalah sebagai
berikut:
1) Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan yang umum
2) Membangun sikap yang sehat mengenal diri sendiri sebagai
mahluk yang sedang tumbuh
3) Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya
4) Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang
tepat
5) Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk
membaca, menulis dan berhitung
6) Mengembangkan penngertian-pengertian yang diperlukan
untuk kehidupan sehari-hari
7) Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan tingkatan
nilai
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH
Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas tugas-
tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun sebagai
berikut:

1. Berdiridengan satu kaki (gerakan kasar)


2. Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)

3. Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan


kecerdasan)
4. Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan mandiri)
STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK
USIA 4 5 TAHUN

Stimulasi yang diperlukan anak usia 4-5 tahun


adalah :
Gerakan kasar, dilakukan dengan memberi
kesempatan anak melakukan permainan yang
melakukan ketangkasan dan kelincahan.
Gerakan halus, dirangsang misalnya dengan
membantu anak belajar menggambar.
Bicara bahasa dan kecerdasan, misalnya dengan
membantu anak mengerti satu separuh dengan
cara membagikan kue.
Bergaul dan mandiri, dengan melatih anak
untuk mandiri, misalnya bermain ke tetangga
(Suherman, 2000)
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN
ANAK PRA SEKOLAH
Perkembangan fisik
Proporsi tubuh juga berubah secara dramatis
seperti pada usia 3 tahun, rata-rata tingginya
sekitar 80-90 cm dan beratnya sekitar 10-13 kg,
sedangkan pada usia 5 tahun tingginya dapat
mencapai 100-110 cm. Tulang kakinya tumbuh
dengan cepat dan tulang-tulang semakin besar
dan kuat, pertumbuhan gigi semakin komplit.
Untuk perkembangan fisik anak sangat
diperlukan gizi yang cukup seperti protein,
vitamin, dan mineral dsb.
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN
ANAK PRA SEKOLAH
Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada
usia ini berada pada periode preoperasional,
yaitu tahapan dimana anak belum mampu
menguasai operasi mental secara logis.

Melalui kemampuan diatas, anak mampu


berimajinasi atau berfantasi tentang berbagai
hal. Ia dapat menggunakan kata-kata, benda
untuk mengungkapkan lainnya atau suatu
peristiwa.
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Emosional
Pada usia 4 tahun, anak sudah mulai menyadari
akunya, bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan
Aku (orang lain atau benda). Kesadaran ini
diperoleh dari pengalaman bahwa tidak semua
keinginannya dapat dipenuhi orang lain. Bersamaan
dengan itu berkembang pula perasaan harga diri

Beberapa emosi umum yang berkembang pada masa


anak yaitu, takut (perasaan terancam), cemas (takut
karena khayalan), marah (perasaan kecewa),
cemburu (merasa tersisihkan), kegembiraan
(kebutuhan terpenuhi), kasih sayang (menyenangi
lingkungan), phobi (takut yang abnormal), ingin
tahu (ingin mengenal).
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Bahasa
Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang
sempurna.
Anak sudah mampu memahami memahami tetang
perbandingan.
Anak banyak menanyakan tempat dan nama; apa, dimana,
darimana, dsb.
Anak sudah mulai menggunakan kata-kata berawalan dan
berakhiran.
Anak sudah menggunakan kalimat majemuk beserta anak
kalimatnya.
Tingkat berpikir anak sudah lebih maju

Anak banyak bertanya tentang waktu, sebab akibat melalui


pertanyaan kapan, mengapa, bagaimana, dsb
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Sosial
Pada usia anak pra-sekolah (terutama mulai usia 4
tahun), perkembangan sosial anak sudah tampak
jelas, karena mereka sudah mulai aktif
berhubungan dengan teman sebayanya. Tanda-
tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah
Anak mulai mengetahui aturan-aturan (lingkungan
keluarga/lingkungan bermain).
Sedikit-sedikit anak sudah mulai tunduk pada
peraturan.
Anak makin menyadari akan kepentingan diri dan
kepentingan orang lain.
Anak sudah bisa bersosialisasi (bermain) dengan
anak-anak yang lain (peer group)
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH
Perkembangan Bermain
Usia anak pra-sekolah dapat dikatakan sebagai masa
bermain, karena setiap waktunya diisi dengan
kegiatan bermain. Terdapat beberapa macam
permainan anak seperti;
Permainan fungsi (permainan gerak),ex: meloncat-
loncat, berlarian dsb.
Permainan fiksi, ex: kuda-kudaan, perang-perangan
dsb
Permainan reseptif atau apresiatif, ex: mendengar
cerita, dongeng dsb
Permainan konstruksi, ex: membuat kue dari tanah,
membuat rumah-rumahan dsb
Permainan prestasi, ex: sepak bola, basket, dsb.
ASPEK ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRA
SEKOLAH

Perkembangan Kesadaran Beragama


Secara umum, kesadaran beragama pada usia ini
ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut ;
Sikap keagamaannya masih bersifat reseptif
(menerima) meski banyak bertanya.
Pandangan keTuhanannya bersifat anthropormorph
(dipersonifikasikan).
Penghayatan secara rohaniah masih superficial
(belum mendalam) meski telah ikut berpartisipasi
dalam beribadah.
Hal keTuhanan dipandang secara khayalan sesuai
taraf berpikirnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai