Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

POLIP NASI

Disusun Oleh:
Mutia Zahra
Anatomi Hidung
Anatomi Hidung
Anatomi hidung
Anatomi Hidung
Polip Hidung
Definisi
Kata polip berasal dari Yunani (Polypous) yang
kemudian dilatinkan (polyposis) dan berarti berkaki
banyak. Polip hidung adalah masa yang tumbuh dalam
rongga hidung, sering kali multiple dan bilateral. Massa
ini lunak berwarna putih keabu-abuan, agak transparan,
permukaan licin mengkilat, bertangkai dan mudah
digerakkan
Epidemiologi
Prevalensi polip nasi di Amerika Serikat
sekitar 1-4% pada orang dewasa dan 0,1%
pada anak-anak
Polip nasi lebih banyak terjadi pada laki-laki
dengan perbandingan 2-3:1 dengan prevalensi
0,2%-4,3%.
Etiologi
Terdapat 3 faktor penting yang
berperan di dalam terjadinya polip,
yaitu
Alergi terutama rinitis alergi
Peradangan lama dan berulang
Sinusitis kronik
pada selaput permukaan hidung
dan sinus Iritasi
Gangguan keseimbangan Sumbatan hidung oleh
Vasomotor kelainan anatomi seperti
deviasi septum dan hipertrofi/
Peningkatan tekanan cairan antar
konka
ruang sel dan bengkak selaput
permukaan hidung
Patofisiologi
perubahan mukosa hidung akibat peradangan atau
turbulensi udara terutama di daerah sempit di kompleks
ostiomeatal
prolaps submukosa yang diikuti oleh reepitelisasi dan
pembentukan kelenjar baru
peningkatan penyerapan natrium oleh permukaan sel epitel
yang berakibat retensi air

Polip Nasi
Patofisiologi
Teori ketidakseimbangan saraf
vasomotor
peningkatan permeabilitas
kapiler dan gangguan regulasi
vascular edema polip.
Bila proses terus berlanjut,
mukosa yang sembab semakin
membesar turun ke rongga
hidung dengan membentuk
tangkai
Gejala Klinis
Gejala primer : Gejala sekunder :
hidung tersumbat Ingus turun kearah
terasa ada masa dalam tenggorok (post nasal drip)
hidung rinore
sukar mengeluarkan ingus nyeri wajah
hiposmia atau anosmia. sakit kepala
telinga rasa penuh
mengorok, gangguan tidur,
penurunan prestasi kerja
Diagnosis
Anamnesis:
Sumbatan di hidung, dirasakan semakin hari semakin berat
rinore mulai yang jernih sampai purulen
Sengau
sakit kepala
Pada sumbatan yang hebat hiposmia atau anosmia
rasa lendir di tenggorok
Gejala sekunder
bernafas melalui mulut,
suara sengau,
halitosis,
gangguan tidur dan
penurunan kualitas hidup
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Polip nasi yang massif dapat menyebabkan deformitas
hidung luar sehingga hidung tampak mekar karena pelebaran
batang hidung. Dapat dijumpai pelebaran kavum nasi terutama
polip yang berasal dari sel-sel etmoid.
Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior :
tampak adanya massa lunak bertangkai, tidak nyeri jika
ditekan, tidak mudah berdarah.
Tampak sekret mukus dan polip multipel atau soliter
Pada pemeriksaan rhinoskopi posterior :
bila ukurannya besar akan tampak massa berwarna putih
keabu-abuan mengkilat yang terlihat mengggantung di
nasofaring
Endoskopi nasal
Polip stadium 1 dan 2 kadang-kadang tidak terlihat pada
pemeriksaan rinoskopi anterior tetapi tampak dengan pemeriksaan
nasoendoskopi
Pembagian stadium polip menurut Mackay dan Lund
(1997)
Stadium 1: polip masih terbatas dimeatus medius
Stadium 2: polip sudah keluar dari meatus medius,
tampak dirongga hidung tapi belum memenuhi
rongga hidung
Stadium 3: polip yang massif
Pemeriksaan Penunjang
CT-scan (tomografi komputer)
Pemeriksaan radiologi : foto polos paranasal
Diagnosis Banding
Paviloma Inversi
Keganasan pada hidung
Konka polipoid
PENATALAKSANAAN
Terapi Konservatif
Kortikosteroid oral
Kortikosteroid topikal hidung
Leukotrin inhibitor
PENATALAKSANAAN
Terapi Operatif
Polipektomi intranasal
Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF)
PROGNOSIS
Polip nasi dapat muncul kembali selama
iritasi alergi masih tetap berlanjut.
Rekurensi dari polip umumnya terjadi bila
adanya polip yang multipel.

Anda mungkin juga menyukai