Anda di halaman 1dari 20

MUHAMAD FAUZAN

17360243
RLS adalah kelainan neurologis yang
dikarakteristikkan dengan adanya dorongan yang
sangat untuk menggerakkan ekstremitas yang
berhubungan dengan parestesia, yang terjadi pada
sebagian atau seluruh kaki, yang dapat berkurang
dengan pergerakan, dan yang biasanya terjadi saat
istirahat atau pada malam hari, yang nantinya
dapat menyebabkan timbulnya gangguan tidur.
1-10% dari populasi umum
Perempuan:laki-laki (rasio 2:1)
Semakin meningkat seiring bertambahnya
umur
50% memiliki keturunan yang menderita RLS
Resiko tinggi: ibu hamil, defisiensi besi,
ADHD (attention defisit hyperactivity
disorder), pasien hemodialisa.
Belum diketahui pasti,
RLS berhubungan dengan:
A. Genetik
B. Defisiensi besi atau asam folat
C. Defisiensi dopamin
D. Tingginya hormon estradiol
Gangguan dari sistem saraf perifer seperti
neuropati perifer
Sindroma iritasi nerve root atau kompresi dari
nervus perifer
Gangguan psikiatri, seperti anxietas
disorders, attention deficit hyperactivity
disorder(ADHD).
Gangguan tidur, seperti periodic limb
movements in sleep (PLM)
Keinginan yang amat sangat untuk
menggerakkan kaki karena adanya sensasi yang
tidak nyaman, yang dapat berkurang dengan
pergerakan dan biasanya terjadi pada saat
istirahat atau malam hari.
Keluhan tipikal yang umum dan dan membuat
pasien dengan RLS datang mecari pengobaan
adalah adanya gangguan tidur (insomnia).
Keluhan dapat membaik jika diberikan terapi
dengan levodopa.
Meningkatnya sensitifitas terhadap rasa nyeri
Kriteria Diagnostik Esensial RLS (dewasa)
1. Keinginan yang sangat untuk menggerakkan
kaki.
2. dimulai atau menjadi lebih parah pada waktu
istirahat atau tidak beraktivitas seperti
berbaring atau duduk.
1. membaik dengan pergerakakan, seperti berjalan atau
melakukan perenggangan tubuh, sekurang-
kurangnya selama aktivitas dilakukan.
3. memburuk pada waktu malam hari daripada
waktu siang hari atau hanya terjadi pada waktu
malam hari
Riwayat Keluarga
Berespon dengan terapi dopaminergik (levodopa
dan dopamine-receptor agonist )
Periodic limb movement (PLM)
Perjalanan Penyakit
Gangguan tidur
Terapi medis dan pemeriksaan fisik
Gangguan tidur
Saudara atau orang tua yang secara biologis
memiliki RLS
Terdapat lebih dari 5 periodik bergeraknya
PLM per jam pada waktu tidur
Dideteksi oleh polysomnography.
Nerve conduction velocities dan electromyogram
Polysomnography
Defisiensi Zat Besi
Defisiensi Dopamine
RLS pada wanita hamil
Sistem Saraf
Genetik
Terapi non-farmakologi
1. Tujuan utama dari terapi farmakologi
adalah untuk meningkatkan kualitas tidur.
Pasien harus dimotivasi untuk tidur dan
bangun dalam jadwal yang teratur.
Lingkungan untuk tidur diusahakan tetap
tenang dan nyaman serta menghindari
aktivitas yang berlebihan selama berjam-
jam sebelum tidur.
Interminten symptoms
1. ketika gejala RLS muncul. Obat-obatan yang
dianjurkan:
Carbidopa/levodopa, dosis: 25-100 mg, diminum sebelum
tidur
Low potency opioid or opioid receptor agonist seperti:
Codein, dosis: 30-60 mg
Propoxyphene hydrocloride, dosis: 65-130 mg
Tramadol, dosis: 50-100mg
Benzodiazephine, contohnya Triazolam, dosis: 0,125-
0,5 mg.
dopamine agonist, Non-ergot dopamine
agonist
Obat non-ergot dopamine agonist yang
sering digunakan adalah :
pramipexole (0,125-2 mg/hari) atau
ropinirole (0,125-4mg/hari).
Tujuan dari terapi penambahan besi adalah untuk
mencapai kadar besi diatas 60 ng/mL
50-65 mg elemen besi + 200 mg vitamin C pada saat
perut kosong setiap 1-3 kali sehari

Oral dan injeksi:


Penambahan besi secara oral adalah dengan
memberikan 200 mg ferrous sulfate sebanyak 3 kali
sehari setiap harinya selama 8-20 minggu
infusion (ferrous sucrose) yang mengandung 100 mg
besi akan menaikkan kadar ferritin kurang lebih 10
ng/mL.
Tujuannya adalah mencapai kadar asam folat
dalam serum yang normal yaitu 10-12 ng/mL
Dosis asam folat yang dibutuhkan pada
pasien dengan RLS bervariasi mulai dari 5-30
mg perharinya
RLS umumnya adalah kondisi yang terjadi
seumur hidup. Terapi yang ada saat ini dapat
menghilangkan atau mengurangi gejala yang
dirasakan dan meningkatkan efektifitas dari
tidur. Simptom ini biasanya memburuk
seiring dengan bertambahnya usia. Ada
beberapa individu yang dapat mengalami fase
remisi. Akan tetapi, gejala ini akan kembali
setelah selama beberapa hari, minggu, atau
bulan.
Kesimpulan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai