Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO

PERILAKU KEKERASAN

1
PENDAHULUAN
Marah adalah perasaan jengkel dan tidak nyaman karena tidak
terpenuhinya/ancaman kebutuhan: fisik, psikologik dan sosial

Perilaku kekerasan adalah respon terhadap perasaan marah


yang dapat membahayakan diri, orang
lain dan lingkungan intervensi, agar pasien
dapat mengontrol perilakunya.

Asuhan keperawatan RISIKO PERILAKU KEKERASAN diberikan,


agar pasien dapat mengontrol perilakunya dan keluarga mampu
melakukan perawatan risiko perilaku kekerasan.
2
PENGERTIAN
Risiko perilaku kekerasan merupakan perilaku yang
memperlihatkan individu tersebut dapat mengancam
secara fisik, emosional dan atau seksual kepada orang
lain (Herdman, 2015).

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang


bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun
psikologis.

Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, dan


atau fisik yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain
dan lingkungan

3
FAKTOR PREDISPOSISI
Biologis
Heriditer, gangguan jiwa, riwayat penyakit atau trauma kepala, dan
riwayat penggunaan NAPZA.

Psikologis
Pengalaman gagal kehidupan yang mengakibatkan perasaan frustasi ,
gagal dan tidak berguna.

Sosiokultural
Pembelajaran sosial yang membenarkan perilaku kekerasan:
- korban kekerasan
_ kontrol sosial yang kurang (pembenaran perilaku kekerasan)

4
FAKTOR PRESIPITASI

Presipitasi dapat bersifat faktor eksternal maupun


internal dari individu.

Faktor internal:
Perasaaan gagal dan kehilangan

Faktor eksternal:
Korban kekerasan, lingkungan yang stresful (ribut,
padat, dihina).

5
Tanda dan Gejala
Data Subjektif:
Ungkapan perasaan kesal, kecewa
Ungkapan ingin memukul
Data Objektif:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Suara tinggi, menjerit atau berteriak
Mondar-mandir
Melempar atau memukul benda/orang lain
6
PENGKAJIAN
Wawancara:
Apa penyebab perasaan marah?
Apa yang dirasakan saat terjadi
kejadian/penyebab marah?
Apa yang dilakukan saat marah?
Apa akibat dari cara marah yang dilakukan?
Apakah dengan cara yang digunakan
penyebab marah hilang?
Lanjutan.
Observasi:
Wajah memerah dan tegang
Pandangan tajam
Mengatupkan rahang dengan kuat
Mengepalkan tangan
Bicara kasar
Mondar mandir
Nada suara tinggi, menjerit atau berteriak
Melempar atau memukul benda/orang lain

9
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

PERILAKU KEKERASAN

RISIKO PERILAKU KEKERASAN

10
11
TINDAKAN KEPERAWATAN

1. TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN

2. TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK KELUARGA

12
1. Tindakan Keperawatan untuk Pasien

Tujuan : Pasien mampu:


Membina hubungan saling percaya
Menjelaskan penyebab marah
Menjelaskan perasaan (tanda dan gejala) saat terjadi
kejadian/penyebab marah
Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah dan
akibatnya
Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
Melakukan kegiatan mengontrol perilaku kekerasan:
Fisik : menyalurkan kemarahan
Minum obat secara teratur
Berbicara yang baik
Kegiatan ibadah
13
Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
Ucapkan salam setiap kali berinteraksi
dengan pasien
Perkenalkan diri : nama, nama panggilan yang perawat
sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien
yang disukai
Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini
Buat kontrak asuhan : apa yang akan dilakukan dan
tujuannya, berapa lama, dan tempatnya dimana
Jelakan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
Tunjukkan sikap empati
Penuhi kebutuhan dasar pasien

14
Tindakan Keperawatan

2. Menjelaskan penyebab marah


Diskusikan bersama pasien penyebab rasa marah/perilaku
kekerasan saat ini dan yang lalu

3. Menjelaskan perasaan saat terjadi marah/ perilaku


kekerasan terjadi

Diskusikan tanda-tanda perilaku kekerasan bersama pasien

Tanda dan gejala subjektif : perasaan

Tanda dan gejala objektif : tanda fisik


15
Tindakan Keperawatan
4. Menjelaskan perilaku yang dilakukan saat marah
Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang
biasa dilakukan pada saat marah:
Verbal
terhadap orang lain
terhadap diri sendiri
terhadap lingkungan
Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya

5. Menyebutkan cara mengontrol rasa marah/perilaku


kekerasan
Diskusikan cara mengontrol perilaku kekerasan, yaitu
dengan cara patuh minum obat, cara fisik, cara sosial, dan
spiritual. 16
Lanjutan.
6. Mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
Latih pasien mengontrol perilaku kekerasannya secara :
Patuh minum obat
Fisik: tarik nafas dalam, pukul kasur atau bantal.
Sosial/verbal: menyatakan secara asertif rasa marahnya
Spiritual: sholat/
berdoa sesuai
keyakinan pasien

17
18
SP PENGKAJIAN dan LATIHAN NAFAS DALAM
dan MEMUKUL KASUR/ BANTAL
Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, perilaku
kekerasan yg dilakukan, akibat perilaku kekerasan
Jelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan: fisik, 1
Latihan
obat, verbal, spiritual
Latih cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik 1 & 2
Masukkan pada jadwal kegiatan
untuk latihan fisik.

19
SP LATIHAN PATUH MINUM OBAT
Evaluasi : tanda dan gejala perilaku kekerasan
Validasi : kemampuan melakukan tarik nafas dalam dan
pukul kasur dan bantal
Tanyakan manfaat melakukan latihan dan menggunakan
cara fisik 1 dan 2, beri pujian
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
(jelaskan : benar nama, benar jenis benar dosis, benar
waktu, benar cara, kontinuitas minum obat dan dampak
jika tidak kontinu minum obat)
Masukkan pada jadwal kegiatan: latihan fisik dan minum
obat
Latihan 2
20
Latihan 3

SP LATIHAN CARA SOSIAL/VERBAL


Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan
Validasi : kemampuan pasien melakukan tarik nafas
dalam, pukul kasur dan bantal, jadual minum obat
Tanyakan manfaat melakukan latihan tarik nafas dalam,
pukul kasur dan bantal, dan manfaat minum obat, beri
pujian
Latih cara mengontrol perilaku kekerasan secara verbal
(yaitu bicara yang baik : meminta, menolak dan
mengungkapkan perasaan)
Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat, dan latihan
cara bicara yang baik .
21
SP LATIHAN CARA SPIRITUAL
Evaluasi: tanda dan gejala perilaku kekerasan

Validasi: kemampuan pasien melakukan tarik nafas dalam,


pukul kasur dan bantal, minum obat dengan benar dan patuh,
bicara yang baik
Tanyakan manfaat latihan tarik nafas dalam, pukul kasur dan
bantal, patuh minum obat, dan menerapkan cara bicara yang
baik, beri pujian
Latih mengontrol marah dengan cara spiritual (2 kegiatan)

Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik, minum


obat, verbal, dan spiritual.

Latihan 4 22
2. Tindakan Keperawatan untuk Keluarga

Tujuan : Keluarga mampu :


mengenal masalah risiko perilaku kekerasan
mengambil keputusan untuk merawat risiko perilaku
kekerasan
merawat risiko perilaku kekerasan
memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien
mengontrol rasa marah/perilaku kekerasan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

23
Lanjutan..
Tindakan:
Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien.

Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya


perilaku kekerasan/ risiko perilaku kekerasan.
Melatih keluarga cara merawat risiko perilaku kekerasan.

Membimbing keluarga merawat risiko perilaku kekerasan.

Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan


yang mendukung pasien untuk mengontrol rasa marah/ risiko
perilaku kekerasan
Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera ke fasilitas pelayanan kesehatan
Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara
teratur. 24
25
SP MENGENAL MASALAH DALAM MERAWAT
RISIKO PERILAKU KEKERASAN dan LATIHAN
CARA MERAWAT: CARA FISIK 1 & 2
Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
pasien
Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses
terjadinya perilaku kekerasan (gunakan booklet/leaflet)
Jelaskan cara merawat perilaku kekerasan
Latih satu cara merawat perilaku kekerasan:
fisik 1 dan 2
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi
pujian.
Latihan 5
26
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBERI OBAT
Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi
gejala perilaku kekerasan pasien
Validasi: kemampuan keluarga dalam
merawat/melatih pasien cara fisik1 dan 2, beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam
merawat
Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
Latih cara memberikan/ membimbing minum obat
Anjurkan membantu pasien minum
Latihan 6
obat sesuai jadwal dan memberi pujian.

27
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBIMBING
LATIHAN CARA SOSIAL
Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala
perilaku kekerasan pasien
Validasi: kemampuan keluarga dalam membim- bing
pasien melaksanakan latihan fisik 1 dan 2, dan
memberikan obat; beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat
Jelaskan cara mengontrol rasa marah dengan cara verbal
(bicara yang baik : meminta, menolak dan
mengungkapkan perasaan)
LATIHAN 7
Latih cara verbal/sosial
Anjurkan membantu pasien melakukan kegiatan/latihan
sesuai jadwal dan memberi pujian. 28
SP LATIHAN CARA MERAWAT: MEMBIMBING
LATIHAN CARA SPIRITUAL
Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala perilaku
kekerasan pasien
Validasi: kemampuan keluarga merawat/melatih pasien cara fisik 1
dan 2, kepatuhan minum obat, dan cara verbal/sosial; beri pujian
Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat

Jelaskan cara mengontrol rasa marah dengan cara spiritual

Latih cara spiritual

Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda kambuh

Identifikasi kendala atau kesulitan dalam melakukan kegiatan

Jelaskan cara mengontrol rasa marah pasien jika sudah terjadi


perilaku merusak diri dan atau lingkungan
Latih cara pengekangan dan proses rujukan

Anjurkan membantu pasien melakukan kegiatan/latihan sesuai


jadual dan memberi pujian. Latihan 8 29
Evaluasi Kemampuan Pasien
Pasien mampu:
Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku
kekerasan, perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dan
akibat perilaku kekerasan.
Mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai
jadual:
secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan
mengungkapkan perasaan dengan cara baik
secara spiritual
terapi psikofarmaka
Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam
mencegah perilaku kekerasan 30
Evaluasi Kemampuan Keluarga
Keluarga mampu :
Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
(pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risiko
perilaku kekerasan)
Mengambil keputusan merawat risiko perilaku kekerasan

Merawat risiko perilaku kekerasan

Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang


mendukung pasien mengontrol perasaan marah
Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam
mencegah perilaku kekerasan pasien
Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda
kambuh dan melakukan rujukan.
31
DOKUMENTASI HASIL ASUHAN
KEPERAWATAN

(Lihat modul)

32
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal: S: (pasien dan keluarga)

Data O: (pasien dan keluarga)


Pasien:
Keluarga: A:

Diagnosis Keperawatan P:
P pasien:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P keluarga:
Keluarga:

Rencana Tindak Lanjut Perawat


Pasien (Topik , waktu, dan
tempat)
Keluarga (nama
perawat)
34

Anda mungkin juga menyukai