Seorang anak laki laki 10 tahun jatuh, lututnya terluka dan berdarah. Ibunya mengobatinya dengan povidone iodine, pendarahan berhenti, luka engering dalam 2 minggu luka menyembuh Povidone iodine salah satu senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan antiseptik. Sebagai antiseptik, povidone iodine dapat digunakan untuk membersihkan serta mencegah infeksi pada luka di kulit Anak laki-laki jatuh, lututnya luka dan berdarah, lalu diberikan povidone iodine Pemberian povidine iodine mempercepat pembekuan dan penyembuhan luka RM Fisiologi -Koagulasi dan Anatomi Fibrinolisis - Vaskularisasi -Kaskade dan Ekstremitas Inferior Agregasi Pembekuan darah -Hemostasis dan BioKim perbaikan jaringan -Pembekuan Darah -Pengaruh povidine iodine Aorta descendent a. illiaca communis A. illiaca dextra & sinistra a. illiaca interna dan a. illiaca externa. A. profunda femoralis a. circumflexa femoris medialis, a. circumflexa femoris lateralis, dan aa. Perforantes A. femoralis kearah dorsal melalui canalis adductorius (m. sartorius & otot-otot adductor) Di dorsal a. femoralis a.poplitea a. tibialis anterior dan a. tibialis posterior. A. tibialis anterior kearah ventral menembus membrane interossea a. tarsalis medialis & lateralis, a. fibularis, a. dorsalis pedis. A. tibialis posterior kearah kaudal a. plantaris medialis & a. plantaris lateralis. Terdapat perbedaan dalam diameter dinding pembuluh, dari arteri paling besar sampai ke kapiler, digolongkan sebagai : (1) arteri elastic (2) arteri muscular (3) arteriol. Arteri elastic besar seperti arteri pulmonalis dan aorta, brachiocephalica, subclavia, carotis communis, dan illiaca communis memliki dinding dengan banyak lapisan elastin bertingkat pada tunika media Arteri muscular ini mencakup arteri brankial, femoral, radial. Tunika intimanya lebih tipis dari arteri besar namun selain itu sama susunannya vena lebih banyak dari arteri dan lumennya lebih besar, maka system vena berkapasitas jauh lebih besar dari system arteri. Dinding vena lebih tipis, lebih lemas, dan tidak seelastis arteri Kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Dinding kapiler terdiri atas sel endotel yang sangat itpis
Kapiler sangatlah kecil,
sehingga hanya dapat dilalui 1 eritrosit saja. Hemostasis adalah mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan Proses hemostasis ada empat mekanisme utama, yaitu: konstriksi pembuluh darah pembentukan sumbatan platelet/trombosit pembekuan darah pembentukan jaringan fibrosa
Salah satu antibodi untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh adalah Povidone iodine atau yang juga dikenal sebagai betadin adalah salah satu senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan antiseptik. Sebagai antiseptik, povidone iodine dapat digunakan untuk membersihkan serta mencegah infeksi pada luka di kulit. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah lalu darah keluar dari pembuluh. Pembuluh darah mengerut/mengecil. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh. Setiap darah yang keluar selalu ada reaksi untuk menghentikannya karena di dalam tubuh setiap manusia memiliki mekanisme pengendalian pendarahan atau hemostasis dan pembekuan darah atau koagulasi. Pemberian povidone iodine dapat membantu mempercepat proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya infeksi.