PPOK

( PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS )

Oleh :
Sophy Indriyani S,ked.
DEFINISI

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)

atau juga dikenali sebagai Chronic Obstructive
Pulmonary Disease (COPD)
Penyakit paru yg ditandai oleh hambatan aliran
udara yg bersifat non reversibel atau reversibel
sebagian. Hambatan aliran udara bersifat
progresif yang terjadi bersamaan dengan
bronkitis kronik,emfisema atau kedua-duanya.
PATOFISILOGI
FAKTOR RISIKO

Host:
- Genetik
- Hipereaktivitas bronkus
- Gender : Pria lebih berisiko dari pada wanita
Lingkungan:
- Asap rokok (faktor risiko utama)
- Partikel debu & bahan kimia perindustrian
- Polusi udara
- Infeksi
- Status sosial
GAMBARAN KLINIS

- Keluhan utama: sesak napas, batuk, dahak

- Sesak napas ( tergantung derajat keparahan )
- Batuk kronis, memberat pagi hari
- Dahak
- Batuk darah
- Suara mengi (wheezing)
- Nyeri dada
- Anoreksi & BB menurun
- Riwayat merokok lama / perokok berat
- Riwayat terpapar polutan terus menerus
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi : Bentuk dada : Barrel Chest

Penggunaan otot bantu napas (pursed-
lips breathing)
JVP (juguler venous pressure) meningkat
Palpasi : Fremitus suara melemah
Perkusi : Hypersonor
Auskultasi : Suara napas vesikuler lemah
Ekspirasi memanjang
Mengi / ngik - ngik
THORAKS FOTO PPOK
PENATALAKSANAAN PPOK STABIL

Intensitas terapi ditingkatkan berdasarkan berat penyakit

A. Edukasi
berhenti merokok, mampu mengatasi keadaan gawat
B. Obat-obatan : menurunkan keluhan & komplikasi, t.d.:
1. bronkodilator
2. kortikostroid
3. mukolitik
4. oksigen
PENATALAKSANAAN PPOK EKS. AKUT

Eksaserbasi akut berarti perburukan gejala, berupa:

1. Sesak bertmbah

2. Produksi sputum meningkat

3. Perubahan warna sputum (purulen)

Derajat / berat eksaserbasi:

I. Berat memiliki 3 gejala

II. Sedang memiliki 2 gejala

III. Ringan memiliki 1 gejala & 1 dari berikut : infeksi saluran napas
atas 5 hari, Demam tanpa sebab, Wheezing meningkat, Batuk
meningkat, RR / nadi meningkat
PENATALAKSANAAN
Penyebab eksaserbasi:
Infeksi virus saluran napas atas, polusi udara,
pneumonia, gagal jantung, emboli paru, pneumotoraks
spontan, oksigenasi yg tdk tepat, obat (diuretika,
tranquilizer), penyakit metabolik (DM, gangguan
elektrolit
TERAPI EKSASERBASI AKUT
1. Oksigen terkontrol
2. Bronkodilator
3. Antibiotik
4. Mukolitik
5. Kortikosteroid
6. Cairan dan elektrolit (perlu dimonitor)
7. Nutrisi
 Emphisema /Pink Puffer &
Bronkhitis Kronis / Blue Bloater

Kriteria Pink puffer Blue bloater

( Emphisema ) ( Bronkhitis Kronis )
Usia 60 tahun an 50 tahun an
Profil fisik Kurus Gemuk
Sesak Purse lip breathing Ringan
Wajah Kemerahan Kebiruan
Batuk Setelah sesak Sebelum sesak
Sputum Sedikit, mukoid Banyak, purulen
Foto dada Hiperinflasi Bronkhovascular
 Emphisema /Pink Puffer &
Bronkhitis Kronis / Blue Bloater

Kriteria Pink puffer Blue bloater

( Emphisema ) ( Bronkhitis Kronis )
Cor pulmonale Jarang Sering
Elastic recoil Sangat turun Normal
Resistensi Normal s/d ringan Meningkat
Kapasitas paru Menurun Normal s/d turun

Pa CO2 kronis 35 40 mmHg 50 60 mmHg

Pa O2 kronis 65 75 mmHg 45 60 mmHg
Hematokrit 35 45 % 50 55 %
 Macam Obat PPOK
Macam Obat Preparat Dosis / kali

2 agonis Salbutamol Tablet 4 4 mg

Kerja cepat Inhalasi 200 mcg
Terbutalin Tablet 2,5 5 mg
Inhalasi 250 500 mcg

2 agonis /lambat Salmeterol Inhalasi 50 100 mcg

Anticholinergik Ipatopropium Inhalasi 40 80 mcg

Methylxantine Theophillin Tablet 125 mg

Aminophillin Tablet 200 mg

Kortikosteroid Beclomethason Inhalasi 100 800 mcg

DIAGNOSA BANDING

- Asma Bronkiale
- Gagal jantung kronis
- Bronkiektasis
- Sindroma obstruksi pasca TB
PENYULIT

Gagal napas
Infeksi berulang

Kor pulmonale
PENCEGAHAN

Mencegah terjadinya PPOK, hindari:

- Asap rokok
- Polusi udara
- Infeksi saluran napas berulang
Mencegah perburukan PPOK:
- Berhenti merokok
- Cegah eksaserbasi berulang
- Terapi adekuat