Wita Aprianti
Preceptor :
dr. H. Satryo Waspodo, Sp.RM
4. Miller-Fisher syndrome
- Trias : paralisis otot ekstraokular, ataksia,
arefleksia
- Kadang + : papiledema, lumpuh n. viii
Paling banyak diteliti : C.jejuni
Antigen kapsul serupa dengan antigen
gangliosida selubung mielin saraf
Antibodi yang dibentuk tubuh
menyerang selubung saraf
Hantaran saraf terhambat atau tidak
terjadi sama sekali paralisis
Sebagian kecil c.jejuni infection tdk timbulkan
gejala
Sebagian besar pasien terdapat riwayat infeksi
sal cerna, respirasi (diare, CC, pneumonia)
10 hari kemudian : Landrys ascending paralysis
(ekstrimitas bawah batang tubuh
ekstrimitas atas otot bulbaris) refleks
tendon hilang
Anak : iritabel, menolak/ tdk bisa jalan
Keterlibatan bulbaris paralisis nervus
kranialis, paralisis otot pernafasan
Kelainansensorik : nyeri, baal, parestesia,
hilang sensori di distal
Disfungsi otonom : hipotensi postural,
hipertensi, aritmia, hipersalivasi, anhidrosis,
fluktuasi TD lebar
Remielinisasi
penyembuhan total 6-12
bulan (descending, refleks tendon terakhir)
Diagnosis GBS terutama ditegakkan secara klinis, ditandai
dengan timbulnya suatu kelumpuhan akut yang disertai hilangnya
refleks-refleks tendon dan didahului parestesi.
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Neurologis
- Kelemahan otot yang bersifat difus dan paralisis.
- Refleks tendon akan menurun atau bahkan menghilang.
- Tanda rangsang meningeal seperti kernig dan kaku kuduk
mungkin ditemukan
- Refleks patologis seperti refleks Babinsky tidak ditemukan.
1. Cairan serebrospinal (CSS)
Adanya kenaikan kadar protein ( 1 1,5 g/dl ), Kenaikan kadar protein
biasanya terjadi pada minggu pertama atau kedua.
2. Pemeriksaan kecepatan hantar saraf dan elektromiografi (EMG)
Manifestasi elektrofisiologis yang khas dari GBS terjadi akibat demyelinasi
saraf, Pada pemeriksaan EMG minggu pertama dapat dilihat adanya
keterlambatan atau bahkan blok dalam penghantaran impuls. Bila
pemeriksaan dilakukan pada minggu ke 2, akan terlihat adanya penurunan
aksi potensial (CMAP) dari beberapa otot, dan menurunnya kecepatan
konduksi saraf motorik.
3. Pemeriksaan MRI
Memberikan hasil yang bermakna jika dilakukan kira kira pada hari ke 13
setelah timbulnya gejala. MRI akan memperlihatkan gambaran cauda equina
yang bertambah besar. Hal ini dapat terlihat pada 95% kasus GBS.
4. Tes fungsi respirasi (pengukuran kapasitas vital paru) akan menunjukkan
adanya insufisiensi respiratorik atau gagal pernafasan.