Anda di halaman 1dari 82

ASUHAN KEPERAWATAN DGN

PROSEDUR KHUSUS

PERAWATAN PERIOPERATIF

by Imran Yaman 1
TUJUAN INSTRUKSIONAL
TIU : Setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah ini
diharapkan dapat menerapkan asuhan
keperawatan perioperatif secara mandiri.
TIK : Setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah ini
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan konsep perioperatif kpd pasien
diruang perawatan dgn ketepatan 90 %
2. Menerapkan askep prabedah diruang perawatan
dgn ketepatan 90 %
3. Menerapkan pasca bedah diruang perawatan
dgn ketepatan 90 %
by Imran Yaman 2
KONSEP PERIOPERATIF
A. Masa Perioperatif
Periode meliputi waktu dan pengiriman pasien dr
bangsal ke kamar operasi sampai pasien
kembali kebangsal.
1. Tujuan Perawatan
a. Pastikan bhw pasien tiba dengan nyaman
dan aman di kamar operasi pd waaktu
yg telah ditentukan.
b. Menyiapkan t4 tidur u/ masa pasca bedah
c. Pastikan pasien kembali ke bangsal dgn
aman/nyaman dgn instruksi pasca bedah
yg benar u/ kelanjutan perawatannya.
by Imran Yaman 3
2. Perawatan pada masa perioperatif
a. Beritahukan pasien dgn benar bhw dia
dipindahkan ke kamar operasi
b. Lakukan pemeriksaan prosedur sesuai
kebijaksanaan lokal, periksa kebenaran
pasien dgn menggunakan catatan, gelang
identitas dan periksa verbal dgn pasien.
c. menjamin kebenaran dokumen yg menyertai
pasien (catatan medik, rontgen, pengobatan
dan cairan)
d. Pasien ditemani ke kamar operasi o/ seorang
perawat ruangan yg dikenal sampai benar2
dianastesi. by Imran Yaman 4
3. Setelah pasien meninggalkan ruangan
perawatan
a. Menyiapkan area t4 tidur u/ kembalinya
pasien.
b. Siapkan O2, suction, dan peralatan
resusitasi darurat.
c. Siapkan peralatan lain yg dibutuhkan
(Infus, NGT, tissue dll).
d. Siapkan peralatan u/ memonitor ttv
by Imran Yaman 5
4. Menjemput pasien dari kamar operasi
Bila mungkin perawat yg mengantar jg yg menjemput
a. Periksa kondisi pasien
b. Dptkan informasi dr perawat di kamar operasi
meliputi : tindakan operasi, petunjuk tindakan cairan
yg diberikan pasca bedah, penanganan aspirasi
nasogastrik dan drainase luka.
c. periksa oksigen dan analgetik pasca operasi yg telah
ditentukan
d. Jika perawat bangsal puas dengan kondisi pasien,
perawat menemaninya kembali ke dlm perawatannya
dan mengantarnya kembali ke bangsal.
e. Pastikan keamanannya dengan mempertahankan
jalan napas dan observasi ketat.
by Imran Yaman 6
5. Tim Bangsal Bedah
Tim bangsal bedah terdiri dari dokter ahli
bedah, dokter ahli anestesi, tim
perawatan, perawat spsesialis, fisoterapi,
ahli gizi, staf ruangan dan administrasi.
Kerja tim ini dibutuhkan dlm usaha
mencapai tujuan keberhasilan
pembedahan seorang pasien.

by Imran Yaman 7
Gambar tim bangsal bedah
Tim Bedah

Ahli Gizi
Anestesi

Pasien
Tim
Fisioterapi
Perawatan

Perawatan
Staf Ruangan &
Spesial
Administrasi

by Imran Yaman 8
6. Alur dan Prosedur Kerja
Gambar alur pasien :

Sebelum Pembedahan Selama Pembedahan

Ruang timbang Ruang Meja Operasi


terima Persiapan

Ruang
Perawatan Ruang Pulih

Sesudah Pembedahan

by Imran Yaman 9
B. Askep pra bedah
Askep sebelum pembdehan meliputi :
1. Persiapan Operasi
a. Diet
Kecuali pd bedah perut dimn pasien mendapat
diet rendah residu makanan biasa diberikan satu
hari sebelum oerasi, tapi 8 jam sebelum operasi
tdk diperbolehkan makan. Cairan tidak
diperbolehkan 4 jam sebelum operasi. Trdptnya
makanan dan cairan didlm perut meningkatkan
aspirasi isi lambung yg seharusnya permintaan
pd saat pasien dioperasi.
by Imran Yaman 10
b. Persiapan Perut
Pemberian huknah sebelum operasi hanya
dilakukan pada benda saluran pencernaan
atau pelvis, perineal dan daerah perneal.
c. Persiapan Kulit
Tujuan persiapan kulit sebelum operasi adalah
untuk menjelaskan sedapat mungkin daerah
operasi dari mikroorganisme, pencukuran dan
pencucian dengan sabun atau alkohol.
d. Psikologi
Pasien/Keluarga perlu diberi kesempatan untuk
membicarakan isi hatinya rasa takut operasi
yang dilakukan

by Imran Yaman 11
e. Persiapan akhir operasi
1) Mencegah cidera
Langkah untuk melindungi pasien dari
kesalahan identifikasi atau cidera yaitu
dengan cara :
* Cek gelang indentifikasi, lepas tusuk dan
wig, & tutup kepala dgn topi operasi,
* Lepaskan perhiasan, bersihkan cat kuku.
* Lepaskan alat bantu tubuh/alat perotesa,
kecuali alat bantu dengar boleh
terpasang,
by Imran Yaman 12
Komunikasikan pd perawat kamar bedah,
pasang kaus kaki anti emboli bila pasien
berisiko tinggi trhdp thrombo embolis atau
shock ortu yg nampak verises, bedah
velvis.

Bedah yg memakan waktu yg sangat lama


serta menganjurkan mengosongkan
kandung kemih sebelum mendapat obat
premedikasi.

by Imran Yaman 13
2) Obat obat anestesi
jenis- jenis cara anastesia :
a. anastesia lokal
b. A. regional
c. A. sistemik
d. A. Hipoanatesia
e. dll
Tujuan pemberian obat2an pra bedah adl untuk
mengurangi rasa sakit, memperlancar induksi,
menghilangkan refleks yg tidak diharapkan, mengurangi
ludah dan sekresi respiratoris, serta untuk memblok
impuls vegal yang sudah menimbulkan bradikardi.

by Imran Yaman 14
2. Menerima Pasien
dlm menerima pasien ada beberapa hal yg harus
dilakukan yaitu :
a. Memeriksa kembali persiapan pasien yg
mencakup.
1) Indentifikasi pasien
2) Kelengkapan status / rekam medis
3) Surat persetujuan operasi dari
pasien / keluarga
4) Pemeriksaan laboratorium, rontgen,
EKG, dll
5) Memeriksa gigi palsu, kotak lensa,
perhiasan, cat kuku, peniti, jepit rambut &
Lipstick, dll
by Imran Yaman 15
6) Mengganti baju pasien & memberi selimut
ekstra
7) Menilai keadaan umum pasien / TTV
8) Pastikan bahwa pasien dlm keadaan
puasa
9) Anjurkan pasien untuk mengosongkan
kandung kemih
b. Memberikan pre-medikasi
1) Mengecek nama pasien sebelum memberikan
obat. Jarak waktu antara pemberian pre-
medikasi (anestesi) tdk boleh lebih dari 10
menit.
by Imran Yaman 16
2) Memberikan obat pre-medikasi sesuai
program anestesi & mencatat nama obat,
dosis obat, cara dan waktu pemberian tanda
tangan dan nama jelas perawat yang
memberikan.
c. Memindahkan pasien kekamar tindakan sesuai
jenis kasus pembedahan.
d. Memindahkan pasien kemeja operasi

by Imran Yaman 17
C. Askep Intra Bedah
Askep selama pembedahan meliputi :
1. Melaksanakan Orientasi
Komunikasi kpd pasien mengenai :
* tenaga, situasi, & peralatan yg ada
dikamar operasi
* Memberi dukungan mental
* Jelaskan kembali fasilitas yg ada
disekitar meja operasi.

by Imran Yaman 18
Mengenalkan pasien kpd :
* Dokter ahli bedah
* Ahli anastesi
* Dokter asisten
* Perawat instrumen
* Jelaskan tahap-tahap pembiusan
secara singkat.

by Imran Yaman 19
2. Melakukan fiksasi
Memasang sabuk pengaman agar pasien tdk
jatuh dari meja operasi dan tdk mengganggu
jalannya operasi
3. Memasang alat2 bantu pemantau yg dinamik
antara lain infus, cuther, alat monitoring, EKG,
termomoter, tensimeter.
4. Membantu pelaksanaan pembiusan
pembiusan dilakukan oleh ahli anestesi. Jenis
tindakan pembiusan antara lain : Anestesi lokal,
Anestesi regional & anestesi Umum.

by Imran Yaman 20
5. Mengatur posisi pasien sesuai dgn jenis
tindakan pembedahan
Pengaturan Posisi Pasien u/ dioperasi
dtentukan:
* Jenis operasi.
* konsisten fungsi vital pernapasan dan
sirkulasi.
* Selama operasi pasien harus dilindungi
dari trauma syaraf & gangguan
sirkulasi darah.
by Imran Yaman 21
* Ketergantungan semua otot bagian
tubuh harus dihindarkan
* Mempersiapkan posisi pasien
* Perawat harus mengetahui anatomi
meja operasi serta cara pemakaiannya.

by Imran Yaman 22
Sebelum operasi perawat mencoba :
* Bagaimana menaikkan
* menurunkan, memiringkan
* Bagian meja operasi yg dpt dilepas,
ditambah dan dipatahkan.

Kadang2 diperlukan perubahan, atau posisi


lampu sehingga sinar dpt difokuskan pd sayatan
yg dlm.
Selain itu perawat juga harus tahu bagaimana
meja operasi tidak terkunci serta dapat
digerakkan.
by Imran Yaman 23
Persiapan Untuk Memberi Posisi
sebelum pasien dibawa keruang tindakan /
ruang operasi, perawat sirkulasi harus :
a. Lihat kembali posisi yg dianjurkan dgn
mengacu pd prosedur operasi.
b. Tanyakan pd dokter anestesi jika merasa tdk
yakin mengenai posisi tersebut.
c. Konsultasikan pd ahli bedah segera mungkin
jika perawat tdk yakin akan posisi yg
digunakan.
d. Susun alat2 yg diperlukan untuk prosedur.

by Imran Yaman 24
Cara-cara Pengamanan Pasien
a. Saat memindahkan pasien kemeja operasi
harus diidentifikasi lokasi operasi secara tepat
b. Meja operasi harus terkunci pd saat pasien
dipindahkan dari dan kemeja operasi serta
saat pasien berada diatasnya
c. Jika papan tangga digunakan harus dijaga jgn
sampai hiperekstensi
d. Pd pasien tua harus dipindahkan dgn hati-hati
agar sistem sirkulasi tdk terganggu
e. Jika pasien berbaring pd punggung tumit &
tungkai tdk boleh disilangkan sebab akan
menekan pembuluh darah dan saraf
by Imran Yaman 25
f. Jika Pasien pd posisi miring bantal
diletakkan diantara kedua kaki untuk
mencegah penekanan pembuluh darah
g. Jika pasien pd posisi tengkurap penekanan
pd dada harus dikurangi untuk melancarkan
pernapasan
h. Bantuan yg adequat pd saat mengangkat
pasien untuk mencegah pasien jatuh
i. Posisi seharusnya tdk menekan slang2 yg
terpasang misalnya pasien jatuh
j. Pasien tidak boleh dipindahkan tanpa izin
ahli anastesi.

by Imran Yaman 26
Kriteria Posisi
a. Keamanan & Kenyamanan maksimum,
merupakan kriteria yg terpenting (harus
memperhatikan kondisi fisik pasien dgn
pengaturan posisi tubuh yg baik)
b. Tidak ada ggn respirasi
pergerakkan diapragma dgn aliran udara
lancar u/ mempertahankan fungsi respiratori,
mencegah hipoxia, memudahkan induksi dgn
inhalasi.
Seharusnya tdk ada penekanan pd leher &
dada, tangan pasien harus berada disamping
badannya atau diatas papan dan bukan
disilang diatas dada.

by Imran Yaman 27
c. Tidak ada ggn Sirkulasi
Sirkulasi yg adequat penting untuk
mempertahankan tekanan darah
memudahkan arus balik vena,
mencegah pembentukan trombus.

Pencegahan ggn sirkulasi tdk boleh


ada tekanan pd pembuluh darah.
Penyanggah tubuh & pengikat tdk
boleh terlalu kencang.
by Imran Yaman 28
Macam-macam posisi pasien di meja operasi :
a. Dorsal / Suppine
1) Posisi telentang dgn punggung datar, kedua
lengan harus lurus disamping badan / satu
lengan kesamping di atas papan.

2) Digunakan u/ operasi dada, perut,


ekstremitis bawah dan sendi panggul.

3) Pada operasi lebih spesifik perlu modifikasi


a) Daerah muka / wajah. Leher kepala
distabilkan dengan ring
b) Daerah lengan diatas diberi
bantal/gulungan kain dibawah lengan.
by Imran Yaman 29
c) Daerah axila & radikalmasektomi lengan
ditaruh diatas papan
b. Trendelenberg
1) Pasien telentang lutut tetap diatas meja
operasi
2) Meja operasi bagian kepala direndahkan
lutut fleksi
3) Digunakan untuk operasi bagian bawah atau
panggul / pasien shock
4) Untuk pengamanan saat operasi diberikan
pada lutut dan bahu

by Imran Yaman 30
c. Reversi Trendelenberg
1) Pasien telentang dengan kepala lebih tinggi
dari tungkai
2) Diberi penahan kaki dan ikatan lutut bantal
kecil dibawah lutut dan leher
3) Dalam waktu lama perlu pemberian
pemakaian anti emboletoini
4) Digunakan pd operasi perut dibagian atas,
kepala dan leher untuk membantu
mengurangi perdarahan

by Imran Yaman 31
d. Fowler dan Duduk
1) Pasien telentang, lutut di atas patahan
meja operasi, bantal di bawah kaki
untuk menahan lutut fleksi
2) Meja operasi bagian kepala dinaikkan
hingga membentuk sudut 45 derajat
3) Digunakan untuk kraniotomi dan
operasi daerah wajah

by Imran Yaman 32
e. Lithotomi
1) Pasien telentang, bokong tepat pd
patahan meja operasi bagian bawah
2) Pasang strups panjang pendeknya
tungkai atas pasien
3) Letakkan kedua lutut di atas stirrups
beri alas kain dibawah lutut untuk
mencegah penekanan.
4) Digunakan pd opersi daerah rectal,
vagina dan beberapa pembedahan
anuscopy, sigmoidecopy dll

by Imran Yaman 33
f. Prone
1) Pasien tidur telungkup, gulungan kain
bantal diletakkan dibawah kedua axila
dan pubis agar dpt bernapas bebas.
2) Kedua lengan disamping kepala, dibuat
pd panggul, lutut ditekuk dan diberi
bantal.
3) Digunakan untuk operasi daerah
belakang tubuh seperti laminektomi

by Imran Yaman 34
g. Jack Knife (Kraske)
1) Pasien telungkup panggul di atas
patahan meja operasi, kedua lutut
diikat.
2) Meja operasi bagian bawah diturunkan
bagian atas juga diturunkan hingga
membentuk sudut 90 derajat.
3) Lengan diatas papan, dibawah axilla
dan dada di support dengan gulungan
kain.
4) Digunakan u/ operasi haemorhoidektomi
dgn bantuan adhesive.
by Imran Yaman 35
h. Lateral Position
ada 2 macam posisi lateral
1) Kidney lateral
a) Pasien dimiringkan kesalah satu
sisi lengan diletakkan diatas
tempat lengan sedang lengan
bagian bawah pada papan lengan.
b) Punggung ditarik kepinggir meja
operasi, daerah panggul tepat
pada patahan meja, beri ikat dan
penyangga

by Imran Yaman 36
c) Dibuat patahan bagian kepala diturunkan
sedang bagian bawah diturunkan sehingga
pinggang terenggang.
d) Digunakan untuk operasi ginjal dan batu
ureter 1/3 atas dan 1/3 tengah.
2) Chest Position
a) Sama dgn Kedney position hanya daerah
thoraks berada di atas patahan
b) Ada 3 macam letak dari tungkai
c) Digunakan untuk operasi paru dan operasi
jantung bawaan (PDA)
by Imran Yaman 37
i. Knee Chest
1) Pasien terlungkup tungkai abduksi
dan fleksi lutut dan panggul elevasi

2) Kepala bahu dan dada menempel


dimeja operasi sedang lengan
menyilang diatas kepala
3) Digunakan untuk vaginal fistel

by Imran Yaman 38
6. Menyiapkan bahan/alat untuk antiseptis
daerah pembedahan dpt dilakukan oleh
* ahli bedah
* perawat instrumen dgn menggunakan
steril.
Daerah tempat sayatan operasi dan
sekitarnya harus dibersihkan dgn
memakai antiseptik sebelum ditutup
dgn alat tenun steril.

by Imran Yaman 39
7. Memasang duk steril (drapping)
memasang duk steril merupakan suatu
prosedur menutup pasien diatas meja
operasi dgn menggunakan alat tenun
steril.

Bertujuan memberi batas tegas daerah


steril, daerah pembedahan, setelah
permukaan kulit dilakukan antiseptic.

by Imran Yaman 40
8. Membantu pelaksanaan tindakan pembedahan
* Pembedahan siap dilaksanakan
setelah mendapat persetujuan dari ahli
anastesi.
* Semua anggota tim bekerja sama sesuai
dengan peran dan fungsinya.
9. Memeriksa kelengkapan instrumen/alat lain
agar tidak tertinggal dlm tubuh pasien sebelum
luka operasi ditutup dengan cara :
a) Hitung sejumlah kasa/gaas yang belum
dipakai
by Imran Yaman 41
b) Hitung sejumlah kain kasa yg belum
terpakai
c) Jika tdpt selesih antara jml kain kasa yg
disediakan dgn jml dari sisa kain kasa & yg
terpakai harus segera
dilapor kpd ahli bedah serub nurse
(perawat instrumen)
d) Bersama perawat instrumen (serub
nurse), ulangi menghitung jml kain kasa
e) Jika jml perhitungan kain kasa sdh
selesai luka dpt ditutup.

by Imran Yaman 42
10. Mengumpulkan & menyiapkan bahan
pemeriksaan
a) Persiapan
1) Menyiapkan label/etiket yg berisi
papan nama pasien, No RM, jenis
pemeriksaan serta tanggal
2) Menyiapkan tempat untuk setiap
jenis bahan pemeriksaan.

by Imran Yaman 43
B. Asuhan Perawatan Pasca Bedah
Perawatan pasien Pasca Bedah
1. Perawatan di Recovery Room (R.R)
R.R : s/ ruangan u/ perawatan pasien post
op sampai bbs pengaruh obat anastesi.
Pasien hrs ada di RR sampai :
a. Tekanan darah sudah stabil
b. Pernafasan sudah bbs dan lancar
c. Pasien sudah sadar
Pasien yg msk di RR ad/:
a. Setiap ps yg mengalami general anastesi
b. Setiap ps yg mengalami block anastesi
RR sebaiknya terletak dekat dgn kamar operasi, dimana
masih ada tiem bedah u/ memudah pemantauan
by Imran Yaman 44
Alat-alat yg ada di RR
a. Respirator
b. Laringoscope
c. Defibrilator
d. Tracheostomy set
e. Oxigen (O2)
f. Obat2 Emergency :
* Bionat 7,5 %
* Effortil
* Adrenalin, Nor adrenalin
by Imran Yaman 45
g. Macam-macam Cairan
* Glukosa 5%, 10%, 20,%
* Big-nat 1,5%
* Manitol 20%

by Imran Yaman 46
Gangguan Pernafasan
Sering terjadi setelah pemberian anastesi
yg lama, tdk sadar dan otot2 mengalami
relaksi.
Relaksi terjd pd otot pharing akibatnya
* pasien sukat bernafas
* seperti tercekik
* Cyanosis
Pertolongannya ad/

by Imran Yaman 47
Pertolongannya ad/
Rahang didorong kedepan dgn menekan
bgn belakang dagu.
Kadang2 dgn menarik lidah keluar
menggunakan kain kasa (u/ mencegah
obstruksi jalan nafas)
Tetapi ahli anastesi akan memasang ETT

by Imran Yaman 48
2. Perawatan di Ruangan
Lakukan penilaian/observasi dgn
pengumpulan data
Penilaian keadaan pernafasan
1. Frekuensi pernafasan
2. Sifat/macam pernafasan
* spontan
* dyspnea
*cepat/dangkal
3. Adakah tanda sumbatan jln nafas
by Imran Yaman 49
Pernafasan yg baik ad/ :
* Bebas
* Bersih Tanpa lendir
* Frekwensi 20 x/mnt
* Spontan
* Tdk ada cyanosis
Tanda adanya ggn sistem pernafasan ad/:
* cyanosis
* Pernafasan cepat
* Nadi cepat dan kecil
by Imran Yaman 50
Penialaian keadaan sirkulasi
Tekanan darah
* Tensi dipertahankan sistol 100-120 mmHg.
* Evaluasi ttg keadaan tensi sebelum pasien
dioperasi.
* Apakah sebelumnya ada riwayat penyakit
hypertensi/hipotensi.

Hal ini karena ada TD yg kita anggap normal


bisa saja menandakan suatu keadaan hipotensi
atau shock
by Imran Yaman 51
Nadi
* Nadi sebaiknya 80 x /mnt dlm volume
cukup & reguler.
* Keadaan nadi yg cepat sekali volume yg
kecil dpt berakibat yg lebih gawat, disebut
hibridasi (jantung hanya dpt bergetar saja
tetapi tdk mampu memompakan darah).

fertikel vibrasi.

by Imran Yaman 52
* Puls Pressure Tekanan Nadi
Tekanan nadi ini hrs diperhatikan karena
tekanan nadi yg kecil pd pasien shock
prognosenya lebih jelas dari pada pasien
dengan tekanan nadi ventrikel vibrasi.

* Keadaan Perifer
Perawat hrs mengetahui keadaan
peredaran darah diperifer apakah normal
atau tidak pd pasien.
by Imran Yaman 53
Pada pasien shock akan diterima suatu
keadan perifer yg dingin dan pucat.

Hal ini dpt diketahui dengan meraba jari-


jari kaki dan jari-jari tangan.

by Imran Yaman 54
* Suhu
Suhu tubuh normal sekitar 36o 37o C
bila terjadi peningkatan suhu tubuh yg
berlebihan ini merupakan suatu gejala-
gejala adanya :
a. Infeksi
b. Dehidrasi
.

by Imran Yaman 55
Posisi Pasien
Posisi pasien post operasi hrs baik dan
menyenangkan tapi tdk membahayakan
pasien

by Imran Yaman 56
MACAM MACAM POSISI PASIEN
1. Posisi datar dgn kepala dimiringkan
Posisi ini diberikan pd pasien post Operasi yg
belum sadar betul.
Sikap tidur ini dipertahankan sampai pasien
pulih dari anesthesia, reflex menelan sudah
ada pasien sudah bisa batuk
2. Trendelenburg
Kaki lebih tinggi dari kepala, posisi ini
diberikan untuk pertolongan paisen shock atau
dipergunakan pd waktu dilakukan chest fisik
terapi
by Imran Yaman 57
3. Semi Fowler
Kepala ditinggikan kira-kira 60-70 derajat
sikap tidur fowler dan semi fowler segera
setelah pasien sadar, tetapi kita haruslah
hati2 waktu meninggikan tempat tidur
pasien tersebut. Karena kemungkinan
pasien merasa pusing.

Bila pasien merasa pusing maka tempat


tidur harus diturunkan kembali. Setelah
satu sampai dua jam kemudian kepala
pasien dapat ditinggikan lagi.
by Imran Yaman 58
Keamanan Pasien
Keamanan Pasien post operasi harus juga
mendapat perhatian.

Tempat tidur harus menjamin keselamatan


pasien.

Misalnya dengan adanya papan disamping


tempat tidur. Begitu juga kenyamanan fisik
dan fisiologi.
by Imran Yaman 59
KOMPLIKASI PASCA BEDAH
1. Komplikasi Pernafasan
Komplikasi pernafasan adl bronchitis dan
bronchopneumoni, terjadi pd 24-48 jam pasca
bedah.
Tanda-tandanya :
a. Suhu meninggi
b. Cyanosis
c. Tachycardi / nadi cepat
d. Pasien mengeluh sakit dada
e. Pernafasan cepat
f. Gelisah
by Imran Yaman 60
Pencegahan pada komplikasi pernafasan
a. Merubah-rubah posisi pasien
Posisi pasien dpt diubah pd setiap 2-3 jam,
miring kekiri, kekanan dan telentang.
Sebab bila pasien tetap pd posisi yg sama
terus menerus akan mengakibatkan
pneumonia.
b. Chest Fisioterapi
Pemberian chest fisioterapi ini dgan cara :
- Perkusi = Clapping
- Fibrasi = Menggetarkan
by Imran Yaman 61
Atau lebih cocok dgn istilah penepukan pd
punggung.
Chest fisioterapi ini dapat dilakukan untuk
mencegah :
a. terkumpulnya secret dlm saluran pernafasan
b. mempercepat pengeluaran secret yg berasal
dari saluran nafas/parenchym paru.
Perkusi dan fibrasi dpt menimbulkan energi
gelombang mekanik yg diterapkan pd dinding
dada dan diteruskan kedlm perut.
Dengn energi gel.

by Imran Yaman 62
Dengn energi gel. mekanik tsb secret
akan bergetar dan turun.
Posisi penderita sebaiknya dengan posisi
trandelenberg sehingga terjadi
pengeluaran seret dgn bantuan gaya
beratnya.
Dengan demikian diharapkan paru-paru
dpt menjadi bersih dan pernapasan dapat
bebas.

by Imran Yaman 63
CARA MELAKUKAN CHEST FISIOTHERAPY

a. Posisi trandelenburg atau datar, pasien


dimiringkan kekiri atau kekanan bergantian.

a. Penepukan dilakukan dgn kedua telapak


tangan yg dicekungkan seperti sedang
menampung air.

by Imran Yaman 64
Pd waktu menepukan punggung pasien
diberi alas kain supaya tidak
menimbulkan rasa sakit, dan dikerjakan
selama 5-10 menit.

Dilakukan bergantian kiri dan kanan


dengan kekuatan tepukan diatur supaya
tdk melelahkan dan mnimbulkan rasa
sakit pada pasien.

by Imran Yaman 65
c. Fibrasi
Dilakukan dengan mengantarkan telapak
tangan yg diletakkan pd dinding dada
dilanjutkan dengan penekanan sewaktu
pasien melakukan pengeluaran nafas
(ekskresi) dikerjakan bergantian kiri dan
kanan selama 5-10 menit.
d. Batuk Efektif
Kemudian pasien disuruh nafas dalam
dan dibatukkan supaya slym keluar.
by Imran Yaman 66
Kontra Indikasi Pemberian Chest Fisiotherapy

a. Pada pasien dgn kelainan paru seperti :


- Pneumothorax
- Hemaptoe
- Oedema paru-paru
- Emboli Paru
- Pleral Effusion
b. Pd Kelainan sistem cardiovasculer, seperti :
- Hypertensi/Hypotensi
- MCI/Infark Miocard
- Kegagalan Jantung
by Imran Yaman 67
Kegagalan jantung ini dpt terjadi karena :
- MCI
- Tamponade Jantung
- Emboli paru
c. Neurogeni jantung
Terjadi karena adanya trauma pd syaraf
seperti spinal anestesi
d. Septic Shock
Shock semacam ini kebanyakan disebabkan
karena infeksi seperti : Peritonitis dan Post
operasi type.

by Imran Yaman 68
Hal-hal yg perlu diperhatikan pd pasien shock

a. Tensi dan Nadi


Tensi memegang peranan penting meskipun tidak
semu penurunan tensi disertai shock. Tensi kurang
dari 80 mmHg sistol dgn nadi cepat = 100/menit atau
lebih dari merupakan gejala dari adanya shock.

b. Urine out put


Pd pasien shock hrs dipasang atheter untuk
memonitoring produksi urine. Produksi urine normal :
30cc-50cc/jam.
Jika kurang dari itu berarti penggantian cairan tidak
adequat.
Produksi urine normal pd anak-anak : 1 cc-2cc/Kg
BB/jam
by Imran Yaman 69
c. CVP
Pengukuran CVP perlu sekali pd pasien
shock sebab untuk menentukan
pemberian cairan.
Penanggulangan Shock :
* Pembebasan air way
* Memperbaiki volume darah
* Pemberian cairan yang cukup
* Pemberian terapi yang adequat

by Imran Yaman 70
2. Rasa Sakit
rasa sakit pd daerah operasi adalah
keluhan setelah operasi dan hal timbul
setelah pasien sadar dan bebas dari
pengaruh obat bis. Biasanya setelah 24-
48 jam post operasi.
Hal ini disebabakan karena :
- Jahitan pada otot dan kulit
- Balutan yang terlalu menekan
- Pembengkakan luka operasi
by Imran Yaman 71
3. Muntah
Muntah setelah operasi biasanya
disebebkan karena pengaruh obat bius.
Bila muntah terus maka pasien harus
diberi tahu supaya tidak makan/minum
atau pasien dipuasakan lagi.
Sampai peristaltik kembali normal.
Jika muntah sudah tidak ada maka
pasien dapat diberi teh hangat.
Tetapi bila muntah terus menerus
setelah operasi hal ini menandakan
adanya :
by Imran Yaman 72
Tetapi bila muntah terus menerus setelah operasi
hal ini menandakan adanya :
- Obstruksi pylorus, bila muntah berisi
cairan lambung
- Obstruksi usus/intenstinal, bila muntah
kuning dan bau feaces
- Peritonitis
Muntah semacam ini membuat pasien merasa
lelah, terjadinya ketegangan luka operasi dan
kehilangan cairan dan elektrolit.
Pada keadaan ini seperti NGT sebaiknya
dipasang kembali.
by Imran Yaman 73
Kembung
Kembung setelah operasi adalah :
* akibat dari penimbunan gas yang tidak
diserap usus disebabkan operasi
laparatomy
* pasien terlalu banyak menelan udara
selama pembiusan.
Kembung akan hilang dengan segera bila
pasien telah ada kembali peristaltik usus
dan colon.
by Imran Yaman 74
4. Defekasi
Pada pasien post operasi lapratomy
perawat hrs mengetahui dan mencatat
pertama kali pasien dapat flatus dan
buang air besar.

Karena jam yang pertama pada 1-5 hari


pasca bedah adalah indikasi normalnya
kembali fungsi usus.
by Imran Yaman 75
5. Post Operasi Psychosis
dapat berasal dari :
a. Fisik
b. Psychis
c Faktor Fisik :

* Anoksia cerebral
* Trombo Emboli
* Cairan dan elektrolit yg tdk seimbang

by Imran Yaman 76
Hal-hal tsb diatas adalah merupakan faktor fisik
yg dapat menimbulkan psychosis.
Faktor Psychis / Emosi seperti :
Takut
Cemas
Bingung
Kesakitan
Depresi
Pencegahan adl. Persiapan mental yg baik pd
pra bedahnya

by Imran Yaman 77
6. Komplikasi Infeksi
Infeksi adl. Komplikasi yg terus
mengancam pendarahan pasca bedah
karena ada port de entre
Tanda-tanda Infeksi :
- Radang - Fungsi Laesa
- Merah - Nyeri

by Imran Yaman 78
Macam-macam Infeksi
- Infeksi Lokal
- Infeksi Sistemik
Infeksi lokal : Pada daerah luka operasi
tersebut
Luka Operasi :
- Luka Bersih
- Luka bersih yg terkontaminasi
- Luka tdk terkontaminasi

by Imran Yaman 79
by Imran Yaman 80
by Imran Yaman 81
by Imran Yaman 82

Anda mungkin juga menyukai