Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN DEPKES RI TENTANG

PELAYANAN KEPERAWATAN
BERMUTU

Oleh:
Ilham Setyo Budi, S.Kp, M.Kes.
Direktur Bina Pelayanan Keperawatan

Disajikan pada kegiatan Workshop Indikator Mutu Pelayanan Keperawatan, tanggal 18 Juni 2009, Batam
1
VISI DEPKES
Masyarakat Yang Mandiri
Untuk Hidup Sehat

MISI DEPKES
Membuat Rakyat Sehat
2
GRAND VALUE :

1. BERPIHAK PADA RAKYAT


2. BERTINDAK CEPAT & TEPAT
3. KERJASAMA TIM
4. INTEGRITAS YANG TINGGI
5. TRANSPARAN & AKUNTABEL

3
GRAND STRATEGI
DEPKES 2005-2009

1. Menggerakan dan memberdayakan


masyarakat untuk hidup sehat
2. Meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
3. Meningkatkan sistem surveilans,
monitoring dan informasi kesehatan
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan

4
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

18 SASARAN UTAMA

Menggerakkan dan memberdayakan


masyarakat untuk hidup sehat
1. Seluruh desa menjadi desa siaga
2. Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih
dan sehat
3. Seluruh keluarga sadar gizi
5
Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas

1. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan yang


bermutu
2. Setiap bayi, anak dan kelompok masyarakat resiko tinggi
terlindungi dari penyakit
3. Disetiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten
4. Disetiap desa tersedia cukup obat esensial & alkes dasar
5. Setiap puskesmas dan jaringannya dapat menjangkau &
dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya
6. Pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, puskesmas &
jaringannya memenuhi standar mutu
7. Setiap puskesmas mampu melaksanakan pengendalian
faktor resiko penyakit.
6
Meningkatkan sistem survailans, monitoring
dan informasi kesehatan

1. Setiap kejadian terlaporkan secara cepat kepada


Kepala Desa/Lurah untuk kemudian diteruskan ke intansi
kesehatan terdekat
2. Setiap KLB dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat
dan tepat sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan
masyarakat
3. Semua sediaan farmasi, makanan dan perbekalan farmasi
memenuhi syarat
4. Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai dengan
standar kesehatan
5. Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence
based di seluruh Indonesia.
7
Meningkatkan pembiayaan kesehatan

1. Pembangunan kesehatan memperoleh


prioritas penganggaran pemerintah di
pusat dan daerah
2. Anggaran kesehatan pemerintah
diutamakan untuk upaya pencegahan dan
promosi kesehatan
3. Terciptanya sistem jaminan pembiayaan
kesehatan terutama bagi rakyat miskin.

8
Prioritas Pembangunan
Kesehatan 2005-2009
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
2. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan bagi
Rakyat Miskin
3. Pendayagunaan tenaga kesehatan
4. Penanggulangan penyakit menular dan gizi
buruk dan krisi kesehatan akibat bencana
5. Pembangunan kesehatan di daerah terpencil,
daerah tertinggal & daerah perbatasan serta
pulau-pulau terluar

9
10
struktur organisasi

11
PERAN DEPKES/DIREKTORAT
KEPERAWATAN
Antara lain:
Penyusunan:

12
Tugas pokok & fungsi
Perumusan kebijakan teknis di bidang bina pelayanan keperawatan
dasar, bina pelayanan keperawatan spesialistik, bina pelayanan keperawatan
intensif, bina pelayanan keperawatan kebidanan, serta bina pelayanan
keperawatan keluarga;
Penyiapan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria
dan prosedur di bidang bina pelayanan keperawatan dasar, bina
pelayanan keperawatan spesialistik, bina pelayanan keperawatan intensif,
bina pelayanan keperawatan kebidanan, serta bina pelayanan keperawatan
keluarga;

Pemberian bimbingan teknis di bidang bina pelayanan keperawatan


dasar, bina pelayanan keperawatan spesialistik, bina pelayanan keperawatan
intensif, bina pelayanan keperawatan kebidanan, serta bina pelayanan
keperawatan keluarga;

Evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang bina pelayanan


keperawatan dasar, bina pelayanan keperawatan spesialistik, bina pelayanan
keperawatan intensif, bina pelayanan keperawatan kebidanan, serta bina
pelayanan keperawatan keluarga;

13
TANTANGAN
Masalah kesehatan semakin kompleks
Pola penyakit berubah (re-emerging & new-emerging
diseases)
Pembiayaan kesehatan & manajemen
Maskin, Askeskin Jamkesmas
RS dengan BLU & BLUD
INA DRG, clinical pathway
RS menuju kelas dunia (hospital world class)
Pelayanan keperawatan di era global: WTO,
APEC, ASEAN (MRA), IJEPA

14
MRA on Nursing Services

Ditandatangani pada 8 Desember 2006 di


Cebu, Philipina
OBJECTIVES:
Facilitate mobility of nursing professionals within
ASEAN
Exchange information and expertise on standards and
qualifications
Promote adoption of best practices on professional
nursing services, and
Provide opportunities for capacity building and training
of nurses

15
Best Practice on Nursing Services

Practice of nursing refers to the


provision of nursing care by a nurse that
encompasses promotive, preventive,
curative and rehabilitative practice which
may include education and research.

16
Komponen1

1. Standar
Standar praktik, standar pelayanan (standar asuhan
dan penampilan profesional)
Kode etik
Standar kompetensi perawat
2. Tenaga
Jumlah, kualifikasi, sertifikasi keahlian
Rasio perawat-pasien
Staffing: Beban kerja, kompleksitas pasien, efektif
dan efisien biaya

17
Komponen2

3. Lingkungan Praktik yang Positif


Quality workplaces = quality patient care
Model for social and psychological well being
combines six stressors (Kristenseris, 1999)
Absence of work pressure
Job security and workplace safety
Team work, study leave
Professional identity
Remuneration, recognition, rewards
Safety = workload, preventable injuries,
workplace violence
Fasilitas dan sarana

18
Komponen3

4. Iklim dan Penampilan Kerja Organisasi


Iklim yang aman bagi pasien dan perawat
Iklim untuk pembelajaran
Iklim kepemimpinan

19
STANDAR PRAKTIK
KEPERAWATAN

20
I. STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Standar I : Pengkajian
B. Standar II : Diagnosa Keperawatan
C. Standar III : Perencanaan
D. Standar IV : Pelaksanaan Tindakan Kep.
E. Standar V : Evaluasi

21
II. STANDAR PENAMPILAN PROFESIONAL PERAWAT

A. Standar I : Kualitas Asuhan Kep.


B. Standar II : Penilaian Kinerja
C. Standar III : Pengembangan Kompetensi
Profesional
D. Standar IV : Kolegialitas Perawat
E. Standar V : Etik
F. Standar VI : Kolaborasi
G. Standar VII : Penelitian
H. Standar VIII : Penggunaan Sumber Daya

22
SISTEM PEMBERIAN
PELAYANAN
KEPERAWATAN
PROFESIONAL (SP2KP)

23
SISTEM PEMBERIAN PELAYANAN KEPERAWATAN
PROFESIONAL (SP2KP)

Aplikasi Nilai-Nilai Profesional dalam Praktik


Keperawatan
Manajemen dan Pemberian Asuhan
Keperawatan
Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan
Metoda Pemberian Asuhan Keperawatan
Ketenagaan Keperawatan
Keterampilan Spesifik Manajemen Asuhan
Keperawatan
Pengembangan Profesional Diri

24
TENAGA
KEPERAWATAN

25
Tenaga Keperawatan di Indonesia :

KOMPETENSI
Mencakup 3 ranah kompetensi:
1. Praktik Profesional, Etis, Legal dan Peka Budaya
2. Pemberian dan Menejemen Askep
3. Pengembangan Professional Diri
Memiliki kompetensi: generalis, spesialis, konsultan
POLA KARIR
Perawat Klinik (PK) I V
Perawat Manajer (PM) I V
Perawat Pendidik (PP) I V
Perawat Peneliti (PR) I V

26
Bidang Pengembangan
Jenjang Karir Professional Perawat

PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I
27
MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN

28
INDIKATOR MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN
1. Patient safety
Angka dekubitus
Angka Pasien Jatuh
Kesalahan Pemberian Obat
Angka Cidera akibat Restrain

2. Kenyamanan : Nyeri
3. Pengetahuan
4. Kepuasan Pasien
5. Self Care
6. Kecemasan
29
30

Anda mungkin juga menyukai