Anda di halaman 1dari 15

Bab V

Undang-Undang Dasar 1945

Nur Candra D.A


Rizky Esa Pratama
Pengertian Konstitusi
Konstitusi memiliki istilah lain
constitution (bahasa inggris), yang dalam
ketatanegaraan RI diartikan sama dengan
Undang-Undang Dasar. Konstitusi dapat
diartikan sebagai peraturan dasar dan yang
memuat ketentuan-ketentuan pokok dan
menjadi salah satu sumber perundang-
undangan.
Terdapat pengertian konstitusi dari beberapa para
ahli :
K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu negara yang berupa
kumpulan peraturan yang
membentuk/mengatur/memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.
Herman Heller, konstitusi mempunyai arti luas
daripada UUD. Konstitusi tidak hanya bersifat yuridis
tetapi sosiologis dan politis.
Lasalle,konstitusi adalah hubungan antara
kekuasaan yang terdapat di dalam masyarakat
seperti golongan yang mempunyai kedudukan
nyata di dalam masyarakat, misalnya kepala
negara angkatan perang, partai politik, dsb.
L.J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik
pertauran tertulis maupun peraturan tak tertulis.
Dalam kehidupan suatu Negara, konstitusi
mempunyai kedudukan resmi atau formal yang
relatif sama dengan Konstitusi Negara lain, yaitu :

Kosntitusi
sebagai Hukum Dasar. Konstitusi sebagai
hukum dasar karena berisikan aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan tentang hal-hal yang
mendasar dalam kehidupan suatu Negara.

Konstitusi
sebagai Hukum Tertinggi. Aturan-aturan
yang di bawahnya harus sesuai dan atau tidak
bertentangan dengan konstitusi serta harus di taati
bukan hanya oleh rakyat saja, juga harus ditaati oleh
penguasa atau pemerintahan.
Tujuan konstitusi yaitu :
Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak
bertindak sewenang-wenang.
Melindungi HAM, setiap penguasa berhak
menghormati HAM orang lain dan hak
memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
Pedoman penyelenggaraan negara, karena
tanpa adanya pedoman negara kita tidak bisa
berdidi dengan kokoh.
Konstitusi menurut CF. Strong dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :

Hukum dasar tidak tertulis


Negara hukum dasar tidak tertulis yaitu konvensi
ketatanegaraan atau kebiasaan ketatanegaraan.
Sifat dari hukum ini antara lain : tidak bertentangan
dengan isi atau maksud dari hukum tertulis,
melengkapi kekosongan ketentuan yang tidak
diatur secara jelas, terjadi berulang kali dan dapat
diterima oleh masyarakat, serta hanya terjadi pada
tingkat nasional.
Hukum dasar tetulis
Suatu konstitusi negara yang menjadi sumber dari
peraturan perundang-undangan lain yang
berlaku dalam suatu negara, yang dituangkan
dalam bentuk tertulis.sifatnya merupakan
peraturan perundang-undangan yang tertinggi
dalam negara, memuat aturan-aturan pokok
ketatanegaraan, sebagai alat koreksi terhadap
aturan hukum atau perundang-undangan yang
dibawahnya, imperatif atau mengikat bagi
pemerintah, lembaga-lembaga kenegaraan dan
kemasyarakatan, serta warga.
Pengertian Undang-Undang Dasar
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
konstitusi tertulis yang berlaku di Indonesia yang telah
ditetapkan dan disusun sejak tahun 1945. Sedangkan
Undang-Undang Dasar lain yang pernah dimiliki oleh
bangsa Indonesia adalah UUD 1949 atau disebut juga
konstitusi RIS dan UUD 1950 atau UUDS 1950. Undang
Undang Dasar 1945 dirancang oleh Badan Penyelidik
Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) yang
diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodinigrat dan
disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
Kedudukan UUD 1945
UUD 1945 mempunyai kekuatan yang mengikat bagi :
Pemerintah
Lembaga-lembaga negara
Lembaga-lembaga masyarakat
Warga negara
Penduduk
Hal ini mempunyai arti bahwa setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah Indonesia, harus
mentaati hukum tersebut.
UUD 1945 berisikan norma-norma dasar.
UUD 1945 merupakan hukum tertinggi bila
dibandingkan dengan peraturan perundang-
undangan lain di Indonesia.
UUD 1945 merupakan sumber hukum.
Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 menjelaskan tentang
segala sesuatu yang berkaitan dengan dasar,
maksud, tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
secara terperinci. Oleh karena itu Pembukaan UUD
1945 menempati tempat yang penting dalam UUD
1945. Sehingga Pembukaan UUD 1945 bisa dikatakan
sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental.
Hal ini dikarenakan Pembukaan UUD 1945 memenuhi unsur :
Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk negara Republik
Indonesia.
Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok negara yang dibentuk
yang antara lain meliputi :
Tujuan Negara baik secara umum atau secara khusus.
Pernyataan kemerdekaan dari bangsa Indonesia yang disusun
dalam suatu Undang-Undang.
Bentuk Negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dasar Negara Pancasila.
Dalam Pembukaan UUD alinea ke IV disebutkan terdapat empat
pokok pikiran yaitu :
Pokok pikiran persatuan, yang mengandung pengertian adanya
persatuan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah indonesia.
Pokok pikiran keadilan sosial, yang mengandung pengertian
bahwa negara bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia dalam rangka mewujudkan negara yang
merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Pokok pikiran negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan
atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan, yang
mengandung konsekuensi bahwa negara Indonesia mempunyai
sistem pemerintahan demokratis yang berdasarkan pada
Pancasila.
Pokok pikiran ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mengandung
pengertian bahwa negara kita merupakan suatu negara yang
mengakui adanya Tuhan YME, hal ini dapat kita lihat dengan
diakui dan berkembangnya beberapa agama di Indonesia serta
dijunjung tingginya hak asasi warga negara Indonesia untuk
melaksanakan agama dan kepercayaan.
TERIMAKASIH ATAS PERATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai