Anda di halaman 1dari 19

Afdilah Irawati W 1306413454

SUMBER DAYA MANUSIA


RUMAH SAKIT PUSKESMAS
PERSYARATAN
UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 23 Ayat 3
Tenaga Kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah
UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 24 Ayat 1
Tenaga kesehatan harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak
pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur
operasional
PMK No. 31 Tahun 2016 Pasal 17
(1) Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib
memiliki surat izin sesuai tempat tenaga kefarmasian bekerja
(2) Surat izin berupa:
a. SIPA bagi Apoteker; atau
b. SIPTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian.
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
PERSYARATAN
PMK No. 72 Tahun 2016 Pasal 7 PMK No. 74 Tahun 2016 Pasal 7
wajib mengikuti Standar Pelayanan wajib mengikuti Standar Pelayanan
Kefarmasian Rumah Sakit Kefarmasian Puskesmas
PMK No. 72 Tahun 2016 Pasal 6 ayat 3 PMK No. 74 Tahun 2016 Pasal 6 ayat 2
Apoteker menjadi pemimpin dan Apoteker menjadi pemimpin dan
penanggung jawab Instalasi Farmasi penanggung jawab Ruang Farmasi
PMK No. 72 Tahun 2016 Lampiran Bab IV
Apoteker Kepala Instalasi Farmasi
diutamakan telah memiliki pengalaman
bekerja di Instalasi Farmasi minimal 3
(tiga) tahun.
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
ANGGOTA
UU No. 36 Tahun 2014 Pasal 11 Ayat 6
Tenaga Kefarmasian terdiri dari apoteker dan tenaga teknis kefamasian
PP No. 51 Tahun 2009 Pasal 20
Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis
Kefarmasian
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
ANGGOTA
PMK No. 72 Tahun 2016 Bab IV PMK No. 75 Tahun 2014 Pasal 16
SDM Instalasi Farmasi : (1) SDM Puskesmas terdiri atas Tenaga
a. Untuk pekerjaan kefarmasian terdiri Kesehatan dan tenaga non kesehatan
dari: (2) Jenis Tenaga Kesehatan paling sedikit
terdiri atas: dokter atau dokter layanan
1) Apoteker
primer, dokter gigi, perawat, bidan,
2) Tenaga Teknis Kefarmasian tenaga kesehatan masyarakat, tenaga
b. Untuk pekerjaan penunjang terdiri kesehatan lingkungan, ahli teknologi
dari: laboratorium medik, tenaga gizi,dan tenaga
1) Operator Komputer/Teknisi yang kefarmasian
memahami kefarmasian (3) Tenaga non kesehatan harus dapat
2) Tenaga Administrasi mendukung kegiatan ketatausahaan,
3) Pekarya/Pembantu pelaksana administrasi keuangan,sistem informasi,
dan kegiatan operasional lain di
Puskesmas.
RUMAH SAKIT
JUMLAH
PMK No. 56 Tahun 2014 Pasal 21, 32, 43, dan 54
A B C D
Apoteker kepala instalasi farmasi 1 1 1 1
Apoteker di rawat jalan + tenaga teknis kefarmasian 5 +10 4+8 2+4 1+2
Apoteker di rawat inap + tenaga teknis kefarmasian 5 +10 4+8 4+8 1+2
Apoteker di IGD + tenaga teknis kefarmasian 1+2 1+2 0+0 0+0
Apoteker di ICU + tenaga teknis kefarmasian 1+2 1+2 0+0 0+0
Apoteker yang merangkap sbg koordinator penerimaan-distribusi dan 1+~ 1+~ 1+~
pelayanan kefarmasian+tenaga teknis kefarmasian
1+~
Apoteker yang merangkap sbg koordinator produksi dan pelayanan 1+~ 1+~ 0+0
kefarmasian+tenaga teknis kefarmasian

~ = sesuai kebutuhan
PUSKESMAS
JUMLAH
PMK No. 74 Tahun 2016 Lampiran Bab IV
Penyelengaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas minimal harus dilaksanakan
oleh 1 (satu) orang tenaga Apoteker sebagai penanggung jawab, yang dapat dibantu
oleh Tenaga Teknis Kefarmasian sesuai kebutuhan.
Apoteker di Puskesmas bila memungkinkan diupayakan 1 (satu) Apoteker untuk 50
(lima puluh) pasien perhari.
Lampiran PMK No. 75 Tahun 2014
Jumlah tenaga kefarmasian minimal menurut standar ketenagaan Puskesmas:
Puskesmas kawasan perkotaan: Rawat inap: 2 dan Non rawat inap: 1
Puskesmas kawasan pedesaan: Rawat inap: 2 dan Non rawat inap: 1
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil: Rawat inap: 2 dan Non rawat
inap: 1
Persamaan
Tenaga kefarmasian:
terdiri dari apoteker dan tenaga teknis
kefamasian
memerlukan izin berupa SIPA bagi apoteker dan
SIPTTK bagi tenaga teknis kefarmasian
memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi,
hak pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan, dan standar prosedur operasional
Perbedaan
Rumah Sakit Puskesmas
Apoteker menjadi pemimpin dan Apoteker menjadi pemimpin dan
penanggung jawab Instalasi penanggung jawab Ruang Farmasi
Farmasi Tenaga kefarmasian mengikuti
Tenaga kefarmasian mengikuti Standar Pelayanan Kefarmasian
Standar Pelayanan Kefarmasian RS Puskesmas
Apoteker kepala IFRS memiliki Jumlah apoteker minimal 1, TTK
pengalaman minimal 3 tahun di sesuai kebutuhan
IFRS
Jumlah tenaga kefarmasian
Jumlah tenaga kefarmasian minimal minimal menurut standar untuk
ditentukan berdasarkan kelas
rumah sakit Puskesmas rawat inap adalah 2
dan non rawat inap adalah 1
Afdilah Irawati W 1306413454

SARANA DAN PRASARANA


RUMAH SAKIT PUSKESMAS
PERSYARATAN
UU No. 44 Tahun 2009 Pasal 9
Persyaratan bangunan harus memenuhi:
a. persyaratan administratif dan persyaratan
teknis bangunan gedung pada umumnya
b. persyaratan teknis bangunan Rumah Sakit
sesuai fungsi, kenyamanan dan kemudahan
dalam pelayanan
PMK No. 75 Tahun 2014 Pasal 11 ayat 1
a. persyaratan administratif, persyaratan
keselamatan dan kesehatan kerja, serta
persyaratan teknis bangunan
b. bersifat permanen dan terpisah dengan
bangunan lain
c. menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan,
perlindungan keselamatan dan kesehatan serta
kemudahan dalam memberi pelayanan
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
PERSYARATAN
UU No. 44 Tahun 2009 Pasal 11 ayat 2
dan 3
Prasarana memenuhi standar pelayanan,
keamanan, serta keselamatan dan
kesehatan kerja penyelenggaraan Rumah
Sakit, terpelihara dan berfungsi dengan
baik.

PMK No. 72 Tahun 2016 Lampiran Bab IV


Menyatu dengan sistem pelayanan
Rumah Sakit, dipisahkan antara fasilitas-
fasilitas
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
PERSYARATAN
PMK No. 72 Tahun 2016 Lampiran Bab IV PMK No. 75 Tahun 2014 Pasal 15 ayat 1
Peralatan harus dilakukan kalibrasi alat Peralatan harus memenuhi:
dan peneraan secara berkala oleh balai a. standar mutu, keamanan,
pengujian kesehatan dan/atau institusi keselamatan;
yang berwenang. b. memiliki izin edar sesuai ketentuan
peraturan perundangundangan;
dan
c. diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh
institusi penguji dan
pengkalibrasi yang berwenang.
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
FASILITAS UTAMA
PMK No. 72 Tahun 2016 Lampiran Bab IV PMK No. 74 Tahun 2016 Lampiran Bab IV
1. Ruang kantor/administrasi 1. Ruang penerimaan resep
2. Ruang penyimpanan sediaan farmasi, 2. Ruang pelayanan resep dan peracikan
alat kesehatan, dan bahan medis habis (produksi sediaan secara terbatas)
pakai 3. Ruang penyerahan obat
3. Ruang distribusi sediaan farmasi, alat 4. Ruang konseling
kesehatan , dan bahan medis habis 5. Ruang penyimpanan obat dan bahan
pakai
medis habis pakai
4. Ruang konsultasi/konseling obat
5. Ruang pelayanan informasi obat 6. Ruang arsip
6. Ruang produksi
7. Ruang aseptic dispensing
8. Laboratorium farmasi
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
FASILITAS PENUNJANG DAN PERALATAN
PMK No. 72 Tahun 2016 Lampiran Bab IV PMK No. 75 Tahun 2014 Pasal 13 ayat 1
1) Ruang tunggu pasien; Puskesmas memiliki prasarana yang berfungsi
a. sistem penghawaan (ventilasi);
2) Ruang penyimpanan dokumen/arsip
b. sistem pencahayaan;
Resep dan Sediaan Farmasi, Alat c. sistem sanitasi;
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai d. sistem kelistrikan;
yang rusak; e. sistem komunikasi;
f. sistem gas medik;
3) Tempat penyimpanan Obat di ruang g. sistem proteksi petir;
perawatan; h. sistem proteksi kebakaran;
4) Fasilitas toilet, kamar mandi untuk staf. i. sistem pengendalian kebisingan;
j. sistem transportasi vertikal untuk bangunan
lebih dari 1 (satu)
lantai;
k. kendaraan Puskesmas keliling; dan
l. kendaraan ambulans.
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
FASILITAS PENUNJANG DAN PERALATAN
PMK No. 72 Tahun 2016 Lampiran Bab IV PMK No. 74 Tahun 2016 Lampiran Bab IV
a. Peralatan untuk penyimpanan, peracikan a. Peralatan kantor untuk administrasi
dan pembuatan Obat baik steril dan dan arsip
nonsteril maupun aseptik/steril; b. Peralatan untuk penyimpanan, dan
b. Peralatan kantor untuk administrasi dan
peracikan obat
arsip;
c. Kepustakaan yang memadai untuk c. Buku-buku referensi/standar untuk
melaksanakan Pelayanan Informasi Obat; peracikan obat dan konseling
d. Lemari penyimpanan khusus untuk d. Lemari penyimpanan obat,
narkotika; penyimpanan khusus narkotika dan
e. Lemari pendingin dan pendingin ruangan psikotropika, dan obat khusus
untuk Obat yang termolabil; e. Peralatan untuk sanitasi, ventilasi/tata
f. Penerangan, sarana air, ventilasi dan sistem udara, dan penerangan yang baik
pembuangan limbah yang baik;
g. Alarm.
RUMAH SAKIT PUSKESMAS
PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN
UU No. 44 Tahun 2009 Pasal 11 ayat 4 dan 5
Pengoperasian dan pemeliharaan prasarana
Rumah Sakit harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai kompetensi di bidangnya dan harus
didokumentasi dan dievaluasi secara berkala dan
berkesinambungan.

PMK No. 72 Tahun 2014 Lampiran Bab IV PMK No. 75 Tahun 2014 Pasal 14
Peralatan harus dilakukan pemeliharaan, Bangunan dan prasarana
didokumentasi, serta dievaluasi secara berkala harus dilakukan pemeliharaan, perawatan, dan
dan berkesinambungan pemeriksaan secara berkala agar tetap laik fungsi
Persamaan
Bangunan harus memenuhi persyaratan
administratif dan teknis
Sarana dan prasarana harus dilakukan
pemeliharaan dan pemeriksaan secara berkala
Perbedaan
Rumah Sakit Puskesmas
IFRS menyatu dengan sistem Peracikan obat terbatas, tidak
pelayanan Rumah Sakit, sebanyak di RS
dipisahkan antara fasilitas-
fasilitas Tidak terdapat ruang
penerimaan dan distribusi alat
Terdapat ruang penerimaan dan kesehatan, ruang produksi,
distribusi alat kesehatan, ruang
produksi, ruang aseptic ruang aseptic dispensing, dan
dispensing, dan laboratorium laboratorium farmasi
farmasi Tidak terdapat peralatan untuk
Terdapat peralatan untuk penyimpanan, peracikan, dan
penyimpanan, peracikan, dan pembuatan obat steril
pembuatan obat steril

Anda mungkin juga menyukai