Anda di halaman 1dari 31

PRESENTASI KASUS

SKABIES
D I S USU N O L EH :
A ST RI ND I TA AY U W I R A ST I
1 1 0 2 01 3 04 6

P E M B I MB I N G :
D R . Y E NNY, S P. K K M . K ES

K E PA N I T ER A A N K L I NI K I L M U K U LI T D A N K E LA MI N
FA KU LTA S K E DOK TER A N U N I VERS I TA S YA RS I
1 6 O K TOB ER - 18 N OVE MBE R 2 0 1 7
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS Nama : An. A

PASIEN Usia : 14 tahun


Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Ciawi
Tanggal Pemeriksaan : 16 Oktober 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Bruntus bruntus yang terasa gatal pada seluruh badan dan ekstremitas kecuali
leher dan kepala sejak 2 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Arjawinangun diantar oleh
ibunya dengan keluhan bruntus bruntus yang terasa gatal pada seluruh badan dan
ekstremitas kecuali leher dan kepala. Keluhan ini dirasakan sejak 2 bulan
sebelum pasien berobat ke poli, awalnya bruntus kemerahan sebesar ujung jarum
pentul dirasakan berawal dari sela jari tangan kanan kemudian semakin banyak
dan meluas ke sela jari tangan kiri, kedua pungung tangan, lengan atas, ketiak,
dada, perut, bokong, sela jari, punggung, tungkai dan sela paha kedua kaki.
Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan menyebabkan
pasien sering terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang dirasakan membuat
pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan. Untuk mengurangi
keluhan, pasien meminum antihistamin yaitu incidal dan ibu pasien biasanya
menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi.

Pasien bersekolah di pondok pensantren dan sehari-hari tinggal di asrama. Dalam


satu kamar di asrama diisi 10 orang, dan 5 diantaranya memiliki keluhan yang sama
dengan pasien. Sebagian besar murid pondok pesantren itu mengalami keluhan yang
sama. Pasien mengaku sering tidur di kasur temannya. Di asrama, pasien hanya
membersihkan atau menjemur kasur satu kali dalam sebulan. Riwayat orang sekitar
yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu pasien, yakni kakak pasien
yang juga bersekolah di pondok pesantren yang sama dengan pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.
Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan, dan debu.
Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga yang mengalami keluhan yang sama yaitu kakak
pasien yang juga bersekolah di pondok pesantren yang sama dengan
pasien
Riwayat asma, alergi makanan, obat-obatan dan debu disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Kepala / leher : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata / tidak teraba
massa atau KGB, tidak ada kelainan kulit
Thoraks : bentuk normal, pergerakan simetris, terdapat kelainan kulit.
Abdomen : datar, terdapat kelainan kulit
Ekstremitas atas : akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan
kulit
Ekstremitas bawah : akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan
kulit
Status Dermatologis
Distribusi : Generalisata
Ad Regio : thorakalis anterior, abdomen, gluteus bilateral, interdigitalis
bilateral, palmar dan dorsum manus bilateral, axillaris bilateral,
trigonum femorale bilateral, femoralis anterior bilateral, femoralis
posterior bilateral, genu anterior bilateral, cruralis anterior
bilateral, cruralis posterior bilateral, dorsum pedis bilateral.
Efloresensi : papul, multiple, makula hiperpigmentasi, ekskoriasi.
RESUME
Bruntus bruntus yang terasa gatal pada seluruh badan dan ekstremitas kecuali
leher dan kepala sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan gatal dirasakan semakin hebat terutama pada malam hari dan
menyebabkan pasien sering terbangun hampir setiap malam. Rasa gatal yang
dirasakan membuat pasien menggaruk kulit hingga timbul luka akibat garukan.
Untuk mengurangi keluhan, pasien meminum antihistamin yaitu incidal dan ibu
pasien biasanya menaburi tubuh pasien dengan bedak bayi.
Pasien bersekolah di pondok pensantren dan sehari-hari tinggal di asrama.
Dalam satu kamar di asrama diisi 10 orang, dan 5 diantaranya memiliki keluhan
yang sama dengan pasien. Sebagian besar murid pondok pesantren itu
mengalami keluhan yang sama.

Riwayat orang sekitar yang mengalami keluhan yang sama dibenarkan oleh ibu
pasien, yakni kakak pasien yang juga bersekolah di pondok pesantren yang sama
dengan pasien. Riwayat penyakit yang sama sebelumnya disangkal ibu pasien.
Riwayat asma dan penyakit alergi disangkal.

Pada pemeriksaan fisik, status generalis didapatkan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi generalisata dan efloresensi papul,
multiple,makula hiperpigmentasi, ekskoriasi.
DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS KERJA
Skabies

DIAGNOSIS BANDING
1. Prurigo hebra
2. Pedikulosis korporis
3. Dermatitis
PENATALAKSANAAN
UMUM
Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan cara penularannya
Menerangkan pentingnya menjaga kebersihan perseorangan dan lingkungan tempat tinggal
Mencuci piring, selimut, handuk, dan pakaian dengan bilasan terakhir dengan menggunakan air
panas
Menjemur kasur, bantal, dan guling secara rutin
Menjelaskan pentingnya mengobati anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama
Memberi penjelasan bahwa pengobatan dengan penggunaan krim yang dioleskan pada seluruh
badan tidak boleh terkena air, jika terkena air harus diulang kembali. Krim dioleskan ke seluruh
tubuh saat malam hari menjelang tidur dan didiamkan selama 8 jam hingga keesokan harinya. Obat
digunakan 1 x seminggu dan dapat diulang seminggu kemudian.
KHUSUS
Permetrin 5 % krim dioleskan ke seluruh tubuh pada malam hari selama 8 jam,
satu kali dalam seminggu
Benoson G cream (Bethamethasone valerate 0,1%, Gentamicin sulfate 0,1%)
BB Soap
Anti histamin : Loratadine tab 10g 2 x 1 tablet
Metil prednisolone tab 16g 2 x 1 tablet
PROGNOSIS
Quo Ad vitam : ad bonam
Quo Ad functionam : ad bonam
Quo Ad sanationam : ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diagnosis dan
Definisi Diagnosis Penatalaksanaan
Banding

Etiologi Patogenesis Prognosis

Klasifikasi Cara penularan Pencegahan


DEFINISI

Skabies
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi
dan sensitisasi terhadap terhadap Sarcoptes scabei var. hominis
dan produknya.
ETIOLOGI

Sarcoptes scabiei var hominis berkembangbiak


hanya pada kulit manusia. Sarcoptes scabiei
merupakan Arthropoda yang masuk ke dalam
kelas Arachnida, sub kelas Acari (Acarina), ordo
Astigmata dan famili Sarcoptidae. Sarcoptes
scabiei merupakan tungau putih, kecil, transparan,
berbentuk bulat agak lonjong, punggungnya
cembung dan bagian perutnya rata.
CARA PENULARAN
Penularan skabies pada manusia dapat melalui kontak langsung
dengan penderita (kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan,
tidur bersama dan hubungan seksual. Penularan skabies pada
manusia juga dapat secara tidak langsung melalui pakaian, handuk,
sprai dan barang-barang lainnya yang pernah digunakan oleh
penderita.
KLASIFIKASI
Skabies Norwegia (skabies berkrusta)
Skabies ini ditandai dengan dermatosis berkrusta pada tangan dan kaki,
kuku yang distrofik, serta skuama yang generalisata. Bentuk ini sangat
menular, tetapi rasa gatalnya sangat sedikit. Tungau dapat ditemukan
dalam jumlah sangat banyak.

Skabies Nodular
Skabies dapat berbentuk nodular bila lama tidak mendapat terapi,
sering pada bayi dan anak, atau pada pasien dengan imunokopremais.
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
1. Pruritus nokturna, artinya gatal pada malam hari yang disebabkan
karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab.
2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok.
3. Adanya terowongan (kanalikulus) pada tempat-tempat predileksi yang
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok,
rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul
atau vesikel Umumnya tempat predileksi tungau adalah lapisan kulit
yang tipis.
4. Menemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kerokan kulit dapat dilakukan di daerah sekitar papula yang lama maupun yang
baru. Hasil kerokan diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan KOH 10%
kemudian ditutup dengan kaca penutup dan diperiksa di bawah mikroskop.
Diagnosis scabies positif jika ditemukan tungau, nimpa, larva, telur atau kotoran
S. scabiei.
2. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung pada kertas putih kemudian
dilihat dengan kaca pembesar.
3. Dengan membuat biopsy irisan, yaitu lesi dijepit dengan 2 jari kemudian dibuat
irisan tipis dengan pisau kemudian diperiksa dengan mikroskop cahaya.
4. Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin.
DIAGNOSIS BANDING
Penyakit skabies juga ada yang menyebutnya sebagai the great
imitator karena dapat mencakup hampir semua dermatosis
pruritik berbagai penyakit kulit dengan keluhan gatal. Adapun
diagnosis banding yang biasanya mendekati adalah prurigo,
pedikulosis corporis, dermatitis dan lain-lain.
TATALAKSANA

Tabel 1. Tinjauan Tingkat Kesembuhan Skabies dengan Berbagai Macam Obat


PROGNOSIS
Keberhasilan pengobatan skabies dan pemberantasan penyakit tersebut
tergantung pada pemilihan efektif, pemakaian obat yang benar, serta
menghilangkan faktor predisposisi. Maka penyakit ini dapat diberantas
dan prognosis baik.

PENCEGAHAN
Dalam upaya preventif, perlu dilakukan edukasi pada pasien tentag
penyakit scabies, perjalanan penyakit, penularan, cara eredikasi tungau,
menjaga hygine pribadi dan tata cara pengolesan obat. Pengoabatan
dilakukan pada orang setempat tinggal.
DAFTAR PUSTAKA
Wardhana, AH. Skabies: Tantangan Penyakit Zoonosis Masa Kini dan Masa Datang. 2006.
Bogor: Balai Penelitian Veteriner.
Herman, MJ. Cermin Dunia Kedokteran: Penyakit Hubungan Seksual Akibat Jamur, Protozoa
dan Parasit. 2001. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi - Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Rl.
Djuanda, adhi. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 2007. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Tim Penyusun Bagian SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. Pedoman Diagnosis dan Terapi
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 2005. Surabaya: Airlangga University Press.
Speare, Richard. Advice on Scabies Diagnosis and Management. The SA Department of Health:
James Cook University
Chosidow,O. Scabies, New England Journal of Medicine. 2006. Available from:
http://content.nejm.org/cgi/content/full/354/16/1718. Last Updated: 29 Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Brosur-PPDS 4.4 PDF
    Brosur-PPDS 4.4 PDF
    Dokumen2 halaman
    Brosur-PPDS 4.4 PDF
    andyandy2590
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan SERKOM
    Surat Pernyataan SERKOM
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan SERKOM
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan SERKOM
    Surat Pernyataan SERKOM
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan SERKOM
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Sifilis Stadium 1 Dan 2 (4A)
    Sifilis Stadium 1 Dan 2 (4A)
    Dokumen7 halaman
    Sifilis Stadium 1 Dan 2 (4A)
    sigit_ananda07
    Belum ada peringkat
  • Case Report Neuro
    Case Report Neuro
    Dokumen18 halaman
    Case Report Neuro
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Referat Sle Kakay
    Referat Sle Kakay
    Dokumen12 halaman
    Referat Sle Kakay
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Katanya
    Katanya
    Dokumen1 halaman
    Katanya
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen3 halaman
    COVER
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • COVER en Id
    COVER en Id
    Dokumen1 halaman
    COVER en Id
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Preskas Ipd
    Preskas Ipd
    Dokumen36 halaman
    Preskas Ipd
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Dilema Bioetika Keswa
    Dilema Bioetika Keswa
    Dokumen23 halaman
    Dilema Bioetika Keswa
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Katay
    Katay
    Dokumen1 halaman
    Katay
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Referat Kemoterapi Kakay
    Referat Kemoterapi Kakay
    Dokumen19 halaman
    Referat Kemoterapi Kakay
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Dilema Bioetika Keswa
    Dilema Bioetika Keswa
    Dokumen23 halaman
    Dilema Bioetika Keswa
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Damn
    Damn
    Dokumen1 halaman
    Damn
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Dokumen12 halaman
    Penyuluhan
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • RKRKRKRKRRKRKKR
    RKRKRKRKRRKRKKR
    Dokumen3 halaman
    RKRKRKRKRRKRKKR
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Penilaian Pendanaan Kesehatan Mental Di Daerah Pedesaan Vs
    Penilaian Pendanaan Kesehatan Mental Di Daerah Pedesaan Vs
    Dokumen15 halaman
    Penilaian Pendanaan Kesehatan Mental Di Daerah Pedesaan Vs
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Morning Report 2 June 2017
    Morning Report 2 June 2017
    Dokumen10 halaman
    Morning Report 2 June 2017
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Apa Bae Dah
    Apa Bae Dah
    Dokumen61 halaman
    Apa Bae Dah
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Apa Bae Dah
    Apa Bae Dah
    Dokumen61 halaman
    Apa Bae Dah
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Uuittdysrstrseae
    Uuittdysrstrseae
    Dokumen41 halaman
    Uuittdysrstrseae
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Case Report Paru Kakay
    Case Report Paru Kakay
    Dokumen44 halaman
    Case Report Paru Kakay
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Referat Kulit Kakay
    Referat Kulit Kakay
    Dokumen25 halaman
    Referat Kulit Kakay
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Case Report KULIT
    Case Report KULIT
    Dokumen44 halaman
    Case Report KULIT
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Case Report Kakay (Kulit)
    Case Report Kakay (Kulit)
    Dokumen25 halaman
    Case Report Kakay (Kulit)
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Referat Sol Kakay
    Referat Sol Kakay
    Dokumen47 halaman
    Referat Sol Kakay
    Rezky Dwiputra Fellanys
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen30 halaman
    Bab I Pendahuluan
    galahad
    Belum ada peringkat