Anda di halaman 1dari 34

DISKUSI TOPIK

GANGGUAN SUASANA PERASAAN


(AFEKTIF)

Bimo Juliansyah
I11112062

Pembimbing:
dr. Lollytha C. Simanjuntak, Sp. KJ
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KEJIWAAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017
Definisi

Gangguan Mood/Afektif adalah gangguan jiwa


dengan gejala utama adalah perubahan suasana
perasaan
Gejala klinis dapat tampil dalam bentuk Sindroma
Depresi, Sindroma Manik, atau campuran Manik-
Depresi
Prevalensi cukup tinggi 10-15%, merupakan
masalah kesehatan nomor empat terbesar
Etiologi
Faktor Biologi:
Genetik
Disregulasi Amine biogenik norepinefrin,
serotonin (sangat berperan pada gangguan
depresi), dopamin
Patologi sistem limbik (daerah emosi), ganglia
basalis, hipotalamus

Faktor Psikososial:
Loss of object love
Pola asuh penuh keharusan
Pola asuh ambivalen
OBAT-OBATAN,
STRESSOR GENETIK
ALKOHOL, DLL

NON
ORGANIK
ORGANIK

GANGGUAN
NEUROTRANSMITER
GANGGUAN
KEPRIBADIAN

SEROTONIN DOPAMIN NOREPINEFRIN

DEFENSE
MECHANISM GAGAL GANGGUAN MOOD

DEPRESI MANIK
Manifestasi Klinis
Gejala Gejala Depresi:
Suasana perasaan murung/sedih
Kehilangan minat/kesenangan
Kehilangan enerji/kelelahan kronis
Sulit berkonsentrasi
Harga diri/kepercayaan diri berkurang
Pandangan masa depan suram/pesimis
Gagasan bunuh diri/membahayakan diri
Rasa bersalah/berdosa
Gangguan selera makan
Gangguan tidur
Gejala Gejala Manik:
Eforia/kegembiraan berlebih
Meningkatnya enerji/hiperaktif
Iritabilitas & Distraktibilitas
Kebutuhan tidur berkurang
Perilaku Impulsif
Agresif Agitatif
Gairah seksual meningkat
Flight of Ideas, Logorhoe
Manifestasi klinis bisa muncul dalam bentuk
Episode Depresi, atau Episode Manik, atau Bipolar
yaitu Episode Manik dan Episode Depresi muncul
secara bergantian atau bersama sama dalam
suatu perjalan penyakit
Manifestasi klinis bisa bersifat episodik
(mis:Episode Manik, Episode Depresi) dalam waktu
singkat/terbatas. Atau bersifat menetap/
berkepanjangan (mis:Distimia, Siklotimia)
Manifestasi klinis dapat bertaraf ringan, sedang,
sampai berat, dengan atau tanpa gejala psikotik
Penggolongan Diagnosis
Berdasarkan PPDGJ III, terdiri:
F30. Episode Manik
F31. Gangguan Afektif Bipolar
F32. Episode Depresif
F33. Gangguan Depresif Berulang
F34. Gangguan Afektif Menetap
F38. Gangguan Afektif Lainnya
F39. Gangguan Afektif YTT
Episode Depresi
Mengalami suasana perasaaan yang depresif,
kehilangan minat dan kegembiraan, mudah lelah
dan berkurangnya aktivitas.
Terdapat tiga variasi episode : ringan, sedang,
dan berat.
Penegakan diagnosis dibutuhkan waktu paling
sedikit 2 minggu.
Menyebabkan hendaya berat dalam fungsi
psikososialnya
Kelompok diagnosis ini hanya untuk episode
afektif yang pertama saja.
Gejala Gejala Depresi
( 1 ) gejala depresif Utama:
Perasaan depresif
Kehilangan minat dan kesenangan
Mudah menjadi lelah
( 2 ) gejala depresif Tambahan :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Rasa bersalah dan tak berguna
Masa depan suram dan pesimis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
Penggolongan Depresi
Tergantung banyaknya gejala, dibedakan atas:
- Depresi Ringan = 2 GU + 2 GT
- Depresi Sedang = 2 GU + min 3 GT
- Depresi Berat = 3 GU + min 4 GT
Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik
apabila gejala depresi Paling sedikit telah
berlangsung dua minggu atau gejala amat berat dan
onset sangat cepat. Tidak mungkin melakukan
pekerjaan dan kegiatan sosial
Episode Depresi Berat dengan ciri Psikotik apabila
gejala gejala Depresi disertai gejala gejala psikotik
seperti waham atau halusinasi
Episode Manik
Gejala utama berupa sindroma manik, yaitu;
eforia, meningkatnya enerji, hiperaktif,
kebutuhan tidur berkurang, iritabel, agitatif,
flight of ideas, logorhoe, distraktibilitas,
impulsif, boros, gairah seksual meningkat,
pada keadaan berat dapat disertai waham
dan atau halusinasi
Berlangsung minimal satu minggu, dan
menyebabkan hendaya fungsi psikososial
berat
Berdasarkan Keparahannya, tdd:
Hipomanik, gejala ringan, fungsi psikososial relatif
masih baik
Manik, gejala berat dan menimbulkan hendaya
fungsi psikososial parah
Manik dengan ciri Psikotik, gejala gejala berat
disertai waham dan atau halusinasi, menyebabkan
hendaya psikososial berat
Gangguan Afektif Bipolar

Merupakan Gangguan Afektif Episode Berulang,


dengan gejala gejala manik dan depresif muncul
silih berganti setiap episode. Terdapat piriode
sembuh/bebas gejala antar episode.
Episode manik muncul tiba tiba, berlangsung
antara 2 minggu sampai dengan 4 bulan. Sedang
gejala Depresi biasanya berlangsung lebih lama
sampai 6 bulan
Menimbulkan hendaya psikososial berat
Tergantung gejala yang dominan pada setiap
episode kekambuhan, dibedakan atas:
Ggn Afektif Bipolar Episode kini hipomanik
Ggn Afektif Bipolar Episode kini Manik tanpa gejala
Psikotik
Ggn Afektif Bipolar Episode kini Manik dengan
gejala Psikotik
Ggn Afektif Bipolar Episode kini Depresi Ringan
atau Sedang
Ggn Afektif Bipolar Episode kini Depresi Berat
tanpa gejala Psikotik
Ggn Afektif Bipolar Episode kini Depresi Berat
dengan gejala Psikotik
Ggn Afektif Bipolar Episode kini Campuran (artinya
dalam satu episode kekambuhan terdapat
campuran gejala manik dan depresif)
Gangguan Suasana Perasaan
Menetap
Merupakan gangguan suasana perasaaan
berfluktuasi dan menetap.
Lebih ringan dari hipomania atau depresi ringan
Berlangsung bertahun-tahun lamanya
Beronset dini atau lambat
Distimia
Merupakan gangguan suasana perasaan
yang menetap berlangsung lama
Gejala gejala depresi ringan seperti perasaan
murung, kurang bersemangat, mudah lelah
dan rasa tertekan
Berlangsung terus menerus, hampir
sepanjang waktu penderita mengeluhkan
gejala gejala depresi
Biasanya telah berlangsung lebih dari satu
tahun (beberapa tahun)
Hendaya ringan dalam fungsi psikososial
Siklotimia
Merupakan ketidakstabilan suasana perasaan
(mood) yang menetap (dewasa < 2 tahun / anak-
anak < 1 tahun) banyak periode depresi ringan
bergantian dengan elasi ringan
Hipomania merupakan upaya asadar untuk
mengatasi SuperEgo yang keras rasa sedih (false
euphoria)
Setiap gangguan suasana perasaan tersebut tidak
memenuhi kriteria untuk kategori manapun dari
episode manik atau episode depresif.
Penatalaksanaan
Terapi Biologik:
Psikofarmaka
ECT

Terapi Psikososial:
Psikoterapi Suportif
Terapi Kognitif Perilaku (CBT)
Psikoedukasi
Psikofarmaka
Obat Anti Depresan:
Indikasi untuk mengatasi gejala gejala Depresi
sedang sampai berat
Diberikan selama 6 bulan sampai satu tahun atau
lebih
Pada pengobatan Episode Depresi dari Gangguan
Bipolar, perlu diwaspadai dapat memicu gejala
gejala Manik
Pada pengobatan Episode Depresi dengan gejala
Psikotik, dapat dikombinasi dengan obat Anti
Psikotik
Penggolongan Anti Depresan:
Generasi lama:
- Trisiklik: Amitriptilin, Imipramin
- MAOi : (tidak beredar di Indonesia)
Generasi Baru:
- SSRI : Sertralin, Fluoxetin
- SNRI, SRI, dll
Obat Anti Manik / Mood Stabilizer:
Indikasi untuk mengatasi gejala gejala Manik
maupun Depresi pada Gangguan Afektif Bipolar
Dapat juga dipergunakan pada Episode Depresi
yang tidak responsif terhadap pemberian obat Anti
Depresan
Pemberian jangka panjang umumnya lebih dari dua
tahun
Jenis Jenis Mood Stabilizer:
Litium Karbonat merupakan Drug of Choice
untuk Episode Manik dan Gangguan Afektif Bipolar
Karbamazepin
Asam Valproat
Lamotrigin, dll
ECT
Disebut juga Terapi Kejang Listrik, yakni dengan
memberikan kejutan listrik pada otak sehingga
menghasilkan respons kejang klonik tonik mirip
kejang pada Epilepsi
Pada ECT modern diberikan dibawah anastesi
sehingga reaksi kejang tidak terjadi, namun
cetusan epileptiform dapat dipantau lewat EEG
ECT terutama diindikasikan untuk Episode Depresi
yang tidak responsif dengan pemberian
farmakoterapi
Terapi Psikososial
Psikoedukasi
- Pengenalan gejala penyakit
- Faktor faktor yang mempengaruhi
kekambuhan
- Kepatuhan berobat
Psikoterapi Suportif
- Ventilasi konflik yg membebani pasien
- Rasa aman dan penghiburan
Terapi Kognitif Perilaku
Mengubah skema berpikir yang bersifat negatif dan
irasional menjadi positif dan rasional
Melatihkan tehnik manajemen stres, seperti
relaksasi, mengatur nafas, mengelola amarah,
mengendalikan dorongan impulsif, dsb
Prognosis
DEPRESI
Kronis, berulang
Indikator prognosis baik gejala ringan, gejala psikotik (-),
masa remaja sosialisasi baik, keluarga stabil, fungsi sosial 5
tahun sebelum sakit baik, gangguan psikiatrik lain (-),
gangguan kepribadian (-), usia lebih tua, perawatan untuk
gangguan depresi < 1 x

BIPOLAR
Kronis, berulang
Indikator prognosis jelek riwayat kerja buruk,
penyalahgunaan zat, ada gejala psikotik, ada gejala depresi,
ada gejala depresi pada antar episode, laki-laki
Distimia
Double depression depresi berat + distimia prognosis >
buruk dari depresi berat
50% onset insidious pada usia < 25 tahun
20% akan alami depresi berat
25% tak pernah sembuh
Siklotimia
Onset pada masa remaja, kronis, 1:3 kasus akan mengalami
gangguan suasana perasaan terutama bipolar II (episode-
episode depresi berat & hipomanik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai