Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

Primary Ovarian Insufficiency


Oleh:
Nur’Azmi Ayuningtyas, S.Ked
I11111009

Pembimbing:
dr. Vidia Sari, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Mayor


Stase Ilmu Kesehatan Wanita
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
2018 1
Pendahuluan
Premature ovarian failure Primary ovarian
(POF) insufficiency (POI)

Hipergonadotropik
hipogonadisme

Amenore pada usia <40 Kadar FSH >40 mIU/mL


Gejala defisiensi estrogen
th dalam 2 kali pengulangan

Komplikasi

Tatalaksana

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York: McGraw Hill Medical. 2012;
423,440-59.
Conway GS. Premature ovarian failure. Br Med Bull 2005;11: 391-410.
Definisi
• Primary ovarian insufficiency  hilangnya
oosit dan sel pendukung lain sebelum
usia 40 tahun yang ditandai dengan
amenore setidaknya 4 hingga 6 bulan.
Epidemiologi

Usia 40-55 th sebanyak


1/1000 wanita <30 th
1,1%

Afrika amerika,
1/100 wanita <40 th Wanita hispanik >
kaukasia

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Management of women with premature ovarian insuffieciency. Guideline of the European society of human reproduction and
embryology. 2015.
Fisiologi menstruasi

POA axis

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Fisiologi menstruasi (2)

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Etiologi
• Etiologi
• Genetik diturunkan
• Sindrom Turner  1/2500 wanita
• Trisomi  1/1000 wanita
• Fragile X syndrome  1/6000 wanita

• Autosomal
• Mutasi reseptor estrogen
• Mutasi reseptor FSH  <1 %
• Mutasi reseptor LH  1%
• Mutasi CYP19A1

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Etiologi (2)
• Acquired
• Autoimun addison disease, hipotiroid,
DM tipe 1
• Iatrogenik  paparan kemoterapi,
pembedahan
• Toksin  rokok, heavy metals
• Infeksi  tersering oleh mumps
oophoritis, 3-7 % kasus POI
• Idiopatik
Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Etiologi (3)

Management of women with premature ovarian insuffieciency. Guideline of the European society of human reproduction and
Patofisiologi
• Hilangnya fungsi folikel akibat disgenesis
gonad sehingga tidak merespon terhadap
sekresi pulsatil GnRH, kurangnya jumlah
folikel primordial di ovarium, gangguan
maturasi folikel.

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Patofisiologi (2)

Kumar, N, Manesh I. Womens health. India. 2017: 3;2.


Gejala Klinis
• Amenore
• Hot flashes
• Keringat malam
• Penurunan libido
• Gangguan tidur ↓estrogen

• Gangguan mood
• Konsentrasi buruk
• Mata kering

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Diagnosis
• Penegakkan diagnosis mudah ditegakkan
dengan gejala klinis, wanita <40 th dengan
amenore atau oligomenore selama 4-6 bulan
dan pengukuran 2x kadar FSH.

• Gejala amenore  singkirkan kehamilan

• Riwayat sebelum terjadi amenore, infeksi,


pembedahan, radiasi, penyakit lain

Kumar, N, Manesh I. Womens health. India. 2017: 3;2.


Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Diagnosis

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
Diagnosis banding

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Pemeriksaan penunjang

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Pemeriksaan penunjang (2)
• Kadar estrogen rendah  kadar estradiol
(E2) <50 pg/ml

• AMH  diproduksi sel granulosa saat


perkembangan folikel, pada POI kadar
AMH sangat rendah bahkan tidak
terdeteksi

Kumar, N, Manesh I. Womens health. India. 2017: 3;2.


Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Pemeriksaan penunjang (3)
• Inhibin B  diproduksi sel granulosa saat
perkembangan folikel, namun tidak
direkomendaiskan karena menunjukkan
variabilitas antara siklus menstruasi

• Total serum testosteron  menyingkirkan


PCOS
Pemeriksaan penunjang (4)
• Jika diagnosis POI sudah tegak, kemudian
lakukan pemeriksaan untuk menegakkan
etiologinya
• Kariotiping dan FMR 1
• Skrining penyakit autoimun
• Hormon prolaktin dan TSH 
menyingkirkan adenoma / penyakit tiroid

Kumar, N, Manesh I. Womens health. India. 2017: 3;2.


Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Pemeriksaan penunjang (5)

Hoffman BL, Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Bradshaw KD, Cunningham FG. Williams gynecology. 2 nd Edition. New York:
McGraw Hill Medical. 2012; 423,440-59.
Tatalaksana
• Estrogen dan
progesteron

Management of women with premature ovarian insuffieciency. Guideline of the European society of human reproduction and
embryology. 2015.
Tatalaksana (2)

Management of women with premature ovarian insuffieciency. Guideline of the European society of human reproduction and
embryology. 2015.
Komplikasi

Podfigurna-Stopa A, Czyzyk A, Grymowicz M, Smolarczyk R, Katulski K, et al. premature ovarian insufficiency: the context of long
term effects. J endocrinol invest. 2016;39:989-90.
Komplikasi (2)
• Gangguan mood dan seksual
• Mortalitas  berkaitan dengan komplikasi
yang berkembang

Podfigurna-Stopa A, Czyzyk A, Grymowicz M, Smolarczyk R, Katulski K, et al. premature ovarian insufficiency: the context of long
term effects. J endocrinol invest. 2016;39:989-90.
Prognosis
• Angka mortalitas meningkat seiring
komplikasi yang berkembang pada wanita
dengan POI.

• Rivera, 2009 melaporkan mortalitas


meningkat pada usia diatas usia 45 tahun
pada wanita yang tidak menerima terapi
estrogen.
Shuster LT, Rhodes DJ, Gostout BS, Grossardt BR, Rocca WA. Premature menopause or early menopause: long-term health
consequences. Maturitas 2010;65: 161-6.
Rivera CM, Grossardt BR, Rhodes DJ, Brown RD, Jr., Roger VL, Melton LJ, 3rd, Rocca WA. Increased cardiovascular mortality
after early bilateral oophorectomy. Menopause 2009;16: 15-23.
Kesimpulan
• Primary ovarian insufficiency (POI)
didefinisikan sebagai hilangnya oosit dan
sel pendukung lain sebelum usia 40 tahun
sehingga terjadi defisiensi estrogen yang
menyebabkan terjadinya kondisi amenore
atau terjadinya menopause dini.
Kesimpulan (2)
• Etiologi dari POI dapat disebabkan oleh
karena adanya abnormalitas kromosom
akibat defek kromosom spesifik seperti
fragile X syndrome, mutasi gen CYP17,
mutasi gen LH dan FSH, mutasi gen
autosom dan akibat acquired
abnormalities seperti keadaan autoimun,
iatrogenik, toksin, infeksi dan akibat
idiopatik.
Kesimpulan (3)
• Manifestasi pada POI adalah amenore
dan harus dilakukan penegakkan
diagnosis dengan dua kali pemeriksaan
FSH dengan angka lebih dari 40 mIU/mL
yang diperiksa dengan selang satu bulan
Kesimpulan (4)
• Tatalaksana berupa hormone replacement
berupa estrogen dan progesteron untuk
pemeliharaan tulang, kardiovaskular dan
menjaga fungsi neurologis pada wanita
dengan POI hingga usia 50 tahun,
dimana merupakan usia umumnya
seorang wanita mengalami menopause.

Anda mungkin juga menyukai