Anda di halaman 1dari 33

Laporan Rotasi

Adenomiosis

Oleh :
Andri Hendratno, S. Ked
Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri & Ginekologi

Pembimbing: dr. Vidiatma Agbari, Sp.OG


5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 1
Identitas Pasien
• Nama : Ny. NN
• Umur : 35 tahun
• Alamat : Jl. Tebu Jalur Mandau Permai No. 14
• Tanggal Masuk : 14 Februari 2018
• No. RM : 015782

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 2


Anamnesis
Riwayat Penyakit
Keluhan Utama Sekarang

Pasien datang ke IGD dengan surat pengantar dari


dr. Vidiatma, Sp.OG dengan diagnosis Mioma uteri
Pro Laparatomi Eksplorasi (tanggal 15/02/2018).
Pasien mengeluh nyeri daerah perut bawah terutama
saat menstruasi dan berlanjut hingga 2-3 hari setelah
Nyeri pada daerah perut bagian bawah menstruasi, yang dirasakan sejak 2 tahun yang lalu.
Menstruasi teratur, 5 hari. Menurut pasien nyeri
dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri mereda jika
pasien meminum asam mefenamat, namun 2 minggu
terakhir obat-obatan dirasakan tidak membantu
mengurangi rasa sakit pasien.

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 3


Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat Diabetes Melitus (-)


• Riwayat Hipertensi (-),
• Riwayat Asma (+), sudah tidak pernah kambuh lagi sejak 2 tahun terakhir
• Riwayat Alergi makanan (-)
• Riwayat Alergi obat (-)
• Riwayat Alergi makanan (-)
• Riwayat konsumsi jamu (-),
• Riwayat di urut (-),
• Riwayat jatuh atau terbentur (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat keluhan yang sama pada keluarga disangkal

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 4


Anamnesis
Riwayat Ginekologi

• Menarche usia sekitar 12 tahun, teratur 5 hari

Riwayat Paritas

Riwayat Paritas P2A0M0


9 th / Perempuan / Bidan / Spontan / aterm / 3500 gr / Hidup
4 th / Perempuan / Dokter / Spontan/ post term / 3550 gr / Hidup

Riwayat Kontrasepsi

Riwayat kontrasepsi : IUD sejak tahun 2008 namun lupa lama penggunaannya

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 5


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis
BB : 58 Kg TB : 150 cm IMT: 25,77 kg/m2
Tanda Vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 88x/menit
Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,3oC
Kepala : Normocepal
Mata : CA(-), SI (-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa bibi kering (-), atrofi papil lidah (-)

Leher : bentuk simetris, ↑JVP (-), hepatojugular refluks (-). pembesaran limfonodi (-), distensi vena (-)

Dada : bentuk simetris


Paru Inspeksi bentuk simetris
Palpasi Massa (-), nyeri tekan (-), fremitus taktil sama dikedua lapang paru (+/+)

Perkusi Sonor dikedua lapang paru

Auskultasi Suara napas vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Rhonki (-/-)

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 6


Pemeriksaan Fisik
Jantung Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi Iktus kordis tidak teraba

Perkusi Batas kanan jantung : SIC IV linea parasternal dextra


Pinggang jantung : SIC III linea parasternal sinistra
Batas kiri jantung : SIC V linea axila anterior
Auskultasi S1/ S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Inspeksi Distensi (-), sikatrik (-)

Auskultasi Bising Usus (+) 6x/menit,

Perkusi Timpani

Palpasi Supel (+), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)

Ekstremitas Akral hangat, CRT <2”, edema pretibia (-/-)

Genitalia Pemeriksaan luar : fluxus (-)


Fluor (-)

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 7


Pemeriksaan Laboratorium
• Leukosit : 8.540 uL
• Eritrosit : 4.54 x 106 uL • GDS : 89 mg/dl
• HB : 13,4 g/dL • Urea : 18,6 mg/dl
• HT : 39,1 % • Creatinine : 0,70 mg/dl
• Trombosit : 322.000 uL
• SGOT : 12,4 U/L
• Golongan darah : A + • SGPT : 17,7 U/L
• HBsAg : Non Reaktif
• HIV : Non Reaktif

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 8


Pemeriksaan USG

Uterus reguler, padat, Ukuran 8,5 x 7,1 x 7,2 cm,


anteflexi, tampak masa homogen padat pada dinding
posterior dengan ukuran 3,8 x 4,8 cm

Adnexa dalam batas normal

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 9


Tatalaksana

Instruksi dr. Vidiatma Sp. OG


- Inj. Ceftriaxon 1 gr IV
- Dulcolax 2 tab oral + 1 supp sebelum tidur.

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 10


Follow Up
Tanggal 15/02/2018
S Nyeri luka post operasi
O KU: Baik TD: 110/80 mmHg RR: 20x/menit
Kesadaran : CM HR: 84x/menit T : 36,6 oC
Perdarahan Normal
A Post Osada Procedure a/i adenomiosis
P - IVFD RL : D5 2 : 1 30 tpm makro
- Drip metergin 1 ampul
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
- Inf. Metronidazole 500 mg ( 1 kali )
- Inj. Asam Tranexamat 500 mg / 8 jam (24 jam)
- Terapi Analgetik sesuai anastesi
- Cek HB Post OP

5/1/2018 11
Pemeriksaan Laboratorium Post OP 15/02/2018
17.10 WIB

• Leukosit : 21.740 uL
• Eritrosit : 4.07 x 106 uL
• HB : 12,2 g/dL
• HT : 34,9 %
• Trombosit: 294.000 uL

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 12


Follow Up
Tanggal 16/02/2018
S Keluhan (-)
O KU: Baik TD: 110/70 mmHg RR: 20x/menit
Kesadaran : CM HR: 80x/menit T : 36,5 oC
Perdarahan Normal
A Post Osada Procedure a/i adenomiosis
P - IVFD RL : D5 2 : 1 30 tpm makro
- Drip metergin 1 ampul
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
- Inf. Metronidazole 500 mg ( 1 kali )
- Inj. Asam Tranexamat 500 mg / 8 jam (24 jam)
- Terapi Analgetik sesuai anastesi

5/1/2018 13
Follow Up
Tanggal 17/02/2018
S Keluhan (-)
O KU: Baik TD: 110/70 mmHg RR: 20x/menit
Kesadaran : CM HR: 80x/menit T : 36,5 oC
Perdarahan Normal, BU (+)
A Post Osada Procedure a/i adenomiosis
P - IVFD RL + Neurobion 1 amp 20 tpm
- Po. Cefadroxil 500 mg / 12 jam
- Kaltrofen supp 1 / 12 jam
- Po. Ranitidin 150 mg / 12 jam
- Po. Antasida Syr 1 C/ 8 Jam
- Po. Omeprazole 30 mg / 12 jam
- Po. Paracetamol tab 500 mg / 8 jam
- Mobilisasi
- Diet TKTP Porsi kecil
5/1/2018 14
Follow Up
Tanggal 18/02/2018
S Keluhan (-)
O KU: Baik TD: 110/70 mmHg RR: 18x/menit
Kesadaran : CM HR: 81x/menit T : 36,9 oC
Perdarahan Normal, BU (+)
A Post Osada Procedure a/i adenomiosis
P - GV
- BLPL
- Po. Cefadroxil 500 mg / 12 jam
- Po. Asam mefenamat 500 mg / 8 jam
- Po. Ranitidin 150 mg / 12 jam
- Po. Antasida Syr 1 C/ 8 Jam
- Po. Vit B Complexs 1 x / 24 jam

5/1/2018 15
Hasil

Sebelum dilakukan Setelah dilakukan pengangkatan


Panjang adenomiosis 5 cm Lebar adenomiosis 4 cm
adenomiosis & teknik Osada Tinggi adenomiosis 3 cm
pengangkatan adenomiosis

Ruang Operasi RS. Kota


Didapatkan adenomiosis ukuran 5 cm x 4 cm x 3 cm 15 Februari 2018
10.35 WIB - 11.45 WIB

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 16


Diagnosis Awal Diagnosis Akhir
• Mioma Uteri Pro Laparatomi Eksplorasi • Post Osada Procedure a/i Adenomiosis

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 17


PEMBAHASAN

5/1/2018 18
DAFTAR MASALAH
• Apa yang dimaksud dengan adenomiosis ?
• Apa penyebab terjadinya adenomiosis ?
• Apa saja gejala klinis pasien dengan Adenomiosis ?
• Apa saja tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien dengan adenomiosis
• Apakah yang dimaksud dengan metode Osada?
• Bagaimana Pregnancy Rate pada pasien Adenomiosis yang menggunakan
teknik Osada?

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 19


Apa yang dimaksud dengan adenomiosis ?

Adenomiosis / kelainan jinak uterus yang ditandai adanya komponen epitel dan stroma jaringan endometrium fungsional
endometriosis interna di myometrium.

sebagai invasi jinak jaringan endometrium ke dalam lapisan miometrium yang menyebabkan pembesaran uterus difus dengan gambaran
mikroskopis kelenjar dan stroma endometrium ektopik non neoplastik dikelilingi oleh jaringan miometrium hipertrofik dan hiperplastik.

Insidensi adenomiosis 8-40% pada pemeriksaan dari semua spesimen histerektomi

Taran F.A, Stewart E.A, Brucker, Adenomyosis: Epidemiology, Risk Factors, Clinical Phenotype and Surgical
and Interventional Alternatives to Hysterectomy. University of Tublngen . New York . 2013. 73: 924-931

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 20


Apa penyebab terjadinya Apa saja gejala klinis pasien
adenomiosis ? dengan Adenomiosis ?
Menorraghia 40-50%
• Peneliti berpendapat bahwa adenomiosis
disebabkan oleh lemahnya lapisan otot pembatas Dismenorea 10-30%
pada wanita yang menderita adenomiosis dan juga
dipicu oleh meningkatnya tekanan intrauterin antara Metroragia 10-12%
kedua sisi.
• Adenomiosis disebabkan adanya erupsi dari Subfertilitas  Sulit mendapatkan keturunan
membrana basalis dan disebabkan juga oleh
trauma berulang, persalinan berulang, operasi Pembesaran uterus secara merata
sesar ataupun kuretase Nyeri tekan uterus dan sedikit lunak bila dilakukan pemeriksaan
bimanual sebelum prahaid

Campo S, Campo V, Benagiano G. Review Article Adenomyosis and Infertility. Obstetrics and
Gynecology International Volume 2012, Article ID 786132.
Taran F.A, Stewart E.A, Brucker, Adenomyosis: Epidemiology, Risk Factors, Clinical Phenotype
and Surgical and Interventional Alternatives to Hysterectomy. University of Tublngen . New York
. 2013. 73: 924-931

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 21


Apa saja tatalaksana yang dapat diberikan pada pasien dengan
adenomiosis ?

Terapi Hormonal Terapi Non Hormonal

1.Levonogestrel AKDR 1. Histerektomi


2.Danazole 2. Ablasi Endometrium & reseksi
3.Agonis GnRH 3. Embolisasi Arteri Uterina
4.Aromatase Inhibitor 4. Elektrokoagulasi Miometrium
5. Pembedahan Ultrasound dengan
guilde MRI

DeCherney AH and Nathan L. Current Obstetric & Gynaecologic Diagnosis & Treatment 11th Ed. New York : The McGraw-Hill Companies, Inc. 2013. 110-126
Shrestha A,Shrestha R,Sedhai LB,Pandit U. Adenomyosis at Hysterectomy: Prevalence, Patient Characteristics, Clinical Profile and Histopatholgical Findings.Kathmandu Univ Med J 2012;37(1):53-6.

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 22


Apa yang dimaksud dengan prosedur OSADA ?
• Adenomiosis berat mengakibatkan infertilitas, dismenorrhea berat dan hipermenorrhea.
• Hyama (1952) melaporkan penggunaan pembedahan konservatif untuk kondisi ini, banyak teknik bedah
yang sudah diajukan.
• Pendekatan ini dikaitkan dengan kejadian adenomiosis rekuren yang sering dan ruptur uteri spontan pada
kehamilan.
• Terapi yang efektif memerlukan pengambilan jaringan yang lebih radikal pada jaringan yang terkena.
• Namun hal ini akan menghasilkan defek yang besar pada dinding uterus, membuat uterus yang
direkonstruksi nanti tidak mampu mempertahankan kehamilan yang normal.
• Pengobatan yang biasanya dilakukan untuk wanita dengan adenomiosis berat adalah histerektomi.
• Tetapi banyak dari wanita tersebut yang tidak menginginkan histerektomi dan bahkan ada yang
dr. Hisao Osada berkeinginan untuk memiliki anak.
• Dinegara asalnya di jepang, wanita jepang biasanya tidak ingin berpisah dengan uterus mereka dengan
alasan emosional maupun kebudayaan, tetapi menginginkan perbaikan gejala.
• Untuk mengatasi masalah ini dan membuat uterus siap menghadapi kehamilan, sebuah metode
pengambilan jaringan adenomiosis radikal menggunakan metode triple-flap.
• Metode ini merekonstruksi dinding uterus dan ditemukan oleh Dr. Hisao Osada yang dinamakan juga
sebagai Teknik Osada .

Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients suffering from massive adenomyosis. Elsavier
5/1/2018 Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99 23
Prosedur OSADA

Teknik ini terdiri atas eksisi radikal adenomiosis (meninggalkan tepi jaringan sebanyak 1 cm diatas
endometrium dan tepi jaringan sebesar 1 cm dibawah permukaan lapisan serosal), diikuti dengan
rekonstruksi uterus secara triple-flap

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 24


Prosedur OSADA

Sebuah insisi kecil melintang dibuat untuk mengakses cavitas peritoneal. Panjang insisi tergantung pada ukuran
uterus, karena uterus akan dikeluarkan dari abdomen untuk eksisi adenomiosis dan rekonstruksi dinding uterus

Ketika uterus telah berada di luar peritoneal, dipasangkan pipa karet dengan lebar kira-kira 6 mm
diletakan melebar disekitar serviks proksimal, sehingga melilit pembuluh darah uterus seperti
torniquet untuk mencegah perdarahan selama pembedahan.

Setelah rekonstruksi secara triple-flap, torniquet dapat dilepas karena bagian yang tumpang tindih
akan mencegah perdarahan yang lebih lanjut

Osada5/1/2018
Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients suffering from massive adenomyosis.25
Elsavier
Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99
Prosedur OSADA

Setelah torniquet berada pada tempatnya, teknik pembedahan dilanjutkan. Uterus yang membesar dibelah
menjadi 2 bagian dengan menggunakan skalpel dari permukaan serosal fundus, di garis tengah dan pada
bidang sagital, diteruskan ke bawah melewati adenomiosis sampai mencapai cavum uteri

Cavitas endometrial dibuka sampai cukup untuk memasukan jari telunjuk untuk melindungi dan membantu
menuntun selama eksisi jaringan adenomiosis dilakukan.

Jaringan adenomiosis digenggam menggunakan forcep Martin dan dipotong dari miometrium yang
mengelilinginya, hingga menyisakan miometrium dengan ketebalan, dari lapisan serosa diatasnya dan lapisan
endometrium dibawahnya, sebesar 1 cm

Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients suffering from massive adenomyosis. Elsavier
Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 26


Prosedur OSADA

Penyingkiran dari jaringan adenomiosis akan menghasilkan dinding luar uterus yang tersusun atas serosa dan
juga lapisan miometrium sebesar 1 cm dan sebuah dinding dalam uteri dengan ketebalan yang sama dengan
miometrium dan garis endometrial yang normal

Tentu saja, akan selalu ada sedikit sisa dari jaringan adenomiosis, karena tidak ada kapsul atau latar jaringan
seperti pada mioma. Tetapi lapisan sisa jaringan adenomiosis ini lunak dan tidak menimbulkan permasalahan
jika bagian besar jaringan yang terkena sudah diangkat.

Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients suffering from massive adenomyosis. Elsavier
Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 27


Prosedur OSADA

Garis endometrial selanjutnya didekatkan dengan jahitan terputus menggunakan 3-0 Vicryl

Kemudian, defek miometrial harus ditutup dengan menggunakan metode triple-flap, dengan perhatian untuk
menghindari garis jahit yang tumpang-tindih

Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients suffering from massive adenomyosis. Elsavier
Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 28


Prosedur OSADA

Uterus direkonstruksi dalam urutan berikut. Pada satu sisi dari uterus yang dibelah, lapisan
miometrium dan serosa didekatkan pada bidang antero-posterior dengan banyak jahitan terputus
menggunakan 2-0 Vicryl

Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients suffering from massive adenomyosis. Elsavier
Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 29


Prosedur OSADA

Selanjutnya sisi kontralateral dari dinding uterus (yang juga dibentuk oleh lapisan serosa dan miometrium)
dibawa melewati sisi pertama yang direkonstruksi dengan cara sedemikian rupa untuk menutupi garis jahit
seromuskular

Garis jahit tidak boleh saling tumpang tindih; hanya jaringan miometrium yang tumpang tindih. Untuk mencapai
hasil ini, permukaan serosal dari lapisan miometrium yang telah disatukan harus disingkirkan bagian
serosanya.

Ketika rekonstruksi uteri telah selesai, tabung karet yang tadi diletakan di sekitar serviks
proksimal yang berfungsi sebagai torniquet dapat dilepaskan.
Kehilangan darah selama operasi dihitung dengan menambahkan jumlah darah yang dihisap dengan
menggunakan penghisap darah dan jumlah yang diserap kassa.

Selanjutnya insisi abdominal ditutup per lapisan

Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients suffering from massive adenomyosis. Elsavier
Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 30


Bagaimana Pregnancy Rate pada pasien Adenomiosis yang
menggunakan teknik Osada?
104 orang wanita dengan
Penelitian Osada, 2011 adenomiosis & dilakukan
Teknik Osada

78 orang wanita tidak


26 orang wanita ingin
ingin hamil kembali 36 – 41 tahun
hamil kembali (25 %)
(75 %)

4 wanita Hamil Spontan, 12 16 orang hamil 10 orang tidak hamil


wanita dengan IVF (61,5%) (38,5%)

Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical


procedure to conserve the uterus for future pregnancy in
patients suffering from massive adenomyosis. Elsavier
14 lahir caecar 2 pasien Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99
elektif elektif abortus

5/1/2018 Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi RS KOTA Pontianak 2018 31


TERIMA KASIH

5/1/2018 32
daftar pustaka

1. Taran F.A, Stewart E.A, Brucker, Adenomyosis: Epidemiology, Risk Factors, Clinical Phenotype and Surgical and Interventional
Alternatives to Hysterectomy. University of Tublngen . New York . 2013. 73: 924-931
2. Shrestha A,Shrestha R,Sedhai LB,Pandit U. Adenomyosis at Hysterectomy: Prevalence, Patient Characteristics,
Clinical Profile and Histopatholgical Findings.Kathmandu Univ Med J 2012;37(1):53-6.
3. DeCherney AH and Nathan L. Current Obstetric & Gynaecologic Diagnosis & Treatment 11th Ed. New York : The
McGraw-Hill Companies, Inc. 2013. 110-126
4. Osada Hisao, Silber Sherman, Kakinuma Toshiyuki, Surgical procedure to conserve the uterus for future pregnancy in patients
suffering from massive adenomyosis. Elsavier Reproductive BioMedicine Online. 2011 . 22, 94-99
5. Campo S, Campo V, Benagiano G. Review Article Adenomyosis and Infertility. Obstetrics and Gynecology International Volume
2012, Article ID 786132.

5/1/2018 33

Anda mungkin juga menyukai